BAB II. DASAR TEORI
F. Gerak Lurus
1. Pengertian Gerak
c. Siswa sungguh menghayati peran yang dilakukan dan pengetahuan mereka menjadi lebih realistik. Siswa menjadi semakin mengerti apa yang terjadi, bukan hanya dalam pikiran.
d. Lebih menunjukkan pembelajaran kontruktivistis di mana siswa sungguh aktif berpikir, kreatif, dan partisipasif dalam belajar.
4. Kelemahan
Menurut Djamarah dan Zain (dalam Ina, 2008: 8), kerugian role play adalah:
a. Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang aktif. b. Banyak memakan waktu.
c. Memerlukan tempat yang cukup luas.
d. Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk tangan penonton/pengamat.
F. Gerak lurus
1. Pengertian Gerak
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan benda melakukan gerak. Sebagai contoh, di jalan kita jumpai bus meninggalkan terminal, mobil dan kendaraan menuju suatu tempat. Di lapangan sepak bola, bola yang ditendang bergerak meninggalkan penendangnya (Setiawati, Annie; Maryanti, Sri; Kristinawati; Sutarja; Siswanto, Aris, 2009: 130).
17
Untuk mempermudah mempelajari pengertian gerak sebaiknya kita ketahui dahulu pengertian kedudukan suatu benda. Kedudukan adalah letak suatu benda diukur dari titik acuan. Titik acuan adalah benda tertentu yang dipakai sebagai patokan untuk mengukur letak benda lain (Setiawati, Annie; Maryanti, Sri; Kristinawati; Sutarja; Siswanto, Aris, 2009: 130). Contohnya: Seorang anak laki-laki berdiri di pinggir jalan, tampak mobil bergerak ke kanan menjauhi anak tersebut. Anak tersebut melambaikan tangan. Mobil mengalami perubahan kedudukan terhadap acuan anak laki-laki, jalan raya, jembatan, dan pohon di pinggir jalan.
Gambar 1: Gerak berarti perubahan posisi benda
Gerak benda bersifat relatif, yaitu suatu benda yang bergerak terhadap benda tertentu belum pasti bergerak terhadap benda lainnya (Kanginan, Marthen, 2007:186). Contohnya pada gambar 1: Andaikan Anda berada di dalam mobil yang bergerak meninggalkan teman Anda. Dari waktu ke waktu teman Anda yang berdiri di sisi jalan itu semakin tertinggal di belakang mobil. Artinya posisi Anda dan teman Anda berubah setiap saat seiring dengan gerakan mobil menjauhi teman Anda
Anak laki‐laki
jembatan
pohon
itu. Apakah Anda bergerak? Ya, bila acuannya teman Anda atau pohon dipinggir jalan. Anda diam bila acuan yang diambil adalah mobil yang Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama perjalanan posisi Anda dan mobil tidak berubah.
Jadi benda dikatakan diam atau tidak bergerak apabila kedudukan benda itu tidak berubah terhadap suatu titik acuan tertentu dari waktu kewaktu. Sedangkan, suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukan benda itu selalu berubah terhadap titik acuan (Kanginan, Marthen, 2007:186).
Ketika kamu berada dalam kendaraan yang sedang melaju, kamu melihat pepohonan yang ada di tepi jalan seolah-olah bergerak terhadap kamu, sebenarnya kamu yang berubah terhadap pepohonan di tepi jalan (pepohonan sebagai titik acuan) tetapi pohon-pohon itu tetap diam. Hal yang sama kamu alami setiap hari walaupun tidak kamu sadari, yaitu matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat (terbit dari timur dan terbenam ke barat). Padahal sebenarnya bumi yang beputar pada porosnya (rotasi bumi) dari barat ke timur, sedangkan matahari tetap diam di tempatnya. Jenis gerak seperti contoh diatas dinamakan gerak semu. Jadi, sebuah benda dikatakan melakukan gerak semu apabila benda tersebut tampak seolah-olah bergerak, padahal sebenarnya benda tersebut diam (Setiawati, Annie; Maryanti, Sri; Kristinawati; Sutarja; Siswanto, Aris, 2009: 130).
19
Titik-titik yang dilalui oleh suatu benda ketika bergerak disebut lintasan. Jika memperhatikan lintasan dari beberapa gerak dalam kegiatan sehari-hari ada yang berbentuk garis lurus, parabola, melingkar dan tak beraturan. Gerak dengan lintasan lurus disebut gerak lurus, contohnya gerak mobil di jalan, dan buah jatuh dari pohon (Setiawati, Annie; Maryanti, Sri; Kristinawati; Sutarja; Siswanto, Aris, 2009: 130).
a. Jarak dan Perpindahan
Perhatikan gambar 2 berikut ini :
Gambar 2: Seseorang berlari dengan lintasan lurus
Seseorang berlari dengan lintasan lurus dari A ke C yang panjangnya 100 m kemudian melanjutkan perjalanan dari titik C ke titik B sepanjang 50 m.
Jarak yang ditempuh oleh orang itu adalah : Jarak = AC + CB = Panjang AC + Panjang CB = 100 m + 50 m = 150 m A B 50 m 100 m C
Perpindahan yang dialami orang tersebut adalah : Perpindahan = AC - CB
= Panjang AC - Panjang CB = 100 m - 50 m
= 50 m
Dengan demikian jarak adalah panjang lintasan seluruhnya yang ditempuh suatu benda untuk mengubah kedudukannya. Dan perpindahan adalah perubahan kedudukan dari kedudukan awal hingga kedudukan akhir pada suatu arah tertentu.
Perbedaan antara jarak dan perpindahan adalah :
Jarak : Panjang lintasan yang ditempuh suatu benda tanpa memperhatikan arah gerak benda.
Perpindahan : Perubahan kedudukan awal hingga kedudukan akhir dengan memperhatikan arah gerak benda.
Jarak merupakan besaran skalar yang hanya memiliki nilai dan besar saja, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor yang memiliki nilai atau besar dan arah (Setiawati, Annie; Maryanti, Sri; Kristinawati; Sutarja; Siswanto, Aris, 2009: 131).
b. Kelajuan dan Kecepatan
Rani berjalan sejauh 20 m dalam waktu 10 s, sedangkan Dona menempuh 20 m pada lintasan yang sama dalam waktu 8 s. Jarak yang ditempuh Rani dan Dona sama yaitu 20 m tetapi waktu
21
yang diperlukan berbeda, Rani 10 s sedangkan Dona 8 s. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa cepat lambatnya Rani dan Dona tidak sama. Besaran yang digunakan untuk menentukan cepat atau lambatnya gerak suatu benda disebut kelajuan.
Kelajuan didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak yang ditempuh benda dengan selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu.
Secara matematis, kelajuan dapat dirumuskan :
Persamaan di atas dapat juga dinyatakan dalam bentuk segitiga rumus kelajuan:
s = v t
Keterangan dan satuan dalam SI :
s = jarak yang ditempuh (m). t = selang waktu (s)
v = kelajuan (m/s)
Kelajuan tidak memperhatikan arah gerak benda tetapi pada kecepatan arah gerak benda diperhatikan. Kecepatan dinyatakan besar kelajuan suatu benda pada arah tertentu. Maka
S
kecepatan didefinisikan sebagai besar perpindahan dibagi selang waktu :
Keterangan dan satuan dalam SI : s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s) v = kelajuan (m/s)
Misalkan seorang anak bernama Andi berjalan dengan lintasan lurus titik A menuju titik C sejauh 90 m, kemudian berbalik arah dan berjalan kembali menuju titik B sejauh 60 m. Waktu yang diperlukan Andi untuk menempuh perjalanan 30 s. Berapakah besar kecepatan Andi?
Gambar 3: Andi berjalan dengan lintasan lurus Perpindahan Andi = panjang AC – Panjang CB
= 90 m – 60 m = 30 m
Maka : =
Kelajuan merupakan besaran skalar dan kecepatan merupakan besaran vektor. Dari pembahasan diatas dapat
A C A 60 m 90 m Perpindahan B