MACAM-MACAM KONSTRUKSI PIPELINE
15. Kegiatan Hydrotes
3.1.2 Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Pipeline (a) Kerusakan Peralatan
• Apa yang dimaksud dengan kerusakan peralatan dan mengapa bisa terjadi?
o Kerusakan peralatan termasuk di dalamnya komponen pipa atau peralatan pendukung. terkadang peralatan mengalami kerusakan atau tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya. Biasanya disebabkan karena salah satu kompenennya tidak beroperasi atau rusak.
• Resiko dari kerusakan peralatan.
o kerusakan karena peralatan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan karena fluida yang ada di dalamnya tumpah keluar pipa.
• Yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan peralatan?
o Melakukan inspeksi pada bagian-bagian yang kritis seperti: jalur utama, katup, relieve valve, dll secara teratur.
(b) Kerusakan Karena Penggalian
• Apa yang dimaksud dengan kerusakan penggalian dan mengpa bisa terjadi?
o kerusakan karena penggalian dapat juga dikatagorikan kerusakan coating dari pipa, pipa tertekuk, tergores, terpotong, bocor yang terjadi karena alat penggalian yang bersinggungan dengan pipa. Biasanya kerusakan ini terjadi pada jalur pipa di bawah permukaan tanah.
• Resiko dari kerusakan karena penggalian.
o Kerusakan karena penggalian bisa menyababkan bahaya pada lingkungan dan manusia karena pipa yang terpotong / bocor / tergores akibat bersinggungan dengan alat-alat penggalian menyebabkan minyak mentah atau gas keluar dari pipa ke lingkungan.
• Yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan peralatan?
o Cara yang dilakukan di Amerika Serikat adalah membuat managemen untuk menggali di bawah suatu departemen khusus agar kesalahan menggali dapat diminimalkan dan izin untuk menggali hanya dikeluarkan oleh Departemen ini.
o Membuat tanda yang ditanam diatas tanah agar pihak lain mengetahui bahwa di bawah tanda itu ada pipa gas atau minyak .
o secara rutin melakukan inspeksi.
(c) Korosi dari lingkungan
• Apa yang dimaksud dengan korosi dari lingkungan dan apa penyebabya?
o korosi dari lingkungan terjadi karena lingkungan di luar pipa, berasal dari proses oksidasi antara permukaan pipa dengan udara ( jika pipa diatas tanah ) atau dengan tanah ( bila pipa berada di dalam tanah ). korosi ini terjadi jika pelindung bagian permukaan pipa rusak.
• Resiko korosi dari lingkungan?
o Korosi ini dapat mereduksi ketebalan pipa dan menurunkan nilai kekuatan pipa, dapat terjadi pada semua permukaan luar pipa atau hanya sebagian area karena pelindung permukaan pipa mengalami cacat. nilai kekuatan pipa yang menurun bisa menyebabkan terjadinya kebocoran karena pengaruh tekanan fluida yang mengalir pada bagian yang terkena korosi itu.
Gbr 41. Korosi dari lingkungan
• Yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan karena korosi dari lingkungan? o Pipa harus dilindungi dengan menambahkan lapisan anti korosi pada bagian
luar pipa.
o Fabrikasi pembuat pipa harus menerapkan standar yang baik pada bagian QC agar meminimalkan kerusakan lapisan pelindung pipa.
o Operator menggunakan metode katodik proteksi untuk melindungi pipa dari korosi eksternal. Salah satu tipenya adalah menentukan voltase yang sangat rendah, dengan arus searah ( DC ) untuk melawan korosi dari luar. Tipe yang lain adalah menghubungkan anoda yang ditanam di dalam tanah dengan pipa, di mana anode tadi yang akan menarik korosi sehingga pipa tidak terkena korosi.
Gbr 42. Catodic protection
o Mengikuti peraturan dan standar yang berlaku untuk jalur pemipaan, diharuskan setiap operator melakukan pemeliharaan secara berkala untuk meminimalkan korosi.
(d) KERUSAKAN KARENA PENGOPERASIAN YANG SALAH
• Apa yang dimaksud dengan kerusakan karena pengoperasian yang salah dan apa penyebabya?
o Banyak sekali aspek yang berhubungan dengan operator jalur pipa untuk melakukan aktifitas sehari-hari, terkadang situasi kerja bisa menyebabkan kesalahan manusia.
o Contoh dari pengoperasian yang salah adalah kesalahan pengoperasian ketika menentukan laju aliran fluida, mengeringkan atau mengisi tangki, melaukan pemeliharaan rutin.
• Resiko kerusakan karena pengoperasian yang salah?
o Kerusakan karena pengoperasian yang salah bukan menjadi penyebab utama, tetapi meskipun demikian kerusakan ini dapat menimbulkan tumpahnya fluida ke lingkungan ( meskipun penyebab utamanya bukan kaerna salah operasi, kesalahan ini bukan pemicu utama melainkan pendukung ).
• Yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan karena pengoperasian yang salah?
o Membuat standar prosedur pengoperasian dan melakukan training kepada operator.
o Membuat program pengembangan sumber daya manusia untuk operator yang hasil akhirnya adlah menurunnya angka kerusakan karena salah operasi.
(e) KOROSI DARI DALAM PIPA.
• Apa yang dimaksud dengan korosi dari dalam pipa dan apa penyebabya?
o Korosi di dalam pipa terjadi secara kimia karena pengaruh komposisi fluida yang mengalir di dalam pipa yang menyerang dinding bagian dalam dari pipa. Dalam beberapa kasus di dalam fluida juga mengandung air, atau bahan kimia lain yang ikut terbawa, di mana air atau bahan kimia lain itu menjadi penyebab dari korosi.
• Resiko kerusakan karena korosi dalam pipa?
o Korosi dalam pipa dapat menyebabkan ketebalan pipa menjadi berkurang sehingga nilai kekuatan pipa juga menurun. Korosi jenis ini dapat terjadi pada seluruh permukaan bagian dalam ( biasanya disebut korosi umum ) atau hanya beberapa titik saja. Penurunan nilai kekuatan pipa dapat menyebabkan keretakan atau pipa pecah ketika terjadi tekanan dalam karena fluida yang dihantarkan.
• Yang harus dilakukan untuk mencegah korosi dalam pipa?
o Mengontrol kualitas material fluida yang akan dihantarkan, menambahkan pelapis anti korosi pada bagian dalam pipa.
o Fabrikasi pembuat pipa harus menerapkan standar yang baik pada bagian QC agar meminimalkan kerusakan lapisan pelindung pipa bagian dalam. o Operator pipa harus mengontrol dan mengurangi kandungan uap air dan
bahan kimia lain yang terikut di dalam fluida dimana uap air atau bahan kimia itu dapat menyebabkan korosi.
o Operator secara rutin melakukan pembersihan bagian dalam pipa untuk membersihkan maerial yang menempel pada dinding pipa yang dapat menyebabkan korosi. Alat pembersihnya disebut “cleaning pigs”.
o Operator menambahkan penghambat korosi ke dalam jalur pipa untuk mengontrol korosi.
o Mengikuti peraturan dan standar yang berlaku untuk jalur pemipaan, diharuskan setiap operator melakukan pemeliharaan secara berkala untuk meminimalkan korosi.
(f) KERUSAKAN MATERIAL
• Apa yang dimaksud dengan kerusakan material dan apa penyebabya?
o Selama proses pembuatan pipa, kotoran sering sekali ikut kedalam material baja cair. Di mana kotoran itu dapat menyebabkan ketidaksempurnaan ikatan antar molekul pipa baja atau plat baja. Ketidaksempurnaan ikatan antar molekul dapat menyebabkan terjadinya kerusakan material.
o Jenis-jenis cacat material dan penyebabnya:
Oksigen atau meterial lain yang terperangkap di dalam material baja. Ketika proses pendinginan dilakukan maka oksigem atau matrial itu membentuk gumpalan kecil, gumpalan ini nantinya dapat menuntun kepada cacat
Gas yang terperangkap pada permukaan material, hal ini dapat menyebabkan menurunnya nilai ketebalan pipa atau komponen pipa dan jika areeanya besar maka dapat menurunkan tekanan pipa untuk mengalirkan fluida.
Cacat ukuran juga dapat terjadi ketika proses pembuatan pipa, seperti ketika me-roll plat baja untuk dibentuk menjadi silinder.
Ketika proses quenching dilakukan mungkin terjadi “hard spots” pada material plat baja, ketika plat itu harus dibentuk maka “hard spots” ini dapat menyebabkan keretakan.
o Jika pipa untuk mengalirkan jaraknya jauh dan tidak diberikan penahan beban yang kuat maka dapat terjadi fenomena yang disebut ‘transit fatique” . fenomena ini terjadi ketika pipa mengalami lendutan yang berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama ketika fluida mengalir, hal ini dapat menyebabkan keretakan pada dinding pipa.
• Resiko kerusakan material?
o kerusakan karena material dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan karena fluida yang ada di dalamnya tumpah keluar pipa.
• Yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan material?
o Perbaikan terus-menerus pada proses pembuatan pipa dan dalam pengelasan pipa.
o Pihak kontraktor harus benar-benar hati-hati ketika melakukan inspeksi terhadap material seperti pipa, material pendukung, dll.
(g) KERUSAKAN KARENA PENGELASAN
• Kerusakan yang terjadi karena cacat pada pengelasan pipa, jenis-jenis cacat pengelasan antara lain:
1. Porosity adalah terjadi karena udara yang terperangkap ke dalam hasil las, terjadi ketika pipa mengalami penyusutan karena temperatur yang tinggi pada saat proses pengelasan.
Penyebab:
o benda kerja kotor o elektroda kotor
o lingkungan pengelasan memiliki kadar oksigen, nitrogen, hidrogen yang tinggi.
Gbr 45. Cluster Porosity
2. Incomplete Fusion adalah peleburan elektroda yang tidak sempurna pada benda kerja Penyebab:
o Teknik mengelas yang kurang benar o Arus listrik yang lebih rendah dari WPS o Benda kerja yang kotor
o Proses fit-up yang tidak sesuai WPS o Type elektroda yang tidak sesuai WPS
Gbr 46. Incomplete Fusion
3. Slag Inclusion adalah material non-metal yang terjebak dalam pengelasan Penyebab:
o Hasil pengelasan tidak dibersihkan dengan gerinda atau wire brush o Sudut alur lebih kecil dari standar di WPS (1,6 mm)
o Kualitas elektroda tidak sesuai WPS
4. Undercut adalah pengurangan ketebalan pipa karena proses pengelasan & biasanya terletak pada ujung alur.
Penyebab:
o Arus yang lebih tinggi dari WPS
o Teknik mengelas (weaving) yang kurang baik.
Gbr 48. Undercut
5. Internal Concavity adalah penyusutan lapisan pengelasan ke dalam root face Penyebab:
o Lelehan elektroda memiliki temperatur yang tinggi karena arus lebih tinggi dari WPS
Gbr 49. Internal Concavity
6. Offset atau mismatch adalah kondisi di mana dua benda yang akan dilas tidak sempurna kesejajarannya.
Penyebab:
Gbr 50. Offset
7. Inadequate weld reinforcement adalah ketebalan capping lebih rendah dari benda kerja.