• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan kebutuhan air bersih juga akan semakin besar. Menurut Putranto dan Kusuma (2009), kebutuhan air bersih yang besar mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan sumber air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-harinya akibat sumber air permukaan yang selama ini mereka gunakan tidak lagi mencukupi dan cenderung telah tercemar. PDAM yang diandalkan sebagai salah satu penyedia kebutuhan air bersih masih belum mampu menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat karena keterbatasan volume air bersih dan jangkauan perpipaan yang tersedia.

Saat ini ekstraksi air tanah besar-besaran yang dilakukan baik oleh industri maupun domestik secara kolektif di Kelurahan Harapan Jaya telah menyebabkan penurunan pada muka air tanah akibat semakin keringnya sumber air tanah. Selain itu, perkembangan pemukiman penduduk yang semakin pesat dan tidak teratur juga telah merusak kualitas air tanah. Menurut Saeni (1997), permasalahan kualitas air tanah ini muncul akibat rapatnya pemukiman penduduk, sehingga jarak antara sarana pembuangan limbah dengan air sumur warga cenderung saling berdekatan dan berakibat pada rawannya sumber air bersih warga terhadap perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

32 Pencemaran yang terjadi pada sumber air tanah ini merupakan kerugian bagi penduduk setempat karena berkurangnya sumber air bersih yang dapat mereka manfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Penduduk akan melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk menjaga kualitas dan kuantitas pasokan air bersih mereka dalam upaya menghindari kemungkinan dampak negatif dari pencemaran air tanah yang terjadi. Beberapa tindakan pencegahan yang mereka lakukan akan menyebakan korbanan biaya yang harus mereka keluarkan demi memperoleh kualitas dan kuantitas air yang lebih baik.

Kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini merupakan keterkaitan antara tahapan pelaksanaan penelitian dengan tujuan penelitian. Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama yakni mengidentifikasi pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk, mengestimasi nilai kerugian ekonomi penduduk dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan tindakan pencegahan akibat adanya pencemaran tanah di Kelurahan Harapan Jaya. Keseluruhan data yang digunakan untuk menjawab ketiga tujuan penelitian ini diperoleh melalui metode survei dengan unit analisis rumah tangga yang masih menggunakan sumber air tanah sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari disamping sumber alternatif lainnya. Kajian mengenai pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai pola penggunaan air bersih berdasarkan jenis sumber dan volume konsumsi air bersih oleh penduduk serta perilaku penduduk terhadap kondisi air tanah.

33 Selanjutnya, kajian mengenai estimasi nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran air tanah dianalisis melalui pendekatan perilaku pencegahan (averting behavior method) dengan menggunakan metode biaya pencegahan (preventive expenditure). Metode biaya pencegahan digunakan untuk mengetahui besaran biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga atas pembelian alat penjernih air (water treatment devices) dan pembelian sumber air alternatif pengganti berupa air galon yang terdiri dari air minum dalam kemasan (AMDK) dan air minum isi ulang (AMIU). Selain biaya pencegahan, penduduk juga mengalami kerugian berupa biaya yang harus dikeluarkan atas upayanya untuk mengobati penyakit- penyakit yang timbul akibat pencemaran pada air tanah yang mereka konsumsi, baik yang digunakan untuk konsumsi secara langsung ataupun hanya untuk keperluan MCK. Adapun metode yang digunakan untk menghitung biaya tersebut adalah metode biaya kesehatan (cost of illness). Metode biaya kesehatan digunakan untuk mengetahui besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk mengobati penyakit-penyakit yang timbul akibat pencemaran pada air tanah. Total dari biaya-biaya tersebut merupakan nilai kerugian yang dirasakan oleh masyarakat atas tercemarnya sumber air tanah. Nilai kerugian tersebut menggambarkan kemampuan membayar maksimum dari masyarakat untuk perbaikan kualitas air tanah yang tercemar dan juga menggambarkan nilai minimum dari kerusakan sumberdaya air tanah akibat pencemaran yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya.

Adapun kajian mengenai identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah akan di analisis menggunakan model regresi logistik untuk mengetahui

34 variabel-variabel independen yang berpengaruh nyata dalam keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut, maka alur kerangka berpikir terkait dengan rencana penelitian tersaji pada Gambar 2.

35 Keterangan : : Ruang Lingkup Penelitian

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk

untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah (analisis regresi

logistik) Identifikasi

pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh

penduduk (analisis deskripstif)

Tambahan pengeluaran penduduk atas biaya

penyaring air dan penggantian sumber air

bersih sebagai upaya pencegahan akibat pencemaran air tanah

(metode biaya pencegahan/preventive

expenditure)

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat

Perbaikan dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah di Kelurahan Harapan Jaya

Tambahan pengeluaran penduduk atas biaya berobat yang timbul akibat pencemaran

air tanah (metode biaya kesehatan/cost

of illness) Pencemaran Air Tanah Perkembangan pemukiman penduduk

yang pesat, rapat dan tidak teratur

Peningkatan kebutuhan air bersih di Kota Bekasi untuk kebutuhan

industri dan domestik Pengelolaan sistem sanitasi dan

saluran pembuangan limbah domestik yang belum memadai

Air permukaan Air tanah

Eksploitasi air tanah yang belebihan

Turunnya muka air tanah Perembesan zat pencemar akibat

kebocoran pada saluran pembuangan limbah ke dalam sistem akuifer

Kelurahan Harapan Jaya sebagai pusat kawasan industri di Kota

Bekasi bagian utara

IV. METODE PENELITIAN

Dokumen terkait