• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian.

Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan analisis kelayakan proyek, aspek-aspek yang dikaji dalam penelitian, pengertian dari kriteria investasi yang digunakan, dan analisis sensitivitas dengan menggunakan metode switching value.

3.1.1 Proyek dan Analisis Kelayakan Proyek

Menurut Soeharto (2002) proyek merupakan kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya yang tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk tertentu. Sedangkan Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) merupakan kegiatan investasi yang merubah sumber-sumber pertanian menjadi bahan kapital yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode waktu. Suatu proyek apabila telah dilaksanakan maka manfaat dari perolehan usaha tersebut pada umumnya tidak dapat langsung dinikmati, sehingga butuh beberapa waktu untuk dapat menikmati hasilnya tergantung pada jenis proyek yang dijalankan.

Studi kelayakan proyek merupakan studi untuk menilai suatu proyek yang akan dikerjakan dimasa mendatang (Suratman 2002) atau dalam kata lain, untuk menentukan alternatif proyek yang akan dipilih. Menurut Soeharto (2002), kelayakan ini berkaitan dengan kemungkinan tingkat keberhasilan yang hendak diraih. Sehingga studi ini memberikan rekomendasi apakah proyek yang bersangkutan layak dikerjakan atau sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Mengingat kondisi dimasa mendatang penuh dengan ketidakpastian, maka studi kelayakan yang dilakukan tentunya meliputi berbagai aspek dan membutuhkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memutuskannya.

Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu proyek, studi kelayakan dilakukan dengan tujuan yang berbeda. Bagi investor atau pihak yang menanamkan dananya pada suatu proyek, studi kelayakan proyek bertujuan untuk mengetahui prospek usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bagi kreditor (Bank) studi ini ditujukan untuk melihat dari segi keamaan dana yang

dipinjamkan dan untuk mengetahui periode pengembalian pinjaman. Bagi pemerintah studi kelayakan proyek bertujuan untuk mengetahui manfaat proyek bagi perekonomian nasional.

Penyelenggaraan suatu proyek dapat dilaksanakan oleh institusi pemerintah, badan swasta, atau organisasi-organisasi sosial maupun perorangan.

Proyek tersebut dapat berupa proyek investasi yang berorienntasi laba dan proyek investasi yang tidak berorientasi laba. Jika suatu proyek investasi berorientasi laba, maka studi kelayakan proyek dilakukan dalam rangka menilai layak tidaknya proyek investasi yang bersangkutan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis. Sedangkan jika proyek yang dilakukan merupakan proyek investasi yang tidak berorientasi laba, maka studi kelayakan dilakukan tanpa mempertimbangkan keuntungan secara ekonomis. Untuk selanjutnya dalam penelitian ini proyek yang dikaji merupakan proyek yang berorientasi laba.

3.1.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan

Analisis kelayakan suatu proyek harus mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan proyek tersebut. Aspek-aspek tersebut secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi (Gittinger 1999). Pada umumnya aspek yang dikaji dalam studi kelayakan proyek meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, hukum dan sosial, serta aspek keuangan (Husnan dan Suwarsono 1999). Dalam penelitian ini aspek yang dianalisis adalah aspek keuangan dari investasi yang akan dilakukan perusahaan dalam proyek pengembangan usaha budidaya tanaman nilam.

1. Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan aspek yang paling utama dan pertama dilakukan dalam menganalisis kelayakan proyek. Karena tidak akan mungkin suatu proyek didirikan dan dijalankan jika tidak ada pasar yang menerima produk yang dihasilkan dari proyek tersebut. Menurut Husnan dan Muhammad (2000) aspek pasar mengkaji:

1) Permintaan

Lipsey (1995) mengatakan bahwa komoditi total yang diinginkan pembeli oleh semua rumah tangga disebut jumlah yang diminta untuk komoditi tersebut.

Variabel penting yang mempengaruhi permintaan yatu harga komoditi itu sendiri, harga komoditi yang berkaitan, pendapat, selera, dan besarnya populasi.

2) Penawaran

Penawaran merupakan jumlah yang akan dijual perusahaan (Lipsey 1995).

Jumlah komoditi yang tersedia diproduksi dan ditawarkan oleh perusahaan untuk dijual dipengaruhi oleh beberapa variabel, antara lain harga komoditi itu sendiri, harga input, tujuan perusahaan dan perkembangan teknologi.

3) Program Pemasaran

Menurut Kotler (2005) program pemasaran yang sering disebut bauran pemasaran (marketing-mix) terdiri dari empat komponen yaitu produk (product), harga (price), distribution (distribution) dan promosi (promotion).

4) Pangsa Pasar yang Dikuasai Perusahaan

Pangsa pasar (market share) merupakan proporsi (sebagian) dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh proyek yang bersangkutan.

Pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu pada satu periode dibawah pengaruh kondisi tertentu.

2. Aspek Teknis

Menurut Husnan dan Muhammad (2000), aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Aspek teknis menyangkut masalah penyediaan sumber-sumber dan pemasaran hasil-hasil produksi. Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam aspek teknis dapat tercermin dalam perhitungan benefit dan biaya. Namun berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dapat diputuskan apakah suatu proyek dapat dilaksanakan atau tidak.

3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola proyek dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang professional mulai dari perencanaan,

melaksanakan, hingga pengendalian agar tidak terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih, harus menggunakan harus sesuai dengan bentuk dan tujuan proyek. Hal-hal yang dipelajari dalam aspek ini, antara lain:

1) Manajemen dalam Masa Pembangunan Proyek

Manajemen proyek merupakan sistem yang merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pembangunan proyek dengan efisien. Manajemen proyek harus dapat menyusun rencana pelaksanaan proyek dengan mengkoordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan proyek dan penggunaan sumberdaya agar secara fisik proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen masa pembangunan proyek, yaitu pelaksanaan proyek tersebut, jadwal penyelesaian proyek, dan pihak yang melakukann studi masing-masing aspek.

2) Manajemen dan Operasi

Manajemen ini meliputi bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan, anggota redaksi, serta tenaga kunci serta jumlah tenaga kerja yang digunakan.

4. Aspek Sosial dan Lingkungan

Aspek ini didasarkan atas landasan yang lebih luas, yaitu melihat biaya dan manfaat proyek dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara menyeluruh karena lingkup dan tujuannya adalah kepentingan sosial masyarakat atau masyarakat yang akan disosialisasikan dengan kepentingan suatu kepentingan suatu negara (Soeharto 2002).

Pengkajian meliputi proyek terhadap penambahan kesempatan kerja, pengaruh keberadaan proyek tersebut terhadap industri lain, dan pengaruh keberadaan proyek tersebut terhadap kehidupan sosial dan lingkungan di lokasi pembangunan proyek.

5. Aspek Keuangan (Finansial)

Aspek keuangan mempelajari kebutuhan dan sumber dana meliputi bagaiman menghitung dana, baik untuk aktivitas tetap maupan dana untuk modal

(Husnan dan Muhammad 2000). Kemudian juga melihat seberapa besar dana yang akan diterima jika proyek dijalankan, lama pengembalian investasi yang ditanamkan, sumber pembiayaan proyek, dan tingkat bunga yang berlaku.

Mempertimbangkan penilaian investasi harus mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money). Konsep nilai waktu dari uang sangat penting mengingat semakin lama waktu berjalan nilai uang semakin turun.

Kriteria penilaian investasi yang digunakan dalam aspek keuangan pada penelitian ini antara lain:

1). NPV (Net Present Value),

Net Present Value merupakan manfaat tambahan (nilai kini bersih) yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat discount factor tertentu. NPV ini menunjukkan selisih antara manfaat (benefit) dan biaya (cost) pada tingkat suku bunga tertentu. Kriteria ini mengatakan bahwa proyek akan dipilih atau layak apabila nilai NPV lebih dari nol (positif).

2). Net Benefit Per Cost

Net B/C adalah manfaat bersih tambahan yang diterima proyek dari setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan. Net B/C merupakan perbandingan antara present value positif dengan jumlah present value negatif. Berdasarkan kriteria ini, suatu proyek akan dipilih atau layak apabila nilai Net B/C bernilai lebih dari satu.

3). IRR (Internal Rate of Return)

IRR merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return. IRR ini adalah tingkat discount rate yang membuat NPV proyek bernilai nol. Suatu proyek akan dipilih atau dikatakan layak, apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku.

4). Payback Period

Payback period merupakan jangka waktu atau periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. Indikator kriteria ini adalah semakin cepat kemampuan suatu proyek mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka semakin layak proyek tersebut dijalankan.

3.1.4 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dalam suatu proyek perlu dilakukan, karena setiap proyek pasti akan menghadapi ketidakpastian yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan, baik dari sisi penerimaaan maupun pengeluaran. Analisis sensitivitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode switching value untuk mengetahui sejauh mana perubahan unsur-unsur yang dikaji dalam aspek finansial dapat ditoleransi agar proyek tetap layak dilaksanakan. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi arus kas perusahaan dan pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kelayakan dari suatu proyek.

Beberapa hal yang dapat mengalami perubahan antara lain perubahan harga jual produk, biaya tetap dan biaya variabel proyek, dan produktivitas tanaman nilam yang dihasilkan. Perubahan tersebut dinilai berdasarkan pada asumsi yang digunakan pada studi kelayakan proyek. Asumsi-asumsi yang digunakan merupakan alternatif yang dianggap terbaik berdasarkan data dan perkiraan pada saat tertentu, sehingga dengan menggunakan asumsi yang berbeda akan menyebabkan perbedaan dalam pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Dokumen terkait