• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

F. Kerangka Pikir Penelitian

Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan pada sisi permintaan agregat dan sisi penawaran agregat. Dalam perekonomian tiga sektor sisi permintaan agregat (penggunaan PDB) terdiri atas tiga komponen yaitu, Konsumsi (C), Investasi (I) dan Pengeluaran Pemerintah (G) sehingga dapat ditunjukan dengan persamaan berikut:

Y = C + I + G

Mankiw mengungkapkan bahwa keputusan konsumsi sangat penting untuk analisis jangka pendek karena peranannya dalam menentukan permintaan agregat. Konsumsi adalah dua pertiga dari GDP, sehingga fluktuasi dalam ekonomi adalah elemen yang penting dari booming dan resesi.77 Makmun dan

Yasin dalam Sayekti, Investasi adalah kata kunci penentu laju pertumbuhan ekonomi, karena disamping akan mendorong kenaikan output secara signifikan, juga secara otomatis akan meningkatkan permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat.78 Identitas keseimbangan pendapatan nasional Y=C+I+G+X-M merupakan “sumber legitimasi” pandangan kaum Keynesian akan relevansi campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Menurut Lin dalam Achmad Sjafii, tingkat pertumbuhan yang tinggi dapat dicapai melalui pengeluaran pemerintah pada tingkat yang tinggi pula. Pengaruh pengeluaran publik terhadap pertumbuhan ekonomi bergantung pada jenis pengeluarannya. Pengeluaran pemerintah untuk investasi dan kegiatan produktif lainnya dapat berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi.79

Bertambah besarnya permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian, bertambah besar pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, pertambahan penggunaan tenaga kerja dan pertambahan penggunaan faktor-faktor produksi.

Ekonomi Islam pada dasarnya memandang bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai pertumbuhan terus-menerus dari faktor produksi secara benar yang mampu memberikan konstribusi bagi kesejahteraan manusia. Oleh

78Sayekti Suindyah, Op.Cit. h. 5.

karena itu untuk memudahkan peneliti yang dilakukan serta untuk memperjelas akar penelitian ini, bahwa penjelasan mengenai hubungan antara variabel diatas, maka ditetapkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi merupakan variabel Y, dan Konsumsi Rumah Tangga sebagai variabel X1, dan juga Investasi (PMTB) sebagai variabel X2, dan Pengeluaran Pemerintah sebagai variabel X3. Dalam hal ini variabel Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah yang akan di uji apakah berpengaruh terhadap variabel Pertumbuhan Ekonomi menggunakan regresi berganda. Maka disusun suatu kerangka pemikiran teori mengenai penelitian yang akan dilakukan. Kerangka pemikiran teori dapat dilihat pada gambar 2.2:

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran H 1 H 2 H3 H4 Konsumsi Rumah Tangga

(X1) Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Pengeluaran Pemerintah (X2) Investasi (X3)

G.Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan.

1. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Secara Parsial

Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu untuk mengetahui perkembangan dan struktur ekonomi suatu wilayah diyakini masih merupakan indikator dalam menentukan arah pembangunan yang digambarkan oleh perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Menurut Deprianto dkk, menyatakan bahwa apabila perkembangan konsumsi mengalami peningkatan maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan perkembangan konsumsi berarti telah terjadi peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa. Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa akan memaksa perekonomian untuk meningkatkan produksi barang dan jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi.80 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muh. Rusdiansyah dengan judul “Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Sulawesi Selatan Tahun 2000-2012” hasil penelitian bahwa secara parsial konsumsi rumah tangga berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan tahun 2000-2012.81I

Menurut Deprianto dkk, perkembangan investasi mengindikasikan telah terjadinya kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal. Kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal akan berakibat terhadap peningkatan produksi barang dan jasa di dalam perekonomian. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan perkembangan investasi maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami penurunan karena penurunan perkembangan investasi mengindikasikan telah terjadinya penurunan penanaman modal atau pembentukan modal. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Siti Hardiningsih Arifin pada tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Tingkat Konsumsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makasar Tahun 2006-2015”. Hasil yang diperoleh bahwa secara parsial dan simultan Investasi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Selanjutnya, pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik. Sadono dalam Zahari menjelaskan bahwa hubungan pengeluaran pemerintah yaitu pengeluaran

pemerintah (goverment expenditure) adalah bagian dari kebijakan fiskal yakni suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah tiap tahunnya yang tercermin dalam dokumen APBN untuk nasional dan APBD untuk daerah/regional. Tujuan dari kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka menstabilkan harga, tingkat output maupun kesempatan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi.82

Penelitian yang dilakukan oleh Novia Hadji Ali, Deasy Engka, dan Steeva Tumangkeng, menjelaskan bahwa pengeluaran konsumsi pemerintah merupakan salah satu variabel makro ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. jika pengeluaran konsumsi pemerintah bertambah maka pertumbuhan ekonomi meningkat.83

Sehingga dari penjelasan teori di atas tentang hubungan antara Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah masing-masing terhadap pertumbuhan ekonomi maka dapat di simpulkan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

a). Ho: Konsumsi Rumah Tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016.

b). H1: Konsumsi Rumah Tangga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016.

82Zahari, Op.Cit. h. 8.

a). Ho: Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016.

b). H2: Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016.

a). Ho: Pengeluaran Pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016.

b). H3: Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016.

2. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Secara Simultan (Bersama-sama)

Analisis Keynes menunjukan tentang pentingnya peranan dari permintaan agregat ke atas jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Permintaan agregat dapat dibedakan ke dalam empat komponen yaitu konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto. Dalam perekonomian tiga sektor sisi permintaan agregat (penggunaan PDB) terdiri atas tiga komponen yaitu, Konsumsi (C), Investasi (I) dan Pengeluaran Pemerintah (G).

Terjadi kenaikan Konsumsi Rumah Tangga, Investasi Perusahaan, dan Pengeluaran Pemeritah akan menyebabkan kenaikan produksi barang

dan jasa. Kenaikan barang dan jasa akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Athaillah pada tahun 2013 yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh”. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dimana variabel PDRB yang mempengaruhi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga. Demikian juga dengan konsumsi pemerintah juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, selanjutnya investasi pemerintah juga memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sehingga berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang sudah dijelaskan maka dapat dilihat hubungan antara variabel indepeden terhadap dependen sebagai berikut:

a). Ho: Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016 secara simultan.

b). H4: Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandar Lampung tahun 2008-2016 secara simultan.

70 A.Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan secara kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.84

Peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan dengan menggunakan literartur (kepustakaan) yaitu penelitian yang bertujuan mendapatkan data sekunder dengan cara melakukan penelaahan terhadap beberapa buku yang berkaitan dengan indikator makro ekonomi yaitu tentang konsumsi rumah tangga, investasi (PMTB) dan pengeluaran pemerintah, juga tentang pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung, data dari dinas terkait seperti data dari Badan Pusat Statitistik (BPS), serta data dari jurnal dan artikel.85 Yang berkaitan

84 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 8.

85 Anggun Tri Wahyuni. Ns, “Pengaruh PDRB, Tingkat Inflasi dan Pengeluaran

Pemerintah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dalam Perspektif Ekonomi Islam

(Studi Kotabandar Lampung)”, (Skripsi Program Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung, 2016). h. 92.

dengan data konsumsi rumah tanggga, investasi (PMTB) dan pengeluaran pemerintah, serta pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung.

2. Sifat Penelitian

Dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat asosiatif (hubungan), yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh antara variabel bebas yaitu Konsumsi Rumah Tangga, Investasi (PMTB) dan Pengeluaran Pemerintah terhadap variabel terikat yaitu Pertumbuhan Ekonomi. Dengan penelitian ini dapat di bangun teori yang dapat berfungsi utuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol data.