• Tidak ada hasil yang ditemukan

36 Prof. Dr. Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta

BAB II

SEJARAH IMIGRAN JERMAN EBELUM DAN SESUDAH RESESI EKONOMI

II.1 Sejarah Perkembangan Imigran Jerman

II.I.1 Perkembangan Imigran Pasca Perang Dunia

Pada umumnya suatu negara besar memiliki tantangan dalam bidang ekonomi yaitu saat resesi ekonomi dan besarnya perpindahan masyarakat dari negara lain yang ingin masuk dan tinggal di negara tersebut. Hal itu tidak terkecuali yang juga dirasakan oleh negara seperti negara Jerman. Jerman merupakan sebuah negara besar yang terbukti dalam sejarah lama pada saat terjadinya Perang Dunia baik Perang Dunia I dan Perang dunia II.37 Kekuatan Jerman terlihat dari bagaimana negara itu bertahan saat negara sedang terpuruk dan mampu kembali pada fase dimana mereka mendapatkan kembali apa yang hilang pada saat tahun-tahun pertama sejak adanya perang dunia.

Selama saat perang maupun saat sesudah perang negara ini mengalami beragam dinamika yang dialami oleh negara Jerman. Salah satunya perubahan dengan banyaknya jumlah masyarakat dari negara lain yang ingin masuk dan menetap di negara ini. Banyaknya masyarakat dari negara lain atau yang biasa disebut dengan imigran mulai masuk sejak abad ke 17. Sejak saat itu pula negara Jerman menjadi tujuan bagi sebagian besar imigran yang memiliki minat untuk

37 BBC. 2012. Germany Profile : Timeline [online] dalam

masuk ke negara ini.38 Selama perkembangannya sejak pertengahan tahun 1950, Jerman sebagai sebuah negara industri mulai membuka pasar tenaga kerja.

Terbukanya pasar tenaga kerja ini dilakukan mulai dari tahun 1955 hingga 1973. Yang mana sejak tahun tersebut Jerman mulai mencari negara-negara untuk bekerja sama selama pasar tenaga kerja mulai dibuka. Berbeda dengan beberapa negara di Eropa yang memiliki bekas jajahan seperti negara Inggris, Perancis, Belgia, dan Belanda mereka dengan mudah mendapatkan pekerja dengan harga murah dari orang-orang yang pernah dijajahnya untuk memenuhinya. Lain halnya dengan Jerman, sebagai negara yang tidak memiliki bekas negara jajahan, cara negara Jerman untuk menarik para pekerja adalah dengan melakukan perjanjian yang disepakati oleh masing-masing negara tersebut.39

Perjanjian itu dimulai pada tahun 1955 Jerman telah melakukan perjanjian kesepakatan dengan negara-negara di Eropa seperti Italia. Kemudian pada tahun 1960 Jerman kembali melakukan perjanjian dengan negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Yunani. Lalu pada tahun 1964 negara lainnya mulai menjalin perjanjian kesepakatan dengan Portugal kemudian pada tahun 1968 Yugoslavia mulai melalukan perjanjian itu. Perjanjian itu tidak hanya terjalin dengan negara- negara di sekitar Eropa saja melainkan juga Jerman mulai menjalin perjanjian dengan Turki pada tahun 1961. Perjanjian dengan negara lain diluar region Eropa

38

BBC. 2012. Germany Profile [online] dalam http://www.bbc/news/world-europe-17299607 dikases pada 17 Februari 2014

39 Federal Ministry of the Interior. 2011. Migration and Integration: Residence Law and Policy on

juga mulai menuju ke negara Maroko pada tahun 1963 dan dengan negara Tunisia pada tahun 1964.40

Kebutuhan akan banyaknya tenaga kerja dari negara lain disebabkan adanya ledakan ekonomi yang terjadi selama pasca perang serta adanya pemisahan wilayah Jerman dimana hampir 3,5 juta orang berpindah ke wilayah bagian Jerman Barat selama pembangunan tembok Berlin sejak tahun 1961.41 Hal itu terjadi hingga tahun 1973 sehingga memaksa Jerman untuk membuka dan membutuhkan banyak pekerja.

Pada saat itu pula negara ini mulai memfokuskan pada pencarian tenaga kerja

atau yang dikenal dengan “guestworker”.42 Dahulu, negara ini mencari pekerja

yang memiliki keterampilan rendah untuk mengisi tenaga-tenaga yang tidak bisa dipenuhi oleh masyarakat pribumi Jerman sendiri. Mulai saat membuka peluang bagi para pekerja dan mulai saat itu pula banyak dari imigran yang ingin bisa masuk dan menetap negara ini.

Kedatangan para imigran di negara ini tidak hanya disebabkan oleh adanya kesepakatan yang dilakukan oleh negara-negara itu saja. Sebagai negara pendiri dan sebagai founding father bagi organisasi supranasional di tingkat wilayah

40

D, J. Steinert. 1995. Migration und Politik: Westdeutschland – Europa – Übersee 1945-1961. Osnabrück Secolo.

41

R, Münz. 1997. Phasen und Formen der europäischen Migration. In: Angenendt, St.

(Hg.),Migration und Flucht. Schriftenreihe der Bundeszentrale für politische Bildung 342.Bonn: Bundeszentrale für politische Bildung, h 34-47.

42 H, Heidemeyer. 1994. Flucht und Zuwanderung aus der SBZ/DDR: 1945/1949-1961. Die Flüchtlingspolitik der Bundesrepublik Deutschland bis zum Bau der Berliner Mauer. Beiträge zur Geschichte des Parlamentarismus und der politischen Parteien 100. Düsseldorf Droste.

Eropa.43 Jerman dan keempat negara lainnya membuat adanya peraturan yang membebaskan pergerakan manusia. Yang mana hal itu diterapkan pada perjanjian yang dikenal dengan Schengen Treaty pada tahun 1985. Schengen Treaty hadir sebagai sebuah langkah yang membuat perbatasan di antara wilayah Eropa tidak lagi ada. Dimana dalam perjanjian ini dibuat untuk memudahkan pergerakan manusia maupun pergerakan antara wilayah tidak dibatasi oleh hukum yang ada.

Schengen Treaty dibuat tidak hanya untuk memudahkan masyarakat Uni

Eropa bisa bergerak bebas namun hal itu juga diperuntukkan bagi seluruh masyarakat dari benua lain dapat dengan mudah tinggal dan menetap.44 Keuntungan adanya perjanjian itu bisa menjadikan masyarakat Uni Eropa maupun wilayah anggota Schengen bisa menetap selama tiga bulan dengan visa schengen tersebut. Selama tinggal disana mereka semua bisa dengan bebas tinggal dan berpindah sesuai dengan masa yang telah ditetapkan oleh pihak dari Uni Eropa sendiri.

Hadirnya imigran di Jerman telah memunculkan banyak sekali etnis dan budaya. Tidak heran dimana saat tahun 1980 diisi oleh para imigran yang berasal dari keturunan etnis Jerman yang berasal dari Eropa Timur maupun etnis yang berasal dari bekas negara Uni Soviet atau bisa disebut dengan (spat-) Aussiedler.45 Kemudian adanya etnis yang berasal dari Turki maupun negara lainnya. Kebutuhan dan berkembangnya imigran yang mulai menjadikan imigrasi sebagai

43 European Union, 2010. Member countries : Germany [online] dalam http://europa.eu/about-

eu/countries/member-countries/germany/index_en.htm diakses pada 1 Februari 2014

44 Consilium Europa, 2011. Schengen : Your Gateway to Free Movement in Europe. Brussel, h 2 45 German Federal Commissioner. 2010. for the Affairs of Ethnic German Repatriates and National Minorities Beauftragter der Bundesregierung für Aussiedlerfragen und Nationale Minderheiten [online] dalam http://www.aussiedlerbeauftragter.de diakses pada 04 Mei 2014

sebuah hal yang penting bagi integrasi kebijakan domestik Jerman pada awal tahun 1990.46 Pada tahun-tahun bersejarah terhadap kedatangan masyarakat dari negara lain menjadikan ledakan terhadap tingkat pertumbuhan yang dihasilkan oleh imigran selama tahun itu. Dengan terjadinya ledakan terhadap masuknya jumlah imigran yang begitu besar di negara ini menjadikan Jerman membatasi akses terhadap kegiatan dalam mencari suaka pada tahun 1993.47

2.1 Tabel Imigrasi dan Emigrasi Jerman Tahun 1983-2004

Sumber : Federal Ministry of the Interior48

46 German Federal Employment Office. 2009. Bundesagentur für Arbeit [online] dalam http://www.arbeitsagentur.de/ diakses pada 04 Mei 2014

47 Bundeszentrale fur Politische Bildung. 2010. Focus Migration country profiles. Germany :

Hamburg Institute of International Economics, h 4

48

Federal Ministry of the Interior. 2011. Migration and Integration. Germany : Media Consulta Deutschland GmbH, h 20

Dari tabel itu tersebut terlihat bahwa jumlah itu sedikit menurun pada tahun- tahun adanya pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah negara ini. Penurunan itu masih menunjukan angka yang cukup stabil tetapi masih menjadi tempat pilihan bagi kehidupan para imigran yang tidak didapatkan di negara mereka sendiri. Merasa bahwa tinggal di negara lain akan lebih baik dari pada tinggal dan menetap di negara yang tidak memberikan kehidupan maupun keamanan bagi seseorang yang merasakannya.49

Selama tinggal dan menetap di negara Jerman banyak imigran yang mulai menyebar ke berbagai kota-kota besar yang berada di negara Jerman. Tiga kota terbesar di Jerman yang dihuni oleh para imigran yaitu kota-kota seperti Baden Wurttemberg, Bayern, dan Berlin selama tahun 1960 jumlah itu terus meningkat di setiap kotanya yang dihuni para imigran yang tinggal dan menetap dimasing- masing wilayah di sebagian kota besar di Jerman.50

Kehadiran imigran memenuhi kebutuhan akan berkurangnya penduduk karena masyarakat pribumi Jerman mulai banyak memasuki masa tidak produktif akibat penuaan yang terjadi dan akan mempengaruhi keadaan demografi Jerman secara langsung terhadap kependudukan bagi masyarakat Jerman.

49 Federal Ministry of the Interior, 2010. Migration and Integration : residence law and Policy on

Migration and Integration in Germany. Germany : Media Consulta Deutschland GmbH, h 41

50 Federal Statistical Office of Germany, 2012. Statistical Yearbook : Germany Extract chapter 2

2.2 Tabel Populasi Imigran di Wilayah Jerman Tahun 1960-2010

Sumber : DWSTATIS51

Ketiga kota besar itu dikenal sebagai kota industri yang mana banyak dari berbagai perusahaan besar membutuhkan akan tenaga untuk pemenuhan terhadap pasokan produksi bagi perusahaan itu sendiri selama bertahun-tahun. Membuat para imigran datang dan tersebar luas dan memiliki tingkat tertinggi selama pada tahun-tahun itu. Meskipun kota lain memiliki banyak potensi namun masih saja penduduk tertinggi bagi imigran berada di ketiga kota besar tersebut.52

51 Federal Statistical Office of Germany, 2012. Statistical Yearbook : Germany Extract chapter 2

Population, Families, Living Arrangements. Wiesbaden, h 3

52 Ibid Federal Statistical Office of Germany, 2012. Statistical Yearbook : Germany Extract

II.1.2 Perubahan Kebijakan dan Perkembangan Imigran Tahun 2005

Seiring berkembangnya imigran di masa sebelum dan sesudah perang dunia memang membawa dampak yang sangat signifikan. Pada tahun 1973 sejak adanya lonjakan jumlah imigran membuat pemerintah menetapkan untuk melakukan pembatasan bagi para imigran untuk masuk ke negara Jerman. Pembatasan sendiri berlaku hingga pada akhir tahun 2004. Kemudian pada tahun 2005 pemerintah mulai membicarakan kembali untuk membuka pintu bagi para imigran untuk yang ingin mencari lapangan kerja maupun untuk kepentingan lainnya yang tidak didapat di negara asal mereka.53

Pada tahun itu pula pemerintah mulai mengisyaratkan untuk mengubah kebijakan lama dan berfokus pada kebijakan baru menyangkut hadirnya imigran demi membantu dan memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja. Tidak hanya bagi pemerintahan Jerman saja namun hal yang sama juga dilakukan oleh Uni Eropa. Selagi menyambut adanya schengen treaty pemerintah Uni Eropa juga telah memperbarui kebijakan dan membuka pintu selebar-lebarnya para imigran untuk mengisi kebutuhan yang diingin oleh masing-masing negara.54 Adanya perbaruan itu ditunjang melalui stockholm treaty. Kebutuhan akan imigran harus ditunjang dengan kemampuan lebih baik.55 Hal itu juga didukung oleh pemerintah Jerman yang mana mereka telah mencari tenaga ahli karena kurangnya masyarakat pribumi yang bisa memenuhi akan keahlian khusus di masing-masing bidangnya.

53 German Federal Commissioner.2001. for the Affairs of Ethnic German Repatriates and National Minorities Beauftragter der Bundesregierung für Aussiedlerfragen und Nationale Minderheiten [online] dalam http://www.aussiedlerbeauftragter.de diakses pada 03 Juni 2014

54

European Home Affairs. 2011. Europe of Free Movement : The Schengen Area. Brussels, h 5

55 European Commission. 2010. Delivering an Area of Freedom, Security and Justice for Europe‟s

Keinginan pemerintah Jerman akan banyaknya para pekerja asing yang masuk ke negara Jerman diwujudkan dengan berbagai perubahan kebijakan yang setiap tahunnya membahas akan kinerja para pekerja asing atau para imigran di Jerman.

Perubahan kebijakan sendiri bermula pada tahun 2000 hingga pada tahun 2005 kebijakan mengenai imigran atau pun pekerja asing di negara Jerman benar- benar menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah negara ini. Di mana masing- masing kebijakan dibuat untuk mempermudah masuknya pekerja asing dengan berbagai keuntungan yang didapatkan selama tinggal dan menetap di negara Jerman. Berikut merupakan daftar kebijakan mengenai imigrasi dan integrasi.

Kebijakan yang ada dibuat oleh pemerintah Jerman digunakan untuk bisa menarik dan menjadi daya tarik bagi para imigran dari negara lain untuk datang ke negara Jerman. Tunjangan serta pelatihan bahasa dibuat sebagai program bagi para imigran untuk meningkatkan minat lebih lagi terhadap negara Jerman. Terbukanya pintu bagi para imigran membuat pemerintah telah menyediakan berbagai kebutuhan yang dicari oleh para imigran yang tidak di dapatkan di negaranya.

Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan kebijakan berjalan serta berbagai hal untuk menarik para imigran mulai kembali di perhatikan. Perubahan kebijakan di lakukan guna pemerintah Jerman ingin kembali memperoleh jasa serta tenaga imigran yang sempat terhenti akibat jumlah imigran yang terus meningkat serta peluang untuk penduduk pribumi semakin sedikit.

2.3 Tabel Perubahan Kebijakan Imigrasi dan Integrasi sejak tahun 2000

Sumber : Migration Polict Institute56

56 Rita Sussmuth. 2009. The Future of Migration and Integration Policy in Germany. Washington

Pada tabel di atas dimana adanya perubahan mengenai imigration dan juga integrasi dimulai sejak tahun 2000. Dimana pada tahun itu pemerintah mulai memberikan kebebasan mengenai adanya kebutuhan akan imigran dengan memberikan berbagai hak-hak yang didapat selama berada dinegara ini. Dijelaskan juga bahwa pemerintah mulai mengenalkan sebuah sistem yang digunakan untuk mencari tenaga ahli profesional dibidang IT. Lalu di tahun yang sama mereka juga mencantumkan juga mengenai hak-hak atau hukum terhadap kependudukan bagi para imigran dengan memberikan pemilihan kewarganegaraan bagi para imigran.57

Perubahan reformasi negara Jerman juga ditunjukkan dengan mulai mengadopsi undang-undang mengenai imigrasi di tahun 2005. Di tahun tersebut membuat imigran dari negara mana pun bisa masuk dengan memiliki kualifikasi yang tinggi sehingga dapat diperhitungkan apakah mereka bisa bertahan selama hidup dan tinggal di negara Jerman. Dalam undang-undang juga dijelaskan bahwa untuk imigran dengan penghasilan €1000 pertahun mendapatkan perpanjangan ijin tinggal lebih lama dari batas waktu ditentukan menurut visa yang mereka pegang.58

Dalam reformasi tersebut pemerintah Jerman juga membahas mengenai adanya law on the transposition of European Union directives pada tahun 2007. Dalam hal itu menjelaskan bagaimana para imigran yang tinggal harus memiliki kemampuan penguasaan bahasa dengan melakukan pelatihan bahasa yang sudah

57 Ibid Rita Sussmuth. 2009. The Future of Migration and Integration Policy in Germany. 58 Ibid Rita Sussmuth. 2009. The Future of Migration and Integration Policy in Germany

disediakan. Di tahun yang sama juga membahas mengenai labor law. Dalam

labor law menjelaskan bagaimana pembatasan bekerja pada pekerjaan tertentu di

Jerman telah berkurang. Kemudian mereka juga masih memiliki hak untuk melakukan perjalanan di seluruh Eropa dalam menghadapi pembatasan pasar tenaga kerja di negara tertentu.59 Adanya perubahan pada kebijakan telah berdampak pada jumlah imigran yang hadir di setiap tahunnya mengalami perubahan dinamika. Pada grafik di bawah ini terlihat bagaimana perubahan terjadi di setiap tahunya.

2.4 Grafik Jumlah Imigran di Jerman, 2000 sampai 2007

Sumber : Bundesministerium des Innern60

59 Bundesministerium des Innern, Bundesmant fur Migration und Fluchtlinge. Mingrationbericht

2007. Nurnberg : Druck Buch Vertag

60 Rita Sussmuth. 2009. The Future of Migration and Integration Policy in Germany. Washington

Terlihat dari bagaimana sejak tahun 2000 jumlah itu berada pada peningkatan jumlah. Lalu di tahun kemudian mengalami penurunan kembali hingga meningkat sedikit meningkat pada tahun 2007 hingga tahun 2008. Hal itu terjadi karena pada tahun itu wilayah Eropa mulai mengalami kejatuhan karena adanya krisis global yang hampir melanda wilayah Eropa. Perpindahan kembali menuju ke negara Jerman disebabkan karena negara Jerman yang masih dalam keadaan yang cukup baik sebagai ukuran sebuah negara yang masih belum mendapatkan pengaruh oleh adanya perubahan yang ada.61

Dengan melihat naik turunnya dinamika dalam perkembangan jumlah imigran di negara Jerman. Membuat Jerman masih menjadi tempat tujuan bagi imigran yang ingin merubah keadaan bagi para imigran itu sendiri. Namun dengan berbagai keadaan yang melanda Uni Eropa maupun dunia membuat peluang pada masuknya warga negara lain semakin diperlebar dan akan tetap terus dalam keadaan seperti tersebut. Keadaan itu terus berlanjut dengan masalah-masalah di wilayah Eropa tidak dalam keadaan baik.

61 Bundesamt fur Migration und Fluchtling. 2008. Migrationsbericht des Bundesamtes für Migration und Flüchtlinge im Auftrag der Bundesregierung Migrationsbericht 2008. Berlin

2.5 Diagram Negara Imigran di Jerman Tahun 2007

Sumber : Bundesministerium des Innern62

Selama periode perkembangan imigran di Jerman ditempati oleh berbagai etnis dari seluruh dunia. Berdasarkan diagram di atas pada tahun 2007 total imigran berada pada jumlah 680,766. Jumlah terbesar mencapai 58,4% di kuasai imigran yang berasal dari ke 27 wilayah yang berada di Uni Eropa, kemudian 27,1% berasal dari berbagai negara, 5,8% berasal dari negara CIS atau negara yang memiliki kesepakatan dengan Jerman pada saat perekrutan tenaga kerja, 4,4% berasal dari imigran yang berada pada wilayah Yugoslavia dan kemudian sisanya diisi oleh imigran yang berasal dari negara Turki yang menduduki jumlah 4,2% dari jumlah imigran yang tinggal di negara Jerman.

62 Bundesministerium des Innern, 2008. Bundesmat fur Migration und Fluchtlinge :

II.1.3 Perkembangan Imigran Pasca Resesi Ekonomi 2009

Adanya krisis global yang terjadi dihampir seluruh kawasan Uni Eropa membuat keadaan yang tidak inginkan telah banyak terjadi. Salah satunya adalah dengan banyaknya pengangguran yang semakin meningkat karena banyak dari mereka yang berada dan tinggal di negara yang terkena krisis untuk berpindah ke negara yang mampu menampung mereka.63 Dikenal sebagai sebuah negara besar membuat Jerman menerima banyak sekali imigran yang datang. Terlepas dari bagaimana sejarah yang menunjukkan bahwa negara ini dikenal sebagai sebuah negara yang menjadi tempat bagi berkumpulnya para imigran. Meskipun pada tahun-tahun yang lalu imigran di negara ini cukup menunjukkan angka yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan tahun 1990an yang mana jumlah imigran berada pada jumlah yang terbesar selama sejarah imigran di negara Jerman.64

Seiring dengan kemajuan serta perbaikan membuat Jerman menerima banyak sekali permintaan akan hadirnya para imigran ini. Selain adanya alasan mengenai banyaknya masyarakat Uni Eropa yang terkena krisis, Jerman sendiri juga sangat membutuhkan dengan adanya permintaan pemenuhan terhadap masyarakat diluar negaranya. Penigkatan jumlah itu juga ditunjang oleh adanya keinginan para imigran untuk memiliki kehidupan yang lebih baik di luar negaranya.65

63 DW. 2014. Pintu Terbuka Bagi Pekerja Bulgaria dan Romania [online] dalam

http://www.dw.de/pintu-terbuka-bagi-pekerja-bulgaria-dan-romania/a-17336609 diakses pada 25 Februari 2014

64 Stephen Castles. 2006. Back to the Future? Can Europe meet its Labour Needs Through

Temporary Migration. International Migration Institute, Univesity of Oxford

65 DW. 2005. First German Immigration Law Takes Effect [online] dalam http://www.dw.de/first-

Selain dengan alasan pemenuhan terhadap kehidupan yang lebih baik. Para imigran ini juga mengharapkan sesuatu yang baru dengan mencari perlindungan, pencarian suaka serta pencarian lapangan kerja. Jumlah antara pencari suaka, pencari perlindungan, reuni keluarga juga pencari lapangan kerja selama beberapa tahun setelah adanya resesi ekonomi ini terlihat begitu meningkat.66

Tidak semuanya imigran yang datang untuk mencari lapangan kerja atau mencari perlindungan saja. Namun seiring dikenal sebagai sebuah negara yang memiliki tingkat pendidikan yang baik, sebagian dari mereka bermigrasi dengan alasan pendidikan. Seperti yang terlihat pada gambar yang mana negara-negara yang datang berasal dari negara lain yang kemudian tersebar di berbagai wilayah di Jerman.

Semakin berkembangnya kebutuhan dari berbagai manusia membuat alasan untuk melakukan kegiatan bermigrasi menjadi berkembang seiring dengan perkembangan jaman yang hadir untuk membuat lebih bervariasi di setiap tindakan yang dilakukan oleh berbagai pribadi dari manusianya sendiri. Kebutuhan-kebutuhan itu akan terus ada selama individu ingin mendapatkan pencapaian yang diinginkan.

66 BBC. 2013. Q&A : What Benefits can EU Migrants Get? [online] dalam

2.6 Gambar Wilayah Jerman dengan Penduduk Imigran tahun 2011

Sumber : Bundesamt fur Migration und Fluchtlinge67

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tahun 2008 imigran hadir di wilayah Jerman sesuai dengan tujuan yang di dominasi oleh etnisnya. Terlihat pada gambar hampir sebagian besar di wilayah Bremen dihuni oleh sebagian imigran yang berasal dari negara Amerika, Australia, serta negara lainnya, kemudian ada wilayah North Rhine-Westphalia dihuni oleh negara-negara wilayah Uni Eropa, Baden Wurttemberg dihuni oleh para imigran dari negara Afrika, sedangkan pada sisi Jerman lainnya yaitu di wilayah Mecklenberg-Westrean Pomerania dihuni

67 Bundesamt fur Migration und Fluchtlinge, 2008. Migrationsbericht : des Bundesamtes fur

oleh para imigran yang berasal dari Asia, lalu di wilayah bagian Berlin dihuni oleh kedua belas anggota Uni Eropa dan sedangkan di wilayah Bavarian diisi oleh para imigran yang berasal dari negara-negara Eropa yang tidak tergabung dalam

Dokumen terkait