• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.3 Keselamatan Kerja Pada Pabrik Pembuatan Asam Fenil Asetat

Dalam rancangan pabrik pembuatan Asam Fenil Asetat, usaha-usaha pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut:

6.3.1 Pencegahan Terhadap Kebakaran dan Peledakan

 Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium dan ruang proses.

 Pada peralatan pabrik yang berupa tangki dibuat main hole dan hand hole

yang cukup untuk pemeriksaan.

 Sistem perlengkapan energi seperti pipa bahan bakar, saluran udara, saluran

steam, dan air dibedakan warnanya dan letaknya tidak menggangu gerakan karyawan.

 Mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di fire station setiap saat dalam keadaan siaga.

 Bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak harus disimpan dalam tempat yang aman dan dikontrol secara teratur.

Peralatan yang digunakan dalam antisipasi bahaya kebakaran : a. Racun Api (Fire Extinguishers)

Bahan yang digunakan dalam tabung pemadam api adalah bahan kimia kering, foam (busa), dan CO2. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya risiko kebakaran yang mungkin ditimbulkan.

b. Hydran

Ada tiga jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman, dan hydran kota. Sesuai namanya hydran gedung ditempatkan di gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, dan hydran kota ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

c. Detektor

Ada beberapa jenis detektor, yaitu :

 Detektor Manual

Alat ini merupakan kotak tertutup, berisi saklar tarik atau tuas handel untuk

menyembunyikan alarm, karena itu disebut juga sebagai pull station.

 Detektor Panas

Detektor ini merupakan detektor yang paling lambat responnya. Sebelum mengirim alarm, alat ini memerlukan waktu pemanasan yang cukup.

 Detektor Asap

Peralatan ini secara otomatis akan berbunyi jika ada asap pada daerah tersebut.

 Detektor Ion

Alat ini sangat sensitif karena alat ini mendeteksi ion-ion yang dikeluarkan dari benda terbakar, seperti asap.

 Detektor Nyala Api

Alat ini merupakan detektor khusus karena bekerja dengan prinsip merespon radiasi infrared yang merupakan karakteristik dari nyala api.

d. Alarm Kebakaran (Fire Alarm)

Peralatan yang digunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat.

Peralatan yang digunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah dimana sprinkler tersebut.

(Anizar, 2009)

6.3.2 Peralatan Perlindungan DiriHelm Safety (Topi Pengaman)

Topi pengaman harus dipakai oleh tenaga kerja yang mengkin tertimpa pada kepala oleh benda jatuh. Topi demikian harus cukup keras dan kokoh tetapi ringan. Bahan plastik dengan lapisan kain terbukti sangat cocok untuk para pekerja.

 Kacamata

Kecelakaan mata berbeda-beda dan aneka jenis kacamata pelindung diperlukan. Pekerjaan dengan kemungkinan adanya risiko dari bagian-bagian yang melayang memerlukan kacamata dengan lensa kokoh, sedangkan bagi pengelasan diperlukan lensa penyaringan sinar las yang tepat.

Jenis-jenis kacamata dan penggunaannya: a. Safety Glasses (Kacamata Keselamatan)

Kacamata keselamatan mungkin adalah jenis pelindung mata yang paling banyak digunakan. Walaupun terlihat mirip dengan kacamata biasa, kacamata keselamatan lebih kuat dan lebih tahan terhadap benturan dan suhu tinggi dibanding kacamata biasa. Di tambah lagi, kebanyakan kacamata keselamatan dilengkapi dengan perisai samping yang memberikan perlindungan terhadap bahaya yang tidak langsung dari depan.

b. Goggles

Google memberikan perlindungan lebih dibandingkan dengan kacamata karena goggle lebih pas menempel pada wajah. Goggle dapat menutupi keliling area mata sehingga memberikan perlindungan lebih baik pada saat terjadi cipratan cairan, uap, asap, bubuk, debu, dan kabut.

c. Shaded Glasses (Kacamata Gelap)

Kacamata ini melindungi mata dari radiasi pembakaran. Helm tukang las memiliki kaca pelindung gelap/bayangan.

d. Face Shield

Face shield memberikan perlindungan seluruh wajah dan sering digunakan pada pekerjaan yang membuat terpapar metal cair, percikan kimia, atau partikel melayang (BangSafety, 2012).

 Masker

Jenis-jenis masker dan penggunaannya: a. Masker Penyaring Debu

Masker ini berguna untuk melindungi pernapasan dari serbuk-serbuk logam atau serbuk kasar lainnya.

b. Masker Berhidung

Masker ini dapat menyaring debu sampai ukuran 0,5 mikron. Cara menggunakan masker ini adalah dengan memasang masker ini harus menempel baik pada wajah, jangan terbalik memasangnya karena hidungnya ada dua buah, dan bersihkan masker setelah pemakaian dan hidung-hidungnya dilepaskan.

c. Masker Bertabung

Masker ini mempunyai filter yang baik daripada masker berhidung. Masker ini sangat tepat digunakan untuk melindungi pernapasan dari gas tertentu. Penggunaan masker bertabung ini terbatas, tergantung dari banyaknya isi tabung. Tabungnya dapat dibawa-bawa dengan menyandangnya diatas punggung.

 Pelindung Telinga

Telinga harus dilindungi terhadap loncatan api, percikan logam pijar atau partikel-partikel yang melayang. Perlindungan terhadap kebisingan dilakukan dengan sumbat atau penutup telinga.

 Sarung tangan

Sarung tangan harus diberikan kepada tenaga kerja dengan pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan.

 Sepatu Pengaman

Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadapa kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat yang menimpa kaki atau benda

tajam lain yang mungkin terinjak, logam pijar, bahan kimia yang tumpah dan sebagainya. Biasanya sepatu kulit dengan ujungnya tertutup baja dan lapisan baja di dalam solnya yang buatannya kuat dan baik cukup memberikan perlindungan bagi pekerja.

(Anizar, 2009)

Tabel 6.2 Alat Pelindung Diri

No. Nama Peralatan Jumlah Unit

1. Helm Safety 40 2. Kacamata Keselamatan 40 3. Masker 100 4. Pelindung Telinga 20 5. Sarung Tangan 40 6. Sepatu Pengaman 40

Helm Safety Kacamata Keselamatan Masker Berhidung

Pelindung Telinga Sarung Tangan Sepatu Pengaman Gambar 6.10 Alat Pelindung Diri

6.3.3 Keselamatan Kerja Terhadap Listrik

 Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekering atau pemutus arus listrik otomatis lainnya.

 Sistem perkabelan listrik harus dirancang secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan.

 Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh mengganggu lalu lintas pekerja.

 Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi.

 Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.

 Setiap peralatan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan alat penangkal petir yang dibumikan.

 Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang bekerja pada suhu tinggi harus diisolasi secara khusus.

6.3.4 Pencegahan Terhadap Gangguan Kesehatan

 Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di dalam lokasi pabrik.

 Dalam menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya, karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta masker.

 Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengelolaan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, korosi, maupun gangguan terhadap kesehatan harus ditangani secara cermat.

 Poliklinik yang memadai disediakan di lokasi pabrik.

6.3.5 Pencegahan Terhadap Bahaya Mekanis

 Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup berat untuk mencegah kemungkinan terguling atau terjatuh.

 Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat kegiatan karyawan.

 Jalur perpipaan sebaiknya berada di atas permukaan tanah atau diletakkan pada atap lantai pertama kalau di dalam gedung atau setinggi 4,5 meter bila diluar gedung agar tidak menghalangi kendaraan yang lewat.

 Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja dengan tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau pembongkaran.

 Pada alat-alat yang bergerak atau berputar harus diberikan tutup pelindung untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

 Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka ditambahkan nilai-nilai disiplin bagi para karyawan yaitu :

 Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan.

 Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.

 Perlu keterampilan untuk mengatasi kecelakaan dengan menggunakan peralatan yang ada.

 Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan pada atasan.

 Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.

 Setiap kontrol secara periodik terhadap alat instalasi pabrik oleh petugas

maintenance.

6.3.6 Sanksi Pelanggaran Keselamatan Kerja

Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu:

1. Sanksi pelanggaran ringan, dengan jenis:

 Teguran lisan

 Teguran tetulis

 Pernyataan tidak puas secara tertulis 2. Sanksi pelanggaran sedang, dengan jenis:

 Penundaan kenaikan gaji

 Penurunan gaji

 Penundaan kenaikan pangkat 3. Sanksi pelanggaran berat, dengan jenis:

 Penurunan pangkat

 Pembebasan dari jabatan

 Pemberhentian

6.3.7 Pencegahan dan Pertolongan Pertama jika Terkena Bahan Kimia

Tabel 6.3 Pencegahan dan Pertolongan Pertama jika Terkena Bahan Kimia

Resiko Gejala Pencegahan Pertolongan Pertama

Kulit Iritasi pada kulit, kulit kemerah-merahan, sakit, terluka, melepuh Mengenakan alat pelindung diri seperti pakaian pelindung, sepatu pengaman dan sarung tangan

- Segera membuka pakaian, sepatu atau sarung tangan yang terkena bahan kimia - Segera mencuci kulit yang

terkena bahan kimia dengan air bersih - Segera ke dokter untuk

meminta perawatan medis Mata Iritasi pada mata,

mata kemerah-merahan, mata sakit Mengenakan kaca mata pelindung wajah lainnya seperti masker

- Membilas mata dengan air bersih kurang lebih 15 menit

- Jika keadaan gawat, segera ke dokter meminta perawatan medis

Pernafasan Iritasi pada hidung, tenggorokan, terganggunya saluran pernafasan Menggunakan alat pelindung pernafasan

- Segera menghirup uadara segar

- Jika keadaan gawat, segera ke dokter meminta perawatan medis

Pencernaan Iritasi pada mulut, kerongkongan, gangguan pada perut dan alat pencernaan

Jangan merokok, makan dan minum ketika menangani senyawa kimia

- Mencuci mulut dengan air bersih

- Memaksa agar terjadi pemuntahan

- Jika keadaan gawat, segera ke dokter meminta perawatan medis

6.4 Material Safety Data Sheet (MSDS) Bahan Kimia dalam Pabrik

Dokumen terkait