• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi dan saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian agreeableness terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

2. Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian conscientiousness terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

3. Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian neuroticism terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

4. Ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian openness terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

5. Tidak ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian extraversion terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

6. Tidak ada pengaruh yang signifikan intensitas menonton liputan kriminalitasterhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. 7. Tidak ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap kecemasan

orang tua akan keselamatan remaja.

8. Tidak ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

76

9. Tipe kepribadian conscientiousness memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja (R2 sebesar 16,3 % dengan signifikansi 0.000).

5.2. Diskusi

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat empat tipe kepribadian yang berpengaruh signifikan dengan kecemasan orang tua akan keselamatan remajanya. Dari empat faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan adalah agreeableness

sebesar 0.040, conscientiousness sebesar 0.000, neuroticism sebesar 0.001, dan

openness sebesar 0.002.

Hal ini sesuai dengan pendapat Pervin dan John (1997), kepribadian seseorang sangat menentukan bagaimana seseorang itu bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari nya. Trait kepribadian adalah disposisi dalam seseorang yang mengarahkan seseorang untuk berperilaku dalam situasi yang berbeda.

Dapat dijelaskan bahwa tipe kepribadian big five agreeableness

berpengaruh secara positif terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Hal ini berarti, semakin tinggi skor agreeableness, maka semakin tinggi kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

Kemudian tipe kepribadian big five conscientiousness berpengaruh secara positif terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja dan memiliki sumbangsih terbesar yaitu (16,3 %). Hal ini berarti, semakin tinggi skor

conscientiousness, maka semakin tinggi kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

77

Sama halnya dengan tipe kepribadian big five neuroticism berpengaruh secara positif terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Hal ini berarti, semakin tinggi skor neuroticism, maka semakin tinggi kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

Tipe kepribadian big five openness berpengaruh secara negatif terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Hal ini berarti, semakin tinggi skor openness, maka semakin rendah kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

Sedangkan tipe kepribadian big five ekstraversion tidak berpengaruh secara negatif terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Hal ini berarti, semakin rendah skor ekstraversion, maka semakin rendah kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

Hal ini sejalan dengan Frank Furedi, (2010) menjelaskan dari hasil riset yang telah dilakukanyan bahwa orang tua kini memiliki banyak kecemasan dalam membesarkan anak mereka, bahkan secara ekstrim bersikap paranoid, akibat berbagai ancaman terhadap keselamatan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Sehingga anak-anak dibesarkan dalam suasana penuh kecemasan dan di protect

sedemikian rupa. Oleh karenanya anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya dirumah dan sedikit berbaur dan beraktifitas dengan teman-teman sebaya mereka, karena orang tua lebih senang dan merasa tenang jika anak-anak mereka berada didalam rumah atau berada didekat mereka. Orang tua dengan tingkat kecemasan yang tinggi, cenderung membatasi aktifitas anak, karena orang

78

tua merasa cemas akan adanya situasi yang mengancam yang terkait dengan diri anaknya. Sehingga orang tua akan memiliki rasa curiga yang berlebihan.

Selanjutnya variabel intensitas menonton liputan kriminalitas memiliki kontribusi sebesar 2,3 % dengan taraf signifikansi 0,990. Intensitas secara positif tidak mempengaruhi kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Artinya semakin jarang menonton liputan kriminalitas, maka makin rendah kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

Selain variabe inti, peneliti juga mengukur faktor demografi dari responden, yaitu jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jenis kelamin memiliki kontribusi sebesar 1,1 % dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Pada penelitian ini sampel didominasi oleh perempuan. didapatkan hasil bahwa sampel perempuan memiliki skor kecemasan orang tua akan keselamatan remaja lebih tinggi dari pada laki-laki.

Sedangkan Tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Pada penelitian ini sampel rata-rata berada pada tingkat pendidikan SMU. Responden yang berada pada tingkat pendidikan lebih tinggi belum tentu memiliki kecemasan akan keselamatan remaja.

Kecemasan bermanfaat bila hal tersebut mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat seperti dapat mengantisipasi apa yang akan dilakukan supaya hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang tidak terjadi. Tetapi kecemasan itu juga dapat mengganggu fungsi kita sehari-hari.

79

Kecemasan digambarkan sebagai state anxiety atau trait anxiety (Cattell & Scheier, 1961; Spielberger,1972 dalam Clerq, 1994). State anxiety adalah reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman. State anxiety beragam dalam hal intensitas dan waktu. Keadaan ini ditentukan oleh perasaan ketegangan yang subjektif. Trait anxiety menunjuk pada ciri atau sifat seseorang yang cukup stabil yang mengarahkan seseorang untuk menginterpretasikan suatu keadaan sebagai ancaman yang disebut dengan

“anxiety proneness” (kecendrungan akan kecemasan). Orang tersebut cenderung

untuk menanggapi dengan reaksi kecemasan. Trait anxiety dilihat sebagai bentuk kecemasan kronis.

Berdasarkan hasil penghitungan proporsi varian antara IV (intensitas, kepribadian big five, jenis kelamin dan tingkat pendidikan) terhadap DV (kecemasan orang tua akan keselamatan remaja) memiliki kontribusi sebesar 40,6%. Variabel yang memiliki kontribusi terbesar dalam penelitian ini adalah

concientiousness (16,3%).

Kecemasan orang tua akan keselamatan anak mereka bukan hanya timbul dengan sendirinya, melainkan juga dipicu oleh beberapa faktor yang ada pada orang tua itu sendiri maupun lingkungan masyarakat. Misalnya pengalaman orang tua, usia, tingkat ekonomi dan mind maping.

Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan, penelitian ini juga terdapat kekurangan dikarenakan data yang berkaitan belum ada yang meneliti sebelumnya sehingga terdapat kesulitan dalam pencarian data-data. Kemudian populasi dalam penelitian ini terlalu sempit sehingga tidak mendapatkan hasil

80

yang variatif. Dari kekurangan yang dikemukakan agar peneliti berikutnya dapat memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian secara keseluruhan.

5.3. Saran

Dalam hasil penelitian ini, Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, Peneliti mengembangkan beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa, yaitu :

5.3.1 Saran Teoritis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari ke-8 IV terdapat empat IV yang berpengaruh terhadap kecemasan orang tua akan keselamatan remaja.

1. Bagi Peneliti berikutnya, agar menguji faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi kecemasan orang tua akan keselamatan remaja. Seperti, usia, pekerjaan dan sosial ekonomi.

2. Untuk penelitian selanjutnya dianjurkan untuk menambah responden baik dari segi jumlah maupun variasi latar belakang informasi yang lebih luas berkaitan dengan masalah yang diteliti.

81 5.3.2 Saran Praktis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran praktis yang dapat dilakukan dalam penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Bagi orang tua: Hasail penelitian ini hiharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi orang tua yang memiliki anak remaja akan keselamatannya.

2. Bagi manajemen televisi: agar mempertimbangkan dalam memilih program tayangan.

3. bagi remaja: agar menghindari dari tempat-tempat yang sekiranya tidak akan menimbulkan kriminalitas.

4. Penulis menyarankan kepada orang tua agar pada saat menonton liputan kriminalitas jangan langsung terkontaminasi pada saat menonton tayangan kriminalias di Televisi, sehingga bisa meminimalisir rasa cemas pada saat putera-puteri mereka di luar rumah.

Dokumen terkait