• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

E. Kerangka Pikir

Bank Sulselbar Syariah merupakan salah satu yang berlandaskan usaha sesuai dengan syariat islam yang mengacu kepada Al-Qur‟an dan hadits serta mengedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam setiap transaksinya.

Dalam prakteknya Bank Sulselbar Syariah menawarkan berbagai macam produk pembiayaan salah satunya yaitu mudharabah. Menurut Djoko Moljono (2015 : 67) mudharbah adalah kerja sama antara dua atau lebih dari pihak pemilik modal (shahibul mall), yang mempercayakan sejumlah modal dengan kontribusi seratus persen (100%) modal dari pemilik modal kepada pengelolah (mudharib). ( Darmawan, Hamid 2018) Shahibul mall yaitu seorang pemilik modal yang mempercayakan modalnya untuk dikelolah oleh mudharib. Sedangkan mudharib merupakan orang yang akan mengelolah dana dalam bentuk usaha, hasil dari usaha tersebut akan dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati antara shahibul mall dan mudharib.

Bank Syariah menggunakan prinsip pembagian keuntungan dan kerugian (Profit Sharing). Pada dasarnya konsep profit sharing atau yang juga disebut dengan profit and loss sharing menawarkan suatu pembagian hasil usaha dengan mengutamakan perhitungan pendapatan/keuntungan bersih (net profit),

yaitu laba kotor dikurangi beban biaya yang telah dikeluarkan selama operasional usaha.

Berdasarkan penjelasan diatas Kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dengan kerangka fikir dibawah ini :

Gambar 2.2 : Kerangka Pikir SHAHIBUL MALL

BANK SYARIAH

MUDHARABAH

PROFIT AND LOSS SHARING

MUDHARIB

PENINGKATAN LABA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku manusia, instansi maupun badan usaha yang diteliti. Penelitian yang menghasilkan data deskriptif maksudnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek yang akan diteliti. Analisis kualitatif terdiri atas pengukuran data yang dibuat secara spesifik, teori tidak secara mutlak mendominasi dan lebih cenderung bersifat induktif. Deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih dan tidak terdapat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain, yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan analisisnya tanpa menggunakan teknik statistik.

Penelitian kualitatif didasarkan pada dua alasan yaitu, pertama permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yang membutuhkan sejumlah data lapangan bersifat aktual dan konseptual. Kedua, pemilihan pendekatan ini berdasarkan pada keterkaitan masalah yang akan dikaji dan tidak dapat dipisahkan dengan fakta alaminya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi dan waktu dalam penelitian ini adalah:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk ditujukan pada PT. BANK SULSELBAR CABANG SYARIAH MAKASSAR di JL. DR Ratulangi No. 16, Makassar, Sulawesi Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan kurang lebih 2 (dua) bulan yang dimulai dari bulan Februari 2021 sampai dengan bulan Maret 2021.

C. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan narasumber dengan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa informasi dengan tujuan untuk menggali data yang diperlukanoleh peneliti.

Wawancara dilakukan dengan narasumber yang dianggap berkompeten dan mewakili.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara penelusuran menggunakan referensi dari buku, jurnal, makalah dan perundang-undangan terkait dengan objek penelitian untuk

mendapatkan konsep dan data-data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti sebagai penunjang penelitian.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berbentuk file atau gambar tertulis, metode dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Teknik atau studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil, atau hukum- hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

4. Internet searching

Internet searching merupakan pengumpulan data yang bersumber dari internet guna melengkapi referensi peneliti yang digunakan untuk menemukan fakta atau teori berkaitan dengan masalah yang diteliti.

D. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sajian data adalah sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan kepada peneliti untuk menarik simpulan dan pengambilan tindakan (Farida Nugrahani, 2014). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang memuat data utama yakni data yang diperoleh secara langsung di lapangan, misalnya narasumber atau informant. Sumber data sekunder merupakan sumber data tambahan yang diambil tidak secara langsung di lapangan, melainkan dari sumber yang sudah dibuat orang lain, misalnya: buku, dokumen, foto dan

statistik (Farida Nugrahani, 2014). Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah dua orang yaitu bapak Ervin Asokawaty selaku pemimpin seksi layanan dan juga Ibu Soraya Nurul selaku customer service pada PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar.

Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara langsung dengan narasumber (data hasil wawancara) sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada seperti buku-buku ataupun dokumen terkait yang relevan dengan implementasi prinsip profit and loss sharing mudharabah terhadap peningkatan laba pada PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar.

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif yang merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji informasi dari narasumber baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Sehingga penelitian ini menafsirkan serta menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi lokasi penelitian, sikap serta pandangan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang terkait akan objek penelitian kemudian akan menghasilkan pertentangan antara dua variabel yang timbul, perbedaan antara fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi dan hal-hal lain yang dapat terjadi.

Menurut Sugiyono (2005) tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif ini searah dengan rumusan masalah serta pertanyaan-pertanyaan peneliti yang terkait akan masalah penelitian atau lebih tepatnya menjawab dan menarik

kesimpulan dari rumusan masalah. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini ada empat tahap proses analisis yang dilakukan, yaitu :

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan catatan kemudian dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian, yaitu deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif adalah catatan alami (catatan tentang apa yang peneliti lihat, dengar, saksikan, dan alami, tanpa ada pendapat atau penjelasan tentang fenomena yang dialami oleh peneliti). Catatan reflektif adalah catatan yang berisi tentang kesan, komentar, pendapat, dan penjelasan peneliti tentang hasil temuannya, yang menjadi bahan untuk rencana pengumpulan data tahap selanjutnya.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Setelah data terkumpul, lakukan reduksi data untuk memilih data yang relevan dan bermakna serta fokus pada data yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau menjawab pertanyaan penelitian. Setelah itu, menyederhanakan dan mengatur secara sistematis serta menguraikan isi dan juga makna penting dari temuan tersebut. Dalam proses reduksi data, hanya penemuan data atau penemuan-penemuan yang berkaitan dengan masalah penelitian saja yang direduksi.

Pada saat yang sama, data yang tidak terkait dengan pertanyaan penelitian diarsipkan.

3. Penyajian Data (data Display)

Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan penyajian data ini untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi.

4. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Penarikan Kesimpulan diambil selama proses penelitian dan proses restorasi data. Setelah data yang terkumpul cukup memadai maka selanjutnya akan ditarik kesimpulan sementara, kemudian setelah data sudah benar-benar lengkap maka akan ditarik kesimpulan akhir.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Penelitian 1. Sejarah Bank Sulselbar

Perjalanan berdirinya sebuah Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 januari 1961 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiaman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961.

Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiaman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Awalnya Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara beroperasi pada tahun 1962 bertempat pada Gedung Bank Indonesia, yang berada Jalan Nusantara No. 53 setelah itu Bank ini berpindah ke Gedung Bank Summa yang terletak di Jalan Sulawesi No. 91 Makassar. Tujuan pendirian Bank adalah untuk mengelola keuangan daerah dan membantu meningkatkan otonomi daerah. pendirian Bank dilakukan oleh Bapak Syamsuddin dg Manggawi yang kemudian menjadi Direktur Utama pertama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Keluarnya peraturan Daerah tingkat I Sulawesi Selatan No. 22 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar sebesar Rp. 250.000.000.

Adanya pemisahan antara Provinsi Daerah Tingkat Sulawesi Selatan Provinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara dan adanya penambahan modal dasar maka Perda No. 002 tahun 1964 telah beberapa kali mengalami perubahan dan pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993, modal dasar menjadi Rp.25 milyar dengan sebutan Bank BPD Sulselbar dengan status sebagai Perusahaan Daerah (PD). Berdasarkan Peraturan Daerah No. 08 tahun 1999 modal dasar ditingkatkan dari Rp.25 milyar menjadi Rp.150 milyar. Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari perusahaan daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT), maka lahirlah Peraturan Daerah No.

13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dimana modal dasar ditingkatkan menjadi Rp.650.000.000.000 yang Akta pendiriannya telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C- 31541 HT. 01. 01. Tanggal 29 Desember 2004 tentang pengesahan Akta Pendirian Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tertanggal 15 Februari 2005 Tambahan Nomor 1655/2005.

Kemudian PT. Bank Sulselbar memutuskan untuk membentuk unit Usaha Syariah. Berkaitan dengan hal tersebut maka dibentuk Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulsel

No.SK/029/DIR tanggal 26 April 2007 tentang pengangkatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Sulsel dan SK Direksi No. SK/034/DIR tanggal 11 Mei 2007 tentang Personalia Dewan .

Adapun yang ditunjuk sebagai Pengawas Syariah PT. Bank Sulsel, telah ditunjuk Personalia sebagai berikut:

1. Prof. DR. Halide Sebagai Ketua 2. AG.H.Sanusi Baco sebagai Anggota

3. DR. Mukhlis Sufri, SE, M.Si Sebagai Anggota

Rapat umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan Pada tanggal 10 Februari 2011 secara circular resolution dan Keputusan RUPS LB tersebut telah disetujui secara bulat oleh para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut telah dibuat aktanya oleh Notaris Rakhmawati Laica Marzuki, SH dengan Akta Pernyataan Tentang Keputusan Para Pemegang Saham sebagai rapat umum pemegang saham perseroan terbatas PT. Bank sulsel, Nomor 16 tanggal 10 Februari 2010.

Dimana dalam akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi selatan disingkat PT. Bank Sulsel menjadi PT. Bank pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT. Bank Sulselbar.

Bank Sulselbar Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT. Bank Sulselbar. Unit ini mulai beroperasi pada bulan April 2007 dengan modal awal Rp.10.328.992.500, kini memiliki aset sebesar Rp.21.893.000.000, dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sejumlah

Rp.7.678.000.000, dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp.9.261.000.000, laba yang dihasilkan berjumlah Rp.3.886.007.500.

Adapun strategi yang ditempuh guna pengembangan Unit Usaha Syariah ini antara lain :

1. Meyalurkan pembiayaan Syariah secara intensif baik melalu pola executing, channeling, maupun aliansi dengan perbankan syariah yang ada kepada sektor konsumtif maupun produktif terutama dengan pola mudharabah.

2. Mengintensifkan penghimpun dana masyarakat berjangka panjang secara berimbang dengan penyaluran pembiayaan syariah yang diberikan.

3. Mengembangkan produksi simpanan berjangka dengan pola Mudharabah yang mendukung penyediaan dana berjangka panjang.

4. Membuka akses layanan masyarakat yang lebih luas dengan office channeling, pembukaan kantor cabang Syariah baru serta kerja sama ATM.

5. Melakukan sosialisasi dan promosi secara intensif kepada masyarakat baik melalui kerjasama dengan para ulama maupun media promosi dan sosialisasi lainnya.

6. Meningkatkan kepada sumber daya manusia dalam service excellent serta pemahaman konsep dan produk Perbankan Syariah.

7. Menerapkan Good Corporate Governance untuk menjaga citra perusahaan di masyarakat dan menciptakan Perbankan yang sehat dan terpercaya.

8. Meningkatkan permodalan Unit Usaha Syariah melalui mekanisme internal maupun tambahan alokasi modal.

2. Visi Dan Misi

Berbicara tentang perusahaan harus mengutamakan tentang Visi yang jelas, agar dapat mencapai suatu target yang telah ditentukan adapun visi dan misi PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar sebagai berikut:

A. Visi

“Menjadi Bank Kebanggaan dan Pilihan Utama Membangun Kawasan Timur Indonesia.”

Arti Visi:

1) Bank Kebanggaan Bank Sulselbar berkeinginan untuk memberikan rasa bangga kepada masyarakat dengan menyediakan produk yang kompetitif dan bernilai tinggi serta layanan yang berkualitas.

2) Pilihan Utama Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank of choice masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan layanan dan jasa perbankan dimanapun kami berada.

3) Membangun Kawasan Timur Indonesia Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi market leader yang menyediakan layanan dan jasa perbankan yang berkualitas di Kawasan

Timur Indonesia serta turut serta berkontribusi aktif dalam pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

B. Misi

Untuk mencapai visi maka perlu ada misi atau usaha yang harus dilakukan PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah. Misi dari PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah adalah sebagai berikut:

1. Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas dan terpercaya.

a) Bank Sulselbar memberikan solusi layanan yang cepat dan akurat.

b) Bank Sulselbar didukung oleh sistem dan teknologi terkini untuk memenuhi kebutuhan produk dan layanan perbankan yang handal.

2. Mitra strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil.

a) Bank Sulselbar menjadi bank pilihan utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam pengelolaan keuangan.

b) Bank Sulselbar menjadi kontributor deviden tertinggi bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di antara BUMD yang ada di daerah.

c) Bank Sulselbar secara profesional mendukung program-program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di berbagai sektor untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan di masa kini dan masa mendatang.

3. Memberikan nilai tambah optimum bagi Stakeholder.

a) Bank Sulselbar menciptakan dan menyediakan produk dan layanan yang kompetitif dan berkualitas.

b) Bank Sulselbar berupaya untuk menyelaraskan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan programprogram Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

c) Bank Sulselbar senantiasa berupaya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pengurus secara berkesinambungan.

3. Produk PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar 1) Produk Pembiayaan

Adapun produk-produk pembiayaan yang digunakan dalam Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar adalah Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, dan Ijarah. Tetapi seperti yang telah dijelaskan dari bab sebelumnya yaitu dalam penelitian ini produk yang di jelaskan hanya satu yaitu Mudharabah.

a. Mudharabah

Yaitu akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank memberikan kontribusi seluruh modal dana sedangkan Nasabah adalah pelaksana usaha yang dibiayai Bank Syariah dengan kotribusi skill dalam pengelolaan usaha.

Ketentuan pembagian keutungan dan risiko akan ditanggung Bank

selama nasabah tidak melakukan khianat. Dalam implementasi pendapatan/keuntungan real dari pengelolah usaha tersebut akan dibagi antara nasabah dan Bank Syariah sesuai nisbah (Porsi) yang telah disepakati pada saat akad Mudharabah yang ditandatangani.

Perhitungan realisasi bagi hasil Mudharabah secara prinsip tidak jauh berbeda dengan perhitungan bagi hasil Musyarakah.

b. Murabahah

Pengertian dari produk ini adalah pembiayaan atau kerjasama atau kontrak usaha antara dua pihak dengan prinsip jual beli untuk memenuhi kebutuhan nasabah seperti property, kendaraan, alat-alat industri dan barang-barang lainnya, dengan proses yang mudah, dimana Bank Sulselbar Syariah menjual barang yang dipesan/diinginkan nasabah sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan bank. Setelah memenuhi prosedur dan persyaratan seperti uang muka dan kelayakan mengenai kemampuan angsuran dan lainnya, nasabah sebagai pembeli dapat memanfaatkan fasilitas angsuran selama 60 bulan untuk nasabah (perorangan) berpenghasilan tidak tetap serta maksimal 96 bulan untuk Nasabah (perorangan) berpenghasilan tetap. Kelebihan Murabahah dibandingkan produk sejenis non Syariah adalah selain sesuai Syariah (prinsip jual beli) adalah jumlah angsuran tetap tidak berubah walaupun terjadi fluktuatif suku bunga. Pembiayaan Murabahah dapat dimanfaatkan nasabah untuk memenuhi kebutuhan barang-barang produktif maupun konsumtif termasuk dapat pula digunakan untuk

pengadaan barang berdasarkan pesanan dari pihak ketiga dengan bukti Surat Perintah Kerja/Kontak Kerja dari Instansi Pemerintah/BUMN/BUMD beserta pihak swasta yang kredible.

c. Musyarakah

Yaitu akad kerjasama antara Bank Syariah dan nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank dan nasabah memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama. Dalam produk ini dikenal implementasinya Bank Syariah sebagai investor pasif yang menanamkan modalnya saja sedangkan nasabah investor aktif yang selain menanamkan modal juga mengelola langsung objek usaha yang dibiayai bersama tersebut.

pendapatan/keuntungan real dari pengelolaan usaha tersebut akan dibagi antara nasabah dan bank syariah sesuai nisbah yang telah disepakati pada saat Akad Musyarakah ditandatangani.

d. Ijarah

Sewa menyewa (Ijarah) sebagai salah satu skema dalam pembiayaan syariah, ijarah ini hampir mirip dengan sewa menyewa pada transaksi konvensional, sewa menyewa dalam transaksi ini terjadi antara bank sebagai pihak yang menyewakan, dan nasabah sebagai penyewa, dengan mengacu pada objek yang disewakan. Namun demiian, dalam transaksi Ijarah, sewa menyewah tersebut dapat digunakan sebagai mekanisme pembiyaan dengan skema syariah. Akad ijarah merupakan

akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembyaran sewa (ijarah) tanpa diikuti dengan pembayaran sewa (ijarah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.

2) Produk Pendanaan a. Giro Wadiah

Merupakan produk simpanan yang megutamakan kemudahan dan kelancaran aktifitas keuangan anda serta layanan jasa yang amanah, profesional dan dikelola sesuai prinsip syariah.

b. Giro Mudharabah

Merupakan Produk Investasi yang menarik dan menguntungkan, dana investasi kami kelola sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbal hasil kompetitif sesuai nisbah yang disepakati dan mengutamakan kemudahan serta kelancaran aktifitas keungan anda serta layanan jasa yang amanah, professional dan dikelola sesuai prinsip syariah.

c. Tabungan Syariah

Merupakan produk investasi yang menarik dan menguntungkan, dana investasi kami oleh sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbalan hasil kompetitif sesuai nisbah yang disepakati.

d. Tabungan Hatam

Merupakan tabungan perencanaan masa depan dan bersifat khusus ibadah haji dan umroh untuk usia dini yang dikelola sesuai prinsip syariah

dan profesional serta memberikan imbal hasil kompetitif sesuai nisbah yang disepakati.

e. Deposito Mudharabah

Merupakan pilihan investasi yang menguntungkan dan memberikan rasa aman, dana investasi yang anda amanahkan kepada kami akan dikelola sesuai prinsip syariah dan profesional serta memberikan imbal hasil maksimal sesuai nisbah yang disepakati.

3) Produk Jasa

Ada beberapa produk-produk jasa yang disediakan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan transaksi jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat, dengan dukungan sistem online di seluruh jaringan kantor Bank Sulselbar Syariah dan Office channeling diharapkan dapat lebih memudahkan dan mendekatkan layanan Bank Syariah kepada masyarakat. Adapun produk jasa Bank Sulselbar Syariah yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah adalah:

 Penarikan dan penyetoran online di seluruh kantor Bank Sulselbar diseluruh Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

 Setoran dan penarikan cek/Bilyet Giro melalui kliring, Transfer dan Inkaso antar rekening Bank Sulselbar atau Bank lain.

 Pembuatan Surat Refrensi dan Dukungan Bank.

 Penerbit Surat Jaminan Bank (Bank Garansi).

4) Special Investmen (Mudharabah Muqayyadah)

Sarana investasi bagi para investor yang memiliki dana untuk disalurkan dalam bentuk pembiyaan kepada nasabah dan atau pihak lain yang khusus ditunjuk dan atau dipilih oleh investor sebagai pemilik dana.

Bank sulselbar syariah dalam akad ini berperan sebagai arranger atau manajemen investasi untuk menjaga kepentingan pemilik dana dengan menyalurkan dana kepada nasabah yang khusus ditunjuk dan atau dipilih oleh investor. Bank sulselbar syariah sebagai manajemen investasi selain berperan sebagai pengelola juga menjamin bahwa proses pemilihan atau studi kelayakan calon penerima pinjaman dilakukan secara procedural dan objektif sehingga diharapkan pemilik dana mendapat keyakinan bahwa dananya disalurkan secara benar dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan bank teknis. Secara periodik pemilik dana dapat meminta laporan perkembangan pengelolaan dananya kepada Bank Sulselbar Syariah. Skim ini telah diaplikasikan yaitu program pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro untuk mengentaskan kemiskinan dengan pola pembiyaan syariah kepada masyarakat di Sulawesi Selatan dan Barat.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai unit-unit kerja dalam sebuah organisasi dalam melakukan sebuah tanggung jawab untuk

Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai unit-unit kerja dalam sebuah organisasi dalam melakukan sebuah tanggung jawab untuk

Dokumen terkait