• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V merupakan bab penutup yang akan membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Kesimpulan menunjukkan hasil penelitian dan menjawab hipotesis penelitian. Keterbatasan penelitian berisi kekurangan yang ada selama pelaksanaan penelitian. Saran berisi masukan dari peneliti untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta. Hasil analisis terhadap data penelitian mengafirmasi hipotesis penelitian. Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan statistik parametrik dengan

Independent Samples t-test menunjukkan Hnull ditolak. Rerata skor yang dicapai pada kelompok eksperimen (M = 0,45, SE = 0,11) lebih tinggi daripada rerata skor yang dicapai pada kelompok kontrol (M = 0,11 SE = 0,1). Perbedaan skor tersebut signifikan dengan t(54) = -2,211, p = 0,031 (p < 0,05) maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Besar pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi adalah r = 0,28 atau setara dengan 8,3% yang termasuk dalam kategori efek menengah. 5.1.2 Penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan

menarik kesimpulan siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta. Hasil analisis terhadap data penelitian mengafirmasi hipotesis penelitian. Hasil uji signifikansi pengaruh menggunakan statistik parametrik dengan

Independent Samples t-test menunjukan Hnull ditolak. Rerata skor yang dicapai pada kelompok eksperimen (M = 0,59, SE = 0,10) lebih tinggi daripada rerata skor yang dicapai pada kelompok kontrol (M = 0,24 SE = 0,13). Perbedaan skor tersebut signifikan dengan t(54) = -2,068, p = 0,043 (p < 0,05) maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Besar pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi adalah

117 dengan r = 0,27 atau setara dengan 7,3% yang termasuk dalam kategori efek menegah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Hasil penelitian terbatas pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta sehingga hasil penelitian belum dapat digeneralisasikan ke semua sekolah.

5.2.2 Ancaman terhadap validitas internal berupa perilaku kompensatoris tidak dapat dikendalikan dengan baik.

5.2.3 Kesulitan dalam membuat siswa kondusif saat melakukan eksperimen dalam kelompok masing-masing.

5.3 Saran

5.3.1 Penelitian yang dilakukan di SD Negeri Nogopuro Yogyakarta ini dapat diujicobakan di SD lain.

5.3.2 Peneliti sebaiknya memberikan treatment inkuiri yang digunakan pada kelompok eksperimen kepada kelompok kontrol setelah penelitian selesai agar kelompok kontrol diperlakukan secara adil.

5.3.3 Peneliti sebaiknya berdiskusi dengan guru mitra untuk membuat aturan agar siswa menjadi lebih kondusif saat melakukan eksperimen dalam kelompok masing-masing.

118 DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany & Badar, T. I. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif,

progresif dan kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.

Anam, K. (2015). Pembelajaran berbasis inkuiri metode dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andiasari, L. (2015). Penggunaan model inquiry dengan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA di SMP N 10 Probolinggo. Jurnal Kebijakan dan

Pengembangan Pendidikan. Vol. 3. No. 1.

Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. (Edisi Revisi).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azizah, M., Sulianto, J., Cintang, N. (2018). Analisis keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran matematika kurikulum 2013. Jurnal

Pendidikan. Volume 3, nomor 1.

Best, J. W. & Kahn, J. V. (2006). Research in education (tenth edition). Boston: Pearson Education Inc.

Chiappetta, Eugene L. & Koballa, T. R. (2010). Science Instruction in the Middle

and Secondary Schools. Seventh Edition. Buston: Pearson Education, Inc.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research methods in education (6th

ed). London and New York: Routledge.

Crain, W. (2007). Teori perkembangan, konsep, dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, J. (2015). Riset pendidikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi riset

kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damayanti, I. (2014). Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan

Guru Sekolah Dasar. Vol. 2, No.3. Diakses tanggal 17 Oktober 2019 dari

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id

119 Facione, P. A. (1990). Critical thinking: A statement of expert consens for purposes

of educational assesment and instruction. Millbrae: California Academic

Pres.

Facione, P. A. (2010). Critical thinking: What it is and why it counts. San Francisco: Insight Assessment. Diakses tanggal 26 Maret 2018, dari www.insightassessment.com/pdf_files/what&why2006.pdf

Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS (third edition). Los Angles: Sage.

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to design and evaluate

research in education, eight edition. New York: McGraw Hill.

Hamid, D. (2014). Metode penelitian pendidikan sosial. Bandung: Alfabeta. Hariyanto & Suyono. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Ibid. (2010). Mesin konversi energi. Yogaykarta: Andi OFFSET.

Johnson, B. & Christensen, L. (2008). Educational research, quantitative,

qualitative, and mixed approaches, third edition. California: Sage

Publications.

Kandi & Winduono, Y. (2012). Energi dan perubahannya untuk guru SD.

Bandung: PPPPTK IPA.

Kasdim dkk, (2012). Critical thinking membangun pikiran logis. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan.

Kasmadi & Sunariah, N. S. (2013). Panduan modern penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research: An integrated approach (2nd ed.). Illnois: Waveland Press.

Margono, S. (2010). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa melalui

pembelajaran konstruktivistik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 16 (1). Mulyasa, E. (2007). Menjadi guru proffesional: Menciptakan pembelajaran kreatif

dan menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rodakarya.

120 National Education Association. (2002). Preparing 21st Century Students for a

Global Society: An Educator’s Guide to the “Four Cs”. 215.

Neuman, W. L. (2013). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kualitatif dan

kuantitatif edisi ketujuh. Jakarta: PT Indeks.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

OECD. (2013). PISA 2012 result: Whats students know and can do: Students

performance in reading, mathematics, and science. Diakses pada tanggal 28

April 2019, dari ttps://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-resultsoverview.pdf

OECD. (2016). PISA 2105 result in focus. Diakses pada tanggal 28 April 2019, dari https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf

OEDC. (2019). PISA 2018 result: Insights and interpretations. Diakses pada tanggal

15 Desember 2019, dari

https://www.oecd.org/pisa/PISA%202018%20Insights%20and%20Interp retations%20FINAL%20PDF.pdf

Prasasti, D. E., dkk. (2015) Peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil

belajar matematika melalui model discovery learning di kelas IV SD. Jurnal

Basicedu. Vol 3. No 1. Hal 1-14

Prihatin, E. (2011). Manajemen peserta didik. Jakarta: Indeks.

Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan nonparametrik dengan

SPSS dan prediksi pertanyaan pendadaran skripsi dan tesis: Simple praktis dan mudah dipahami untuk tingkat pemula dan menengah. Yogyakarta: Gava

Media.

Priyono & Suyekti, T. (2008). Ilmu pengetahuan alam 3 untuk MI kelas III. Jakarta: Pusat Pembukuan DEPDIKNAS.

Purnomo, A. & Suprayitno (2013). Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. JPGSD. Vol 01. No 02.

Hal 1-216.

Rahmawati Y. (2008). Metode pengembangan sosial emosional. Jakarta: Universitas Terbuka

Rositawaty, S. & Muharam, A. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam 6

untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas VI. Jakarta: Pusat

121 Sagala, S. (2011). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Salkind, N. J. (2009). Teori-teori perkembangan manusia: Sejarah kemunculan,

konsep dasar, analisis komparatif, dan aplikasi. Bandung: Nusa Media.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta Barat: Indeks. Sani, A. R. (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Angkasa.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian pendidikan jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Santrock, J. W. (2014). Psikologi pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana. Santrock. (2009). Psikologi pendidikan book I, Rd. 3. Jakarta: Penerbit Salemba

Humanika.

Setiasih, S. D., Panjaitan, R. L., & Julia (2016). Penggunaan model inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat magnet di kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Jurnal Pena

Ilmiah. Vol. 1 No. 1.

Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana.

Singgih, D. G. (1983). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Siregar, S. (2011). Statistika deskriptif untuk penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan r & d). Bandung: Alfabeta.

Sukma, W, N. (2018). Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep IPA siswa SD dengan menggunakan model problem based learning.

Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 10. No 2. Hal 115-117.

Suparno. (2001). Teori perkembangan kognitif jean piaget. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

122 Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian kuantitatif (sebuah pengantar).

Bandung: Alfabeta.

Tawil & Lilia. (2013). Berpikir kompleks dan implementasinya dalam

pembelajaran IPA. Makasar: Universitas Negeri Makasar.

Trianto. (2010). Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi

pendidikan dan tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana.

Widoyoko, P. E. (2015). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.xd

Wijaya, S. & Nyoto. (2016). Transformasi pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumbed daya manusia di era digital. Volume 1 Tahun 2016 ISSN 2528-259X. Diakses tanggal 20 November 2019 dari http://repository.unikama.ac.id/840/32/263278%20TRANSFORMASI%20P ENDIDIKAN%20ABAD%2021%20SEBAGAI%20TUNTUTAN%20PEN GEMBANGAN%20SUMBER%20DAYA%20MANUSIA%20DI%20ERA %20GLOB AL.pdf

World Economic Forum. (2015). New vision for education unlocking the potential

123

124 Lampiran 1.1 Surat ijin penelitian

125 Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Eksperimen

129 Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol

133 Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen

142 Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol

144 Lampiran 2.5 Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I

Eksperimen sumber energi panas Nama Anggota:

1...

3... 2...

4...

Dokumen terkait