JARINGAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA INTERNASIONAL
A. Kerjasama Antara Kepolisian Internasional
Kerjasama internasional di bidang kepolisian dalam rangka menanggulangi kejahatan berdimensi internasional dan bersifat lintas negara telah dilaksanakan sejak berdirinya ICPC tahun 1923 yang pada tahun 1956 berkembang menjadi ICPO. Salah satu tujuan kerjasama tersebut adalah untuk memberantas perdagangan gelap narkotika.
Dalam memberantas peredaran gelap narkotika, di dalam Interpol terdapat sebuah divisi khusus yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan suatu sistem laporan intelijen yang efektif dan menguntungkan negara anggota, menyoroti kasus-kasus penyitaan narkotika dalam jumlah besar dan melukiskan kecenderungan-kecenderungan baru dari pengedar, jenis narkotika yang disita, modus operandi yang digunakan dan rute perjalanan yang dilalui. 104
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan peredaran dan perdagangan gelap narkotika ditangani oleh dua grup. Kedua grup ini bertugas untuk :105
a. Mengumpulkan informasi penyitaan narkotika.
b. Mengkoordinasikan penyelidikan yang bersifat internasional.
c. Mensirkulasikan tentang taktik dan strategi yang digunakan untuk memberantas peredaran gelap narkotika.
104
Sardjono, Kerjasama Internasional di Bidang Kepolisian, Op. Cit., hal. 30.
105
d. Berkoordinasi dengan badan-badan PBB di bidang narkotika yaitu UNODC. e. Menyediakan bantuan kepada setiap NCB negara-negara anggota.
f. Mengatur pertemuan untuk membicarakan kasus peredaran gelap narkotika yang sedang berlangsung.
g. Mengevaluasi secara periodik situasi perdagangan dan peredaran gelap narkotika di berbagai negara di dunia.
Interpol juga memiliki kantor Perwakilan Pengontrolan Narkotika di Bangkok yang menitikberatkan perhatiannya serta bertanggung jawab terhadap situasi peredaran narkotika di Asia Tenggara.
Telah bertahun-tahun Divisi Khusus Narkotika ini melaksanakan program untuk menangani permasalahan yang berhubungan dengan narkotika. Hingga saat ini program-program yang menonjol mencakup :106
a. Program strategis penanggulangan perluasan peredaran kokain di Eropa.
b. Sistem Intelijen Strategis (SIS) menyediakan data penyitaan narkotika di seluruh dunia.
c. Program monitor diversi narkotika dan zat kimia yang penting dari semula yang bersifat legal kemudian diperdagangkan secara gelap.
d. Program menanggulangi peredaran heroin melalui rute Balkan.
e. Program monitor pengedar-pengedar dari berbagai kebangsaan dan kelompok etnis.
Divisi Khusus Narkotika ini menyediakan berbagai dokumen untuk membantu dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika. Dokumen-dokumen ini berupa
laporan-106
laporan intelijen yang sangat penting dalam hal penyitaan dan setiap kecenderungan baru dalam perdagangan gelap narkotika. Dokumen-dokumen ini dikirim ke masing-masing negara anggota setiap minggu.
Publikasi lainnya adalah mencakup laporan tahunan mengenai peredaran narkotika internasional dan laporan tahunan statistik mengenai produksi gelap, pemakaian dan peredaran narkotika. Kedua laporan ini diajukan dalam Sidang Umum Interpol setiap tahunnya.
Kerjasama kepolisian internasional tidak hanya dibatasi pada pertukaran informasi tetapi juga mencakup :107
a. Menyiapkan dan mengedarkan studi-studi dan laporan-laporan dalam bidang hukum narkotika serta permasalahan teknis yang berhubungan dengan aktifitas kepolisian di negara masing-masing;
b. Mengumpulkan materi referensi yang bersifat umum pada fenomena yang terjadi dan kedisiplinan yang behrubungan dengan Interpol dan tugas-tugas kepolisian;
c. Mengatur simposium internasional untuk mempelajari secara lebih mendalam permasalahan-permasalahan permanen yang menjadi topik bagi penegak hukum negara anggota.
Selain itu, kerjasama internasional di bidang kepolisian memungkinkan negara anggota yang merupakan negara maju memberikan bantuan teknis kepada negara-negara berkembang khususnya dalam hal pelatihan dan spesialisasi petugas kepolisian.
107
Divisi khusus akan menyusun secara berkala suatu kursus dan pelatihan dimana negara-negara anggota disiapkan untuk menerima perwira polisi asing.
Salah satu contoh kerjasama internasional di bidang kepolisian dalam hal pemberian pelatihan dan spesialiasi pertugas kepolisian adalah pendirian JCLEC (Jakarta
Centre for Law Enforcement Cooperation), yang bertujuan melatih para penegak hukum
yang ingin meningkatkan keahlian operasionalnya dalam menangani kejahatan lintas negara, Dibangun atas kerjasama pemerintah Indonesia dan Australia, JCLEC dikelola Kepolisian RI dan Kepolisian Federal Australia (AFP).108
Kerjasama antara Kepolisian RI dan AFP sendiri telah terjalin sejak lama khususnya dalam membongkar suatu sindikat kejahatan lintas negara yang beroperasi antara Australia dan Indonesia. Penyidikan ini diberi sandi Operation Kalurra pada waktu seorang tersangka bernama Petr Petras (seorang warga negara Cekoslovakia) tiba di Bali dan bertemu dengan seorang warga negara Australia keturunan Turki bernama Mehmet Seriban.
109
Kedua orang tersebut diketahui berencana untuk mengekspor sejumlah besar bahan kimia pre-kursor (Ephidrine)110
108
untuk dipakai memproduksi shabu-shabu di Australia. Berkat kerjasama yang baik melalui pertukaran informasi yang eferktif antara
www.kompas.com, JCLEC Buah Kerjasama Polri dan AFP ( Australian Federal Police), diakses pada tanggal 12 November 2010.
109
Berita Acara Pelimpahan Tersangka, Badan Reserse kriminal POLRI Direktorat IV/TP.NARKOBA dan KT.
110
Prekursor adalah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan obat yang berada dalam pengawasan. Pada umumnya prekursor digunakan secara sah/resmi dalam proses industri dan sebagian besar diperdagangkan dalam perdagangan Internasional. Bahan kimia tersebut tidak berada dalam pengawasan khusus, namun ekspor dan impor serta pemasokan prekursor kepada perorangan dan perusahaan yang penggunaannya bukan untuk pemakaian dalam industri merupakan suatu petunjuk bahwa ada kemungkinan kegiatan tersebut adalah kegiatan gelap. Istilah pekursor dipakai untuk bahan-bahan yang tidak perlu merupakan narkoba, namun digunakan dalam berbagai cara untuk memproses atau membuat narkotika atau psikotropika. www.bnn.id, Pengawasan Prekursor, diakses pada tanggal 12 November 2010.
AFP dan Polri maka AFP dapat mengumpulkan bukti-bukti yang memungkinkan AFP untuk menangkap sindikat ini sebelum bahan kimia tersebut diekspor.
Selain melalui Interpol, negara-negara juga dapat melakukan kerjasama di bidang kepolisian untuk memberantas peredaran gelap narkotika. Kerjasama ini dapat dilakukan melalui memorandum of understanding (MoU) maupun agreement.111
a. Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara tentang Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Pengembangan Kerjasama Kepolisian.
Beberapa contoh kerjasama yang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia dengan negara lain, yaitu :
b. Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kementrian Dalam Negeri dan Hubungan Kerajan Belanda tentang Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan.
c. Nota Kesepahaman antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Nasional Philipina tentang Kerjasama Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Transnasional.
d. Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia tentang Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan pengembangan Kerjasama Kepolisian.
e. Agreement on Narcotics Control and Law Enforcement between The
Government of The United States of America and The Government of Indonesia.
111
Kumpulan Naskah Kerjasama Antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Kepolisian
f. Memorandum of Understanding between The Government of The Republic of
Indonesia and The Government of The Socialist Republic of Vietnam on Cooperation in Preventing and Combating Crimes.
g. Memorandum of Understanding between The Indonesian National Police and The Royal Malaysia Police on Combating Illicit Trafficking in Narcotic Drugs, Zpsychotropic Subtances, Precursors, Hazardous Materials and Enchanment of Police Cooperation.
h. Arrangement on Cooperation between The National Police Agency of The Republic of Korea and The Indonesian National Police.
i. Agreement on Cooperation between The National Police of The Republic of The Indonesia and The Ministry of Public Security of The People’s Republic of China.
j. Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Romania tentang Kerjasama Pencegahan dan Pemberantasan Kejahatan Terorganisasi Transnasional, Terorisme dan Jenis Kejahatan Lainnya.
k. Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama Pemberantasan Kejahatan Terorganisasi Transnasional dan Kejahatan Lainnya.