BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
penelitian ini hanya berlaku pada obyek tersebut.
B. Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di klinik kecantikan Natasha Skin Care cabang
Yogyakarta yang terdiri dari lima klinik yaitu cabang JOG01, JOG02, JOG03,
JOG04, JOG05.
C. Waktu Penelitian.
Penelitian akan dilakukan pada kisaran bulan April 2008 - Mei 2008.
D. Subyek dan Obyek Penelitian.
1. Subyek penelitian ini adalah karyawan Natasha Skin Care Yogyakarta
bagianBeauticien, Front Office, danOffice Boy.
2. Obyek dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan Kepala-kepala
Cabang Natasha Skin Care Yogyakarta, motivasi kerja dan kinerja
karyawan Natasha Skin Care Yogyakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data menggunakan kuesioner.
Menurut Kuncoro (2003:155) kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang disusun
secara tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data berupa
jawaban-jawaban para responden.
F. Variabel Penelitian.
Menurut Kuncoro (2003:41) variabel adalah sesuatu yang dapat
membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang
berbeda untuk obyek atau orang yang berbeda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yaitu gaya
kepmimpinan, motivasi kerja dan kinerja karyawan.
G. Definisi Operasional.
1. Gaya kepemimpinan adalah teknik yang digunakan oleh seorang pemimpin
dalam mengelola, mengarahkan dan mengatur bawahanya untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Motivasi adalah dorongan yang timbul dalam diri manusia, yang disebabkan
oleh keadaan di sekitar kita, dimana keinginan itu akan mempengaruhi
perilaku kita untuk melakukan suatu tindakan.
3. Kinerja kayawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam jangka waktu tertentu dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya. Hasil dari kinerja ini dapat dilihat dari
kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar sesuai dengan waktu
H. Populasi dan Sampel.
1. Populasi.
Menurut Purwanto (2003 : 323) populasi adalah kumpulan dari semua
orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi obyek perhatian
atau kumpulan seluruh obyek yang menjadi perhatian.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan Natasha Skin Care
cabang Yogyakarta yang meliputi cabang JOG01, JOG02, JOG03, JOG04,
JOG05. Jumlah populasi Natasha Skin Care Yogyakarta adalah 109 orang.
2. Sampel.
Menurut Sugiyono (2001:57) sampel adalah sebagian dari karekteristik yang
dimiliki oleh populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel karyawan
Natasha Skincare cabang JOG01 sebanyak 24 orang, JOG02 sebanyak 20
orang, JOG03 sebanyak 13 orang, JOG04 sebanyak 16 orang, JOG05
sebanyak 14 orang. Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan Natasha
Skin Care cabang JOG01, JOG02, JOG03, JOG04, JOG05 bagian Front Office, BeauticiendanOffice Boy.
3. Teknik Sampling.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah anggota sampel ditentukan dengan sederhana, yaitu memilih responden terdekat yang
I. Teknik Pengujian Instrumen. 1. Validitas
Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa
cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat ukur.
Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang
hendak diukur.
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah Product Moment(Sugiyono, 2001:213) : rxy
2 2
2 2
) ( . ) ( ) ).( ( y y n x x n y x xy n Dimana : r : koefisien korelasiProduct Moment.
x : nilai variabel x.
y : nilai total variabel.
n : banyaknya item.
Jika r hitung≥r tabel padaα=0,05, maka pengukuran adalah valid. Jika r hitung < r tabel padaα =0,05, maka pengukuran adalah tidak valid
2. Reliabilitas.
Menurut Sugiyono (2001:110) instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama akan menghasilkan data yang sama untuk menguji realibilitas.
Dari pengukuran tersebut, kemudian diuji realibilitas dengan rumus
Spearman Brown :
r
bb ) 1 ( ) .( 2 xy xy r r Keterangan :rbb = reliabilitas internal seluruh instrumen.
rxy = korelasiproduct momentantara belahan pertama dan kedua. Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0,05 atau 5%, butir pernyataan dikatakan valid apabila nilai r-hitung yang merupakan nilai dari corrected item-total correlation > dari r-tabel. Nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel.
J. Teknik Analisis Data.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner yang akan dibagikan
kepada responden. Daftar pernyataan pada kuesioner terdiri dari tiga
Kelompok I tentang menentukan gaya kepemimpinan yang dipakai oleh
kepala cabang Natasha Skin Care Yogyakarta, pernyataan ini terdiri dari 4
variabel dan masing-masing variabel terdiri dari 4 pernyataan. Kelompok II
tentang mengukur tinggi-rendahnya motivasi karyawan, pernyataan ini terdiri
dari 4 variabel dan masing-masing terdiri dari 3 pernyataan. Kelompok III
tentang kinerja yang terdiri dari 5 variabel, dua variabel terdiri dari 4
pernyataan dan dua variabel terdiri atas 3 pernyataan
Setiap pernyataan diberi 5 alternatif tanggapan dengan menggunakan
skala Likert. Pembobotan untuk tanggapan nomor 1- 47 adalah sebagai
berikut :
Sangat sering skor 5
Sering skor 4
Kadang-kadang. skor 3
Jarang skor 2
Tidak pernah. skor 1
Untuk menngetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala
cabang Natasha Skincare cabang Yogyakarta, maka digunakan kuesioner
kelompok I. Langkah pertama yaitu dengan menghitung tiap item dengan
Nilai kuesioner berdasarkan bobot nilai tiap item menurut likert yang
berlaku untuk tanggapan nomor 1 - 20 adalah sebagai berikut :
Sangat sering skor 5 x 20 item = 100
Sering skor 4 x 20 item = 80
Kadang-kadang. skor 3 x 20 item = 60
Jarang skor 2 x 20 item = 40
Tidak pernah. skor 1 x 20 item = 20
Karena terdapat tiga gaya kepemimpinan, maka dicari interval kelas dari
ketiga gaya kepemimpinan tersebut dengan cara menggunakan rumus Sturges:
Ci K Range Keterangan : Ci : Interval kelas.
Range : Selisih batas atas dan batas bawah. K : Banyaknya kelas.
Interval kelasnya adalah :
Ci K Range 26,67 3 20 100
Dengan interval sebesar 26.67, maka garis skala gaya kepemimpinan dapat
digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
Skor 20 – 46,66 adalah gaya Otoriter.
Skor 46,67 – 73,33 adalah gaya Demokratis
Skor 73,34 – 100 adalah gayalaissez faire.
Untuk mengetahui tingkat motivasi yang dimiliki karyawan maka
diggunakan kuesioner kelompok II. Langkah pertama yaitu dengan
menghitung tiap item menurut likert dan Kemudian dihitung total nilai
kuesioner.
Nilai kuesioner berdasarkan bobot nilai tiap item menurut Likert yang
berlaku untuk tanggapan nomor 21 - 29 adalah sebagai berikut :
Sangat sering skor 5 x 9 item = 45
Sering skor 4 x 9 item = 36
Kadang-kadang. skor 3 x 9 item = 27
Jarang skor 2 x 9 item = 18
Tidak pernah. skor 1 x 9 item = 9
20 46,67 73,34 100
Karena terdapat tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang, rendah, maka dicari
interval kelas dari ketiga tingkatan tersebut dengan cara menggunakan rumus
sturges: Ci K Range Keterangan : Ci : Interval kelas.
Range : Selisih batas atas dan batas bawah. K : Banyaknya kelas.
Interval kelasnya adalah :
Ci K Range 12 3 9 45
Dengan interval sebesar 12, maka garis skala gaya kepemimpinan dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
Skor 9 – 20,99 adalah motivasi rendah.
Skor 21 – 32,99 adalah motivasi sedang.
Skor 33 - 45 adalah motivasi tinggi.
9 21 33 45
Tinggi Sedang
Untuk menjawab masalah ketiga yaitu apakah ada hubungan antara gaya
kepemimpinan kepala cabang Natasha skincare Yogyakarta dan motivasi
kerja, penulis menggunakan rumus koefisien korelasiProduct Momentdengan rumus sebagai berikut:.
rxy
2 2
2 2
) ( . ) ( ) ).( ( y y n x x n y x xy n Dimana : r : koefisien korelasiProduct Moment.
x : nilai variabel x.
y : nilai total variabel.
n : banyaknya item
Untuk menjawab masalah keempat yaitu apakah ada hubungan antara
motivasi kerja dan kinerja karyawan, penulis menggunakan rumus koefisien
korelasiProduct Momentdengan rumus sebagai berikut:
rxy
2 2
2 2
) ( . ) ( ) ).( ( y y n x x n y x xy n Dimana : r : koefisien korelasiProduct Moment.
x : nilai variabel x.
y : nilai total variabel.
Menurut Nugroho (2005:36), koefisien korelasi memiliki nilai antara -1
hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-). Hal ini
menunjukan arah korelasi. Maka sifat korelasi :
1. Korelasi positif (+) berarti jika variabel X1 mengalami kenaikan maka
variabel X2 juga akan mengalami kenaikan, atau jika variabel X2
mengalami kenaikan maka variabel X1juga akan mengalami kenaikan.
2. Korelasi negatif (-) berarti jika variabel X1 mengalami kenaikan maka
variabel X2 akan mengalami penurunan atau jika variabel X2 mengalami
kenaikan maka variabel X1akan mengalami penurunan.
Menurut Sugiyono (2001:183) keeratan korelasi dapat dikelompokan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi. Interval Koefisien Tingkat Hubuungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sanga kuat
K. Pengujian Hipotesis.
Menurut Purwanto (2004:391) pengujian hipotesis dimaksudkan untuk
memutuskan apakah akan menerima dan menolak hipotesis berdasarkan pada
data yang diperoleh dari sampel. Pengujian statistik baik menerima atau
menolak tidak dimaksudkan untuk membuktikan bahwa sesuatu benar secara
absolut, tetapi pengujian statistik memberikan ”bukti yang cukup” untuk
menerima atau menolak suatu hipotesis.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan pengujian hipotesis yaitu:
1. Menyusun Hipotesis.
Untuk menjawab masalah ketiga dan keempat, penulis melakukan dua
pengujian hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Hipotesis yang pertama.
H0 : Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi
kerja.
H1 : Ada hubungan antara gaya kepmimpinan dengan motivasi kerja.
b. Hipotesis yang kedua.
H0 : Tidak ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja
karyawan.
2. Keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Apabila dalam perhitungan pada alpha 0,05 (α= 5%), rhitung≥rtabelataup. Valuesig.(2-tailed) ≤0,05 (5%), maka dapat diartikan bahwa H0ditolak atau H1diterima.
Apabila dalam perhitungan pada alpha 0,05 (α = 5%), rhitung < rtabelatau
p. Value sig.(2-tailed) > 0,05 (5%), maka dapat diartikan bahwa H0 diterima atau H1ditolak.
Gambar 3.1
Daerah Keputusan dengan Menggunakan Uji Korelasi
Tolak H0
Terima H0
+
Tolak H0-GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Natasha Skin Care.
Natasha Skin Care merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di
bidang perawatan wajah dan kecantikan. Berdirinya Natasha Skin Care bermula
dari ketertarikan dr. Fredi Setyawan terhadap problem kulit wajah. Rasa
ketertarikan inilah yang menjadi pemicu bagi dr. Fredi untuk mengambil kuliah
S-2 di bidang kesehatan kulit wajah di Singapura.
Berbekal pengetahuan yang diperoleh selama menimba ilmu di Singapura,
Dr. Fredi mulai berusaha meracik dan meramu cream wajah. Setelah beberapa
kali meracik dan dilakukan pengujian, hasil formulasi tersebut berhasil
mendapatkan hasil yang cocok untuk kulit wajah tropis.
Dengan ditempatkan di dalam pot-pot yang menarik, dr. Fredi mulai
mencoba menawarkan kepada teman-temannya di daerah Klaten. Krim yang
diciptakan oleh Dr. Fredy tersebut mendapat tanggapan yang sangat bagus dari
teman-temannya. Adanya sambutan yang positif dan melihat peluang bisnis
yang bagus, menambah motivasi bagi dr. Fredi untuk berkecimpung dalam
usaha perawatan kulit wajah.
Sebagai langkah awal usahanya, pada tanggal 26 September 1999, dr.
Fredi mencoba membuka sebuah klinik perawatan wajah di kota Madiun, Jawa
Timur, yang lokasinya dekat dengan kota kelahirannya di Ponorogo. Klinik
tersebut kemudian diberi nama Natasha Skin Care, diambil dari nama anak
kedua dr. Fredi.
Hadirnya Natasha Skin Care di Madiun mendapat sambutan yang luar
biasa dari masyarakat di Madiun dan sekitarnya. Hal ini kemudian mendorong
dr. Fredi untuk menjadikan Natasha Skin Care yang sebelumnya dikelola secara
sederhana menjadi sebuah pusat perawatan wajah yang profesional
Pada tanggal 23 November 2001, resmi didirikan Natasha Skin Care di
Yogyakarta yang dikelola secara profesional. Seperti yang terjadi di Madiun,
berdirinya Natasha Skin Care di Yogyakarta juga mendapat sambutan dan
respon yang luar biasa dari konsumen. Dengan waktu yang relatif singkat,
Natasha Skin Care Yogyakarta telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu
perusahaan jasa perawatan wajah yang sangat terkenal, tidak hanya di kota
Yogyakarta saja melainkan sampai ke kota-kota lain. Hal ini terlihat dari adanya
konsumen dari luar kota seperti Solo, Magelang, Semarang, Jakarta yang datang
Berkembangnya Natasha Skin Care di Yogyakarta ini memicu untuk lebih
mendekatkan kepada konsumen dari luar Yogyakarta, dengan dibuka secara
berturut-turut cabang-cabang di kota Surabaya, Solo, Bandung, Malang, Bali,
Cirebon, Purwokerto, Samarinda, Jember, Ponorogo, Balikpapan, Semarang,
Jakarta, Pontianak, Magelang, Kudus dan cabang-cabang yang lainnya. Hingga
saat ini, jumlah total cabang dari Natasha Skin Care ada 35 cabang di seluruh
wilayah Indonesia.
B. Struktur Perusahaan.
Dengan semakin besar perusahaan, semakin banyak pula aktivitas yang
ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan kejelasan dalam
pembagian tugas, hubungan kerja dan batas-batas wewenang dalam perusahaan.
Sebagai sebuah perusahaan yang dikelola secara profesional, Natasha Skin Care
juga memiliki struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi Natasha Skin
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Natasha Skin Care. BOARD OF COMMISSIONERS DIRECTOR GENERAL MA NAGER SECRETARY OPERATIONAL MANAGER - OPERATIONAL - WAREHOU SE - SYST EM & PROCEDURE - PHA RMACY
FI NANCE & LEGAL MA NAGER - TAX - ADMINISTRATI ON - LEGAL HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT MA NAGER - PERS ONAL & GENERAL
AFFAIRS - TRAINING - PAYROLL INFO RMATION TECHNOLOGY MA NAGER MARKETING MA NAGER INTERNAL AUDITOR REGIONAL COORDINATOR OF MEDICAL C ONSU LTANT T EAM O F MEDICAL C ONSU LTANT MEDICAL CONSU LTANT AREA MA NAGER BRANCH MANAGER ASSISTANT OF BRANCH MANAGER BRANCH SUPERVISOR COORDINATOR OF FRO NT OFFICE FRO NT OFFICE (RECEPTIONIST, CA SHI ER, STOCKER, CUSTOMER SERVICE)
BEAUTY THERAPIST COORD INATOR OF BEAUTY THERAPIST
AD MIN ISTRATOR GENERAL AFFAIRS
(OB/OG, SECURITY, D RIVER)
AS SISTANT OF COORD INATOR OF BEAUTY THERAPIST
Dalam struktur organisasi Natasha Skin Care terdapat dua kategori yaitu
kantor pusat dan kantor cabang, kantor pusat terdiri dari Board Of Commissioners, Director, Secretary, General Manager, Team Of Medical Consultant, Regional Of Medical Consultant, Operational Manager, Finance and Legal Manager, Information Technology Manager, Marketing Manager, Internal Auditor.
Kantor pusat memiliki wewenang untuk mengatur sistem manajemen yang
akan dijalankan oleh cabang, dimana setiap departemen memiliki bagian-bagian
tersendiri dan wewenang tersendiri. Hal ini bertujuan agar adanya standarisasi
pada setiap cabang.
Sedangkan kantor cabang terdiri dari Area Manager, Branch Manager, Assistant Branch Manager, Medical Consultant, Coordinator Of Front Office, Coordinator Of Beauty Therapist, Assistant Of Coordinator Beauty Therapist, Front Office, Beauty Therapist, Administrator, General Affairs.
Kantor cabang lebih dikenal oleh konsumen sebagai klinik Natasha Skin
Care, jabatan tertinggi dikantor cabang dipegang oleh Area Manager. Area Managermembawahi dan bertanggung jawab atas kinerjaBranch Manager.
Branch Manager atau sering disebut kepala cabang membawahi seluruh karyawan di cabang yang dipimpinnya, Branch Manager bertanggung jawab atas setiap aktivitas manajemen di kantor cabang yang dipimpin. Setiap aktivitas
manajemen yang dilakukan oleh Branch Manager dan Area Manager akan dipertanggung jawabkan setiap tahunnya dalam rapat evaluasi tahunan dengan
Konsultan medis atau dokter khusus menangani masalah konsultasi medis
dengan konsumen. Kosultan Medis ini memiliki wewenang untuk menentukan
setiap keputusan medis yang harus diambil.
Untuk karyawan, secara garis besar dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Beautician, yaitu karyawan yang bertugas melayani perawatan pada konsumen, di setiap cabang, para beautician ini dikoordinir oleh satu koordinator beautician yang ditunjuk oleh kepala cabang. Dimana koordinator ini bertanggung jawab atas persediaan obat-obatan untuk
perawatan dan bertanggung jawab atas kinerjabeautician.
2. Front Office, yaitu karyawan yang bertugas di bagiancounterdepan, terdiri dari :
a. Kasir, bertugas melayani semua pembayaran dari konsumen dan
bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran perusahaan.
b. Stocker, bertugas pada pengambilan cream atau obat yang dibeli konsumen dan bertanggung jawab atas persediaancreamatau obat. c. Customer Service, bertugas melayani konsumen dalam hal pemberian
informasi cara pemakaian cream, memberi penjelasan pasca perawatan
dan melayani permintaan dan keluhan konsumen.
d. Pendaftaran, bertugas melayani konsumen yang baru datang,
memberikan informasi bagi konsumen yang baru pertama kali datang.
Bagian pendaftaran ini bertanggung jawab untuk memeriksa kartu
status pasien, melayani pembelian langsung dan mengatur antrian
e. Operator, bertugas menerima setiap telepon masuk dan memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh konsumen, menerima antrian
perawatan via telepon, membuat nomer input untuk setiap pasien baru.
f. Fotografer, bertugas untuk mengambil gambar setiap pasien yang
melakukan perawatan atau pasien baru. Fotografer juga bertanggung
jawab atas perawatan mesin-mesin yang digunakan dan komputer.
3. Office Boys / Girls, bertanggung jawab terhadap kebersihan gedung dan fasilitas.
4. Security, bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban di dalam perusahaan.
C. Prosedur Pelayanan pada Konsumen
Untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan konsumen yang datang,
Natasha Skin Care memiliki prosedur yang sangat jelas dan mudah dipahami
oleh konsumen sehingga dapat menghindari adanya ketidakpuasan dan
kebingungan dari konsumen. Bagi konsumen yang baru pertama kali datang ke
Natasha Skin Care, akan dibuatkan kartu status dan kartu pasien untuk
digunakan sebagai data, kartu ini akan digunakan setiap konsumen datang ke
Konsumen yang sudah menjadi anggota dan hendak melakukan perawatan
wajah harus melalui beberapa prosedur, antara lain :
1. Konsumen yang baru petama kali datang untuk menjalani perawatan,
terlebih dahulu mendaftar pada bagian pendaftaran untuk mendapat nomor
urutan.
2. Konsumen kemudian akan dipanggil sesuai nomor urut untuk masuk ke
ruang periksa untuk melakukan konsultasi medis dengan konsultan medis
yang tersedia. Kemudian konsumen akan diberi resep oleh dokter untuk
melakukan perawatan sesuai masalah yang dialami.
3. Konsumen menyerahkan resep pada kasir untuk melakukan pembayaran.
4. Setelah melakukan pembayaran, konsumen dipersilahkan menunggu
sebentar untuk dipanggil oleh beautician yang bertugas guna masuk ke ruang perawatan.
5. Setelah menjalani perawatan, konsumen akan mendapat penjelasan tentang
kondisi pasca perawatan dari bagian customer service.
D. Jenis-Jenis Perawatan
Natasha Skin Care memiliki beberapa macam perawatan wajah yang
fungsi dari setiap perawatan disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh
konsumen. Proses perawatan di Natasha Skin Care selalu menggunakan
teknologi tinggi dan kini sudah dilengkapi dengan teknologi laser untuk lebih
membantu mengatasi masalah kulit konsumen. Perawatan Natasha meliputi
1. NatashaSkin Facial
Jenis perawatan ini biasa dikenal umum dengan istilah cuci muka
(facial). Natasha Skin Facial adalah perawatan kulit dengan tata cara yang tepat dan ditangani oleh beautician yang profesional serta didukung oleh peralatan modern, sehingga mendapatkan hasil yang optimal, perawatan ini
dapat diberikan untuk konsumen baru ataupun konsumen lama.
2. NatashaPeel/Chemical Peel
Perawatan ini dilakukan dengan memberikan obat untuk dioleskan
pada wajah, obat yang akan dioleskan disesuaikan dengan masalah dan
kondisi kulit konsumen. Oleh karena itu, perawatan ini hanya boleh
diberikan pada konsumen setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter. Perawatan ini dapat diberikan kepada konsumen apabila sudah
menggunakan krim Natasha Skin Care. Fungsi dari perawatan ini secara
umum adalah untuk :
a. peremajaan kulit
b. mengangkat sel-sel kulit yang mati
c. merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru.
3. NatashaMicrodermabrasi
Perawatan ini diberikan untuk kasus-kasus kulit yang tidak dapat
diselesaikan secara optimal dengan pemakaian cream dan chemical peeling
seperti masalah keriput, bopeng dan bekas luka. Secara garis besar,
4. NatashaMesotherapy
Perawatan ini memiliki 3 macam perawatan, yaitu :
a. Meso Glow, perawatan ini berfungsi untuk membuat wajah yang kusam menjadi barcahaya.
b. Meso Bright, perawatan ini berfungsi untuk mencerahkan kulit, menghilangkan noda hitam atauflek.
c. Meso Lift, perawatan ini berfungsi untuk mengencangkan kulit atau untuk mengurangi keriput.
Perawatan ini dilakukan atau dikerjakan oleh dokter.
5. NatashaJetpeel.
Natasha Jetpeeladalah perawatan peeling dengan menggunakan NaCl fisiologis dan oksigen, perawatan ini berfungsi untuk terapi kulit kusam,
scar, pigmentasi, serta keriput halus. Jetpeel menggunakan tekanan air dengan kecepatan tinggi yaitu 200 meter/detik sehingga oksigen masuk ke
sel dan menjadikan kulit lebih segar dan berseri.
6. NatashaLaser
Untuk lebih membantu konsumen dalam mengatasi masalah pada kulit
wajah, Natasha Skin Cre menggunakan teknologi laser dalam proses
perawatan. Perawatan dengan teknologi laser ini terdiri dari beberapa
a. Natasha Laser Vascular, digunakan untuk terapi masalah kelainan pada pembuluh darah atau Vaskular seperti teleanglektasi, hemangioma, port wein stain, spider angloma, varises, dan lain sebagainya. Jenis laser ini juga sangat efektif untukkeloid.
b. NatashaLaser Athos, digunakan untuk menghilangkan rambut di wajah, ketiak, tangan dan kaki secara permanen.
c. Natasha Laser Peel, perawatan peeling dengan menggunakan laser dan karbon digunakan untuk mengatasi masalah pori-pori besar, penuaan
dini, dan kulit yang sangat berminyak.
d. Natasha Laser Spectra, digunakan untuk mengatasi masalah kelainan pigmentasi seperti flek, tahi lalat, tanda lahir (toh), keloid, dan tatto.
e. Natasha Laser Mosaic, perawatan ini menggunakan teknologi Micro Fractional yang sangat efektif untuk mengatasi masalah bopeng,
pengencangan, melasma, hiperpigmentasi, keriput, penuaan.
f. Natasha Laser Erbium, laser ini sangat efektif untuk mengatasi masalah
scaryang dalam.
g. Natasha Laser Resurfarcing, laser ini digunakan untuk bedah minor, tumor jinak sepertiSyringoma, Seborhoic, Keratosis, Nevus(tahi lalat).
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menganalisis data hasil penelitian dengan
tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan,