• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka pemikiran

Dalam dokumen PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL (1) (Halaman 36-77)

BAB V PENUTUP

Bagan 2.1 Kerangka pemikiran

Penjelasan : Interaksi Primer kelompok (tatap muka) Interaksi Sekender (CMC) Peran Smartphone

Penelitian ini berangkat dari fenomena munculnya smartphone sebagai salah satu teknologi komunikasi yang digunakan untuk proses interaksi sosial anak muda saat ini. Terjadinya proses interaksi di kelompok anak muda itu dipengaruhi oleh faktor kepribadian dari anggota kelompok tersebut yang memiliki kegemaran dalam suatu hal tertentu. Dalam proses terjadinya interaksi, mereka menggunakan smartphone saat interaksi primer maupun sekunder. Peran smartphone digunakan sebagai alat untuk menghubungkan kepada anggota dari kelompok persahabatan itu untuk melakukan proses interaksi primer. CMC ( Computer Mediated Communications ) dalam bentuk groupchat

adalah salah satu bagian dari smartphone yang digunakan untuk proses interaksi sekunder.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Indranata, 2008) metode penelitian sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, maka penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengematan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut, dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Metode ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubunga antara peneliti dengan responden dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan serta menganalisis peranan tekonologi smartphone dalam interaksi sosial anak muda.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam Suprayogo (2003), adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah. Penetapan fokus dapat membatasi studi serta berfungsi untuk memenuhi

kriteria keluar-masuk suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Sehingga dengan penetapan fokus yang jelas dan mantap, dapat dihasilkan keputusan tentang data yang benar-benar fungsional dan mendukung kepentingan penelitian. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan smartphone

Adalah mendeskripsikan bagaimana subyek menggunakan smartphone dalam frekuensi, pemanfaatan dan fungsinya.

2. Interaksi sosial

Interaksi sosial adalah interaksi secara tatap muka secara langsung dengan interaksi tidak langsung. Interaksi secara langsung terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka atau face-to-face (berjabat tangan, saling senyum, dll). Sebaliknya, interaksi tidak ;langsung yaitu melalui perantara seperti smartphone. Interaksi tidak langsung disini seperti melakukan SMS, BBM, atau model Chat ( whatsapp, line ).

3.3Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kota Malang. Lebih tepatnya di area kampus Universitas Brawijaya Malang. Area kampus tersebut dipilih dikarenakan area kampus terdapat banyak anak muda yang menuntut ilmu di Universitas Brawijaya Malang, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan bahwa banyaknya anak muda itu mempunyai suatu perkumpulan kelompok pertemenan dan memiliki smartphone. Pengguna smartphone disini sangat penting karena smartphone sebagai sarana pengganti interaksi mereka yang dilakukan saat mereka sedang tidak berkempul secara bersamaan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian dalam Moleong (2005), kualitatif bersifat naratif dan dekriptif. Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian kualitatif terdiri atas kata-kata dan tindakan,

sumber data tertulis, foto dan statistik. Jenis data yang berupa sumber tertulis terdiri atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen resmi itu sendiri terdiri atas dokumen internal (memo, pengumuman, instruksi dalam kalangan tertentu) dan dokumen eksternal (majalah, buletin dan berita yang disiarkan melalui media massa).

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumber data yang berkaitan dengan sumber informasi yang menjadi fokus penelitian. Sumber data tersebut terdiri dari:

3.4.1 Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Jadi data primer diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan pencatatan lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui interview (wawancara) dan hasil observasi yang dilakukan dengan informan atau narasumber yang berhubungan dengan dampak penggunaan smartphone dalam interaksi sosial. 3.4.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data–data yang diperoleh dari dokumen–dokumen, arsip– arsip, dan kepustakaan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data ini digunakan untuk melengkapi data primer yang telah ada. Data ini berupa gambaran umum tentang objek penelitian yakni latar belakang objek penelitian, tujuan dan sebagainya.

3.4.3 Tehnik pemilihan informan

Pemilhan informan disini adalah anak muda yang mempunyai kategori sebagai berikut :

1. Anak muda yang memiliki dan menggunakan smartphone. 2. Anak muda yang mempunyai kelompok pertemanan.

3. Kelompok pertemanan yang dimiliki anak muda tidak terganggu dengan keberadaan smarphone dalam interaksi mereka.

Sesuai dengan justifikasi alasan pemilihan judul, seperti yang telah dikemukakan dalam bab 1, halaman 4 bahwa ada kondisi-kondisi tertentu dimana interaksi kelompok anak muda yang tidak terganggu dengan kehadiran smartphone ini. Oleh karena itu peneliti berusaha memastikan dalam observasi awal bahwa kelompok pertemanan yang dijadikan subjek penelitian adalah mereka yang tidak terganggu dengan keberadaan smartphone dalam interaksi mereka. Kondisi ini diperkuat dengan seringnya peneliti berada bersama dengan kelompok tersebut (karena peneliti tinggal bersama dengan beberapa dari anggota kelompok persahabatan tersebut).

3.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Observasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan untuk melihat secara langsung yang menjadi objek penelitian. Observasi yang digunakan adalah dengan menggunakan metode observasi terus terang. Menurut Sanafah Faisal dalam Sugiyono (2007) metode observasi terus terang terjadi ketika peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang bahwa sedang melakukan penelitian.

2. Metode Wawancara (Interview)

Teknik wawancara dalam Moleong (2005), merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan instrumen yaitu berupa pedoman wawancara. Adapun model wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah model wawancara semi terstruktur yaitu peneliti telah menentukan format masalah yang akan diwawancara berdasarkan masalah yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk melihat konten interaksi kelompok persahabatan dalam smartphone. Dengan seizin para informan, screen dicapture untuk kemudian dianalisis agar dapat diketahui fungsi smartphone bagi kelompok pertemanan ini.

3.6 Analisis Data

Sesuai dengan jenis dan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam sugiyono 2011) mengemukakan bahwa bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilaukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Berikut tahapan dalam analisis Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Berikut penjelasan analisis data.

Pertama, pengumpulan data. Tahap ini peneliti mengumpulkan data. Data kualitatif berupa hasil wawancara kepada informan. Selain itu semua dokumentasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi di lapangan (sugiyono 2011).

Kedua, Reduksi data. Tahap ini merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian, dan pentransformasi data kasar dari lapangan. Ketika peneliti menyangsikan kebenaran data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui ( Basrowi & Suwandi 2008).

Ketiga, Penyajian data. Pada tahapan ini peneliti menyajikan data yang masih mentah menjadikannya tersusun dan tertata secara baik. Bentuk penyajian data yang digunakan salah satunya berupa teks naratif ( Basrowi & Suwandi 2008).

Keempat, Menarik kesimpulan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Dalam tahap ini peneliti membuat proporsi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelempokan data yang telah terbentuk , dan proporsi yang telah dirumuskan sebelumnya. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap dengan “temuan baru” yang berbeda dari temuan yang sudah ada (Basrowi & Suwandi 2008).

Gambar 1

Komponen Analisis Data Model Interaktif

Sumber : Milles dan Huberman (dalam sugiyono 2011)

Dalam proses analisis yang akan dilakukan maka tahap awal yang dilakukan melakukan pengumpulan data sesuai denan topik atau tema penelitian. Selajutnya dari proses pengumpulan data akan dilakukan proses reduksi data sehingga dapat dilakukan untuk proses penyajian data sehinga dapat digunakan sebagai dasar untuk penarikan kesimpulan dari hasil data penelitian yang dilakukan.

3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan menggunakan teknik triangulasi data yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data itu (Moleong, 2006: 330). Teknik ini bertujuan untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data hasil penelitian. Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan

data. Misalnya selain melalui wawancara dan observasi peneliti menggunakan observasi terlibat (participant observation), dokumen tertulis, catatan, foto dan gambar (Moleong, 2008).

3.8 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada informan yang akan di wawancara. Kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan kepada informan yang diteliti, peneliti menjelaskan maksud dari penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan informan, dalam lembar pengumpulan data penelitian mencantumkan nama samaran dari informan. Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dari informan. Penelitian ini dijalankan setelah mendapatkan persetujuan secara suka rela dari setiap informan dengan memberikan keterangan mengenai tujuan dan cara penelitian.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Identitas Subyek Penelitian

Persahabatan adalah hubungan dimana dua atau beberapa orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, dan menyediakan dukungan emosional. (Baron & Bryne, 2006). Dari teori tersebut, penulis melakukan observasi untuk mencari suatu kelompok teman yang sering menghabiskan waktunya bersama-sama. Dalam observasi tersebut, peneliti mendapatkan 2 kelompok sahabat yang mempunyai intensitas berkumpulnya hampir sering dikampus maupun diluar kampus.

Kelompok yang pertama terdiri dari 4 orang dengan nama samaran yaitu Dimas, Ardi, Dypta, Edo. Kelompok yang kedua terdiri dari 3 orang dengan nama samaran pula yaitu Faisal, Rizky, dan Indah. Sesuai dengan etika penelitian yang telah ditentukan untuk menjaga kerahasiaan informan, dalam pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama asli informan melainkan nama samaran. Berikut pemaparan profil informan.

Dimas adalah mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2009, dia berasal dari Madiun dan menjadi perantauan di kota Malang. Lahir di Madiun pada 9 desember 1991, menghabiskan banyak waktunya di Madiun karena sekolah dari SD, SMP, SMA di kota tersebut. Dimas mempunyai ketertarikan di musik, olahraga, dan otomotif. Sesuai dengan objek penelitian dia adalah pengguna smartphone jenis sony experia X8. Dia menggunakan smartphone sudah lumayan lama, kurang lebih 2 tahun, dia menggunakan smartphone ini karena dia merasa cocok dengan smartphone tersebut. Menurut dimas harga dan fasilitas smartphone ini sangat cocok dengan kebutuhannya.

Informan yang kedua adalah Ardi, mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2009, berasal dari Jogjakarta dan saat ini sedang kuliah di Malang. Lahir di Jogja pada 2 agustus 1991 dan menghabiskan waktu pendidikannya di Jogja sebelum melanjutkan Pendidikan di Malang. Dia mempunyai ketertarikan terhadap musik dan olahraga. Ardi ini juga pengguna smartphone dengan jenis iphone 4S. Dia menggunakan smartphone ini sudah hampir 2 tahunan, dan menurutnya smartphone miliknya sangat cocok dengan kebutuhannya selama ini.

Edo adalah mahasiswa komunikasi angkatan 2010, berasal dari kota Malang. Lahir pada 24 mei 1992 di kota yang sama, dia mempunyai ketertarikan pada olahraga. Edo mempunyai smartphone dengan jenis Andromax U, dia menggunakan smartphone sebenarnya sudah hampir 3 tahunan, karena smartphone yang baru dimiliknya ini adalah smartphone jenis yang baru. Sebelumnya dia menggunakan blackberry.

Informan yang selanjutnya adalah Dypta. Dia mahasiswa komunikasi 2010, berasal dari kota Malang dan saat ini juga tinggal di kota yang sama. Lahir di Malang pada 19 juni 1992 dan mempunyai ketertarikan pada musik dan olahraga. Dypta adalah pengguna smartphone berjenis Iphone 3GS. Dia menggunakan smartphone ini sudah hampir 2 tahunan.

Informan dari kelompok yang kedua, yang pertama adalah Rizki, seorang mahasiswa komunikasi angkatan 2010 yang berasal dari kota Malang dan berdomisili di kota yang sama. Dia lahir pada 13 mei 1992 di kota Malang. Dia mempunyai ketertarikan di bidang musik sejak lama. Dalam aktivitas interaksinya dia menggunakan smartphone samsung galaxy grand, dan dia sudah menggunakan smartphone tersebut selama 2 tahun.

Informan yang kedua yaitu Faisal, seorang mahasiswa politik angkatan 2010, berasal dari kota Madiun. Lahir pada 17 juni 1992, dia memiliki ketertarikan pada olahraga. Dia menggunakan smartphone iphone 4 selama 2 tahun.

Informan yang terakhir dari kelompok yang kedua adalah Indah. Seorang mahasiswa komunikasi angkatan 2010, berasal dari kota Surabaya. Dia memiliki hobby traveling, selama proses interaksinya dengan teman-temannya dia menggunakan smartphone galaxy ace 2 yang telah digunakan selama lebih dari 1 tahun.

4.2Penyajian Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan smartphone dalam interaksi sosial anak muda, oleh karena itu data yang telah diambil oleh peneliti melalui observasi dan hasil wawancara dengan informan ini disajikan sesuai dengan urutan fokus penelitian yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu mengenai penggunaan smartphone anak muda tersebut.

4.2.1 Penggunaan Smartphone

Dari hasil wawancara dengan informan penelitian didapatkan bahwa penggunaan smartphone di kalangan anak muda atau kelompok persahabatan ini cukup beragam. Hal yang paling utama yang digunakan oleh informan pada smartphonenya adalah untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan sesama, baik melalui telepon, sms, atau menggunakan aplikasi yang lain seperti whatsapp, line, atau BBM seperti hasil wawancara berikut ini :

“ Smartphone saya biasa saya gunakan untuk komunikasi ma temen-temen mas,

kan saya pakai bbm, line, whatsapp”.(wawancara dengan dimas pada tanggal 3 februari 2014 di kos Dimas)

“ Hpku tak buat komunikasi ma temen-temen ajah mas, hampir semua sosial media saya pakai seperti bbm, line, wa, instagram, path, twitter, ya gitu-gitu aja

sie mas”. ( wawancara dengan Ardi pada tanggal 3 februari 2014 di tempat kos ardi )

seperti twiiter, path, youtube,dan lain-lain atau para informan menggunakan smartphonenya untuk dijadikan modem sehingga bisa terkoneksi dengan internet untuk mengakses google, email, bahkan bermain game online, seperti hasil wawancara berikut : “ Hpku tak pakai komunikasi ma anak-anak mas, lewat sosmed kaya bbm, line, twitter, dan yang lain-lain. Tapi aku hpku juga buat internetan kaya cari-cari data apa ajah di google, liat video di youtube juga, kadang tak buat modem juga nie hp, kan bisa tuh disingkronin ke laptop untuk jadi modem”. ( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 februari 2014 di kontrakan peneliti ) “Hpku tak gunain buat komunikasi ma temen-temen mas, lewat sosial media kayak wa, line, bbm, twitter juga, selain itu ya tak buat internetan mas, kaya cari-cari apa aja di google, liat- liat email kadang, ya seperti itulah” . (wawancara dengan Edo pada tanggal 3 februari 2014 di kontrakan peneliti ) “Hpku tak buat komunikasi ma temen-teman lewat sosial media seperti whatsapp, line, BBM, twitter, path, dan masih banyak lagi mas. Kadang tak

buat main game juga.” ( wawancara dengan Faisal pada 8 Februari di kontrakan peneliti )

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa selama ini penggunaan smartphone oleh informan sangat beragam, ada yang menggunakan smartphone untuk melakukan komunikasi atau interaksi dengan individu yang lain, bisa digunakan untuk mengakses internet seperti email, google, dan yang lainnya seperti bermain game. Selain itu juga ada yang menggunakan smartphonenya untuk mengakses media sosial seperti twitter, path, instagram dan yang lainnya, selain itu juga ada beberapa informan yang menggunakan smartphonenya untuk bermain game, mengambil foto dari aplikasi kamera dan juga menggunakan smartphonenya untuk dijadikan modem agar dapat mengakses internet lewat media yang lain seperti komputer atau laptop.

Dari sisi intensitas penggunaan smartphone, hasil dari wawancara kedua kelompok memiliki kesamaan yaitu sama-sama menggunakan smartphone dengan intensitas yang tinggi. Hal ini diungkapkan dalam wawancara berikut :

“ lumayan mas kurang lebih ya 12 jam, hampir setiap saat liat hp, liat jam aja

ya pake hp mas, soalnya ga ada ja”. ( wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 februari 2014 di kos Dimas )

“lumayan mas kurang lebih ya 12 jam, hampir setiap saat liat hp, bangun tidur pertama ya liat hp, pas kumpul ya liat hp, pas kemana ajah ya tetep pegang hp buat check in di aplikasi Path kalo kita lagi dimana gitu, biar ga dikira cupu2

amat mas”.( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 februari 2014 dikos Dypta )

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam pemakaian smartphone para informan memiliki waktu pemakaian sehari yang cukup tinggi, dimana hampir setiap waktu smartphone selalu digunakan. Hal ini dikarenakan smartphone mempunyai fasilitas yang lebih dari handphone biasa. Para informan banyak menggunakan aplikasi media sosial yang banyak tersedia di smartphonenya.

Dari sisi pengaruh umum penggunaan atau pemakaian smartphone oleh para informan ini terdapat beberapa faktor seperti menggunakan smartphone yang mempunyai sistem operasional yang bisa digunakan untuk kebutuhannya, harga dari smartphonenya juga terjangkau sesuai porsinya, serta mempunyai fasilitas yang dirasa sudah sesuai dengan kebutuhan para informan. Hal ini dibuktikan dalam hasil wawancara sebagai berikut.

“Saya menggunakan hp sony X8 ini karena OSnya sudah cukuplah untuk

kebutuhan saya, sudah bisa buat nginstall sosmed yang saya butuhin kaya BBM, Line, Whatsapp, Twitter, trus untuk memorynya juga uda cukup buat kebutuhan

saya” ( wawancara dengan Dimas pada 3 February 2014 )

“Saya pilih iphone 4s ini karena saya rasa fasilitasnya cukup bisa bersaing di

jaman sekarang ini, untuk sosial media, semua bisa diinstal, tapi saya cuma instal BBM, Line, Whatsapp itu buat berinteraksi sama anak-anak, yang lain kaya Twiiter, Path, Instagram juga saya unduh, untuk fasilitasnya kaya kamera juga lumayan kalo buat sekedar foto-foto, banyak aplikasi dari fotonya juga, trus memorinya juga besar, walaupun harganya juga lumayan tinggi, tapi menurut saya pas-pas ajah dengan apa aja yang bisa ditampilkan sama iphone

“Saya pilih galaxy grand ini karena Osnya sudah lumayan updated, fasilitasnya juga lumayan okelah untuk kebutuhan saya pribadi, harganya juga terjangkau

menurutku” ( wawancara dengan Rizky pada 8 Februari )

Dari sebagian hasil wawancara yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh dari para informan memilih atau menggunakan smartphonenya berdasarkan beberapa faktor seperti smartphone yang digunakan sudah mempunyai sistem operasional yang sudah kekinian atau masa kini, yang kedua smartphone yang digunakan mempunyai harga yang sesuai dengan fasilitas yang disajikan oleh smartphone tersebut. Dengan adanya fasilitas yang beragam untuk memenuhi kebutuhan para informan, terdapat beberapa manfaat dari penggunaan smartphone tersebut. Manfaatnya seperti bisa berinteraksi dengan banyak teman, bisa dengan cepat mengetahui informasi atau berita terbaru melalui aplikasi sosial media, bisa mengakses atau digunakan untuk internet. Hal ini dibuktikan dalam wawancara sebagai berikut.

“Manfaatnya smartphone ini tentunya lumayan banyak ya mas, kaya bisa

interaksi sama temen-temen melalui sosmed kaya line, bbm, dan yang lain. Kalo dipikir-pikir ya bisa ngirit pulsa juga, kan kalo sudah dipaketin ke internet, sosmednya bisa diakses, trus interaksi lewat situ juga uda bisa. (wawancara dengan Edo pada 3 february 2014)

“Manfaatnya banyak mas, selain bisa interaksi ma temen- temen, bisa juga liat update berita dari sosmed, contohnya kaya aku punya twiiter, trus ngefollow info malang, trus adminnya info malang ngetweet di jalan mana gitu macet, nah seperti itu kan informasi tuh, jadinya kita bisa tahu. Belum lagi kalo kita install detik.com tuh, kan setiap menit ada aja berita tuh yang ditampilin, bermanfaat deh pokoknya. ( wawancara dengan Dimas pada 3 february 2014 )

“Lumayan banyak manfaat seh smartphone ini, kalo smartphone kan jelas beda

sama hp biasa, smartphone kan bisa untuk ngakses internet tentunya kalo dipaketin sih, walaupun ga dipaketin kan semua smartphone kan ada fasilitas WiFinya tinggal cari tempat WiFi, trus kita gunain juga bisa ngakses internet, ga Cuma itu, kadang saya juga smartphone saya buat modem untuk laptop, kan ada fasilitas hotspot pribadinya juga, ( wawancara dengan Ardi pada 3 Februari 2014)

Dari sebagian hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan secara umum smartphone oleh informan mempunyai manfaat yang beragam seperti bisa

berinteraksi melalui sosial media, yang kedua bisa mendapatkan informasi terbaru dari mengakses internet, serta bisa dijadikan modem, karena smartphone dapat disingkronkan

Dalam dokumen PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL (1) (Halaman 36-77)

Dokumen terkait