• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Warna Lokal

7) Kesenian

1) Bahasa

Bahasa atau sistem perlambangan manusia yang lisan ataupun tertulis untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Pembahasan ini mendeskripsikan tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasi dari bahasa tersebut. Deskripsi dari bahasa suku bangsa dalam pembahasan ini tidak begitu dalam seperti deskripsi mendalam oleh seorang ahli bahasa.

2) Sistem Pengetahuan

Uraian mengenai pokok-pokok khusus yang merupakan isi dari sistem pengetahuan dalam suatu kebudayaan merupakan suatu uraian tentang cabang-cabang ilmu pengetahuan. Cabang-cabang itu dibagi berdasarkan

12 Eko A. Meinarno, dkk. Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat: Pandangan Antropologi dan Sosiologi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 90.

pokok perhatiannya. Pengetahuan tentang alam sekitar, pengetahuan tentang alam flora dan fauna, pengetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaan-kebudayaan, seperti ilmu untuk menyembuhkan penyakit, dan pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku manusia adalah pengetahuan yang teramat penting dalam suatu masyarakat. Seperti pengetahuan tentang sopan santun pergaulan, adat-istiadat, sistem norma, hukum adat, pengetahuan tentang sejarah tempat asal masyarakat itu menetap juga sangat penting.

3) Organisasi Sosial

Setiap kehidupan masyarakat diatur oleh adat-istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan tempat individu itu hidup dan bergaul. Kesatuan sosial yang paling dekat dan mesra adalah kesatuan kekerabatannya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kaum kerabat lain. Ada juga kesatuan-kesatuan di luar kaum kerabat, tetapi masih di dalam lingkungan komunitas. Tiap masyarakat, termasuk masyarakat desa terbagi ke dalam lapisan-lapisan.

Dalam suatu masyarakat, persoalan yang banyak mendapat perhatian yaitu persoalan pembagian kerja dalam suatu desa, berbagai aktivitas kerja sama atau gotong-royong dalam masyarakat desa, hubungan dan sikap antara pemimpin dan pengikut dalam komunitas desa (yakni soal prosedur mendapat keputusan bersama, dan lainnya).

4) Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Teknologi atau biasa sering dikatakan sebagai cara-cara memproduksi, memakai, dan memelihara segala peralatan hidup setiap suku bangsa. Teknologi tradisional adalah teknologi yang belum dipengaruhi oleh teknologi yang berasal dari kebudayaan “Barat”. Teknologi tradisional mengenai tujuh macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang dipakai oleh masyarakat kecil atau masyarakat pedesaan yaitu: alat

22

produksi, senjata, wadah, makanan, pakaian, tempat berlindung dan perumahan, serta alat-alat transportasi.

Alat produksi, yang dimaksud adalah alat untuk melaksanakan suatu pekerjaan mulai dari alat sederhana, contohnya seperti batu untuk menumbuk terigu sampai kepada alat untuk menenum kain. Senjata adalah alat yang digunakan untuk melindungi diri, maupun digunakan sebagai alat untuk membantu kegiatan sehari-hari. Wadah, adalah alat dan tempat untuk menimbun, memuat dan menyimpan barang. Makanan, dianggap sebagai barang yang dapat dibicarakan dalam teknologi dan kebudayaan fisik. Makanan dapat menjadi simbol dari suatu daerah, makanan khas tiap suku bangsa memiliki sistem pengolahan yang berbeda-beda. Cara mengolah, memasak, dan menyajikan makanan tersebut berbeda pula. Pakaian sebagai perhiasan badan juga menjadi ciri kebudayaan dari tampilan luar seseorang. Tempat berlindung dan perumahan, beragam jenis dan bentuk tempat berlindung. Alat-alat transportasi, dalam kebudayaan manusia seperti rakit, perahu, kereta beroda, dan lainnya.

5) Sistem Mata Pencaharian Hidup

Sistem mata pencaharian atau sistem ekonomi yang diperhatikan adalah sistem produksi lokalnya termasuk sumber alam, cara mengumpulkan modal, proses konsumsinya, cara pengerahan dan pengaturan tenaga kerja, serta sistem distribusi di pasar-pasar yang dekat saja. Pengaruh industri terhadap daerah pedesaan dan sekitarnya mulai menjalar sampai ke sistem mata pencaharian. Dalam mempelajari suatu masyarakat desa yang hidup berdasarkan mata pencahariannya, kita juga harus menaruh perhatian terhadap sumber alam, tenaga kerja, serta pemasarannya. Masalah sumber alam, terletak pada bagaimana usaha mencari sumber alam yang dimiliki oleh desa tersebut.

6) Sistem Religi

Sistem religi dalam suatu kebudayaan mempunyai tiga unsur yaitu sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan suatu umat yang menganut religi itu. Adapun sistem keyakinan biasanya tercantum dalam suatu himpunan buku-buku yang dianggap sebagai buku suci. Keyakinan mengandung konsepsi tentang dewa yang baik maupun jahat, konsepsi tentang makhluk halus, konsepsi tentang roh leluhur, konsepsi tentang hidup, konsepsi tentang dunia, konsepsi tentang ilmu gaib, dan sebagainya. Kemudian sistem upacara keagamaan mengandung empat aspek yakni tempat upacara keagamaan dilakukan, saat upacara keagamaan dijalankan, benda-benda dan alat upacara, orang yang melakukan dan memimpin upacara. Mengenai umat yang menganut keyakinan, biasanya dideskripsikan mengenai pengikut suatu kepercayaan dan hubungan satu dengan yang lainnya.

7) Kesenian

Kesenian merupakan segala ekspresi hasrat manusia terhadap keindahan di dalam suatu kebudayaan. Hasil kesenian yang diciptakan oleh seniman di setiap daerah tentu beraneka ragam. Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan, maka ada dua lapangan besar, yaitu seni rupa atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata (seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar, dan seni rias). Seni suara atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga (seni vokal, seni instrumental). Suatu lapangan kesenian yang meliputi kedua bagian tersebut adalah seni gerak atau seni tari, karena kesenian ini dapat dinikmati dengan mata maupun telinga. Akhirnya ada lapangan kesenian yang mencakup semuanya, yaitu seni drama. Lapangan kesenian ini mengandung unsur-unsur dari seni rias, seni musik, seni sastra, dan seni tari. Seni drama bisa bersifat dengan teknologi modern seperti seni film.

24

Tiap unsur kebudayaan menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan, yakni wujudnya berupa sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Wujud sistem budaya dari suatu unsur kebudayaan universal berupa adat. Sedangkan sistem sosial dari suatu unsur kebudayaan dapat berupa aktivitas-aktivitas sosial. Kemudian ketujuh unsur kebudayaan universal itu masing-masingnya mempunyai wujud fisik, wujud fisik ini dapat berupa benda-benda kebudayaan.

Pertama, wujud ini adalah wujud ideal dari kebudayaan. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma peraturan dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepala-kepala. Atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Ide-ide dan gagasan-gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan-gagasan itu tidak berada lepas satu dari yang lain melainkan selalu berkaitan, menjadi suatu sistem. Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut sistem ini sistem budaya. Istilah lain untuk menyebut wujud ideal dari kebudayaan ini, yaitu adat, atau adat istiadat dalam bentuk jamak.

Kedua, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini merupakan wujud kebudayaan yang disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial ini bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, di foto, dan didokumentasi. Ketiga, wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini disebut kebudayaan fisik, karena berupa seluruh total hasil fisik dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,

dan difoto.14

Dokumen terkait