LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri pada saat sekarang dan pada masa yang akan datang karena berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik (Timmerhaus, 2004).
Suatu perusahaan dalam menentukan lokasi pabrik berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
1. Letak Sumber Bahan Baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang cukup dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan baku utama yang digunakan yaitu Benzil Sianida dan Asam Sulfat. Benzil Sianida diimpor dari Hangzhou Uniwise International Co.Ltd, Provinsi Jiangsu, Cina sedangkan Asam Sulfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur dan PT. Utama Inti Hasil Kimia Industri Medan, Sumatera Utara.
2. Letak Pasar dan Kondisi Pemasaran
Asam fenil asetat adalah bahan yang tidak langsung dikonsumsi masyarakat, melainkan merupakan bahan baku industri kimia, maka lokasi pabrik diusahakan dekat dengan industri yang menggunakan bahan baku asam fenil
asetat. Produk asam fenil asetat dapat diangkut ataupun dikapalkan dengan mudah ke daerah pemasaran dalam dan luar negeri. Selain itu, kawasan ini juga merupakan daerah industri sehingga produknya dapat dipasarkan kepada pabrik yang membutuhkannya di kawasan industri tersebut atau diekspor ke manca negara.
3. Fasilitas Transportasi
Lokasi yang dipilih dalam rancangan pendirian pabrik ini merupakan kawasan perluasan industri dan direncanakan dekat dengan jalan raya, telah tersedia sarana pelabuhan dan pengangkutan darat sehingga pembelian bahan baku dan pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalur darat maupun laut. Pemasaran untuk keperluan dalam negeri dapat dilakukan melalui jalur darat dan laut, sedangkan untuk tujuan ekspor dapat dilakukan melalui jalur laut. 4. Kebutuhan Tenaga Listrik dan Bahan Bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor penunjang yang paling penting. Disamping itu juga disediakan pembangkit listrik cadangan dari generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari PT. Pertamina.
5. Kebutuhan Air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Kebutuhan air ini berguna untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan domestik.
6. Tenaga Kerja
Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional pabrik, tenaga kerja untuk pabrik ini direkrut dari perguruan tinggi lokal, masyarakat sekitar dan perguruan tinggi lainnya serta tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar dan luar daerah. Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para tenaga kerja yang mencari kerja. Para tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang produktif dari berbagai tingkatan, baik yang terdidik maupun yang belum terdidik.
7. Harga Tanah dan Bangunan
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas, biaya tanah bangunan untuk pendirian pabrik relatif terjangkau.
8. Kemungkinan Perluasan dan Ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan disekeliling pabrik belum banyak berdiri pabrik serta tidak mengganggu pemukiman penduduk.
9. Kondisi Iklim dan Cuaca
Seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, maka kondisi cuaca dan iklim di sekitar lokasi pabrik relatif stabil. Untuk daerah ini belum pernah terjadi bencana alam yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar.
10.Sosial Masyarakat
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik asam fenil asetat ini karena akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian pabrik asam fenil asetat ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat disekitarnya.
Berdasarkan faktor-faktor pertimbangan di atas, maka terdapat dua alternatif lokasi yang dapat dipilih yaitu :
1. Kawasan Medan dekat Belawan dan Sungai Deli, Sumatera Utara 2. Kawasan Gresik dekat Sungai Brantas dan Selat Madura, Jawa Timur
Berikut ini akan disajikan perbandingan dari tiap-tiap lokasi pabrik, sehingga kita dapat memilih suatu lokasi pabrik yang paling memenuhi dan memberikan keuntungan.
(a)
(b)
Gambar 8.1 Denah Lokasi Pabrik
a. Kawasan Medan, Sumatera Utara b. Kawasan Gresik, Jawa Timur (Googlemap, 2012)
A
Tabel 8.1 Perbandingan Pemilihan Lokasi Pabrik
Parameter Lokasi
Medan Gresik
Letak Sumber Bahan Baku Cukup jauh dengan sumber bahan baku asam sulfat
Dekat dengan sumber bahan baku asam sulfat
Fasilitas Transportasi Mempunyai jalur transportasi darat dan dekat dengan pelabuhan
Mempunyai jalur transportasi darat dan dekat dengan pelabuhan
Letak Pasar
Lokasi pasar cukup jauh bila dibandingkan dengan Gresik. Tetapi pasar bisa ditempuh dengan transportasi darat atau laut.
- Prospek pemasaran baik karena merupakan kawasan industri
- Jarak antara lokasi pabrik dan pabrik pemakai produk relatif dekat dan mengurangi resiko serta dapat menekan harga produk Utilitas dan Kebutuhan air Dapat dipenuhi (Air Laut) Dapat dipenuhi (Sungai Brantas)
Tenaga Kerja
Potensi SDM baik (ketersediaan tenaga kerja terdidik maupun tidak terdidik dan yang terlatih maupun yang tidak terlatih)
Potensi SDM baik (Kegiatan ekonomi kedua masyarakatnya adalah bidang perindustrian) dan ketersediaan tenaga kerja terdidik maupun tidak terdidik dan yang terlatih maupun yang tidak terlatih
Perluasan Pabrik Terbatas untuk dilakukan Masih bisa dilakukan
Biaya Tanah
Tanah yang tersedia di kawasan industri masih cukup luas dengan harga yang terjangkau (khusus untuk kawasan industri)
Tanah yang tersedia di kawasan industri masih cukup luas dengan harga yang terjangkau (khusus untuk kawasan industri)
Peraturan Pemerintah dan
Keadaan Masyarakat Mendukung dan menguntungkan Mendukung dan menguntungkan
Dengan melihat perbandingan dari tiap-tiap lokasi, maka dari dua alternatif pilihan kawasan industri dipilih lokasi pabrik Asam Fenil Asetat di daerah Kawasan Gresik dekat Sungai Brantas dan Selat Madura, Jawa Timur. Daerah tersebut cukup memenuhi syarat dibandingkan di Medan. Hal ini didasarkan pada lokasi pemasaran asam fenil asetat yang banyak diserap oleh pabrik-pabrik yang berlokasi di Jawa serta ketersediaan sumber air yang lebih memadai dan memiliki prospek cerah di masa yang akan datang.