• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Surakarta adalah Instansi Pemerintah yang bergerak di bidang pembangunan dan perbaikan infrastuktur daerah dan bertanggung jawab atas kebersihan kota. Didirikan pada tahun 1947 pada zaman pendudukan jepang. Jumlah karyawan pada instansi ini adalah 150 orang, dengan 136 pegawai tetap dan 14 pegawai honorer. Berdasarkan penyebaran kuesioner 150 eksemplar, hanya 134 eksemplar kuesioner yang kembali. Maka berdasarkan 134 responden didistribusikan berdasarkan jenis kelamin bahwa responden terbanyak adalah yang berusia antara 41 sampai 50 tahun sebanyak 69 orang atau 51,5%. Distribusi penyebaran kuesioner berdasarkan jenis kelamin 53,0% atau 71 responden berjenis kelamin pria dan 47,0% atau 63 responden berjenis kelamin wanita. Sehingga jumlah sampel terbanyak adalah responden berjenis kelamin pria. Distribusi penyebaran kuesioner berdasarkan pendidikan terakhir 47,8% atau 64 responden berpendidikan terakhir setingkat S1 adalah yang terbanyak.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Surakarta, mengenai hubungan kepemimpinan, budaya organisasi, pengoperasian organisasi pembelajar dan kepuasan kerja, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

commit to user

1. Hipotesis 1 Menyatakan Kepemimpinan berhubungan positif signifikan pada Pengoperasian Organisasi Pembelajar. Hal tersebut tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Lee (2007) yang berpendapat, perusahaan dengan pengoperasian organisasi pembelajar yang tinggi datang bersamaan dengan kinerja kepemimpinan yang lebih tinggi pula. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis Struktur Equation Modelling (SEM) pada

Regression Weight dimana nilai C.R sebesar -1,682 dan perolehan nilai probabilitas sebesar 0,093 > 0,05, Perubahan suasana tempat kerja akan memiliki peran besar terhadap penyesuaian karyawan atas tipe kepemimpinan yang ada serta perbedaan karakteristik pengoperasian organisasi pembelajaran yang ada pada tempat kerja baru sehingga menyebabkan kesulitan penyesuaian dalam diri karyawan.

2. Hipotesis 2 Menyatakan Budaya Organisasi berhubungan positif signifikan pada Pengoperasian Organisasi Pembelajar, Hal tersebut mendukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chang dan Lee (2007)yang menunjukkan, perusahaan dengan budaya organisasi yang tinggi benar-benar menyebabkan efek signifikan pada pengoperasian organisasi pembelajar. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis Struktur Equation Modelling (SEM) pada Regression Weight dimana nilai C.R sebesar 3,211 dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 < 0,01 (level 1%). Budaya organisasi yang ada pada suatu tempat kerja memiliki aturan yang tetap sehingga karyawan dituntut untuk segera beradaptasi terhadap organisasi pembelajaran dalam tempat bekerjanya, sehingga semakin baik budaya organisasi yang ada akan menuntut peningkatan pengoperasian organisasi pembelajaran.

commit to user

3. Hipotesis 3 Menyatakan Kepemimpinan berhubungan positif pada Kepuasan Kerja. Hal tersebut mendukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan olehChang dan Lee (2007)dalam hasil penelitiannya menemukan, kepemimpinan menyebabkan efek positif pada kepuasan kerja karyawan tetapi tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis Struktur Equation Modelling (SEM) pada Regression Weight dimana nilai memiliki nilai C.R sebesar 3,879 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,01 (level 1%). Sikap dan gaya kepemimpinan memiliki efek secara langsung terhadap psikologis karyawan terutama adalah kepuasan kerja karyawan, dengan sikap pemimpin yang adil dan selalu memperhatikan bawahan/karyawan maka karyawan akan cenderung bekerja tanpa merasa terpaksa, tekanan, bahkan merasa dihargai dan dibutuhkan oleh organisasi

4. Hipotesis 4 Menyatakan Budaya Organsasi berhubungan positif pada Kepuasan Kerja. Hal tersebut tidak mendukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chang dan Lee (2007) dalam hasil penelitiannya menemukan, budaya organisasi menyebabkan efek positif pada kepuasan kerja karyawan tetapi tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis Struktur Equation Modelling (SEM) pada Regression Weight

dengan nilai nilai C.R sebesar -1,627 dengan nilai probabilitas sebesar 0,104 > 0,05 (level signifikansi 5%). Seiring dengan kebijakan pemerintak kota yang menetapkan pergantian tugas atau memutasi secara berkala dalam periode tertentu dimana hal tersebut akan menyebab penyesuai bagi karyawan atas budaya organisasi yang berlaku pada tempat kerja yang baru. Setiap karyawan memiliki keinginan untuk mendapat penghargaan dari

commit to user

perusahaan tempat dia bekerja, apabila hal tersebut kurang mendapat perhatian dari pihak perusahaan/organisasi maka kecendurang karyawan tidak akan merasa puas atas keputusan yang dibuat oleh pihak perusahaan. 5. Hipotesis 5 Menyatakan Pengoperasian Organisasi Pembelajar berhubungan

positif pada Kepuasan Kerja. Hal tersebut mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Lee (2007) dalam hasil penelitiannya menemukan, pengoperasian organisasi pembelajar menyebabkan efek positif pada kepuasan kerja karyawan tetapi tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis Struktur Equation Modelling (SEM) pada Regression Weight dimana nilai C.R sebesar 2,393 dengan nilai probabilitas sebesar 0,017 < 0,05 (level signifikansi 5%). Sikap pimpinan dapat menetapkan dirinya sebagai contoh yang baik untuk setiap anggota perusahaan untuk teman sekerja dalam mencapai tujuan kerja, sehingga karyawan dapat secara jelas memahami apa yang menjadi tanggung jawab atas pekerjaan pada setiap posisi/jabatannya akan menumbuhkan sikap kepuasan kerja karyawan yang lebih tinggi.

B. Saran

1. Bagi Organisasi

a. Untuk variabel kepemimpinan, sebaiknya kepala kantor DPU Pemkot Solo perlu meningkatkan performa, kinerja dalam bertugas dan mengevaluasi prestasi kerjanya, hal tersebut harus dilakukan pemimpin dilakukan agar para karyawannya dapat menganggap atasannya sebagai contoh orang yang sukses. Perlu diperhatikan juga dalam pemilihan

commit to user

pemimpin harus didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam memimpin, pengalaman dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik (track record-nya), dan jabatan kaitannya dengan bidang keahliannya sehingga dapat meningkatkan pengoperasian organisasi pembelajarnya.

b. Untuk variabel budaya organisasi, Pimpinan DPU Pemkot Solo agar mengubah pola kerja dan system kerja dalam instansi ini, karyawan diberikan perhatian dan semangat dalam mengembangkan diri dalam berkreasi, pengembangan kemampuan, ketrampilan, rasa percaya diri, memberikan masukan-masukan, kritik membangun, dalam menciptakan suatu inovasi baru dan ide segar dalam pelayanan kepada masyarakat dengan harapan instansi ini dapat bersaing dengan institusi sejenis. Selain itu dapat memberikan contoh baru dan nyata bahwa budaya organisasi yang selama ini terkenal statis dan kaku dapat diubah dan dikembangkan seperti budaya organisasi perusahaan swasta. Instansi melalui pimpinan DPU pemkot solo dapat memberlakukan budaya organisasi yang supel dan tidak mengekang keinginan karyawannya, karyawan yang kreatif dapat membantu instansi tumbuh berkembang sesuai visi dan misinya, dengan hal-hal tersebut memungkinkan peningkatan proses kepuasan kerja karyawan DPU Pemkot Surakarta.

2. Bagi peneliti

a. Berdasarkan hasil penelitian ini dan analisis terdapat hasil bahwa kepemimpinan, budaya organisasi, pengoperasian organisasi pembelajar dan kepuasan kerja karyawan tidak saling mempengaruhi satu sama

commit to user

lainnya. Atas dasar analisis tersebut maka peneliti meneyarankan penelitian selanjutnya mencoba melakukan empirical comparison

mengenai hubungan kepemimpinan, budaya organisasi, pengoperasian organisasi pembelajar dan kepuasan kerja karyawan di dinas kesehatan pemerintah (RSUD) untuk mengetahui tingkat perbedaannya, serta menggunakan responden yang lebih besar agar hasil penelitiannya dapat digeneralisasi.

b. Hasil penelitian ini hanya didasarkan pada jawaban responden atas kuesioner yang telah disebarkan sehingga data yang dikumpulkan kurang menggambarkan keadaan sesungguhnya. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya juga menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data sehingga data yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keadaan yang sesungguhnya.

3. Bagi Pihak Lain

a. Memberikan informasi dan bahan referensi kepada pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan serta masukan yang berkaitan tentang penelitian ini.

b. Memberi wacana pengetahuan yang nyata dalam bidang Manajemen SDM, khususnya mengenai kepemimpinan, budaya organisasi, pengoperasian organisasi pembelajar, dan kepuasan kerja.

Dokumen terkait