III. METODOLOG
3.3 Kerangka Pemikiran Operasional
CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan merupakan inovasi yang diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal P2HP, Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada para pengolah fillet ikan dalam rangka meningkatkan kualitas produk fillet. Melalui pengenalan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan diharapkan produk fillet yang dihasilkan mampu memenuhi harapan konsumen sekaligus meningkat daya saingnya.
Penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor internal, eksternal dan karateristik inovasi. Dalam penelitian ini, faktor internal yaitu tingkat pengetahuan dan pengalaman pengolah dalam menerapkan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan. Faktor eksternal yaitu kebijakan pemerintah dalam bidang sosial, kebijakan pemerintah dalam bidang fisik, pembinaan dan pengawasan pemerintah, serta permintaan pasar. Faktor karateristik inovasi yaitu keunggulan relatif (relative advantage), kompatibilitas (compatibility), kerumitan (complexity), kemampuan diuji cobakan (trialability) dan kemampuan diamati (observability).
Penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan ditandai dengan pemenuhan persyaratan 30 aspek CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan, yaitu lingkungan/konstruksi dan layout, ventilasi, fasilitas karyawan, penerangan, saluran pembuangan, tempat penyimpanan bahan kimia, lantai, dinding, langit- langit, jendela, pintu masuk, permukaan yang kontak dengan produk, pembersihan
26 peralatan kerja, fasilitas pencucian produk, konstruksi dan pemeliharaan peralatan, proses penerimaan, bahan pembungkus atau pengemas, air, es, penanganan limbah, penyimpanan bahan kimia berbahaya serta tidak untuk dikonsumsi, pengendalian binatang pengganggu, kebersihan karyawan, kesehatan karyawan, sanitasi, pemeliharaan suhu dan rantai dingin, prosedur penarikan kembali, prosedur untuk melindungi produk pada setiap tahan proses hingga distribusi, penanganan bahan baku dan produk segar, serta proses pengolahan fillet.
Untuk memperjelas kerangka pemikiran penelitian, dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
Faktor Internal
1. Tingkat Pengetahuan 2. Pengalaman
Faktor Eksternal
1. Kebijakan pemerintah dalam bidang sosial 2. Kebijakan pemerintah
dalam bidang fisik 3. Pembinaan pemerintah 4. Permintaan pasar Karateristik Inovasi 1. Keuntungan relatif 2. Kompatabilitas 3. Kerumitan 4. Kemampuan untuk diujicobakan 5. Kemampuan untuk diamati Penerapan
CPB dan SPOS pengolahan fillet
pemenuhan persyaratan
1. lingkungan/konstruksi dan layout 2. ventilasi
3. fasilitas karyawan, 4. penerangan 5. saluran pembuangan
6. tempat penyimpanan bahan kimia 7. lantai
8. dinding 9. langit-langit 10.jendela 11.pintu masuk
12.permukaan yang kontak dengan produk 13. pembersihan peralatan kerja
14.fasilitas pencucian produk
15.konstruksi dan pemeliharaan peralatan 16. proses penerimaan
17.bahan pembungkus/pengemas 18.air
19. es
20.penanganan limbah
21.penyimpanan bahan kimia berbahaya serta tidak untuk dikonsumsi
22.pengendalian binatang pengganggu 23.kebersihan karyawan
24.kesehatan karyawan 25.sanitasi
26.pemeliharaan suhu dan rantai dingin selama penyimpanan
27.prosedur penarikan kembali
28.prosedur untuk melindungi produk pada setiap tahan proses dan distribusi 29.penanganan produk segar atau bahan baku 30.proses pengolahan fillet
27 Berdasarkan Gambar 3, maka definisi operasional penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan adalah implementasi atas keseluruhan prinsip-prinsip CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan di unit pengolahan fillet yang diukur dengan menggunakan kuisioner penilaian kelayakan pengolahan fillet ikan.
2. Kuisioner penilaian kelayakan pengolahan fillet ikan adalah alat yang digunakan untuk menilai penerapan keseluruhan prinsip-prinsip CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan yang terdiri atas 30 aspek, yaitu persyaratan lingkungan/konstruksi dan layout, ventilasi, fasilitas karyawan, penerangan, saluran pembuangan, tempat penyimpanan bahan kimia, lantai, dinding, langit-langit, jendela, pintu masuk, permukaan yang kontak dengan produk, pembersihan peralatan kerja, fasilitas pencucian produk, konstruksi dan pemeliharaan peralatan, proses penerimaan, bahan pembungkus/pengemas, air, es, penanganan limbah, penyimpanan bahan kimia berbahaya serta tidak untuk dikonsumsi, pengendalian binatang pengganggu, kebersihan karyawan, kesehatan karyawan, sanitasi, pemeliharaan suhu dan rantai dingin, prosedur penarikan kembali, prosedur untuk melindungi produk pada setiap tahan proses, penanganan bahan baku dan produk, serta proses pengolahan fillet.
Operasionalisasi kuisioner untuk menilai kelayakan pengolahan fillet ikan adalah sebagai berikut:
a. Lihat kondisi yang ada di lapangan. Apabila sesuai dengan persyaratan atau ketentuan yang ditetapkan sehingga menjawab penjelasan pada kolom “aspek yang dinilai” maka beri tanda (v) pada kolom OK.
b. Apabila kenyataan yang ada dilapangan tidak sesuai dengan persyaratan sehinga tidak menjawab penjelasan pada kolom “aspek yang dinilai”, maka beri tanda (v) pada kolom Mn (minor), My (mayor), Sr (serius) atau Kr (Kritis).
c. Apabila terdapat tanda ( ) lebih dari 1 (satu), beri tanda yang lebih dominan.
3. Tingkat pengetahuan adalah derajat pengetahuan responden akan aspek teknis penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan. Tingkat pengetahuan diukur
28 dengan kemampuan menjawab pertanyaan atas aspek-aspek CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan yang ada dikuisioner. Tingkat pengetahuan diukur dengan cara menentukan range, jumlah kelas dan interval. Tingkat pengetahuan responden atas aspek teknis CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan dikelompokkan sebagaimana terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria tingkat pengetahuan responden atas aspek teknis penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan
Kriteria Nilai
Tinggi 80 – 99
Sedang 60 – 79
Rendah 40 – 59
4. Pengalaman adalah kurun waktu yang ditempuh oleh responden dalam menerapkan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan. Kriteria pengalaman responden dalam menerapkan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan dikelompokkan sebagaimana terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria pengalaman responden dalam menerapkan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan
Kriteria Waktu (bulan)
Singkat 1-12
Sedang 13-24
Lama >24
5. Kebijakan pemerintah dalam bidang sosial adalah upaya yang ditempuh oleh pemerintah untuk mendukung penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet
ikan melalui kegiatan sosialisasi, fasilitasi informasi pasar dan permodalan. 6. Kebijakan pemerintah dalam bidang fisik adalah upaya yang ditempuh oleh
pemerintah untuk mendukung penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet
29 bersih, es, sarana parasarana rantai dingin (cold chain system) dan sarana prasarana penanganan dan pengolahan fillet ikan.
7. Pembinaan dan pengawasan pemerintah adalah upaya yang ditempuh oleh pemerintah untuk mendukung penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet
ikan yang terdiri atas pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum atas penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan.
8. Permintaan pasar adalah persyaratan pembeli dalam hal penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan.
9. Keunggulan realatif adalah derajat dimana CPB dan SPOS pengolahan fillet
ikan dianggap lebih baik atau unggul dari yang pernah ada sebelumnya. 10. Kompatabilitas adalah derajat dimana CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan
dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
11. Kerumitan adalah derajat dimana CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan dianggap sebagai sesuatu yang sulit dipahami atau digunakan.
12. Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat dimana CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan dapat diujicoba sampai batas tertentu.
13. Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil penerapan CPB dan SPOS pengolahan fillet ikan dapat terlihat oleh orang lain.