• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : GAMBARAN UMUM

C. Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga

Bayaran yang diberikan oleh majikan kepada pembantunya cukup beragam. Moh. Muqit menggaji pembantunya, Alif Layyinah, sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus lima puluh ribu) setiap bulan, yang diberikan pada tanggal satu. Dia menyatakan bahwa tidak pernah terlambat memberikan gaji. Bahkan dia sering memberikan tambahan untuk uang saku dan juga pakaian.

Ketika ditanya tentang tambahan upah yang diberikan kepada pembantunya, Moh. Muqit menjawab:

“Uang si hampir tiap bulan kita kasih di luar gaji yang kita nggap sebagai uang jajan, pakaian juga.”15

Namun, meski membenarkan kebaikan yang diberikan majikannya, Alif Layyinah menyangkal kalau selalu digaji tepat waktu. Selain sering telat digaji, dia mengaku gajinya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya karena sebagian

15

Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi, 23 Maret 2013.

50 gajinya digunakan untuk membayar kuliah dan dikirimkan ke orang tuanya di kampung. Namun, dia sudah terbiasa dan menjalaninya dengan nyaman.

Ketika ditanya tentang bagaimana gajinya digunakan, Alif Layyinah menjawab:

“Biaya pendidikannnya ya ngambil dari gaji saya. Disamping menghidupi orang tua ya, buat biaya kuliah juga.”16

Majikan kedua yang diwawancarai, Ach. Suhaimi, menggaji pembantunya sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu) per bulan, meski pembantunya yang sekarang, Mukimah, selalu menitipkan sebagian bayarannya untuk ditabung dan diminta semuanya saat berkeinginan mudik atau pulang kampung.

Ketika ditanya tentang ketepatan waktu penggajian, Ach. Suhaimi menjawab:

“Gak pernah, kalau yang sekarang dia kan mintanya ditabung, jadi kalau pas mudik dia ambil uang semua yang ada di saya. Gajinya ditabung.”17

Selain tabungan gaji, Ach. Suhaimi sering memberikan kebutuhan sehari-hari seperti pulsa dan uang jajan. Ketika ditanya tentang pemberian upah tambahan, Ach. Suhaimi menjawab:

Sering, kalau uang, jika saya nyuruh sesuatu buat beli di warung, nanti sisanya suruh ambil buat dia. Pulsa tiap minggu diisi. Dan kalau lagi keluar, diajak makan, diajak refreshing juga.”

Pembantu Ach. Suhaimi, Mukimah, membenarkan pernyataan majikannnya. Selain gaji yang ditabungnya, dia juga memperoleh uang jajan.

16

Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh. Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013.

17

Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi (sebagai majikannya Mukimah). Bekasi, 09 Juni 2013.

51 Gajinya memang tidak pernah terlambat dibayar, tetapi kadang bayarannya tidak diberikan secara penuh ketika majikannya sedang tidak memiliki cukup uang.

Ketika ditanya tentang ketepatan pembayaran gaji oleh majikannya, Mukimah menjawab:

Upah tiap bulan biasanya kan lima ratus, sekarang uda naik lima ratus lima puluh. Ya tergantung, kadang lima ratus kadang lima ratus lima puluh. Tergantung ada duitnya mereka.”18

Gaji yang diterima Mukimah digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya, sehingga dia mampu menabung. Biasanya dia menggunakan gajinya untuk membeli baju dan pulsa internet.

Ketika ditanya tentang bagaimana menggunakan gajinya, Mukimah menjawab:

Ya, kebutuhan sehari-hari aku. Kadang ya buat beli baju, pulsa hp, pulsa modem. Pulsa modem kan buat online, buat kebutuhan sekolah aku.”

Begitu pula Siswandi mengaku selalu menggaji pembantunya tepat waktu dan kadang memberikan tambahan uang untuk memenuhi kebutuhan pembantunya sehari-hari. Ketika ditanya tentang pemberian untuk kebutuhan pembantunya, Siswandi menjawab:

“Iya, pernah. Tidak nentu kapan, terkadang kalau dia butuh saya dan istri memberikan apa yang dia butuhkan.”19

Dengan gaji Rp. 1.100.000,- (satu juta seratus ribu) setiap bulan, Siti Rofikoh dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, dan bahkan sisanya bisa ditabung. Selain itu, dia mampu menyewa kontrakan karena terbantu oleh

18

Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach. Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013.

19

Wawancara pribadi dengan Siswandi (sebagai majikannya Siti Rofikoh). Bekasi, 08 Desember 2013.

52 suaminya yang juga bekerja merenovasi bangunan. Dengan adanya pendapatan suaminya tersebut, Siti Rofikoh tidak terbebani oleh besarnya kebutuhan untuk membayar kontrakan dan kebutuhan-kebutuhan keluarganya.

Ketika ditanya tentang bagaimana menggunakan gajinya dalam sebulan, Siti Rofikoh menjawab:

Buat kebutuhan sehari-sehari, buat kebutuhan keluarga, dan buat ditabung.”20

Majikan terakhir yang diwawancarai, Jabatan Damatik, menggaji pembantunya sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu) per bulan, selain juga kadang memberikan baju kepada pembantunya. Nampaknya Jabatan Damatik juga memberikan uang tambahan yang tidak tentu waktunya, sesuai dengan kondisi ekonominya.

Ketika ditanya tentang tambahan upah yang diberikan oleh majikannya, Jabatan Damatik menjawab:

“Iya, pernah. Seperti memberi uang di luar gaji, kadang baju juga pernah.”21

Pembantu Jabatan Damatik, Suswanti, membenarkan bahwa dia tidak pernah telat dibayar, namun dia mengaku bahwa gajinya tidak mampu mencukupi kebutuhannya karena memang dimaksudkan sebagai sampingan. Menurutnya, gajinya hanya cukup menjadi tambahan untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti

20

Wawancara pribadi dengan Siti Rofikoh (pembantu rumah tangga dari keluarga

Siswandi). Bekasi, 08 Desember 2013.

21

Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik (sebagai majikannya Suswanti). Bekasi, 16 Februari 2014.

53 membeli sayuran dan sebagainya. Ketika ditanya tentang penggunaan gajinya, Suswanti menjawab, “Ya untuk tambahan beli sayuran.”22

Dalam memetakan perbedaan kesejahteraan di antara pembantu rumah tangga, tabel berikut menunjukkan besarnya pendapatan dan penggunaannya:

Tabel 4.1

Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga

No Nama PRT Gaji/Bulan Kegunaan Gaji Mencukupi

Kebutuhan 1 Alif Layyinah Rp 500.000 Membayar kuliah, dikirimkan ke orang tuanya di kampung. Tidak Cukup 2 Mukimah Rp 550.000 Membayar kuliah, membeli baju dan pulsa internet atau modem.

Cukup 3 Siti Rofikoh Rp 1.100.000 Kebutuhan harian,

keluarga, dan ditabung Cukup 4 Suswanti Rp 300.000 Kebutuhan harian, seperti

tambahan beli sayur Tidak Cukup Sumber: Diolah

Dengan demikian, pendapatan atau gaji yang diterima oleh pembantu rumah tangga sangat beragam, tergantung pada kesepakatan dengan majikannya. Cukup atau tidaknya pendapatan dalam memenuhi kebutuhan tergantung pada kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing-masing pembantu rumah tangga, sebab kondisi yang dialami pembantu rumah tangga juga cenderung beragam.

Mukimah menyatakan bahwa gaji yang diterimanya mencukupi kebutuhan sehari-harinya, karena memang tidak banyak kebutuhan yang harus dipenuhinya,

22

Wawancara pribadi dengan Suswanti (pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan Damatik). Bekasi, 16 Februari 2014.

54 selain juga karena sebagian kebutuhan hariannya, seperti uang jajan, sering diberi tambahan upah oleh majikannya.

Begitu pula Siti Rofikoh menyatakan bahwa gaji yang diterimanya mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Namun, berbeda dengan Mukimah yang mendapatkan uang tambahan dari majikannya, Siti Rofikoh terbantu oleh suaminya yang juga memiliki pekerjaan atau pendapatan sendiri. Sehingga Siti Rofikoh tidak kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya, membayar kontrakan, dan bahkan gajinya masih tersisa untuk ditabung.

Berbeda dengan Mukimah dan Siti Rofikoh, Alif Layyinah menyatakan bahwa gaji yang diterimanya tidak mencukupi kebutuhannya. Hal itu disebabkan banyaknya kebutuhan yang perlu dipenuhinya. Selain untuk membiayai kuliahnya, dia juga perlu mengirimkan sebagian gajinya untuk orang tuanya di kampung. Sehingga dengan gaji yang hanya sebesar Rp 500.000,- dia merasa kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Begitu pula Suswanti mengungkapkan bahwa gajinya yang hanya sebesar Rp. 300.000,- terlalu sedikit untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun, dia menyadari bahwa pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga hanya dimaksudkan sebagai sampingan.

Dokumen terkait