A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara
dengan jarak usia dan jumlah saudara kandung pada remaja awal, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan signifikan antara dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung pada remaja awal. Hal ini terlihat dari koefisien korelasi (r) antara dan jarak usia kelahiran sebesar (0.631 dengan signifikansi 0.000 (p < 0.01), serta
dan jumlah saudara kandung sebesar (0.90 dengan signifikansi 0.001 (p < 0.01). Semakin dekat jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin tinggi dan semakin sedikit jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jauh jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah dan semakin banyak jumlah saudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah.
2. Koefisien determinasi (r²) antara variabel dan jarak usia kelahiran adalah 0.398, serta koefisien determinasi (r²) antara variabel dan jumlah saudara kandung adalah 0.084. Hal ini berarti bahwa jarak usia kelahiran memiliki sumbangan efektif sebesar 39.8%
dan jumlah saudara kandung sebesar 8.4% terhadap . Angka tersebut membuktikan bahwa jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung merupakan faktor yang perlu diperhatikan, meskipun bukan satu(satunya faktor yang mempengaruhi pada remaja awal. Sumbangan sebesar 51.8% terhadap
diperoleh dari faktor lain.
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, individu berusia remaja awal sebagai subjek penelitian memiliki tingkat yang rata(rata rendah. Walaupun demikian, peneliti berharap bagi individu yang memiliki saudara kandung dapat mengolah emosi dan pola pikirnya, serta meningkatkan komunikasi baik dengan saudara kandung ataupun orang tua untuk menjaga hubungan antarsaudara kandung tetap terjalin dengan baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti ini memiliki keterbatasan karena tidak memperhitungkan faktor lain seperti urutan kelahiran dan pola asuh orang tua yang mungkin dapat mempengaruhi . Oleh itu, peneliti selanjutnya sebaiknya memperhitungkan urutan kelahiran dan pola asuh orang tua sebagai variabel penelitian. Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan karena peneliti hanya mengambil jarak usia
kelahiran saudara kandung yang memiliki kedekatan usia dengan subjek untuk dijadikan acuan apakah subjek mengalami atau tidak. Hal tersebut diduga membuat subjek penelitian memiliki tingkat
59 Daftar Pustaka
Aini, K. (2011). # & 8 . Diunduh dari
http://www.stikku.ac.id/wp(content/uploads/2011/02/MEMOTRET(POTENSI( GANGGUAN(JIWA.pdf
Ambarini, T. K. (2006). Saudara Kandung dari Anak Autis dan Peran Mereka dalam Terapi. '$ 6$, Vol. 8, No. 2.
Anonim. (1997). ( 3 3 ' , hal. 410 Aspuah, S. (2008). 9 : ( ( ; . Diunduh dari http://www. fuahmaniz.blogspot.com/2008/10/skripsiku.html. Azwar, S. (2005). # < . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2007). . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2007). = . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bank, S. P. & Kahn, P. D. (1982). 3 < 9 # 6
> 2 6 3
? . USA: Basic Books.
Binotiana, M. N. (2008). Gambaran Sibling Rivalry Berdasarkan Manifestasi dan Tipe Sibling Rivalry pada Anak ADHD dan Saudara Kandungnya di Usia Kanak(kanak Pertengahan. 9 ' ;'. Diunduh dari http://www.google.co.id/ url?sa=t&rct=j&q=definisi%20jarak%20usia%20anak%20pada%20saudara% 20kandung&source=web&cd=22&ved=0CEwQFjABOBQ&url=http%3A%2 F%2Fwww.lontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125964306.875%2 520RIN%2520g%2520%2520Gambaran%2520Sibling%25202520Literatur.p df&ei=9kS3T7zLCc7jrAfsodzpBw&usg=AFQjCNGsU_q7J8dWM02_dUkSc ID8VXHoWg&cad=rja
Borden, M. E. (2003). 3 @ & . New York:
McGraw(Hill.
Buckles, K. S. & Munnich, E. L. (2011). Birth Spacing and Sibling Outcomes.
; $ : . Diunduh dari http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=spacing%20age%2Bsibling%20rivalry%2Bpdf&source=we& cd=2&ved=0CFQQFjAB&url=http%3A%2F%2Fipl.econ.duke.edu%2Fsemi nars%2Fsystem%2Ffiles%2Fseminars%2F047.pdf&ei=Kze3T7K4DofprAf4t b3gBw&usg=AFQjCNHHAQC8a8IKhQ5MhNy6YKilvEIDDQ&cad=rja
Chaplin, J. P. (2001). ( ? . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cholid, N. (2004). # 6 . Jakarta: Nirmala.
Doron, H. (2009). Birth Order, Traits and Emotion in the Sibling System as Predictive Factors of Couple Relationships. 5 9
8 , No. 2, hal. 23 ( 30.
Dunn, J. & Kendrick, C. (1981). Social Behavior of Young Siblings in The Family Context: Differences between Same(Sex and Different(Sex Dyads.
2 : , Vol. 52, No. 4, hal. 1265(1273.
Dwiputri, A. (2010). 19 Desember. Kelahiran Adik. ( . Halaman 18. Faturochman. (2006). Iri dalam Relasi Sosial. 8 ;
& # , Vol. 33, No. 1, hal. 1 ( 16.
Feinberg, M. E. & Hetherington, E. M. (2000). Sibling Differentiation in Adolescence: Implications for Behavioral Genetic Theory. 2 : , Vol. 71, No. 6, hal. 1512 ( 1524.
Gultom, J. (2010). 7 November. Sibling Rivalry Remaja. # 3 . Halaman 16.
Gultom, J. (2011). 3 Juli. Kenapa pada Saudara Sendiri? 3 . Halaman 16.
Gunarsa, S. D. (2004). : 6 ; ? . Jakarta: Gunung Mulia. Hadi, S. (2004). 8 ). Yogyakarta: Andi Offset.
Hurlock, E. B. (1992). 6 8 ( . Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (1996). > ( . Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. & Dhama, A. (2000). 6 . Jakarta: Erlangga.
Kail, R. (2001). 2 : ) . London: Prentice Hall.
Kartika, N. (2010). Gambaran dalam pada Anak
Kedua. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/40634253/PI(FIX(NADYA. Marvin, R. S. & Stewart, R. B. (1984). Sibling Relations: The Role of Conseptual
Perseptive(Taking in The Ontogeny of Sibling Caregiving. 2 : , No. 55, hal. 1322(1332.
Milman, H. L. & Schaefer, E. (1989). A A 2 2
. New York: Von Nostrandrein Hold.
Minnet, A. M., Vandell, D. L. & Santrock, J. W. (1983). The Effect of Sibling Status on Sibling Interaction: Influence of Birth Order, Age Spacing, Sex of Child, and Sex of Sibling. 2 : , No. 54, hal. 1064 (1072. Monks, F. J., Knoers, A. M. P. & Haditono, S. R. (2004).
3 3 0. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Permatasari, D. I. (2009). pada Remaja yang Mempunyai Saudara Kandung Autis. ; & . Diunduh dari http://papers. gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/viewFile/941/89.
Pope, L. (2009). # 2
> 6 6 7 : (Thesis), University of
Canterbury, Christchurch, New Zealand.
Priatna, C. & Yulia, A. (2006). # (
( Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Puspitasari, M. (2003). # 6 3 . Diunduh dari
http://www.info.balitacerdas.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle& artid=36.
Raffaelli, M. (1992, Agustus). Sibling Conflict in Early Adolescence. 8 # 9 , No. 54, hal. 652 ( 663.
Reber, A. S. & Reber, E. S. (2010). ( . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadarjoen, S. S. (2007). 12 Agustus. Psikologi: Sikap Oposisi Eksesif Terpendam.
( . Halaman 23.
Santrock, J. W. (1995). ? : : # A
> ( 8 ). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (1999). ? : > !-. Singapore: McGraw( Hill.
Santrock, J. W. (2003). 6 : . Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). 6 > ( 8 ). Jakarta:
Susilowati, A. (2011). A 6 (
( # :
(Skripsi), Universitas Sumetera Utara, Indonesia.
Susilowati, D. (2006). ( 6 . Diunduh dari
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=264010&kat_id=100.
VandenBos, G. R. (2007). 6 6 : . United States of America: Washington, DC.
Wahyuningsih, M. (2011). 8 6 :
' . Diunduh dari http://health.detik.com/read/2011/06/24/1312 42/1667732/764/rata(rata(jumlah(anak(yang(dilahirkan(perempuan indonesia.
Waluyo, Y. (2010). 9 6 ( (Skripsi), Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.
Woolfson, R. C. (2004). ( . Jakarta: Erlangga.
Yati, J. W. & Mangunsong, F. M. (2008). Hubungan antara dan Motivasi Berprestasi pada Anak Kembar. 9 ' ;'. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/213208195203.pdf.
Zainal, A. A. (2003). Hubungan Sosial Pelajar SMA di Kota Madya Ambon dengan Saudara Kandung dan Kerabat Lain. ? '
63
Lampiran 1 Format Skala untuk Uji Coba