DAFTAR PUSTAKA
Skema 3.1 Kerangka penelitian peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran perawat dalam pencegahan luka luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Peran perawat sebagai edukator
No Variabel Depenisi operasional Alat ukur Hasil ukur Cara ukur skala 1. peran perawat dalam pencegahan dekubitus pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Tingkah laku yang dimiliki oleh perawat dengan melakukan tindakan untuk mencegah luka tekanpada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Kusioner sebanyak 10 pernyataa n dengan mengguna kan skala likert 1. baik (74-100) 2. Cukup (47-73) 3. Kurang (20-46) Dengan menghitung jawaban responden melalui kuisioner Ordinal No Sub
variabel Depenisi operasional Alat ukur Hasil ukur Cara ukur skala 1. peran perawat sebagai pemberi asuhan keperewata n dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Tingkah laku yang dimiliki oleh perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan untuk mencegah luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan melakukan tindakan perawatan kulit, pencegahan mekanik dan pendukung untuk permukaan Kusioner sebanyak 10 pernyataa n dengan mengguna kan skala likert 1. baik (36-50) 2. Cukup (24-35) 3. Kurang (10-23) Dengan menghitung jawaban responden melalui kuisioner Ordinal
2. peran perawat sebagai edukator dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Tingkah laku yang dimiliki oleh perawat sebagai pendidik untuk mencegah luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan melakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang luka tekan dan cara
pencegahan, cara pengaturan posisi yang baik, cara menjaga kebersihan kulit, memotivasi untuk mencegah luka tekan.
Kusioner sebanyak 10 pernyataa n dengan mengguna kan skala likert 1. baik (36-50) 2. Cukup (24-35) 3. Kurang (10-23) Dengan menghitung jawaban responden melalui kuisioner Ordinal
4.1Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk untuk mengetahui peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.2Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan tirah baring yang berada di RA4, RB2, dan RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan yangberjumlah sebanyak178 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Sampel penelitian ini adalah pasien lansia dengan tirah baring yang mengalami keterbatasan gerak di RA4, RB2, dan RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan yang berjumlah sebanyak 50 orang.
4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel ini diambil dengan cara non probability sampling melalui accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo,
4.3Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan alasan tersedianya sampel yang memadai, dan penelitian mengenai peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring belum pernah diteliti di rumah sakit tersebut. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016.
4.4Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin untuk meneliti dari Fakultas Keperawatan USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan dan mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU (Ethical Clearance). Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian pada responden yang memenuhi kriteria dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri, memberi penjelasan secara lengkap tentang tujuan dan manfaat kegiatan penelitian serta memberikan lembar persetujuan kepada responden untuk meminta persetujuan responden berpartisipasi dalam penelitian sesuai dengan kode etik yang berlaku tanpa ada unsur paksaan (informed consent). Apabila responden bersedia untuk diteliti maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat dan mengisi lembar kuesioner penelitian yang telah disiapkan oleh peneliti. Jika responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden. Dalam menjaga kerahasiaan informasi responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada instrumen penelitian, cukup dengan mencantumkan inisial responden. Kerahasiaan responden terjamin (confidentiality) dimana peneliti meyakinkan responden bahwa partisipasinya
bentuk apapun.
4.5Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk kuisioner yang dikembangkan berdasarkan kerangka penelitian yang telah disusun mengacu kepada tinjauan pustaka. Lembar kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu data demografi dan lembar format berupa pernyataan untuk peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring.
Kuisioner data demografi meliputi inisial nama, jenis kelamin, usia, dan lama dirawat. Data demografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dan mendeskripsikannya dalam distribusi frekuensi dan presentase.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring. Kuisioner penelitian ini terdiri dari 20 pernyataan yaitu 10 pernyataan untuk peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (nomor 1- 10), 10 pernyataan untuk peran perawat sebagai edukator (nomor 11- 20). kuisioner ini diisi dengan menggunakan checklist (√) pada tempat yang tersedia. Kuisioner ini menggunakan skala ukur likert 5 pilihan jawaban untuk setiap pernyataan Setiap item yang dijawab akan diberi nilai yaitu tidak pernah diberi nilai 1, jarang diberi nilai 2, kadang-kadang diberi nilai 3, sering diberi nilai 4, sangat sering diberi nilai 5. Untuk menentukan peran perawat dalam pencegahan dekubitus akan dibagi dalam kategori baik, cukup, kurang.
Dimana P merupakan panjang kelas dan rentang kelas adalah nilai tertinggi dikurang nilai terendah. Jumlah skor tertinggi yang akan didapat adalah adalah nilai tertinggi dikurang nilai terendah. Jumlah skor tertinggi yang didapat adalah 100 dan skor terendah adalah 20. Jadi, rentang kelas sebesar 80 dan banyak kelas 3 yaitu baik, cukup dan kurang sehingga diperoleh P= 26. Maka didapat peran perawat dalam pencegahan dekubitus dikatakan kurang dengan skor 20- 46, cukup 47- 73, dan baik 74- 100.
Untuk menentukan peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dalam pencegahan luka tekan akan dibagi dalam kategori baik, cukup, kurang. Dimana jumlah pernyataan ada 10 (nomor 1- 10) Jumlah skor tertinggi yang didapat adalah 50 dan skor terendah adalah 10. Jadi, rentang kelas sebesar 40 dan banyak kelas 3 yaitu baik, cukup dan kurang sehingga diperoleh P=13. Maka didapat peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dalam pencegahan luka tekan dikatakan kurang dengan skor 10- 23, cukup 24- 35, dan baik 36- 50.
Untuk menentukan peran perawat sebagai edukator dalam pencegahan luka tekan akan dibagi dalam kategori baik, cukup, kurang. Dimana jumlah pernyataan ada 10 (nomor 1-10) Jumlah skor tertinggi yang didapat adalah 50 dan skor terendah adalah 10. Jadi, rentang kelas sebesar 40 dan banyak kelas 3 yaitu baik, cukup dan kurang sehingga diperoleh P=13. Maka didapat peran perawat sebagai edukator dalam pencegahan luka tekan dikatakan kurang dengan skor 10-23, cukup 24-35, dan baik 36-50.
Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid jika instrument itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur. Instrumen penelitian peran perawat dibuat oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan uji validitas untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan validitas isi, pengujian validitas isi dilakukan dengan memberikan instrumen penelitian, kriteria dan lembar penilaian Content Validity Index (CVI) kepada dosen Fakultas Keperawatan yang ahli dibidang perawatan luka, yaitu Ibu Cholina Trisa Siregar, S. Kep., Sp.KMB., M.Kep dan Bapak Ns. Asrizal, M.Kep., RN., WOC(ET)N, CHt.N. Hasil uji validitas dikatakan valid dilihat berdasarkan Coefisient Validity Index (CVI ). Kriteria Penilaian CVI (Content Validity Index) menurut Polit& Beck (2006) adalah sebagai berikut, setiap pernyataan diberi skor 1 dengan pernyataan dinyatakan tidak valid dan tidak relevan, diberi skor 2 dengan pernyataan dinyatakan belum valid dan membutuhkan banyak revisi, diberi skor 3 dengan pernyataan valid dan membutuhkan sedikit revisi, diberi skor 4 dengan pernyataan valid dan sangat relevan. Setelah itu, nilai validitas dihitung dengan mengunakan rumus:
Nilai Validitas :
peran perawat salam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring yang didapat adalah 1 dan dinyatakan bahwa kuesioner penelitian ini telah valid dan layak untuk diberikan kepada responden.
4.6.2 Realibilitas
Uji reabilitas pada penelitian ini dilakukan sebelum pengumpulan data di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan kepada pasien yang mengalami tirah baring. Untuk uji realibilitas diambil 20 orang pasien yang berada di RSUD dr. pirngadi pada responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Uji reliabilitas kuesioner penelitian ini akan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Menurut Polit dan beck (2012) bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya > 0,80. Hasil uji reliabilitas dari 20 pernyataan yang diberikan kepada 20 orang pasien lansia dengan tirah baring yang mengalami keterbatasan gerakdi RSUD dr. Pirngadi adalah 0,918.
4.7Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengisi kuesioner untuk mengetahui peran perawat. Peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian melalui bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada bagian penelitian dan pengembangan RSUP Haji Adam Malik Medan. Setelah mendapatkan izin maka dilakukan pengumpulan data. Peneliti mendatangi langsung calon responden, kemudian peneliti menentukan calon responden yang sesuai kriteria yang telah dibuat sebelumnya, apabila peneliti telah menemukan calon responden, selanjutnya peneliti
informed concent (surat persetujuan).
Pada saat pengambilan kuesioner, peneliti melihat kelengkapan jawaban responden, jika dalam kuesioner ada pertanyaan yang belum diisi oleh responden maka peneliti menjelaskan maksud dari pertanyaan tersebut, sehingga semua pertanyaan terjawab, dan peneliti mengumpulkan semua kuesioner.
4.8Analisa Data
Setelah data terkumpul maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu memeriksa kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua Coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuisioner untuk mempermudah tabulasi dan analisa data, tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kuisioner ke dalam program komputer dengan menggunakan sitem komputerisasi pengolah data, tahap ke empat cleaning yaitu memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Selanjutnya melakukan analisa data secara deskriptif statistik.
Pengolahan data demografi yang meliputi inisial nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dengan mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase dalam bentuk narasi dan tabel.
Pengolahan data peran perawat dalam pencegahan luka dekubitusdiidentifikasi dengan mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase dalam bentuk narasi
dilihat dari persentasenya. Data yang telah diperoleh, ditabulasikan, diolah dan disajikan dalam bentuk statistik deskriptif, yaitu uji statistik univariat. Hasil ditampilkan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi dan presentase .
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah dilakukan pengumpulan data pada bulan Mei – Juni 2016 di RSUP Haji Adam Malik Medan.
5.1Hasil Penelitian
Hasil penelitian dijabarkan mulai dari deskripsi karakteristik responden, dan deskripsi peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baringdi RSUP Haji Adam Malik Medan. Data hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Mei- Juni 2016 kepada 50 pasien di RA4, RB2, RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan.
5.1.1 Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik mencakup usia, jenis kelamin, dan lama dirawat responden. Hasil penelitian dari 50 responden yang terkumpul, diperoleh sebagian besar responden yaitu memiliki rentang usia 46-65 tahun (46%), berjenis kelamin perempuan (54%), dan telah di rawat 2-9 hari (58%), untuk lebih jelas dapat lihat (Tabel 5.1).
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden (N=50)
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Usia 26-45 tahun 46-65 tahun >65 tahun Jenis kelamin Perempuan Laki-laki Lama dirawat 2-9 hari 10-17 hari 18-25 hari Total 22 23 5 23 27 29 11 10 50 44 46 10 46 54 58 22 20 100
5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Perawat dalam Pencegahan Luka Tekan Pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan Hasil yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian pada bulan mei-juni 2016 di ruangan RA4, RB2, RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan diperoleh peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring lebih dari setengah total pasien mempersepsikan kurang (58%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.2).
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Perawat dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
Pernyataan Frekuensi (n) Persentase (%)
Peran perawat Baik Cukup Kurang Total 1 20 29 50 2 40 58 100
Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan lebih dari setengah responden mempersepsikan kurang (76%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.3).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
Pernyataan Frekuensi (n) Persentase (%)
pemberi asuhan keperawatan baik cukup kurang total 3 9 38 50 6 18 76 100
Pernyataan kuisioner tentang pemberi asuhan keperawatan sebagian besar responden mengatakan bahwa perawat tidak pernah memandikan pasien dengan menggunakan sabun 2 kali sehari (86%), dan perawat tidak pernah melakukan perubahan posisi setiap 2 jam sekali (86%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.4)
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Dilakukan Tidak Pernah dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Tidak Pernah Total
f (%) f (%) 1 Memandikan dengan menggunakan sabun 43 (86) 50 (100) 2 Merubah posisi setiap 2 jam sekali 43 (86) 50 (100) 3 Memandikan dengan menggunakan air hangat 41 (82) 50 (100) 4 Memposisikan miring 30 derajat untuk
mengurangi tekanan
37 (74) 50 (100) 5 Melindungi bagian tubuh yang menonjol
seperti siku, tumit, bokong dengan memberikan bantal
36 (72) 50 (100)
6 Meninggikan bagian kepala tempat tidur setinggi 30 derajat untuk mengurangi tekanan
33 (66) 50 (100) 7 Memperhatikan kulit pada saat merubah posisi 32 (64) 50 (100)
8 Memeriksa kulit 31 (62) 50 (100)
9 Memperbaiki alas tidur/ sprei apabila alas tidur kusut
17 (34) 50 (100) 10 Menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari 15 (30) 50 (100)
Pernyataan kuisioner tentang pemberi asuhan keperawatan sebagian besar responden mengatakan bahwa perawat jarang Meninggikan bagian kepala tempat tidur setinggi 30 derajat untuk mengurangi tekanan (14%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.5).
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Dilakukan Jarang dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Jarang Total
f (%) f (%) 1 Meninggikan bagian kepala tempat tidur
setinggi 30 derajat untuk mengurangi tekanan
7 (14) 50 (100) 2 Memperbaiki alas tidur/ sprei apabila alas tidur
kusut
5 (10) 50 (100) 3 Melindungi bagian tubuh yang menonjol
seperti siku, tumit, bokong dengan memberikan bantal
4 (8) 50 (100)
4 Memposisikan miring 30 derajat untuk mengurangi tekanan
4 (8) 50 (100) 5 Menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari 4 (8) 50 (100)
10 Memandikan dengan menggunakan sabun 0 (0) 50 (100)
Pernyataan kuisioner tentang pemberi asuhan keperawatan sebagian besar responden mengatakan bahwa perawat kadang-kadang Menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari (18%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.6).
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Dilakukan Kadang-Kadang dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Kadang-kadang Total
f (%) f (%)
1 Menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari 9 (18) 50 (100) 2 Memperbaiki alas tidur/ sprei apabila alas
tidur kusut
8 (16) 50 (100) 3 Melindungi bagian tubuh yang menonjol
seperti siku, tumit, bokong dengan memberikan bantal
7 (14) 50 (100)
4 Memeriksa kulit 7 (14) 50 (100)
5 Memposisikan miring 30 derajat untuk mengurangi tekanan
5 (10) 50 (100) 6 Memperhatikan kulit pada saat merubah
posisi
5 (10) 50 (100) 7 Merubah posisi setiap 2 jam sekali 4 (8) 50 (100) 8 Memandikan dengan menggunakan sabun 2 (4) 50 (100) 9 Meninggikan bagian kepala tempat tidur
setinggi 30 derajat untuk mengurangi tekanan
2 (4) 50 (100)
10 Memandikan dengan menggunakan sabun 2 (4) 50 (100)
Pernyataan kuisioner tentang pemberi asuhan keperawatan sebagian besar responden mengatakan bahwa perawat sering menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari (12%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.7).
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Dilakukan Sering dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Sering Total
f (%) f (%)
1 Menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari 6 (12) 50 (100)
2 Memeriksa kulit 5 (10) 50 (100)
3 Memperhatikan kulit pada saat merubah posisi
5 (10) 50 (100) 4 Memperbaiki alas tidur/ sprei apabila alas
tidur kusut
5 (10) 50 (100) 5 Memandikan dengan menggunakan sabun 2 (4) 50 (100) 6 Meninggikan bagian kepala tempat tidur
setinggi 30 derajat untuk mengurangi tekanan
2 (4) 50 (100)
7 Memandikan dengan menggunakan air hangat
2 (4) 50 (100) 8 Memposisikan miring 30 derajat untuk
mengurangi tekanan
1 (2) 50 (100) 9 Merubah posisi setiap 2 jam sekali 0 (0) 50 (100) 10 Melindungi bagian tubuh yang menonjol
seperti siku, tumit, bokong dengan memberikan bantal
0 (0) 50 (100)
Pernyataan kuisioner tentang pemberi asuhan keperawatan sebagian besar responden mengatakan bahwa perawat sangat sering menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari (32%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.8).
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Dilakukan Sangat Sering dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Sangat Sering Total
f (%) f (%)
1 Menjaga kebersihan tempat tidur setiap hari 16 (32) 50 (100) 2 Memperbaiki alas tidur/ sprei apabila alas
tidur kusut
15 (30) 50 (100) 3 Meninggikan bagian kepala tempat tidur
setinggi 30 derajat untuk mengurangi tekanan
6 (12) 50 (100)
4 Memeriksa kulit 6 (12) 50 (100)
5 Memandikan dengan menggunakan air hangat
seperti siku, tumit, bokong dengan memberikan bantal
8 Memposisikan miring 30 derajat untuk mengurangi tekanan
3 (6) 50 (100) 9 Memperhatikan kulit pada saat merubah
posisi
3 (6) 50 (100) 10 Memperbaiki alas tidur/ sprei apabila alas
tidur kusut
2 (4) 50 (100)
5.1.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Perawat Sebagai Edukator dalam Pencegahan Luka Tekan Pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran perawat sebagai edukator dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring sebagian besar pasien mempersepsikan kurang (52%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.9).
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Perawat Sebagai Edukator dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
Pernyataan Frekuensi (n) Persentase (%)
Edukator baik cukup kurang total 6 18 26 50 12 36 52 100
Pernyataan tentang peran perawat sebagai edukator sebagian besar responden mengatakan perawat tidak pernah perawat tidak pernah menjelaskan tentang pentingnya menggunakan pelembab untuk mencegah kekeringan pada kulit pasien (72%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.10).
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Edukator Dilakukan Tidak Pernah dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Tidak Pernah Total
f (%) f (%)
1 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pelembab untuk mencegah kekeringan pada kulit (mis: minyak zaitun, minyak kelapa)
36 (72) 50 (100)
2 mengajarkan duduk tidak lebih dari 2 jam 35 (70) 50 (100) 3 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pakaian yang yang lembut dan menyerap keringat
32 (64) 50 (100)
4 menjelaskan tentang Pencegahan luka tekan 27 (54) 50 (100) 5 menjelaskan siapa yang bisa dihubungi jika
terjadi tanda-tanda kerusakan kulit
2 (54) 50 (100) 6 mengajarkan cara merubah posisi yang baik 23 (46) 50 (100) 7 mengajarkan mandi 2 kali sehari untuk
menjaga kebersihan
21 (42) 50 (100) 8 memotivasi dan memberikan dukungan
psikososial
21 (42) 50 (100) 9 mengajarkan untuk selalu mengusahakan
agar alas tidur tidak kusut
18 (36) 50 (100) 10 mengajarkan selalu menjaga kebersihan,
terutama kulit
13 (26) 50 (100)
Pernyataan tentang peran perawat sebagai edukator sebagian besar responden mengatakan perawat tidak pernah perawat jarang menjelaskan tentang pentingnya menggunakan pakaian yang yang lembut dan menyerap keringat (16%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.11).
Medan (N=50)
No PERNYATAAN Jarang Total
f (%) f (%)
1 menjelaskan tentang pentingnya menggunakan pakaian yang yang lembut dan menyerap keringat
8 (16) 50 (100)
2 mengajarkan selalu menjaga kebersihan, terutama kulit
7 (14) 50 (100) 3 memotivasi dan memberikan dukungan
psikososial
6 (12) 50 (100) 4 mengajarkan untuk selalu mengusahakan
agar alas tidur tidak kusut
5 (10) 50 (100)
5 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pelembab untuk mencegah kekeringan pada kulit (mis: minyak zaitun, minyak kelapa)
4 (8) 50 (100)
6 mengajarkan mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan
4 (8) 50 (100) 7 menjelaskan tentang Pencegahan luka tekan 3 (6) 50 (100) 8 menjelaskan siapa yang bisa dihubungi jika
terjadi tanda-tanda kerusakan kulit
3 (6) 50 (100) 9 mengajarkan cara merubah posisi yang baik 3 (6) 50 (100) 10 mengajarkan duduk tidak lebih dari 2 jam 0 (0) 50 (100)
Pernyataan tentang peran perawat sebagai edukator sebagian besar responden mengatakan perawat kadang-kadang memotivasi dan memberikan dukungan psikososial (20%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.12).
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Edukator Dilakukan Kadang-Kadang dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Kadang-kadang Total
f (%) f (%)
1 memotivasi dan memberikan dukungan psikososial
10 (20) 50 (100) 2 mengajarkan cara merubah posisi yang baik 7 (14) 50 (100) 3 mengajarkan duduk tidak lebih dari 2 jam 7 (14) 50 (100) 4 mengajarkan selalu menjaga kebersihan,
terutama kulit
7 menjelaskan siapa yang bisa dihubungi jika terjadi tanda-tanda kerusakan kulit
3 (6) 50 (100) 8 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pelembab untuk mencegah kekeringan pada kulit (mis: minyak zaitun, minyak kelapa)
3 (6) 50 (100)
9 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pakaian yang yang lembut dan menyerap keringat
3 (6) 50 (100)
10 mengajarkan untuk selalu mengusahakan agar alas tidur tidak kusut
3 (6) 50 (100)
Pernyataan tentang peran perawat sebagai edukator sebagian besar responden mengatakan perawat sering menjelaskan tentang Pencegahan luka tekan (18%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.13).
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran Perawat Sebagai Edukator Dilakukan Sering dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan (N=50)
No PERNYATAAN Sering Total
f (%) f (%)
1 menjelaskan tentang Pencegahan luka tekan 9 (18) 50 (100) 2 mengajarkan selalu menjaga kebersihan,
terutama kulit
9 (18) 50 (100) 3 memotivasi dan memberikan dukungan
psikososial
9 (18) 50 (100) 4 mengajarkan cara merubah posisi yang baik 8 (16) 50 (100) 5 mengajarkan untuk selalu mengusahakan
agar alas tidur tidak kusut
7 (14) 50 (100) 6 mengajarkan duduk tidak lebih dari 2 jam 6 (12) 50 (100) 7 menjelaskan siapa yang bisa dihubungi jika
terjadi tanda-tanda kerusakan kulit
6 (12) 50 (100) 8 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pakaian yang yang lembut dan menyerap keringat
5 (10) 50 (100)
9 mengajarkan mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan
5 (10) 50 (100) 10 menjelaskan tentang pentingnya
menggunakan pelembab untuk mencegah kekeringan pada kulit (mis: minyak zaitun, minyak kelapa)
mengusahakan agar alas tidur tidak kusut (34%), untuk lebih jelas dapat dilihat (tabel 5.14).
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pernyataan Kuisioner Peran