• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :

1. Alih fungsi lahan yang terjadi pada tahun 2004 – 2006 adalah seluas 12,479 Ha, dengan agihan : (a) Alih fungsi lahan yang mengikuti lahan yang sudah ada sebelumnya, bentuk alih fungsi lahan seperti ini adalah kebun – lahan kosong, sawah – lahan kosong, kebun – permukiman, lahan kosong –

permukiman, lahan kosong – industri, sawah – lahan kosong. (b) Alih fungsi lahan yang mengikuti jalan adalah kebun – permukian, lahan kosong –

permukiman, lahan kosong – industri. (c) Alih fungsi lahan yang menjauhi permukiman dan berada di dekat sungai adalah kebun – peternakan. Alih fungsi lahan pada tahun 2006 – 2008 ini sedikit menurun hanya seluas 10,.253 Ha, dengan agihan alih fungsinya: (a) Alih fungsi lahan yang mengikuti lahan yang sudah ada sebelumnya, bentuk alih fungsi lahan seperti ini adalah lahan kosong – bangunan, lahan kosong – permukiman dan sawah tadah hujan - industri. (b) Alih fungsi lahan yang mengikuti jalan adalah lahan kosong – industri, sawah industri, sawah – Permukiman dan sawah - pertokoan. (c) Alih fungsi lahan yang berada di dekat sungai yang rawan banjir adalah peternakan – kebun. Alih fungsi lahan sawah – pertokoan. Alih fungsi lahan pada tahun 2008 – 2011, merupakan alih fungsi yang palig luas, yaitu seluas 70,012 Ha, dengan agihan alih fungsinya : (a) Alih fungsi lahan yang mengikuti lahan yang sudah ada sebelumnya, bentuk alih fungsi lahan seperti ini adalah lahan kosong – bangunan, sawah – lahan kosong, kebun –

permukiman, lahan kosong – permukiman, lahan kosong – industri, sawah –

lahan kosong, kebun – peternakan, sawah – peternakan, dan kebun –

industri. (b) Alih fungsi lahan yang mengikuti jalan adalah sawah –

commit to user

industri, dan lahan kosong – industri. (c) Alih fungsi lahan yang berada di dekat sungai adalah kebun – permukiman.

2. Pola alih fungsi lahan merupakan pola perubahan penggunaan yang terjadi 2004 – 2011 secara keseluruhan. Pola alih fungsi lahan 2004 -2011 adalah (a) Pola alih fungsi lahan dari lahan tak terbangun (sawah, kebun, tegalan, sawah tadah hujan) langsung menjadi lahan terbangun (b) Pola alih fungsi lahan dari lahan tak terbangun dengan proses pengeringan terlebih dahulu sebelum beralih fungsi menjadi lahan terbangun. (c) Pola alih fungsi lahan dari lahan tak terbangun menjadi lahan kosong yang sudah diperuntukkan. (d) Pola alih fungsi lahan terbangun menjadi lahan tak terbangun. (e) Pola alih fungsi pertanian lahan basah menjadi pertanian lahan kering.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan yang terjadi di Kecamatan Jaten adalah (a) pengaruh gaya grafitasi kota Surakarta maupun perkotaan di Kabupaten Karanganyar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan Kecamatan Jaten. (b) hubungan aksesbilitas lahan dengan alih fungsi lahan adalah berimbang, karena alih fungsi lahan sedikit terjadi di daerah yang mempunyai aksesbiltas tinggi dan rendah tetapi banyak terjadi di daerah yang mempunyai aksesbilitas sedang. (c) hubungan utilitas umum dengan alih fungsi lahan adalah berbanding lurus, karena alih fungsi lahan terbesar terjadi di daerah yang mempunyai nilai utilitas umum tinggi dan alih fungsi lahan yang paling kecil terjadi di daerah dengan utilitas paling rendah.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian implikasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR) Kecamatan Jaten. Dengan demikian alih fungsi lahan di Kecamatan Jaten akan lebih tertata dan dapat mempertahankan daya dukung lingkungannya.

commit to user

2. Bagi peneliti lain yang mungkin akan melakukan penelitian tentang alih fungsi lahan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi maupun bahan rujukan salah satu sumber teori yang menunjang dalam penelitian lebih lanjut.

3. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMA disesuaikan kelas, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi Pelajaran, seperti dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 5.1. Implikasi Penelitian untuk Pembelajaran di Sekolah

Kelas Standar kompetensi Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Manfaat IX 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi 1.1Menjelaskan prinsip geografi Prinsip-prinsip Geografi - prinsip penyebaran - prinsip interelasi

- Peta alih fungsi lahan dan pola alih fungsi lahan, dapat

digunakan untuk

menjelaskan tentang persebaran alih fungsi lahan dan pola alih fungsi lahan. - Peta hubungan aksesbilitas

dan utilitas umum dengan alih fungsi lahan dapat

digunakan untuk menjelaskan menjelaskan interelasi X 1.Kemampuan menganalisis gejala alam fisik dan perkembangan bentuk muka bumi serta pelestariannya. 1.1 Kemampuan menafsirkan pola dan ciri kenampakan alam dan budaya pada berbagai peta dan media citra. Peta tematik dan citra penginderaan jauh.

- Peta variabel penelitian dan hasil penelitian dapat digunakan untuk contoh peta tematik mngenai alih fungsi lahan.

- Peta pola alih fungsi lahan dapat digunakan sebagai media untuk menafsirkan pola dari hasil pemetaan dan interpretasi citra secara multi temporal.

commit to user Kelas Standar kompetensi Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Manfaat XI 1. Kemampuan menganalisis gejala sosial di muka bumi, interaksinya, dan pengaruhnya terhadap kehidupan dan perkembangan wilayah. 1.3. Kemampuan menyimpulkan informasi tentang persebaran, pola, dan hubungan antar obyek geografi melalui peta dan citra penginderaan jauh. Sebaran, pola, dan obyek geografi.

- Peta citra dan peta penggunaan lahan dapat digunakan sebagai media

untuk menjelaskan

persebaran penggunaan lahan dan alih fungsi lahan melalui interpretasi citra secara langsung maupun melalui peta penggunaan lahan.

- Peta penggunaan lahan, alih fungsi lahan, dan pola alih fungsi lahan dapat digunakan sebagai media untuk

menghitung luas

pengggunaan lahan,alih fungsi lahan maupun pola alih fungsi lahan.

- Peta pola alih fungsi lahan dapat digunakan sebagai media untuk menganalisis pola alihfungsi lahan

- Peta hubungan aksesbilitas dan utilitas umum dengan alih fungsi lahan dapat digunakan sebagai media untuk mejelaskan hubungan spasial antara aksesbilitas dan utilitas umum dengan alih fungsi lahan di Kecamtan Jaten.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan serta dari kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai alih fungsi lahan di Kecamatan Jaten antara tahun 2004 – 2011, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut :

commit to user

1. Dilaksanakannya pembangunan permukiman, fasilitas umum dan jalan – jalan umum secara berimbang sesuai kebutuhan perkembangan Kecamatan Jaten, untuk mengantisipasi terjadinya bentuk – bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan tata ruang Kecamatan Jaten itu sendiri.

2. Kebijakan pemerintah dalam pengaturan pemanfaatan tata ruang di Kecamatan Jaten perlu adanya ditinda lanjuti, dengan pengawasan, pengontrolan, dan pengendalian terhadap segala proses perubahan penggunaan lahan yang dilakukan oleh pelaku perubah, serta penidakan tegas terhadap alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Jaten.

3. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengkaji variabel – variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap alih fungsi lahan.

4. Perlu adanya penelitian lanjutan yang mengkaji lebih detail mengenai alih fungsi lahan di Kecamatan Jaten.

5. Perlu adanya peningkatan aksesbilitas lahan terutama dibidang transportasi baik berupa perbaikan jalan maupun angkutan umum serta peningkatan dan pemerataan utilitas umum, supaya alih fungsi lahan yang terjadi tidak menumpuk di tempat – tempat tertentu saja, dan lebih tertata. Untuk saran ini, dapat dilihat pada peta 28.

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sintanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Bachri, Bachtiar S. 2010. MeyakinkanValiditas Data Melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (46-62)

Bintarto, R. 1987.Urbanisasi dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

BPS. 2011. Kecamatan Jaten dalam Angka Tahun 2011. Karanganyar : BPS

Bappeda. 1996. RUTRK – RDTRK Ibukota Kecamatan Jaten Tahun 1995/1996. Karanganyar : Bappeda.

Bappeda. 1991. RUTRK – RDTRK Palur Tahun 1991. Karanganyar. Bappeda. Daldjoeni, N. 1986. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung:

Alumni.

Daldjoeni, N. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek. Bandung: Alumni.

Davis, P. Kenneth. 1976. Land Use. United States of America: McGraw-Hill, Inc.

Giyarsih, Sri Rum. 2010. Urban Sprawl of The City of Yogyakarta, Special Reference to The Stage of The Saptial Transformation. Indonesian Jurnal of Geography Vol. 42. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Gwijangge, Dennos. 2008. Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Harga Tanah di Kota timika. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sipil. Surabaya : ITS.

Hidayah, Siti Nur. 2009. Kajian Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun 1995 – 2003. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. (Tidak dipublikasikan)

Hadi, Sutrisno. 1988. Statistik Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset.

Idrus, Muhamad Abustam. 1989. Gerakan Penduduk, Pembangunan dan Perubahan Sosial. Jakarta : UI Press.

commit to user

Ilham, dkk, 2003. Perkembangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya. Bogor : IPB Press.

Iqbal, Muhammad dan Sumaryanto. 2007. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu pada Partisipasi Masyarakat. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, volume 5. Bogor: IPB.

Jayadinata,T.Johara.1999.Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Kieffer, and Lillesand. 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Jogjakarta: UGM Press.

Koestoer, Raldi Hendro.1997. Perspektif Lingkungan Desa – Kota Teori dan Kasus. Jakarta : UI Press

Kurnia et al. 2002. Perubahan Penggunaan Pengaruh Lahan Terhadap Debit dan Banjir di Bagian Hilir Das Kaligarang. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Bogor: IPB.

Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Andi.

Nurbesari, Rita. 2007. Penggunaan Foto Udara Pankromatik Hitam Putih untuk Kajian Konversi Lahan Pertanian di Kecamatan Jaten tahun 1995 –

2006. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. (Tidak dipublikasikan)

Malingreau, JP. 1977. A Proposed Land Cover / Land Use Clasiffication and Its Use With Remote Sensing. Jurnal of Geography, Volume VII. Jogjakarta : Universitas Gajah Mada.

Moleong, Lexy. J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta : Fakultas Geografi

UGM.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1987 Tentang Peraturan Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan Kepada Pemerintah Daerah.