• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

81 – 100 Sangat tinggi

Kedua, kesimpulan terakhir mengenai keterlibatan diperkuat dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran fisika menggunakan metode role play.

2. Minat Siswa

Pertama, untuk mengetahui minat siswa dari siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode role play, peneliti menggunakan angket yang didesain sedemikian rupa untuk mengukur minat mereka. Angket ini terdiri dari 20 soal dan memuat 4 pilihan jawaban: sangat setuju (SS) , setuju (S) , tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Setiap item memiliki skor (bobot) yang berbeda-beda sesuai dengan pilihan jawaban yaitu untuk (SS) memiliki bobot 4, (S) : 3, (TS) : 2, (STS) : 1 seperti pada tabel 9 berikut ini :

Tabel 9: Skor minat siswa

No Jawaban Skor

1. Sangat Setuju (SS) 4

2. Setuju (S) 3

3. Tidak Setuju (TS) 2

47   

Selanjutnya peneliti memberikan skor dari jawaban siswa. Jumlah soal ada 20 dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Tabel 10 ini adalah tabel skor keseluruhan item untuk minat:

Tabel 10: Tabel skor keseluruhan item untuk minat Kode

Siswa

Item Kuisoner Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10...

Untuk menghitung prosentase jumlah skor perseorangan maupun seluruh sampel (siswa) yaitu dengan cara membagi jumlah skor yang dicapai dibagi dengan jumlah skor total dikalikan 100%.

Prosentase (%) = ×100% total skor jumlah dicapai yang skor Jumlah

Selanjutnya klasifikasi minat seluruh siswa dibuat dalam interval (%) sebagai berikut ini : skor maksimum – skor minimum dibagi jumlah interval yang diinginkan yaitu dengan interval 5 sesuai dengan kriteria yang ada, seperti tabel 11 berikut:

Tabel 11: Tabel interval minat

Interval Skor (%) Kriteria

81 – 100 Sangat Berminat

 

41 – 60 Sedang

21 – 40 Kurang Berminat

< 20 Sangat Kurang Berminat

Setelah diketahui tingkat masing-masing minat siswa, maka daftar tingkat minat untuk masing-masing siswa disajikan dalam tabel 12.

Tabel 12:Tabeltingkat minat siswa terhadap aspek yang ditanyakan dalam angket

Kode Siswa Total Skor Presentase (%) Tingkat

Jumlah

Selanjutnya untuk mengetahui jumlah siswa dalam masing-masing tingkat minat dikelompokkan dalam tabel 13:

Tabel 13: Jumlah minat dalam masing-masing tingkat minat. Tingkat Interval Jumlah Siswa Presentase (%)

Jumlah Siswa Sangat Berminat 81 - 100

49    Sedang 41 – 60 Kurang Berminat 21 – 40 Sangat Kurang Berminat < 20

Kedua, kesimpulan terakhir mengenai minat diperkuat dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran fisika menggunakan metode role play.

3. Prestasi Siswa

Untuk mengetahui pemahaman siswa (prestasi siswa) mengenai konsep-konsep, teori, dan hukum yang berkaitan dengan materi gerak lurus penulis membuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa pada saat sebelum mengikuti pelajaran dengan metode role play (soal pretest) dan soal-soal yang harus dikerjakan setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode role play (soal-soal posttest). Soal-soal tersebut diberi skor sesuai dengan tingkat kesulitan dari masin-masing soal. Skor total untuk pretest maupun posttest adalah 100. Misalnya untuk soal pretest dan posttest no. 1 jika jawaban siswa benar diberi skor 3, jika kurang tepat diberi skor 2, jika jawaban salah diberi skor ½, dan jika tidak dijawab sama sekali diberi skor 0.

Distribusi penskoran secara lengkap ditunjukkan pada tabel 14. Dalam tabel ini penyajian nilai ditulis yang maksimal, selengkapnya

 

pedoman penilain yang lengkap masing-masing dapat dilihat pada lampiran 7.

Tabel 14: Distribusi penskoran secara lengkap No.

Soal

Soal Pretest/posstest Jawaban Skor

1 Bagaimanakah suatu benda

dikatakan bergerak?

Benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap waktu dari acuan tertentu.

Mampu menjelaskan secara lengkap : 3 2 Apa yang kamu ketahui tentang

titik acuan?

Titik acuan adalah benda tertentu yang dipakai sebagai patokan untuk mengukur letak benda lain.

Mampu menjelaskan secara lengkap : 3

3 Apa yang dimaksud dengan

gerak relatif?

Suatu benda yang bergerak terhadap benda tertentu belum pasti bergerak terhadap benda lainnya

Mampu menjelaskan secara lengkap : 3

4 Apa yang dimaksud dengan

gerak semu? Berikan 1 contoh saja.

Gerak semu adalah gerak benda yang tampak seolah-olah bergerak, pada hal sebenarnya benda tersebut diam.

Contoh :

• Matahari seolah-olah bergerak

Mampu menjelaskan dan memberi contoh secara lengkap : 6

51   

dari timur ke barat (terbit dari timur dan terbenam ke barat) • Ketika kendaraan sedang

melaju, tampak terlihat pepohonan yang ada di tepi jalan seolah-olah bergerak. 4Perhatikan gambar berikut :

Mobil bergerak ke kanan menjauhianak tersebut

Apakah mobil dapat dikatakan bergerak? Jika ya apakah yang dapat kamu tetapkan sebahgai titik acuan dari gerakan mobil?

Ya, titik acuannya adalah anak laki-laki, jalan raya, jembatan, dan pohon dipinggir jalan

Mampu menjelaskan secara lengkap : 9

6 Apakah perbedaan antara

kelajuan dan kecepatan?

Kelajuan tidak memperhatikan arah gerak benda tetapi pada kecepatan arah gerak benda diperhatikan Mampu menjelaskan secara lengkap : 3 7

Seseorang berlari dengan

Diketahui : Jarak AC = 100 m Jarak CB = 50 m Ditanya : Dapat menjawab dengan benar : 14

Anak laki‐laki jembatan Jalan raya  pohon  50 m  100 m  C

 

lintasan lurus dari A ke C yang panjangnya 100 m kemudian melanjutkan perjalanan dari titik C ke titik B sepanjang 50 m. Berapakah posisi awal, posisi akhir, jarak dan perpindahan seseorang tersebut?

posisi awal, posisi akhir, jarak dan perpindahan. Jawab : Posisi awal = A = 0 Posisi akhir = B =50 m Jarak = AC + CB = Panjang AC + Panjang CB = 100 m + 50 m = 150 m Perpindahan = AB = AC – CB = Panjang AC - Panjang CB = 100 m - 50 m = 50 m 8 Andi berjalan dengan lintasan

lurus titik A menuju titik C sejauh 90 m, kemudian berbalik arah dan berjalan kembali menuju titik B sejauh 60 m. Waktu yang diperlukan Andi untuk menempuh perjalanan 30 s. Berapakah jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan Andi?

Diketahui :

Jarak (s) AC = 90 m Jarak (s) CB = 60 m t = 30 s

Ditanya :

Jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan … ? Jawab : Dapat menjawab dengan benar : 28

53   

Sketsa gambar : posisi awal (A), posisi akhir (B), perpindahan, dan lintasan Andi (2 x 4 = 8) Jarak = panjang AC + panjang CB = 90 m + 60 m = 150 m Perpindahan = AB = panjang AC - panjang CB = 90 m - 60 m = 30 m Kelajuan = waktu selang tempuh jarak = m s s m t s / 5 30 150 = = Kecepatan : = waktu selang n perpindaha = m s s m t s / 1 30 30 = = A B perpindahan

 

9 Bagaimanakah suatu benda

dikatakan bergerak lurus beraturan?

Benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika benda menempuh lintasan berupa garis lurus dan kecepatannya tetap

Mampu menjelaskan secara lengkap : 3

10 Berilah 2 contok Gerak Lurus

Beraturan (GLB)

• Gerak buah yang jatuh dari

pohonnya

• Gerak mobil di jalan yang

lurus

• Gerak benda yang meluncur

pada papan bidang miring

Mampu menjelaskan secara lengkap : 4

11 Bagaimanakah grafik hubungan

jarak (s) terhadap waktu (t) dan grafik kecepatan/kelajuan (v) terhadap waktu (t) • Grafik s – t • Grafik v – t Dapat menjawab dengan benar : 3

12 Sebuah bus menempuh jarak 180

km dalam waktu 2 jam. Berapa kelajuan rata-rata tersebut?

Diketahui : Jarak (s) = 180 km Waktu (t) = 2 jam Ditanya : Dapat menjawab dengan benar : 5

55    Kelajuan rata-rata (v) ….? Jawab : jam km t s v 2 180 = = = 90 km/jam

13 Apa yang dimaksud dengan

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)?

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah jika benda tersebut bergerak dengan lintasan lurus dan memiliki kecepatan yang berubah secara teratur.

Mampu menjelaskan secara lengkap : 3

14 Berdasarkan perubahan

kecepatannya Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB) dibagi menjadi 2 (dua), sebutkan dan beri contoh masing-masing 2 (dua)!

• GLBB dipercepat

Contoh :

- Buah jatuh dari pohon/benda jatuh bebas

- Tina menaiki sepeda dijalan menurun.

• GLBB diperlambat

Contoh :

- Bona menaiki sepeda pada jalan yang menanjak

- Benda dilempar vertical diatas

Mampu menjelaskan secara lengkap : 8

15 Sebuah pesawat terbang

mula-mula diam setelah mendapat ijin dari petugas menara pengawas

Diketahui ;

1

v = 0 (karena mula-mula diam) t = 2 sekon

Dapat menjawab dengan benar

 

bandara, pilot menjalankan pesawatnya. Setelah 2 sekon, pesawat mencapai kelajuan 120 m/s dan pesawat tinggal landas. Berapa percepatan pesawat tersebut? 2 v = 120 m/s Ditanya : Percepatan (a) … ? Jawab : s m s s m t v v a / 60 2 0 ) / 120 ( 1 2 = − = − = : 5

Setelah memberikan skor hasil dari pretest dan posttest selanjutnya menggunakan analisis statistik yaitu test-t (dependent). Test-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependent, atau satu kelompok yang dites dua kali yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2007: 97). Rumus statistiknya :

t =

( )

) 1 ( ) ( 2 2 2 1 − ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − −

N N N D D x x Dimana : 1 x = skor pretest 2 x =skor posttest

D = perbedaan antara skor tiap subyek = x1- x2 N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan) Df = N-1

57   

Setelah memperoleh nilai treal, kemudian treal dibandingkan dengan tcritical dalam tabel korelasi dengan level 0,05. Jika treal > tcritical

maka significant, artinya ada perubahan yang significant dan terjadi peningkatan pengetahuan. Jika sebaliknya treal < tcritical maka tidak significant, artinya pemberian treatment tidak berpengaruh apapun atau tidak terjadi peningkatan pengetahuan.

Selain itu, peneliti menggunakan analisis statistik yaitu test-t (independen). Tes-t ini digunakan mengetahui dua komponen yang independen yaitu pretest ceramah dan pretest metode role play, serta posttest ceramah dan posttest metode role play.

Rumus Statistik : t = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − − 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 ) 2 ( ) 1 ( ) 1 ( ) ( n n n n S n S n x x

Setelah memperoleh nilai t, kemudian treal dibandingkan dengan

critical

t dalam tabel korelasi dengan level 0,05. Jika treal > tcritical maka significant, artinya ada perbedaan.

58  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. KONDISI SEKOLAH DAN SISWA

SMP Negeri 2 Moyudan adalah salah satu sekolah yang berada di kecamatan Moyudan. Siswa yang masuk sekolah ini rata-rata nilai NEMnya (Nilai Ebtanas Murni) rendah. Dari segi ekonomi sebagian besar siswa dari kalangan tidak mampu. Pada umumnya peran aktif siswa masih kurang, hal tersebut dapat dilihat pada sikap siswa yang cenderung pasif, ketika guru menjelaskan siswa pada kurang memperhatikan, ada yang tiduran, melamun, dan menganggu temannya peringatan untuk memperhatikan penjelasan guru sering dilontarkan dengan nada yang tinggi, namun siswa banyak diam, siswa tidak memiliki inisiatif dan tidak mau bertanya, tidak bersemangat, kurang berani menjawab pertanyaan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Jika guru memberi tugas/PR hanya sebagian kecil yang mengerjakan dan sebagian besar siswa tidak mengerjakan. Walaupun guru sering memberi sangsi bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas/PR tetap saja siswa tidak berubah.

Kondisi sekolah untuk melakukan proses pembelajaran nyaman. Di SMP Negeri 2 Moyudan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran fisika adalah 63, akan tetapi untuk mencapai ketuntasan tersebut siswa sangat sulit. Ketika ulangan sebagian besar siswa hanya mendapatkan nilai rata-rata dibawah 4, hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi siswa sangat rendah. 75% dari jumlah siswa tidak mampu mencapai

59  

nilai ketuntasan, dan hanya 25% siswa yang bisa mencapai KKM. Presentase ini dianggap sangat rendah. Untuk mencapai nilai ketuntasan biasanya guru mengadakan remidi dengan cara menurunkan tingkat kesulitan soal. Walaupun hal itu dilakukan masih tetap saja ada yang belum mampu mencapai nilai KKM. Selama proses pembelajaran berlangsung, biasanya guru lebih sering menggunakan metode ceramah yang dipadukan dengan diskusi dan tanya jawab, tetapi kadang guru juga menggunakan metode demonstrasi. Akan tetapi prestasi siswa sama saja tidak maksimal.

Hal yang membuat prestasi siswa dan minat siswa untuk belajar sangat rendah disebabkan oleh faktor dari keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Sebagian besar orang tua siswa tidak memperhatikan anaknya. Orang tua lebih fokus mencari kebutuhan pokok (makan), dari pada memperhatikan anaknya untuk sekolah. Hal tersebut membuat pendidikan siswa tidak terkontrol.

Melihat siswa seperti itu, dari pihak sekolah melakukan perhatian lebih ke siswa. Jika siswa mengalami masalah dari faktor keluarga, pihak sekolah memanggil orang tua dan meminta orang tua untuk memperhatikan anak untuk belajar. Sedangkan jika siswa mengalami masalah dari faktor lingkungan, pihak sekolah menasehati siswa. Guru juga selalu memberi motivasi belajar agar siswa lebih berminat untuk sekolah, dan mendapatkan prestasi belajar yang baik.

 

B. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Moyudan dan mengambil sampel kelas VII A dan VII C. Kelas VII A adalah kelas yang diberi treatment model pembelajaran dengan metode role play. Sedangkan kelas VII C adalah kelas kontrol yang diberi model treatment model pembelajaran dengan metode ceramah. Jumlah sampel keseluruhan adalah 66 siswa, tetapi pada saat penelitian berlangsung pada kelas VII C ada 2 siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga sampel yang dipakai adalah 64 siswa. Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran, baik di kelas VII A maupun kelas VII C. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh 2 orang observer yang berperan mengamati minat dan keterlibatan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

1. Sebelum Penelitian

Sebelum penelitian dimulai, peneliti mempersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen-instrumen-instrumen tersebut antara lain : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas VII A dengan menggunakan metode role play maupun VII C yang menggunakan metode ceramah, Lembar Pengamatan Keterlibatan, Lembar Pengamatan Minat, Lembar Kerja Siswa untuk metode role play pokok bahasan Gerak Lurus, serta angket minat terhadap pembelajaran fisika menggunakan metode role play, pretest, dan posttest. Hal tersebut dilakukan agar selama proses penelitian berlangsung berjalan dengan lancar. Penelitian ini diawali dengan

61  

observasi kelas VII A dan VII C sebanyak satu kali. Observasi pertama dilakukan pada tanggal 27 September 2010 untuk kelas VII C. Observasi kedua 29 September 2010 untuk kelas VII A. Dalam observasi, peneliti diberi waktu dua jam pelajaran untuk melakukan observasi.

Maksud dan tujuan dari kegiatan observasi tersebut adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesifik terhadap situasi di sekolah terlebih situasi anak di dalam kelas. Peneliti juga memperkenalkan diri kepada siswa kelas VII A dan VII C bahwa selama satu minggu, yaitu tanggal 4-9 Oktober 2010 peneliti akan belajar bersama siswa khususnya materi tentang Gerak Lurus.

Gambaran yang diperoleh peneliti dari observasi tersebut antara lain, cara penyampaian materi yang dilakukan oleh guru bidang studi adalah dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada saat guru menjelaskan ada anak yang ramai atau tidak memperhatikan, sehingga guru menegur dan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dibahas saat itu. Jadi pada saat guru menjelaskan murid-murid diam dan diminta memperhatikan apa yang sedang diajarkan

2. Selama Pelaksanaan Penelitian a. Sebelum Proses Pembelajaran

Sebelum proses pembelajaran dimulai, peneliti memperkenalkan diri lagi dan juga memperkenalkan para

 

observer kepada siswa, baik di kelas VII A maupun kelas VII C. Setelah perkenalan, peneliti memberi penjelasan tentang pokok bahasan yang akan diberikan yaitu tentang Gerak Lurus. Dalam hal ini peneliti memberi tahu kepada siswa bahwa yang akan disampaikan adalah materi tentang Gerak, Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai Gerak Lurus peneliti memberikann soal pengetahuan awal (pretest) yang terdiri dari 15 soal uraian, dan alokasi waktu yang diberikan adalah 20 menit. Selanjutnya peneliti membagikan ringkasan materi Gerak Lurus.

b. Selama Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di kelas kontrol (VII C) dengan menggunakan metode ceramah, dan berlangsung selama 4 jam pelajaran, yang terbagi menjadi 2 kali pertemuan (tiap jam pelajaran 40 menit).

Proses pembelajaran menggunakan metode role play diberikan pada kelas VII A yang berlangsung selama 4 jam pelajaran, yang terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Untuk akolasi waktu sama dengan kelas VII C.

Proses pembelajaran pada tiap pertemuan di kelas VII C dan kelas VII A adalah sebagai berikut ini:

63  

a)Kelas VII C menggunakan metode ceramah.

Pertemuan I : Senin, 4 Oktober 2010 pukul 8.20 - 09.55. Materi yang dipelajari adalah tentang Gerak.

Peneliti membagikan ringkasan materi kemudian menjelaskan tentang kedudukan, titik acuan, benda bersifat relatif, gerak semu, jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, dan kelajuan rata-rata. Pada saat peneliti menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan baik, misalnya siswa mengganggu temannya, melamun, berbicara sendiri, dan tiduran. Kemudian peneliti menegurnya. Pada saat menjelaskan materi tentang gerak, ada beberapa pertanyaan dan peneliti menjawab pertanyaan tersebut (lihat gambar 6). Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan tentang jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan. Selanjutnya peneliti memberi 2 (dua) contoh soal dan memberikan 2 (dua) soal untuk dikerjakan. Peneliti meminta siswa untuk mengerjakan di depan, akan tetapi tidak ada satu pun siswa yang mau mengerjakan di depan dengan alasan tidak bisa. Akhirnya peneliti menunjuk salah satu siswa dan meminta maju ke depan, dengan maksud agar siswa yang lain mengikuti dan mengerjakan soal dengan benar. Pada akhir

 

pelajaran peneliti membimbing siswa untuk membuat rangkuman yang telah dipelajari hari ini.

Gambar 6 : Siswa kelas VII C mengikuti pembelajaran menggunakan metode ceramah Selama proses pembelajaran, observer mengamati keterlibatan dan minat siswa selama mengikuti pelajaran.

Pertemuan II : Kamis, 7 Oktober 2010 pukul 8.20 - 09.55. Materi yang dipelajari adalah tentang GLB dan GLBB.

Sebelum melanjutkan ke materi berikutnya peneliti menanyakan materi sebelumnya yang kurang jelas. Karena tidak ada pertanyaan dari siswa maka peneliti melanjutkan materi tentang GLB, contoh GLB, GLBB, contoh GLBB, dan percepatan. Peneliti memberikan informasi tentang

ciri-65  

ciri GLB dan GLBB, kemudian peneliti menanyakan kepada siswa tentang contoh-contoh GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan contoh-contoh dari jawaban siswa, agar siswa lebih paham tentang contoh yang diberikan itu termasuk GLB atau GLBB. Peneliti menjelaskan tentang percepatan. Selanjutnya peneliti memberi 2 (dua) contoh soal dan memberikan 2 (dua) soal untuk dikerjakan. Pada saat mengerjakan soal ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dan bertanya kepada penelti. Sebagian besar siswa bingung membedakan antara GLB dan GLBB. Peneliti membantu siswa saat mengalami kesulitan. (lihat gambar 7).

Gambar 7 : Peneliti membantu siswa yang sedang mengalami kesulitan

 

Ketika waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal sudah selesai, peneliti menunjuk salah satu siswa dan meminta maju ke depan, dengan maksud agar siswa yang lain mengikuti dan mengerjakan soal dengan benar. Pada akhir pelajaran peneliti membimbing siswa untuk membuat rangkuman yang telah dipelajari hari ini.

Selama proses pembelajaran, observer mengamati keterlibatan dan minat siswa selama mengikuti pelajaran.

b)Kelas VII A menggunakan metode role play.

Pertemuan I : Senin, 4 Oktober 2010 pukul 8.20 - 09.55. Materi yang dipelajari adalah tentang Gerak.

Peneliti mulai pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan. Peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan meminta siswa untuk membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 4 orang. Setelah pembagian kelompok selesai, selanjutnya peneliti membagikan ringkasan materi tentang Gerak Lurus dan callcard. Sebelum kegiatan role play dilakukan peneliti menjelaskan tujuan dari role play, dan yang ingin dicapai dengan role play itu apa. Ketika peneliti menjelaskan tujuan, suasana kelas sangat ramai tetapi hal ini bisa diatasi. Peneliti memberi waktu kepada siswa untuk

67  

berdiskusi dengan kelompoknya dan menentukan peran yang akan di role playkan. Pada saat siswa melakukan diskusi kelompok untuk menentukan peran, nampak beberapa kelompok yang saling berebutan peran sehingga suasana kelas sedikit ramai (lihat gambar 8). Kemudian peneliti meminta setiap wakil kelompok untuk maju ke depan dan menempatkan posisi sesuai dengan peran masing-masing. Siswa mulai melakukan kegiatan role play pertama yaitu tentang jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan.

Gambar 8: Siswa VII A melakukan diskusi kelompok Tidak semua siswa memperhatikan temannya saat melakukan role play. Di dalam kelas ini ada 2 kelompok yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan role play

 

dimana terlihat beberapa anak yang sama sekali tidak memperhatikan kegiatan role play berlangsung dan berbicara sendiri.

Setelah siswa melakukan role play dan mengisi LKS selanjutnya peneliti mengajak siswa untuk membahas LKS, peneliti membacakan pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS dan siswa menjawab secara bersama-sama dan sukarela tanpa ditunjuk oleh peneliti. Peneliti juga memberikan penjelasan berkaitan dengan kegiatan role play yang dilakukan. Kemudian peneliti memberikan contoh soal dan memberikan 2 soal untuk dikerjakan. Ketika peneliti meminta siswa untuk mengerjakan di papan tulis, tidak ada satupun siswa yang bersedia, dan siswa hanya menjawab secara lisan. Setelah pelajaran berakhir, peneliti membimbing siswa untuk membuat rangkuman tentang meteri yang telah dipelajari.

Selama proses belajar mengajar, observer mengamati keterlibatan dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Waktu untuk kegiatan pembelajaran mencukupi, sehingga hasil kegiatan dibahas pada hari itu juga.

69  

Pertemuan II : Jumat, 8 Oktober 2010 pukul 12.30 – 12.50. Materi yang dipelajari adalah tentang GLB dan GLBB.

Kegiatan belajar mengajar di lakukan di laboratorium dan siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. Peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), sebelum kegiatan role play dilakukan peneliti menjelaskan tujuan dari role play, dan yang ingin dicapai dengan role play itu apa. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya untuk membagi peran. Setelah kegiatan diskusi selesai peneliti meminta siswa untuk melakukan kegiatan role play yang kedua yaitu tentang Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Setiap perwakilan kelompok maju kedepan untuk memerankan sebagai tiang. Selanjutnya ada siswa yang berjalan melintasi tiang tersebut, dan salah satu dari siswa membawa stopwatch untuk mengetahui waktu yang diperlukan (lihat gambar 9).

 

Gambar 9 : Siswa VII A melakukan kegiatan role play

Setelah siswa melakukan role play dan mengisi LKS selanjutnya peneliti mengajak siswa untuk membahas LKS, peneliti membacakan pertanyaan-pertanyaan pada LKS dan siswa menjawab secara bersama-sama dan sukarela tanpa ditunjuk oleh peneliti. Peneliti juga memberikan penjelasan berkaitan dengan kegiatan role play yang dilakukan. Kemudian peneliti memberikan contoh soal dan memberikan 2 soal untuk dikerjakan, dan 1 (satu) siswa bersedia menuliskan hasil pekerjaannya. Setelah pelajaran berakhir, peneliti membimbing siswa untuk membuat rangkuman tentang meteri yang telah dipelajari.

71  

Selama proses belajar mengajar, observer mengamati keterlibatan dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3. Setelah Proses Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran di kelas VII C dan VII A selesai kemudian siswa diberi posttest yang terdiri 15 soal uraian. Alokasi waktu yang diberikan adalah 20 menit. Semua siswa mengerjakan soal dengan tenang, dengan diawasi peneliti dan observer. Untuk kelas VII A, setelah siswa selesai mengerjakan posttest, peneliti membagikan

Dokumen terkait