• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya, dapat dirumuskan kesimpulan yang sekaligus menjawab pertanyaan darei penelitian sebagaimana dirumuskan dalam bab I. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kedudukan perempuan dalam kepengurusan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kota Medan adalah 3 orang dari jumlah kepengurusan sebanyak 15 orang. Hal ini belum sesuai dengan ketentuan kuota 30% keterwakilan perempuan yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan UU No 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik, di mana ketiga perempuan tersebut menjabat posisi sebagai Wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, Wakil Ketua Bid. Hukum, HAM & Perundang-undangan dan Wakil Bendahara Bid. Internal & Program. Bisa dibilang posisi-posisi tersebut belum menduduki sebagai posisi strategis dalam pembuat kebijakan partai. 2. Walaupun kenyataannya belum mencapai kuota 30% keterwakilan

perempuan, namun kepengurusan DPC PDIP Kota Medan saat ini adalah pencapaian yang sudah maksimal yang sudah dilakukan partai. Karena proses pengisian jabatan politik dalam partai disesuaikan dengan kapabilitas dari tiap-tiap individu dan jabatan politiknya dan partai juga sudah memberikan keleluasaan bagi perempuan untuk bisa masuk dalam kepengurusan.

3. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh DPC PDIP Kota Medan terkait dengan rendahnya keterwakilan perempuan dalam kepengurusan antara lain; Belum adanya kesiapan diri dan komitmen yang mantap dari kader perempuan untuk dapat memberikan kontribusi penuh

terhadap partai apabila terpilih menjadi pengurus, peran ganda yang dijalankan oleh kader perempuan yang membuat mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk menjalankan kesibukan sebagai pengurus, dan pendidikan politik perempuan yang masih sangat rendah dan pengalaman yang kurang dalam berpolitik dan berorganisasi.

4. Bukannya tidak mendukung adanya kuota 30% keterwakilan perempuan dalam politik, namun PDIP lebih memprioritaskan adanya Sumber Daya Perempuan yang berkompeten, yang berkualitas dan yang dapat bersaing dengan pria secara rasional dan intelektual. Jadi apabila PDIP memiliki SDM perempuan yang seperti itu, walaupun lebih dari 30%, partai akan mempertimbangkan semuanya untuk bisa masuk dalam kepengurusan.

5. Meskipun PDIP terlihat seperti mengabaikan ketentuan kuota 30% keterwakilan perempuan tersebut, namun ternyata PDIP mendukung adanya kesetaraan jender antara laki-laki dan perempuan dalam kuota 30% keterwakilan perempuan. DPC PDIP Kota Medan terus berusaha agar memenuhi ketentuan kuota 30% tersebut.

6. Adapun strategi yang dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Medan dalam Meningkatkan Keterwakilan Perempuan dalam Kepengurusan, yaitu:

a) Meningkatkan pendidikan politik para kader maupun masyarakat luas

b) Meningkatkan proses rekrutmen perempuan dan pola kaderisasi c) Mengoptimalkan peran organisasi sayap partai dan berupaya

menjalin kerja sama dengan organisasi perempuan di luar partai d) Mengembangkan sistem yang lebih demokratis dalam tubuh PDIP e) Pemberdayaan ekonomi untuk wong cilik

B. SARAN

1. Perlu ditunjukkan lebih riil lagi wujud usaha dari partai politik untuk meningkatkan keterwakilan perempuan baik itu dalam kepengurusan maupun dalam pemilu legislatif

2. Dalam proses rekrutmen dan kaderisasi, parpol harus melakukan proses rekrutmen dan kaderisasi dengan baik dan benar, jangan sampai penempatan posisi dalam kepengurusan dilakukan karena adanya sistem kekerabatan ataupun terkait dengan berapa besar dana yang disumbangkan untuk partai, sehingga mengabaikan orang-orang atau perempuan yang memang berkualitas.

3. Agar para kader-kader permpuan tidak hanya menuntut adanya kuota 30% keterwakilan perempuan tetapi juga mereka harus mempersiapkan diri mereka untuk bertarung dalam dunia politik dengan pendidikan politik yang cukup dan pengalaman berorganisasi melalui oraganisasi atau departemen perempuan yang ada dalam partai.

DAFTAR PUSTAKA

Amal (Ed), Ichlasul. Teori-teori Mutakhir Partai Politik, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1988

Ani Widyani Soetjipto, judul asli artikel “Perempuan Parlemen di Indonesia”. Merupakan revisi dari tulisan yang pertama kali dipresentasikan pada Lokakarya Pemberdayaan Perempuan Parlemen: Strategi dan Advokasi Masalah Perempuan di Indonesia, yang diadakan oleh Yayasan Jurnal Perempuan

Arbi sanit, Perwakilan Politik Indonesia, CV. Rajawali: Jakarta, 1985

Bambang Prasetyo, dkk., Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005

Budiardjo, Miriam. Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta: Yayasan Obor, 1998 Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2008

Evi Novida Ginting, Representasi Perempuan di Parlemen Indonesia, Jurnal politeia volume 3 No.2, Medan: USUpress, 2011

Hardjito Notopuro, Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984

Harmona Daulay, Perempuan Dalam Kemelut Gender, Medan: USUPress, 2007 Husani Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, Bandung: Bumi

Aksara, 2004

Mansour Fakih, Analisis Gender & Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES: Jakarta, 1989

Matland, Richard E. 2001. Sistem Perwakilan dan Pemilihan Kaum Perempuan: Pelajaran untuk Indonesia di dalam Keterwakilan Perempuan dan Sistem Pemilihan Umum. Jakarta: National Democratic Institute dan Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

Nadezha Shedova, “Kendala-kendala terhadap Partisipasi Perempuan dalam Parlemen,” dalam Julie Balington (ed.), (terj.), Perempuan di Parlemen: Bukan Sekadar Jumlah, Jakarta: IDEA, 2002

Najma Sa’idah dan Husnul Khatimah, Revisi Politik Perempuan, Bogor: IDeA Pustaka Utama, 2003

Pamungkas, Sigit. Partai Politik, Teori dan Praktik di Indonesia.Yogyakarta: Institute for Democracy and welfarism, 2011

Peter Scrooder, Strategi Politik, Jakarta, FNS, 2009

Romany Sihite, Perempuan, Kesetaraan, Keadilan; Suatu Tinjauan Berwawasan Gender, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2007

Sarwono Kusumaatmadja. Politik dan Perempuan., Jakarta: Penerbit Koekoesan, 2006 Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo, 1999

T. Irmayani dan Imelda Osta. Perempuan Berpolitik, Jurnal Politeia volume 3 No.2, Medan: USUpress, 2011

Trisakti Handayani dan Sugiarti. Konsep dan Teknik Penelitian Gender, Yogyakarta: UMM Press, 2008

 

Widagdo, H. B. Managemen Pemasaran Partai Politik Era Reformasi, Jakarta: PT.Gramedia. 1999

 

Undang-undang

UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik

UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD UUD No 12 Tahun 2003 tentang Pemilu

Dokumen

AD/ART PDI Perjuangan

Tim Litbang Kompas, 2009, Partai-partai politik Indonesia: Ideologi dan Program 2004-2009

Internet www.pdiperjuangan.or.id www.kpu.go.id www.wikipedia.org www.ngonewsindonesia. www.usum.com www.undp.org Wawancara

Bapak Henry Jhon Hutagalung, SE, SH Ibu Sudarmi Netti Herawaty

Ibu Rosmawati, SH Bapak Ju Pracher Purba Ibu Rini