• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan dan Solusi

E. Media Mendidik Anak

3. Kesimpulan dan Solusi

Dari beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuan dan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber berikut adalah dampak negatif bermain game bagi remaja dan beberapa solusi dan pencegahan dari dampak yang sering dialami para remaja.

1. Kecanduan Bermain Game

Beberapa penelitian menyebutkan kecanduan ini sangat berdampak buruk karena bisa mengakibatkan depresi, gelisah dan fobia sosial sehingga bisa memperburuk mental seseorang dan mengakibatkan nilai sekolah merosot.

Solusinya adalah seorang Gamer harus di kontrol baik oleh dirinya sendiri atau orang lain. Biasanya pada usia remaja sangat sulit untuk mengatur dirinya sendiri bahkan yang sudah diatur pun sering kali dilanggar apalagi tanpa pengawasan dan kontrolan pihak lain. Pengontrol paling berpengaruh adalah orang tua karena pada usia remaja orang tualah yang paling dekat dengan dirinya. Disini diperlukan orang tua yang benar-benar memahami anaknya dan bisa bekerjasama dengan baik untuk membangun karakter seorang anak. Hal yang paling tepat adalah membuat jadwal bermain game, belajar, sekolah dan lain-lain sehingga anak akan lebih disiplin.

2. Dimarahi Orang Tua

Nampaknya hal ini yang dialami oleh semua narasumber. Penyebab dimarahi sebenarnya bukan hanya karena bermain gamenya saja, tapi karena pulang sore tanpa izin apalagi sampe malam, pulang sekolah langsung ke warnet, meminta uang tambahan dan lain-lain. Hal ini diakibatkan tidak disiplinnya seorang Gamer ketika bermain game sehingga membuat orang tua kesal. Tapi memang ada juga orang tua yang benar-benar melarang keras anaknya bermain game, seolah-olah game adalah sesuatu yang haram. Kalau begitu tergatung juga paradigma sang orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut ada dua saran, yang pertama saran bagi seorang Gamer dan yang kedua bagi orang tua. Bagi orang tua harus lebih memahami karakteristik seorang remaja ABG yang sedang mencari jati dirinya dan mudah terbawa oleh arus pergaulan. Orang tua harus lebih selektif dalam hal perizinan seorang anak, karena jika seorang anak apalagi remaja dilarang melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas biasanya mereka

Karena karakter remaja demikian maka sebaiknya orang tua memberikan pengarahan yang jelas kepada anaknya tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan alasan yang masuk akal pula serta bantu anaknya dalam mengatur waktu mereka untuk lebih disiplin sampai mereka benar-benar bisa mendisiplinkan diri dan memiliki karakter yang baik.

Bagi sang Gamer sendiri seharusnya dia harus sadar mengenai bahaya dan dampak negatif dari game, sehingga dirinya harus bisa membentengi dari dampak negatif game. Caranya dengan mengatur waktu secara disiplin dan memilih game-game yang dapat membangun dirinya sendiri. Serta menghindari dari teman-temannya yang bisa menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif.

3. Malas

Tentunya ini faktor yang sangat membuat sang anak jadi ketinggalan dari pelajaran dan sumber kemarahan orang tua. Menurut para narasumber ketika sudah asyik main game serasa lupa dengan segalanya dan malas untuk mengerjakan sesuatu kecuali main game tentunya. Jika ini tidak ditangani secepatnya akan menjadikan diri seorang Gamer pribadi yang yang buruk. Apalagi kalau sampai malas belajar di sekolah dan bolos sekolah hanya untuk bermain game. Tentu hal ini sangat membahayakan dirinya sendiri dan masa depannya.

Untuk menangani hal ini seorang Gamer tidak bisa menyelesaikannya dengan sendiri karena rasa malas membutuhkan dorongan dari dalam dan dari luar, yaitu dorongan motivasi yang kuat. Orang tua sangat cocok untuk membantu dengan memberikan arahan-arahan kepada anaknya dan menunjukan mana yang baik mana yang buruk dengan tegas. Sang anak pun harus sadar bahwa game bukan segalanya sehingga tidak perlu mengorbankan segalanya apalagi pendidikannya demi game. Tapi justru jadikan game sebagai penunjang kecerdasan seseorang karena game tidak hanya memiliki dampak negatif saja tapi banyak juga

4. Boros

Semua narasumber sepakat sejak dirinya menjadi maniak game pengeluaran yang dikeluarkan kebanyakan untuk bermain game, bahkan mereka rela mengorbankan tidak jajan di sekolah. Tapi yang lebih parahnya adalah ketika sang Gamer harus meminta uang yang berlebihan kepada orang tuanya hanya untuk bermain game, tentu ini menimbulkan kemarahan orang tuanya.

Solusinya lagi-lagi harus disiplin bukan hanya disiplin waktu, tapi juga disiplin keuangan. Karena tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan untuk bermain game sehingga orang tua harus memantau keuangan anak boros apalagi sampai membohongi kepada orang tuanya dan mengambil uang orang tuanya tanpa meminta izin. Hal ini harus dimulai sejak dini supaya sang anak lebih disiplin lagi baik waktu maupun pengaturan uang sakunya.

5. Berkata-Kata Kasar Dan Kotor

Sering kali di warnet banyak teriakan-teriakan kasar dan kotor seorang remaja karena kesal, kalah dan hal buruk yang menimpanya saat bermain game. Bukan hanya itu saja kadang ketika sedang chatingan dengan sesama Gamer juga tak luput dari kata-kata kasar, ejekan dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi bisa disababkan lingkungan dunia game online yang kurang baik dan kebiasaan seorang remaja berkata kasar ketika kesal tidak hanya saat bermain game. Apabila ini dibiasakan maka akan menjadikan pribadi yang buruk bagi anak dan masa depannya.

Solusi untuk masalah ini adalah sebaiknya seorang anak bermain game di rumah karena lebih aman dari lingkungan yang sering berkata-kata kasar, selain itu juga orang tua bisa langsung memantau kegiatan anak dan bisa langsung menegur jika melakukan kesalahan.

bermain game dan terlalu berlebihan. Bahkan banyak cerita dari narasumber yang sempat mendapatkan nilai terendah karena maniak game. Sebab paling utamanya adalah mereka jarang sekali belajar di rumah dan ketika belajar yang di bicarkan dengan teman-temannya hanyalah masalah game dan game sehingga lama kelamaan makin ketinggalan pelajaran dan akhirnya nilai ancur peringkat ekor deh.

Solusinya adalah dengan mengutamakan belajar baik di rumah maupun di sekolah. Mungkin secara teori terlihat gampang tapi untuk mempraktekannya sangat sulit, karena ini tidak bisa dilakukan secara langsung harus dengan cara bertahap bagi para maniak yang sudah kecanduan. Tapi bagi yang belum sebaiknya dicegah sebelum kecanduan menjadi maniak game. Lagi-lagi bantuan dan dukungan orang tua sangatlah berperan karena remaja belum bisa menentukan hidupnya sendiri, mereka masih ikut-ikutan baik itu yang baik maupun yang buruk. Maka orang tua hendaknya menjadi filter bagi anaknya supaya tidak terjerumus menjadi maniak game yang menimbulkan nilai menjadi ancur dan berantakan.

7. Berbohong Kepada Orang Tua

Hal ini juga sering terjadi, terbukti dari hasil wawancara kepada narasumber mereka mengaku pernah membohongi orang tua karena orang tua mereka melarang bermain game. Namun mereka kebanyakan berbohong mengenai waktu, misalnya yang dilakukan oleh Muzaki. Dia meminta izin ke orang tuanya untuk pergi menghadiri acara ulang tahun temannya dan bilang akan menginap. Tapi apa yang terjadi? Dia malah menginap di warnat bermain game semalaman karena ada fasilitas paket malam yang labih murah. Mereka yang sering membohongi orang tua mengaku karena takut kepada orang tua mereka sebab sangat dilarang untuk bermain game. Ini masih mendingan coba bayangkan jika berbohongnya meminta uang untuk membeli keperluan sekolah tapi ternyata hanya untuk bermain game online dan untuk membeli item-item senjata misalnya, yah jika memang

ternyata uang yang kita minta untuk bermain game apalagi membeli item-item senjata yang harganya tidak murah pasti orang tua akan sangat marah. Pasalnya untuk bermain saja sudah dimarahi apalagi samai berbohong meminta uang untuk membeli item-item senjata.

Solusi untuk masalah ini adalah tanamkan kejujuran sedini mungkin kepada anak. Dengan sedini mungkin anak sudah jujur maka akan terbawa sampai ia menginjak remaja dan seterusnya. Kemudian adalah mencoba mengerti kemauan sang anak. Jika seorang remaja merasa di mengerti biasanya mereka akan senang dan ini lebih mempan jika ingin memberikan teguran, dibandingkan dengan orang tua yang hanya membuat aturan tanpa anak tahu alasannya dan mendidik sangat keras. Hal tersebut hanya akan membuat anak menjadi lebih nekad untuk berbuat sesuatu, bukan hanya bermain game sajam tapi bisa jadi mereka berani melakukan hal-hal yang buruk lainnya karena orang tua teralalu keras mendidik. Seorang remaja biasanya akan lebih mempan dengan cara di dekati dan dituruti kemauannya namun sebgai orang tua tetap harus mengawasinya. Jadi sang anak akan lebih menghargai dan lebih mudah mendengarkan perintah orang tuanya.

8. Sulit Mengikuti Pelajaran

Beberapa narasumber juga mengatakan mereka agak kesulitan mengikuti pelajaran saat melanjutan ke jenjang lebih tinggi. Biasanya yang lebih terasa ketika melanjutkan dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) ke SMA (Sekolah Menengah Atas). Contohnya Muzaki, dia mengaku kesulitan saat awal-awal masuk SMA karena mata pelajaran yang di SMA menyambung sewaktu di SMP, karena Muzaki waktu SMP sangat kecanduan game sehingga beberapa pelajaran dia kurang memahaminya maka ketika masuk SMA dia merasa sangat kesulitan mengikutinya.

Solusinya adalah para Gamer tidak boleh mengutamakan game dari pada belajar karena belajar tetap menjadi prioritas nomor satu bagi pelajar. Akibatnya jika seorang Gamer terlalu mengesampingkan pelajaran akan kesulitan mengejar pelajaran berikutnya dan jika seseorang itu putus asa bisa saja sampai putus sekolah. Tentu hal ini sangat merugikan dirinya dan

karena orang tua lah yang sangat bertanggung jawab terhadap anaknya. Bukan hanya pihak orang tua saja namun dari sekolah hendaknya bisa mendidik para siswanya untuk bisa belajar dengan baik dan mementingkan para siswanya untuk lebih memahami pelajaran dibanding mengejar bahan pelajaran tapi para siswa banyak tidak paham. Hal ini hanya membuat para siswa jenuh dan akhirnya males untuk masuk kelas dan siswa pun nekad untuk bolos lama kelamaan bisa saja sampai putus sekolah. Jadi peran orang tua dan sekolah disini sangat berpengaruh karena demi kepentingan pendidikan sang anak. Sang anak juga hendaknya mereka sadar terhadap diri sendiri betapa pentinya pendidikan untuk dirinya. Siswa yang sadar ini akan memudahkan bagi orang tua dan sekolahnya untuk membimbingnya namun siswa yang tidak sadar karena kebanyakan dan kecanduan bermain game ini yang harus di antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang fatal. Pengarahan harus terus diberikan bahkan sangsi pun perlu jika mereka sudah melanggar aturan.

9. Timbulnya Kekerasan Pada Anak

Game memang memiliki banyak genre salah satu yang cukup berbahaya adalah yang bergenre kekerasa seperti bunuh membunuh. Game seperti ini bisa mempengaruhi Gamer pada sikapnya. Apalagi seorang Gamer yang masih dalam usia baru menginjak dewasa apapun yang menurutnya menarik akan di contohnya. Tentu sangat berbahaya karena bisa membuat kepribadian seorang anak menjadi kasar dan emosional tersinggung sedikit berkelahi.

Solusinya adalah hindari game yang bergenre keras pada anak yang masih polos, atau orang tua harus mendampingi anak tersebut saat bermain game bergenre tersebut, karena orang tua harus menjelaskan mana yang boleh dicontoh dan mana yang tidak layak dicontoh. Jika seorang Gamer sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek barulah itu tidak masalah selagi tidak dicontohnya dalam kehiduapan sehari-hari.

sebaiknya di berikan game-game yang mendidik dan meningkatkan kinerja otak. Karena sekarang ini game-game yang demikian cukup banyak, sehingga sang anak bisa mengasah kecerdasannya dengan cara yang sangat disenanginya bahkan hobinya.

10. Merusak Mata

Meskipun para narasumber tidak merasakan akibat dari dampak yang satu ini, tapi hal ini sangat bisa merusak mata terutama jika usianya masih sangat anak-anak. Karena kebiasaan di depan layar monitor berjam-jam untuk bermain game dan dilakukan setiap hari hal ini bisa menyebabkan mata menjadi mines. Karena layar monitor memiliki radiasi yang cukup berbahaya jika digunakan tidak mengenal waktu, apalagi monitor yang masih berbentuk tabung dan layar cembung radiasinya lebih besar dibanding yang LCD dan LED.

Solusinya adalah jangan terlalu kelamaan menatap layar komputer. Usahakan berkedip lebih sering supaya mata tidak kekeringan. Jangan terlalu fokus juga dengan komputer sesekali istirahat dan alihkan pandangan ke kebun-kebun yang berwarna hijau dan segar, lakukan hal ini secara berkala. Apabila memang perlu gunakan kacamata anti radiasi untuk lebih meminimalkan radiasi. Gunakan juga vitamin pada mata jika memang setiap hari harus bermain game untuk lebih mencegah dari penyekit-penyakit mata atau rabun.

C. Saran – Saran Narasumber

Dari pengalaman-pengalaman narasumber di atas baik mengenai dampak positif maupun negatif berikut ini adalah saran-saran dari para narasumber baik bagi Gamer, atupun bagi Orang tua untuk meminimalkan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh bermain game supaya terbentuk karakter seorang anak yang baik. Berikut adalah saran-sarannya:

bermain game, supaya banyak waktu yang luang bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat lainnya, misalnya untuk belajar, membantu orang tua, dan lain-lain.

b. Muzaki

Main game jangan sampai berlebihan karena bisa merusak hidup, terutama anak remaja merusak nilai sekolahnya, dan efeknya bisa ke pendidikan yang lebih tinggi yang akan diambil karena akan lebih sulit memahami materi jika sudah tertinggal di pendidikan menengah.

c. Sonny Santoso

Buat pemilik warnet sebaiknya membatasi remaja yang bermain game secara berlebihan dan buatlah aturan untuk jangan memakai seragam sekolah ketika sedang di warnet.

Buat orang tua game sebenarnya tidak jelek bagi anak-anak, asalkan bisa mengontrol dengan baik dan disiplin akan membentuk karakter seorang anak Tapi kalau seorang anak dikekang terlalu keras dilarang untuk bermain game anak tersebut malah nekat dan akan selalu membohongi orang tuanya karena larangan yang begitu keras dari orang tua.

d. Agus Maulana

Buat teman-teman Gamer jangan terlalu berlebihan dalam bermain game karena bermain yang berlebihan bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih banyak juga. Pengaturan waktu sangat penting supaya menjadi seorang Gamer yang disiplin.

e. Fahrun Hafiz

Management waktu sangat penting, cari hobi yang disuka selain game. Dan batasi waktu game. Sibukkan diri dengan aktivitas lain. Orang tua harusnya memantau, membimbing anak-anaknya untuk disiplin. Jangan

terlalu mengekang anak juga karena kalau di kekang anak akan lebih nekad dan keras kepala cobalah mengeti anak tapi jangan lupa batasi juga.

f. Penulis

Usia remaja adalah masa perkembangan seseorang, baik fisik maupun mental. Dalam perkembangannya remaja kerap menghadapi beberapa rintangan yang dapat menghambat bahkan merusak perkembangan seorang anak. Peran orang tua menjadi sangat berarti mengingat orang tualah yang seharusnya lebih memerhatikan perkembangan anaknya. Orang tua harus mendidik dengan tegas bukan keras, buatlah kesepakatan dengan anak sehingga melatihnya menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab. Jika melarang sang anak berikanlah alasan-alasan yang jelas dan logis sehingga anak bisa mengerti dan memahami. Terutama tanamkan sikap patuh kepada orang tua untuk lebih memudahkan jika sang anak sudah tumbuh menjadi lebih besar.

Seorang Gamer sebaiknya milikilah cita-cita yang tinggi dan jangan terlalu mengutamakan game karena bagi anak-anak dan remaja game bukanlah hal yang utama bagi mereka yang utama bagi mereka adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Jadikan bermain game sebagia refresing bukan jadikan kewajiban. Milikilah hobi seperti bermain sepak bola, basket, renang, dan lain-lain supaya tidak selalu fokus dengan hobi bermain game karena tubuh kita butuh olahraga. Sadarilah game bisa membuat seorang ketagiahan sehingga jangan terlalu bermain dengan sangat ambisius sehingga menyebabkan dirinya lupa segalanya. Pilihlah game-game yang membuatnya lebih mendidik dan memberi pelajaran yang berharga sehingga disamping bermain kita bisa mendapatkan manfaat yang sangat banyak dari bermain game.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=83#ixzz2uW6JIP9p

diakses tanggal 27 februari 2014.

2. http://www.sukague.com/2011/01/efek-buruk-video-game-pada-mental-anak.html

diakses tanggal 26 februari 2014

3. http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=42_Da mpak-Positif-Bermain-Video-Game

diakses tanggal 26 februari

4. http://www.indonesiaindonesia.com/f/51996-penelitian-manfaat-bermain-game

diakses tanggal 27 februari

5. http://www.apakabardunia.com/2012/09/top-ittipat-kisah-sukses-seorang.html

diakses tanggal 27 februari

6. Sumber : http://carapedia.com/pengertian_definisi_game_info2144.html

diakses Tanggal 5 maret 2014

7. Sumber : http://g2hcombro.wordpress.com/sejarah-perkembangan-game/

diakses Senin 5 maret 2014

8. http://www.1stoutbound.com/outboundgames/

diakses tanggal 10 maret 2014

10. http://3v-outbound.com/kumpulan-permainan-game-dalam-outbound-team-building/

diakses tanggal 10 maret 2014

11. http://www.jogjaoutboundsociety.com/2013/05/toxic-outbound-game.html

diakses tanggal 10 maret 2014

12. http://www.jogjaoutboundsociety.com/2013/04/game-outbound-jaring-laba-laba-spider.html

diakses tanggal 10 maret 2014

13. http://blindwalk-advanture.blogspot.com/

diakses tanggal 10 maret 2014

14. http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/07/30/out-bond-1/

diakses tanggal 10 maret 2014

15. http://android.mob.org/game/mike_v_skateboard_party_hd.html

diakses tangal 16 maret 2014

16. http://sesukakita.wordpress.com/2011/11/28/download-free-billiard-master/

diakses tanggal 16 maret 2014

17. http://sidomi.com/91657/game-tetris-ternyata-bisa-kurangi-stres-traumatis/

diakses tanggal 16 maret 2014

18. http://www.ea.com/tiger-woods-12-android/images/the-1-golf-game-franchise-comes-to-android

diakses tanggal 16 maret 2014

19. http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/ diakses tanggal 16 maret 2014

about-to-explode/

diakses tanggal 18 maret 2014

21. http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_Axe_III

diakses tanggan 18 maret 2014 pukul

22. http://en.wikipedia.org/wiki/Formula_One_Grand_Prix_%28video_game %29

diakses tanggal 18 maret 2014 pukul

23. http://www.forbes.com/sites/scottmendelson/2014/02/27/robocop-and-the-problem-with-pg-13/

diakses tanggal 18 maret 2014

24. http://www.hong.web.id/computer/software/game-strategi-yang-paling-terfavorit

diakses tanggal 18 maret 2014

25. http://www.hardcoregaming101.net/spacequest/spacequest2.htm

diakses tanggal 18 maret 2014

26. http://www.pspminis.com/3364/labyrinth-review-and-then/

diakses tanggal 18 maret 2014

27. http://sillysoft.net/vox/maps/World%20War%20II

diakses tanggal 18 maret 2014

28. http://neweby.blogspot.com/2012/01/portable-diablo-ii-download.html

diakses tanggal 18 maret 2014

29. http://www.lemonamiga.com/games/details.php?id=1813

diakses tanggal 8 maret 2014

31. http://www.gamegoldies.org/microsoft-flight-simulator-98/flight-simulator-98/

diakses tanggal 18 maret 2014

32. http://www.gamefaqs.com/gba/473617-f-14-tomcat/images/box-44214

diakses tanggal 18 maret 2014

33. http://coreduo.me.uk/falcon-4-0-1998/

diakses tanggal 18 maret 2014

34. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Jet_fighters.jpg

diakses tanggal 18 maret 2014

35. http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/

diakses tanggal 4 maret 2014

36. http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/

diakses tanggal 4 maret 2014

37. http://www.tipsanakbayi.com/2013/11/9-tips-mendidik-anak-remaja-masa-kini.html

Ma’ruf Harsono, lahir di Banjar tanggal 2 juli 1995. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 5 Kujangsari di Banjar tahun 2007, menamatkan pendidikan menengah pertama di SMPN 4 Banjar tahun 2010, dan menamatkan pendidikan menengah atas di SMAN 2 Banjar pada tahun 2013, dan sekarang sedang menempuh pendidikan S1

Jurusan HCI (Human Computer Interaction) di Surya University masuk pada tahun 2013 dan baru menyelesaikan semester 2. Selain hanya belajar di sekolah juga aktif di organisasi kepramukaan dan osis sewaktu SMA. Bergabung menjadi anggota karate sejak kelas VI SD dengan sabuk terakhir Coklat. Beberapa kali mendapat juara 1 tingkat kota dan sering mewakili kota Banjar di ajang O2SN tingkat Provinsi selama di SMP dan SMA. Selain itu aktif juga di organisasi kepramukaan di SMA, sekarang menjabat sebagai Koordinator Kominfo di Forum Keluarga Muslim Andalusia, Surya University.

Aktifitas menulisnya sudah melahirkan banyak artikel yang di muat di blog

marufharsono.blogspot.com dan sebuah buku yang berjudul “Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja.” Semua ini tak terlepas dari dosen pembimbing Bapak Onno W. Purbo selain pakar IT beliau memotivasi murid-muridnya untuk membuat buku sehingga lahirlah buku ini.

Kontak pribadi dengan penulis dapat melalui e-mail : maruf.harsono@gmail.com, Twitter : @MarufHarsono.

Dokumen terkait