• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta"

Copied!
260
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Dhini Erlina Widyaningrum NIM: 161134151. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Karya ilmiah ini peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang selalu Maha Penolong dan Maha Pemberi Petunjuk. 2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan. 3. Kakak-kakakku yang selalu memberikan motivasi. 4. Sahabat-sahabat seperjuangan dan pemberi semangat. 5. Almamater kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur. (QS. Yusuf : 87). Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu menang. (QS. Al Imraan : 200). Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah : 5). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 17 Januari 2020 Peneliti. Dhini Erlina Widyaningrum. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Dhini Erlina Widyaningrum. Nomor Mahasiswa. : 161134151. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjuadul: “PENGARUH. PENERAPAN. TERHADAP. KEMAMPUAN. MODEL. PEMBELAJARAN. MENGEVALUASI. DAN. INKUIRI MENARIK. KESIMPULAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA”, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dam bentuk media lain, mengelolanya dalam. bentuk. pangkalan. data,. mendistribusikan. secara. terbatas,. dan. mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Januari 2020 Yang menyatakan. Dhini Erlina Widyaningrum. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA Dhini Erlina Widyaningrum Universitas Sanata Dharma 2020. Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan terhadap rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia pada mata pelajaran IPA yang berdasarkan pada hasil penelitian PISA tahun 2012, 2015 dan 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV di SD Negeri Nogopuro. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental tipe pretest-posttest non-equivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 56 siswa. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu 27 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 29 siswa sebagai kelompok kontrol. Perlakuan khusus yang diterapkan di kelompok eksperimen adalah model pembelajaran inkuiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi. Rerata selisih skor yang dicapai pada kelompok eksperimen (M = 0,45, SE = 0,11) lebih tinggi daripada rerata skor yang dicapai pada kelompok kontrol (M = 0,11 SE = 0,1). Perbedaan skor tersebut signifikan dengan t(54) = -2,211, p = 0,031 (p < 0,05). Besar pengaruh sebesar r = 0,28 atau setara dengan 8,3% termasuk kategori efek menengah. 2) Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menarik kesimpulan. Rerata skor yang dicapai pada kelompok eksperimen (M = 0,59, SE = 0,10) lebih tinggi daripada rerata skor yang dicapai pada kelompok kontrol (M = 0,24 SE = 0,13). Perbedaan skor tersebut signifikan dengan t(54) = -2,068, p = 0,043 (p < 0,05). Besar pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi adalah r = 0,27 atau setara dengan 7,3% termasuk kategori efek menegah. Kata kunci: model pembelajaran inkuiri, kemampuan berpikir kritis, kemampuan mengevaluasi, kemampuan menarik kesimpulan.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL ON THE ABILITY TO EVALUATE AND CONCLUDE OF THE FOURTH GRADE STUDENTS AT NOGOPURO YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOL Dhini Erlina Widyaningrum Sanata Dharma University 2020 This background of this research was concern for the low level of higher order thinking ability of Indonesian students in science subjects based on research result conducted by PISA in 2012,2015 and 2018. This study ains to determine the effect of the implementation of inquiry learning model on the ability to evaluate and conclude of the fourth grade students at Nogopuro Yogyakarta elementary school. This research is quasi-experimental research with pretest-posttest nonequivalent grpup design type. The population in this study were all fourth grade students amounted 56 students. The samples of this research consists of two groups which is 27 students as the experimental group, and 29 students as the control group. The special treatment applied to the experimental group is inquiry learning model. The result of this study showed that 1) Inquiry learning model effects on the ability to evaluate. The mean score obtained in the expeimental group (M = 0,45, SE = 0,11) was higher than the control group (M = 0,11 SE = 0,1). The difference was significant with t(54) = -2.211, p = 0,031 (p < 0,05). The magnitude of effect of r = 0,28 or equal to 8,3% which is included in the medium effect category. 2) Inquiry learning model effects on the ability to conclude. The mean score obtained in the expeimental group (M = 0,59, SE = 0,10) was higher than the control group (M = 0,24 SE = 0,13). The difference was significant with t(54) = -2,068, p = 0,043 (p < 0,05). The magnitude of effect of r = 0,27 or equal to 7,3% which is included in the medium effect category. Keywords: inquiry learning model, critical thinking ability, ability to evaluate, ability to conclude.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yan berjudul “PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN. INKUIRI. TERHADAP. KEMAMPUAN. MENGEVALUASI DAN MENARIK KESIMPULAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA”, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1.. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 2.. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 3.. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Dosen pembimbing II yang telah membimbing dengan sabar dan memberikan semangat.. 4.. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dengan sabar dan bijaksana.. 5.. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Si selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan masukan pada penelitian ini.. 6.. Tuwartini, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Nogopuro Yogyakarta yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.. 7.. Emi Febrina Ningrum, S.Pd. selaku guru mitra yang telah membantu pelaksanaan penelitian.. 8.. Siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Nogopuro Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 yang telah bersedia terlibat dalam penelitian.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9.. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu proses perijinan penelitian skripsi.. 10. Kedua orang tua saya, Suyadi, S.Pd dan Yanik Maryuni, S.Pd yang selalu memberikan doa dan motivasi. 11. Kakak saya, Kuncoro Widhihadmoko dan Rian Ardi Wibowo yang selalu mendukung saya. 12. Sahabat saya, Eko Puji Suhartini dan Theresia Sumartina yang sudah menjadi teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi 13. Sahabat saya, Chintya Rukmana Permatasari, Aulia Yogy, Ilma Nur Sholikhatin, Catarina Sumartini, Sri Setiti dan Deva Rosa Nugraheni yang selalu memberikan semangat dan keceriaan di kala bosan. 14. Teman-teman PPL, Cicil, Hepy, Indah, Nisky, Tina, dan Eko yang sudah memberikan dukungan dan semangat. 15. Teman-teman angkatan 2016 kelas C yang sudah sama-sama berjuang dalam meraih gelar sarjana pendidikan. 16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penelitia menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan kemampuan peneliti. Maka peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi menyempurnakan skripsi ini. Peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.. Peneliti. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...........................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................8 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................8 1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................8 1.5 Definisi Operasional .......................................................................................9 BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................10 2.1 Kajian Pustaka ..............................................................................................10 2.1.1 Teori-teori yang Mendukung .....................................................................10 2.1.1.1 Teori Perkembangan Kognitif ...............................................................10 2.1.1.2 Teori Perkembangan Sosial ...................................................................12 2.1.1.3 Model Pembelajaran Inkuiri ...................................................................13 2.1.1.4 Kemampuan Berpikir Kritis ...................................................................19 2.1.1.5 Kemampuan Mengevaluasi dan Menarik Kesimpulan...........................22 2.1.1.6 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...............................................................24 2.1.1.7 Materi pembelajaran IPA Kelas IV ........................................................25 2.1.2 Penelitian-penelitian yang Relevan ...........................................................26 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.1 Penelitian tentang Model Pembelajaran Inkuiri .....................................26 2.1.2.2 Penelitian tentang Berpikir Kritis ...........................................................27 2.1.2.3 Literature Map ........................................................................................30 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................30 2.3 Hipotesis Penelitian .....................................................................................33 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................34 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................34 3.2 Setting Penelitian .........................................................................................35 3.2.1 Lokasi Penelitian ......................................................................................35 3.2.2 Waktu Penelitian ......................................................................................36 3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................37 3.3.1 Populasi ....................................................................................................37 3.3.2 Sampel ......................................................................................................37 3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................38 3.4.1 Variabel Independen .................................................................................38 3.4.2 Variabel Dependen ...................................................................................38 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................39 3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................................41 3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................42 3.7.1 Uji Validitas ..............................................................................................42 3.7.1.1 Validitas Muka .......................................................................................43 3.7.1.2 Validitas Isi .............................................................................................43 3.7.1.3 Validitas Konstrak ..................................................................................44 3.7.2 Uji Reliabilitas ...........................................................................................45 3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................................46 3.8.1 Uji Pengaruh Perlakuan ............................................................................46 3.8.1.1 Uji Asumsi ..............................................................................................46 3.8.1.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ..........................................................48 3.8.1.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan......................................................49 3.8.1.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ................................................................50 3.8.2 Analisis Lebih Lanjut ................................................................................52 3.8.2.1 Uji Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest ..........................52 3.8.2.2 Uji Besar Efek Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest .........................53 3.8.2.3 Uji Korelasi Rerata Pretest dan Posttest ................................................54 3.9 Analisis terhadap Ancaman Validitas Internal ............................................55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................62 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................62 4.1.1 Hasil Implementasi ...................................................................................62 4.1.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian ..................................................................62 4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran ..................................................63 4.1.2 Deskripsi Sebaran Data ............................................................................69 4.1.2.1 Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................70 4.1.2.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ........................................................72 4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian I ..........................................................................73 4.1.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal .........................................................74 4.1.3.2 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .....................................................76 4.1.3.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ...............................................................80 4.1.3.4 Analisis Lebih Lanjut ............................................................................80 4.1.4 Uji Hipotesis II .........................................................................................87 4.1.4.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ..........................................................88 4.1.4.2 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan......................................................90 4.1.4.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ...............................................................94 4.1.4.4 Analisis Lebih Lanjut ............................................................................94 4.2 Pembahasan ...............................................................................................101 4.2.1 Analisis Pengaruh Kemampuan Mengevaluasi ......................................105 4.2.2 Analisis Pengaruh Kemampuan Mengevaluasi ......................................108 4.2.3 Analisis terhadap Ancaman Validitas Internal Penelitian ......................112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................116 5.1 Kesimpulan ................................................................................................116 5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................117 5.3 Saran ..........................................................................................................117 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................118 LAMPIRAN ........................................................................................................123 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................240. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kritis Facione .....................................................22 Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ......................................................................36 Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian ..............................................................40 Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen.........................................................42 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................................45 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .............................................................46 Tabel 3.6 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan ........................................................51 Tabel 4.1 Persebaran Data Kelompok Kontrol Kemampuan Mengevaluasi .........70 Tabel 4.2 Persebaran Data Kelompok Eksperimen pada Kemampuan Mengevaluasi .........................................................................................................71 Tabel 4.3 Persebaran Data Kelompok Kontrol pada Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................................................................72 Tabel 4.4 Persebaran Data Kelompok Eksperimenl Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................................................................73 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Mengevaluasi ........75 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Varian Kemampuan Mengevaluasi .................75 Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Kemampuan Mengevaluasi ..76 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................................77 Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Varian Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................................78 Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................................................78 Tabel 4.11 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengevaluasi .....80 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................................81 Tabel 4.13 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................................................82 Tabel 4.14 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................................83 Tabel 4.15 Hasil Uji Besar Pengaruh Peningkatan Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................................................86 Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi Rerata Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................................................87 Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Menarik Kesimpulan ...........................................................................................................88 xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Varian Kemampuan Menarik Kesimpulan ....89 Tabel 4.19 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Kemampuan Menarik Kesimpulan ...........................................................................................................90 Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan .......................................................................91 Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas Varian Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan .......................................................................91 Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menarik Kesimpulan ...........................................................................................................92 Tabel 4.23 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menarik Kesimpulan ...........................................................................................................94 Tabel 4.24 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan .......................................................................95 Tabel 4.25 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Kemampuan Menarik Kesimpulan .............................................................................................96 Tabel 4.26 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen Kemampuan Menarik Kesimpulan .......................................................................97 Tabel 4.27 Hasil Uji Besar Pengaruh Peningkatan Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan ...........................................................................................100 Tabel 4.28 Hasil Uji Korelasi Rerata Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan .........................................................................................................101 Tabel 4.29 Ancaman dalam Penelitian.................................................................113. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 2.1 Bagan Literature Map ........................................................................30 Gambar 3.1 Rumus Pengaruh Perlakuan ..............................................................35 Gambar 3.2 Desain Penelitian ...............................................................................35 Gambar 3.3 Variabel Penelitian ............................................................................39 Gambar 3.4 Rumus Besar Efek untuk Data Normal .............................................51 Gambar 3.5 Rumus Besar Efek untuk Data Tidak Normal ...................................51 Gambar 3.6 Rumus Persentase Pengaruh ..............................................................52 Gambar 3.7 Rumus Besar Persentase Pretest-Posttest .........................................53 Gambar 3.8 Rumus Gain Score ............................................................................53 Gambar 3.9 Rumus Besar Efek Peningkatan untuk Data Normal ........................53 Gambar 3.10 Rumus Besar Efek Peningkatan untuk Data Tidak Normal ............54 Gambar 3.11 Rumus Persentase Besar Pengaruh .................................................54 Gambar 3.12 Desain Penelitian Quasi-experimental ............................................56 Gambar 3.13 Skema Ancaman Sejarah (History) .................................................56. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengevaluasi ............79 Grafik 4.2 Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................................................79 Grafik 4.3 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Per Item Kelompok Kontrol Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................................82 Grafik 4.4 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Per Item Kelompok Eksperimen Kemampuan Mengevaluasi ...................................................................................83 Grafik 4.5 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kemampuan Mengevaluasi .......84 Grafik 4.6 Gain Score pada ...................................................................................85 Grafik 4.7 Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menarik Kesimpulan .93 Grafik 4.8 Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan .............................................................................................93 Grafik 4.9 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Kemampuan Menarik Kesimpulan .............................................................................................96 Grafik 4.10 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen Kemampuan Menarik Kesimpulan .......................................................................97 Grafik 4.11 Peningkatan Rerata Pretest-Posttest Kemampuan Menarik Kesimpulan ...........................................................................................................98 Grafik 4.12 Gain Score pada Kemampuan Menarik Kesimpulan ........................99. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Halaman Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................124 Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Eksperimen ....................................................125 Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol ...........................................................129 Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen .......133 Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol ..............142 Lampiran 2.5 Lembar Kerja Siswa .....................................................................144 Lampiran 3.1 Soal Uraian ...................................................................................158 Lampiran 3.2 Kunci Jawaban ..............................................................................165 Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian ...........................................................................168 Lampiran 3.4 Hasil Pekerjaan Siswa ..................................................................174 Lampiran 3.5 Hasil Uji Validitas oleh Expert Judgement ..................................188 3.5.1 Hasil Uji Validitas Permukaan oleh Expert Judgement .............................188 3.5.1 Hasil Uji Validitas Isi oleh Expert Judgement ...........................................194 Lampiran 3.6 Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas ................................212 Lampiran 3.7 Hasil SPSS Uji Validitas ..............................................................213 3.7.1 Hasil Uji Validitas Setiap Item Soal ..........................................................213 Lampiran 3.8 Hasil SPSS Uji Reliabilitas ...........................................................215 Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Kemampuan Mengevaluasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ........................................................................................216 Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Kemampuan Menarik Kesimpulan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ...................................................................217 Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Normalitas Distribusi Data ..................................218 4.3.1 Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................218 4.3.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................219 Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Homogenitas Varian Kemampuan Awal ............220 4.4.1 Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................220 4.4.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................220 Lampiran 4.5 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal .............................221 4.5.1 Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................221 4.5.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................222 Lampiran 4.6 Hasil SPSS Uji Homogenitas Varian Selisih Pretest-Posttest .....223 4.6.1 Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................223 4.6.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................223. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 4.7 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ..................................224 4.7.1 Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................224 4.7.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................225 Lampiran 4.8 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan ..........................226 Lampiran 4.9 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest ......227 4.9.1 Kemampuan Mengevaluasi ........................................................................227 4.9.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ............................................................229 Lampiran 4.10 Hasil SPSS Peningkatan Rerata Pretest-Posttest .......................231 4.10.1 Kemampuan Mengevaluasi ......................................................................231 4.10.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ..........................................................231 4.10.3 Perhitungan Persentase Gain Score .........................................................232 4.10.3.1 Tabulasi Gain Score Kemampuan Mengevaluasi ..................................232 4.10.3.2 Peritungan Persentase Gain Score ≥ 0,33 Kemampuan Mengevaluasi .232 4.10.3.3 Tabulasi Gain Score Kemampuan Menarik Kesimpulan ......................233 4.10.3.4 Peritungan Persentase Gain Score ≥ 0,33 Kemampuan Menarik Kesimpulan .........................................................................................................233 Lampiran 4.11 Hasil Perhitungan Manual Besar Peningkatan Rerata PretestPosttest ................................................................................................................234 4.11.1 Kemampuan Mengevaluasi ......................................................................234 4.11.1.1 Perhitungan Manual Peningkatan Rerata Kemampuan Mengevaluasi .234 4.11.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ..........................................................235 4.11.2.1 Perhitungan Manual Peningkatan Rerata Kemampuan Menarik Kesimpulan .........................................................................................................235 Lampiran 4.12 Hasil SPSS Uji Korelasi Antara Rerata Pretest-Posttest ............236 4.12.1 Kemampuan Mengevaluasi ......................................................................236 4.12.1.1 Uji Korelasi Kelompok Kontrol ............................................................236 4.12.1.2 Uji Korelasi Kelompok Eksperimen .....................................................236 4.12.2 Kemampuan Menarik Kesimpulan ..........................................................237 4.12.2.1 Uji Korelasi Kelompok Kontrol ............................................................237 4.12.2.2 Uji Korelasi Kelompok Eksperimen .....................................................237 Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran .................................................238 Lampiran 5.2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .................................239. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab I ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Latar belakang berisi alasan-alasan melakukan penelitian. Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada latar belakang masalah. Manfaat penelitian berisi tentang manfaat dari penelitian ini bagi siswa, guru, dan peneliti. Definisi operasional berisi pengertian kata-kata kunci dalam penelitian.. 1.1. Latar Belakang Masalah Berpikir. kritis. merupakan. kegiatan. yang. sangat. penting. untuk. dikembangkan di sekolah, guru diharapkan mampu merealisasikan pembelajaran yang mengaktifkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa (McMurray dalam Muhfahroyin, 2009: 2). Model pembelajaran inkuiri menekankan pada dasar-dasar kemampuan berpikir ilmiah dalam diri siswa sehingga dengan model pembelajaran ini proses berpikir kritis siswa juga dapat meningkat (Sagala, 2011: 196). Penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis. Meskipun demikian, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis berbeda pada setiap usia seorang individu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis, khususnya mengevaluasi dan menarik kesimpulan yang merupakan dua dari enam indikator kognitif berpikir kritis menurut Facione (1990). National Education Association (2002) menyatakan bahwa keterampilan abad 21 berupa Learning and Innovation Skills meliputi 4 aspek, yaitu berpikir kritis (critical thinking), komunikasi (communication), kolaborasi/kerjasama (collaboration), dan kreativitas (creativity) atau yang biasa dikenal dengan 4C. Pendapat tersebut senada dengan pernyataan dari World Economic Forum yang mengemukakan bahwa kemampuan bepikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kolaborasi merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan abad 21 yang lebih kompleks. Kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh generasi penerus bangsa salah satunya dengan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan alternatif utama untuk menghadapi dan memecahkan problema kehidupan agar generasi penerus bangsa siap berkompetisi di abad 21 (Al-Tabany, 2014: 1). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia merumuskan bahwa paradigma pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan siswa dalam mencari tahu berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerja sama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Litbang Kemdikbud dalam Wijaya, Sudjimat, & Nyoto, 2016: 266). Di Indonesia, penggunaan Kurikulum 2013 mengubah paradigma teaching menjadi learning. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru, akan tetapi berpusat pada siswa. Dengan demikian, pembelajaran harus melibatkan siswa untuk lebih aktif dan kritis serta pembelajaran lebih menekankan pada kemampuan peserta didik dalam memecahkan permasalahan. Penelitian ini akan membahas mengenai salah satu keterampilan abad 21 yaitu keterampilan critical thinking (berpikir kritis). Dewey (dalam Kasdim (2012: 3) menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah pertimbangan yang aktif, terus menerus dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dengan menyertakan alasan-alasan yang mendukung dan kesimpulankesimpulan yang rasional. Proses berpikir kritis berjalan secara sistematis yang didasari dengan bukti, konsep, metode, kriteria, atau konteks tertentu. Pada siswa Sekolah Dasar berpikir kritis sangat penting untuk dikembangkan karena kemampuan ini bermanfaat untuk dapat memecahkan masalah, menyimpulkan apa yang diketahui, dan mampu mencari sumber-sumber informasi yang relevan sebagai pendukung pemecahan masalah (Adinda dalam Azizah, Sulianto, & Cintang, 2018: 62). Dengan kemampuan berpikir kritis, siswa diharapkan mampu untuk menganalisis suatu permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk memecahkan masalah dengan mengambil keputusan yang tepat. Facione (1990) membagi pemikiran kritis menjadi dua dimensi, yaitu dimensi kognitif dan dimensi afektif. Pada penelitian ini akan membahas mengenai dimensi kognitif dari kemampuan berpikir kritis. Dimensi kognitif dibagi menjadi enam keterampilan. 2.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berpikir kritis, yaitu menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi, dan meregulasi diri. Penelitian ini secara spesifik akan meneliti tentang kemampuan mengevaluasi dan kemampuan menarik kesimpulan. Mengevaluasi adalah kemampuan untuk menilai kebenaran pernyataan atau opini yang mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang (Facione, 1990: 8). Kecakapan mengevaluasi dibagi dalam dua sub-kecakapan, yaitu menilai sah tidaknya klaim-klaim dan menilai sah tidaknya argumen-argumen. Sedangkan menarik kesimpulan adalah suatu kemampuan untuk mengidentifikasi dan memastikan elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal (Facione, 1990: 9). Kecakapan menarik kesimpulan dibagi dalam tiga sub-kecakapan, yaitu menguji bukti-bukti, menerka alternatif-alternatif dan menarik kesimpulan. Kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan penting untuk dikembangkan karena dengan dua kemampuan ini siswa diharapkan mampu untuk menemukan solusi dengan cara mengambil kesimpulan berdasarkan argumen-argumen yang sah dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan pada siswa usia Sekolah Dasar melalui salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Dasar yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah (Winaputra, dalam Samatowa, 2011: 3). IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung sangat diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa karena belajar bukan hanya sekedar menghafal sejumlah konsep, prinsip atau fakta yang siap untuk diingat melainkan sebuah proses untuk menemukan konsep, prinsip atau fakta. Saat ini kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian dari sebuah organisasi bernama Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang telah mengadakan sebuah tes mengenai sistem pendidikan dan kemampuan siswa yang diadakan tiap 3 tahun sekali yang disebut dengan Program for International Student Assessment (PISA). Tes dilakukan dengan tujuan untuk. 3.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengukur apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat dilakukan atau diaplikasikan dengan pengetahuannya dalam bidang matematika, membaca, sains, dan pemecahan masalah. Hasil PISA tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 64 dari 65 negara dengan hasil skor literasi IPA sebesar 382 (OECD, 2013: 5). Pada hasil PISA tahun 2015, Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara dengan hasil skor literasi IPA sebesar 403 (OECD, 2016: 5). Sedangkan hasil PISA terbaru, yaitu pada tahun 2018 Indonesia memperoleh skor 396 yang berada pada peringkat 73 dari 78 negara (OECD, 2018: 6). Data tersebut menunjukkan adanya peenurunan hasil skor literasi IPA dari 403 menjadi 396 dan peringkat Indonesia masih berada di 10 besar terbawah dari 78 negara peserta PISA tahun 2018. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam kategori rendah pada bidang sains. Hasil PISA tersebut menunjukkan bahwa para siswa di Indonesia masih mengalami kesulitan untuk memecahkan soal-soal yang digunakan pada PISA. Soal-soal PISA tidak hanya mengukur pemahaman siswa tentang konsep sains, akan tetapi lebih menekankan pada kemampuan menggunakan pengetahuannya untuk menjelaskan suatu fenomena, menggunakan data untuk merumuskan kesimpulan,. membuat. prediksi-prediksi. yang. rasional,. mengembangkan. argumentasi terhadap sesuatu yang berkaitan dengan sains, termasuk bersikap menyetujui atau menolak gagasan-gagasan yang berkaitan dengan sains (Wasis dalam Norhasanah, 2018: 1). Kemampuan-kemampuan tersebut membutuhkan keterampilan pemecahan masalah dan penalaran sehingga soal-soal PISA menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis. Salah satu solusi dalam mengatasi permasalah ini adalah dengan cara guru mengembangkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa, khususnya pada kemampuan mengevaluasi dan kemampuan menarik kesimpulan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri. Inkuiri berasal dari bahasa Inggris, inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Piaget (dalam Mulyasa 2007: 108) mengemukakan bahwa model. 4.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada suatu situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari jawabannya sendiri, dan menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, serta membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan oleh siswa lain. Pembelajaran inkuiri dibedakan menjadi empat macam, yaitu inkuiri terkontrol, inkuiri terbimbing, inkuiri terencana, dan inkuiri bebas (Anam, 2015: 16). Perbedaan itu lebih ditandai dengan seberapa besar campur tangan guru dalam melakukan setiap percobaan. Salah satu jenis inkuiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Nogopuro adalah inkuiri terbimbing. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat membantu guru dalam membimbing siswa untuk mencapai tingkat pemahaman materi yang lebih tinggi dan mengupayakan siswa untuk aktif dalam mencapai pemahaman materi tersebut (Sarbahiyah dkk., 2013). Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan siswa dalam melaksanakan proses investigasi untuk mengumpulkan data berupa fakta dan memproses fakta tersebut sehingga siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna menjawab pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru (teacher-proposed research question) (Bell dan Smetana dalam Maguire & Lindsay, 2010: 55). Sintaks pembelajaran inkuiri yang digunakan pada penelitian ini meliputi tujuh langkah, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan evaluasi. Melalui penerapan model pembelajaran inkuiri, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro. Model pembelajaran inkuiri ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget yang menyatakan bahwa siswa usia SD (7–12 tahun) berada pada tahap kemampuan berpikir secara konkret. Pada tahap ini siswa akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009: 102). Dengan demikian, pemahaman anak tentang aneka konsep akan dipermudah apabila berdasarkan pada pengalaman dan melalui proses mengonstruksi yang dilakukan sendiri oleh anak. 5.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berdasarkan dari pengalaman nyata yang mereka peroleh untuk dapat memecahkan suatu masalah. Dalam pemecahan suatu masalah, anak tidak hanya mengandalkan pengalaman nyata yang mereka peroleh saja, namun anak juga membutuhkan bantuan dari orang dewasa atau berkolaborasi bersama teman sebaya yang akan memberikan rangsangan sosial bagi anak sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan. Hal ini sejalan dengan teori Vygotsky yang mengemukakan bahwa potensi pekembangan terbatas pada jarak antara tingkatan perkembangan aktual yang berupa pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang berupa pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau bekerja sama dengan teman sebaya yang lebih mampu yang disebut dengan Zone of Proximal Development (ZDP) (Vygotsky, 1935: 86, dalam Crain, 2007: 371). Penelitian terdahulu yang meneliti tentang model pembelajaran inkuiri dilakukan oleh Damayanti (2014). Penelitian tersebut meneliti tentang pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Setiasih dkk. (2016) tentang pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V. Andiasari (2015) juga melakukan. penelitian. tentang. pengaruh. penerapan. penggunaan. model. pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IX. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IX. Penelitian terdahulu yang meneliti tentang kemampuan berpikir kritis dilakukan oleh Sukma (2018). Penelitian tersebut meneliti tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep IPA siswa SD dengan menggunakan model Problem Based Learning. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep IPA siswa kelas SD dengan menggunakan model Problem Based Learning. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Purnomo dan Suprayitno (2013) tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. 6.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (TPS) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV. Prasati dkk (2015) juga melakukan penelitian tentang peningkatan keterampilan berpikir kritis daan hasil belajar siswa melalui model Discovery Learning pada pembelajaran matematika kelas IV. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model Discovery Learning pada pembelajaran matematika di kelas IV dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian-penelitian relevan yang telah dijabarkan di atas menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitianpenelitian di atas meneliti tentang garis besar kemampuan berpikir kritis. Perlu dilakukan penelitian terhadap setiap indikator kemampuan berpikir kritis agar didapatkan hasil penelitian yang lebih spesifik. Dalam kemampuan berpikir kritis terdapat beberapa indikator dimensi kognitif yang meliputi menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi dan meregulasi diri (Facione 2010: 5). Berdasarkan penelitian-penelitian di atas belum ada penelitian yang membahas tentang variabel yang memfokuskan indikator dari kemampuan berpikir kritis yaitu kemampuan mengevaluasi dan kemampuan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, peneliti akan membuat penelitian untuk memperkaya dan memberi sumbangan dalam penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penerapan model inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro pada materi IPA kompetensi dasar 3.5 mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan pada siswa. 7.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kelas IV SD Nogopuro sehingga model pembelajaran inkuiri dapat menjadi salah satu solusi dalam pembelajaran IPA di SD.. 1.2. Rumusan Masalah. 1.2.1. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta?. 1.2.2. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menarik kesimpulan pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta?. 1.3. Tujuan Penelitian. 1.3.1. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta.. 1.3.2. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menarik kesimpulan pada siswa kelas IV SD Negeri Nogopuro Yogyakarta.. 1.4. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Bagi Siswa Siswa mendapatkan pengalaman dalam belajar menggunakan model pembelajaran. inkuiri. sehingga. dapat. mempengaruhi. kemampuan. mengevaluasi dan menarik kesimpulan. 1.4.2. Bagi Guru Guru dapat mengetahui penerapan model pembelajaran inkuiri pada pengaruh kemampuan mengevaluasi dan menarik kesimpulan siswa.. 1.4.3. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengevauasi dan menarik kesimpulan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.. 8.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.5. Definisi Operasional. 1.5.1. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk secara aktif menemukan jawaban dari peertanyaan yang telah diajukan dengan tujuh langkah, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan evaluasi.. 1.5.2. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk memeriksa dan melakukan penalaran logis dalam membuat suatu konsep, sintesis, penilaian,. dan. atau. kesimpulan. yang. melibatkan. kemampuan. menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi, dan meregulasi diri. 1.5.3. Mengevaluasi adalah kemampuan untuk menilai kebenaran pernyataan atau opini yang mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang berdasarkan dua indikator yaitu menilai klaim dan menilai argumen berdasarkan dua indikator yaitu menilai sah tidaknya klaim-klaim dan menilai argumen-argumen.. 1.5.4. Menarik kesimpulan adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memastikan elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal berdasarkan tiga indikator yaitu menguji bukti, merumuskan alternatif, dan menarik kesimpulan.. 9.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Bab II ini berisi kajian pustaka, peneliti terdahulu yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Dalam kajian pustaka akan dibahas teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian terdahulu yang relevan berisi penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Selanjutnya dirumuskan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian yang berisi dugaan sementara atau jawabn sementara dari rumusan masalah penelitian.. 2.1. Kajian Pustaka. 2.1.1. Teori-teori yang Mendukung. 2.1.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Teori perkembangan kognitif yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan kognitif Jean Piaget (1896-1980). Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1896 di Neuchatel, Swiss dan meninggal pada tanggal 16 September 1980 di Jenewa, Swiss (Singgih, 1981: 137). Peneliti menggunakan teori ini karena memiliki kesesuaian dengan variabel penelitian dan tahap mendasar perkembangan anak yaitu tahap perkembangan kognitif. Piaget mengemukakan bahwa anak akan lebih berhasil dalam belajar jika cara belajar disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa (Hariyanto & Suyono, 2011: 86). Seorang anak akan mengalami proses kognitif melalui beberapa tahapan yaitu asimilasi, akomodasi, organisasi dan ekuilibrasi (Piaget dalam Santrock, 2009: 48-49). Tahap asimilasi terjadi ketika anak-anak memasukkan informasi baru ke dalam skema mereka yang sudah ada sebelumnya, sedangkan konsep akomodasi menurut Piaget terjadi ketika anak-anak menyesuaikan skema mereka agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru mereka. Tahap organisasi adalah pengelompokkan perilaku yang terisolasi ke dalam sebuah sistem kognitif dengan susunan yang lebih tinggi yang berfungsi secara lebih lancar; pengelompokkan atau penyusunan hal-hal ke dalam kategori-kategori. Tahap ekuilibrasi merupakan mekanisme yang diajukan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak-anak beralih dari satu tingkat pemikiran ke tingkat yang. 10.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berikutnya. Peralihan terjadi ketika anak-anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium (Santrock, 2009: 49). Piaget mengelompokkan tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap sebagai berikut (Suparno, 2001: 24). 1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun). Pada tahap ini, kemampuan anak lebih didasarkan pada inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau, dan lain-lain. Pada tahap ini, anak belum bisa berbicara dengan bahasa. Anak belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada di dekatnya. Cara perkembangan sensorimotor ini menggunakan proses asimilasi dan akomodasi. Tahap-tahap kognitif anak dikembangkan dengan perlahan-lahan melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap skema-skema anak karena adanya rangsangan, atau kontak dengan pengalaman atau situasi yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa seorang anak berperan aktif dalam membentuk pengetahuannya (Suparno, 2001: 26-28). 2. Tahap pra-operasional (2-7 tahun). Tahap ini ditandai dengan adanya fungsi semiotik. Fungsi semiotik adalah penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek yang saat itu tidak berada bersama subjek. Cara berpikir simbolik ini, diungkapkan dengan penggunaan bahasa pada masa anak mulai berumur 2 tahun. Tahap ini juga ditandai dengan pemikiran intuitif anak. Dengan adanya penggunaan simbol, seorang anak dapat mengungkapkan dan membicarakan sesuatu hal yang sudah terjadi (Suparno, 2001: 49). 3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun). Tahap operasional konkret ditandai dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu secara logis. Dalam tahap ini, anak mampu berpikir secara logis dan mampu melakukan operasi yang melibatkan objek-objek yang nyata tetapi belum mampu menyelesaikan persoalan yang terlalu abstrak (Suparno, 2001: 69).. 11.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas). Tahap operasi formal merupakan tahap terakhir dalam perkembangan kognitif Piaget. Hal ini terjadi sekitar 11 sampai dengan 12 tahun ke atas. Pada tahap ini, seorang anak sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoretis formal berdasarkan proporsi, hipotesis, dan mengambil kesimpulan. Mereka juga telah mampu mengembangkan sebuah hipotesis dari sebuah permasalahan yang mereka hadapi (Suparno, 2001: 88). Berdasarkan uraian mengenai tahap-tahap perkembangan anak menurut Piaget, siswa kelas IV SD memiliki rentang usia 7-11 tahun, sehingga siswa kelas IV SD berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap operasional konkret, sistem pemikiran mereka sudah berkembang, sehingga mereka mampu menyelesaikan permasalahan yang berupa kejadian nyata. Mereka masih kesulitan untuk menyelesaikan masalah yang abstrak. Selain itu, proses penyelesaian masalah mereka masih membutuhkan interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya untuk saling bertukar pikiran. Oleh karena itu, peneliti juga menggunakan teori yang membahas mengenai perkembangan sosial pada anak. 2.1.1.2 Teori Perkembangan Sosial Teori perkembangan sosial yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan dari Lev Semyonovich Vygotsky (1896-1934). Vygotsky lahir di Rusia pada tanggal 5 November 1896 dan meninggal pada tanggal 11 Juni 1934. Peneliti menggunakan teori ini karena memiliki kesesuaian dengan variabel penelitian. Vygotsky mengemukakan bahwa perkembangan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial tempat perkembangan itu berlangsung (Salkind, 2009: 374). Ada empat ide pokok yang menjadi dasar teori Vygotsky. Pertama, anak-anak membangun pengetahuan mereka sendiri. Kedua, perkembangan anak tidak bisa dipisahkan dari konteks sosialnya. Ketiga, pembelajaran bisa mengarahkan perkembangan. Keempat bahasa memainkan peran sentral dalam perkembangan mental. Vygotsky juga mengemukakan bahwa individu memiliki dua tingkat perkembangan yang berbeda yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual yaitu tingkat keterampilan. 12.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang dicapai oleh anak yang bekerja secara independen atau mandiri. Sedangkan tingkat perkembangan potensial yaitu tingkat yang dicapai oleh anak dengan bantuan orang lain (Santrock, 2014: 57). Di dalam memaksimalkan perkembangan dan pembelajarannya, anak-anak perlu menggunakan zona perkembangan proksimal atau Zone of Proximal Development (ZPD). Zona perkembangan proksimal adalah perbedaan antara kemampuan anak untuk memecahkan masalahnya sendiri dan kemampuan anak untuk memecahkan masalah dengan dibantu orang dewasa atau teman sebaya (Salkind, 2009: 375). Dalam ZPD terdapat istilah scaffolding, scaffolding atau perancah adalah sebuah teknik untuk mengubah level dukungan (Mutiah, 2010: 78). Scaffolding berarti memberikan kepada individu sejumlah besar bantuan selama bertaha-tahap awal pembelajaran kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar, segera setelah mampu mengerjakan sendiri (Rahmawatu, 2008: 57). Selama kegiatan pembelajaran seorang guru atau orang yang lebih mampu menyesuaikan bimbingannya dengan level kinerja siswa yang dia capai. Ketika tugas yang dia pelajari adalah tugas baru, maka teknik yang digunakan orang yang lebih ahli untuk membantu siswa adalah teknik instruksi langsung. Sedangkan ketika kemampuan siswa meningkat, maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan. Konsep ZPD menjadi pendorong terjadinya kemajuan perkembangan dan pembelajaran (Salkind, 2009: 375). Hal ini sesuai dengan pendapat Vygotsky yang menekankan pentingnya peran sosial dalam belajar (Salkind, 2009: 381). Menurut Vygotsky, guru, teman sebaya, dan orang tua memberikan rangsangan sosial dan kultural bagi anak sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan. Selain itu, kerja sama dengan teman sebaya dapat mendorong anak untuk belajar secara efektif.. 2.1.1.3 Model Pembelajaran Inkuiri 1.. Pengertian Model pembelajaran Inkuiri Teori perkembangan kognitif dari Piaget dan teori perkembangan sosial dari. Vygotsky merupakan teori yang sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Pada penelitian ini, pembelajaran inkuiri dilakukan dengan cara berkelompok sehingga akan membentuk adanya interaksi antar siswa. Secara bahasa, inkuiri berasal dari. 13.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kata inquiry yang merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang berarti; penyelidikan/meminta keterangan; terjemahan bebas untuk konsep ini adalah “siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri” (Anam, 2015: 7). Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa dalam situasi bereksperimen secara luas agar dapat melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri, serta dapat menghubungkan satu penemuan dengan penemuan siswa yang lain (Piaget dalam Mulyasa, 2007: 108) . Inti dari pembelajaran inkuiri adalah eksperimen, eksperimen yang asli dengan banyak fenomena untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tanpa terpaku pada buku dan otoritas yang lainnya (Kuslan & Stone, 1969: 158). Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran, yang berarti bahwa siswa memiliki andil besar dalam menentukan suasana dan model pembelajaran. Dalam model pembelajaran inkuiri, setiap siswa didorong untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. 2.. Macam-macam Model Pembelajaran Inkuiri Berikut adalah macam-macam model pembelajaran inkuiri (Anam, 2015: 16-. 19): a. Inkuiri Terkontrol Inkuiri terkontrol merupakan kegiatan inkuiri dimana masalah atau topik pembelajaran berasal dari guru atau bersumber dari buku teks yang ditentukan oleh guru (Anam, 2015: 17). Dalam inkuiri jenis ini, guru memegang kontrol penuh atas seluruh proses pembelajaran. b. Inkuiri Terbimbing Pada inkuiri jenis ini, siswa bekerja (bukan hanya duduk, mendengarkan lalu menulis) untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan oleh guru di bawah bimbingan yang intensif dari guru (Anam, 2015: 17). Tugas guru lebih seperti “memancing” siswa untuk melakukan sesuatu. Karakteristik yang khas dari inkuiri jenis ini adalah siswa melakukan pembelajaran dengan bimbingan dari guru. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang biasa digunakan guru sebagai “pancingan” berupa kata tanya ‘apakah’.. 14.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Inkuiri Terencana Dalam inkuiri terencana, siswa difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan (Anam, 2015: 18). Siswa perlu memiliki perencanaan yang baik dalam melatih keterampilan berpikir kritis seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan data, membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide yang awalnya untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Peran guru dalam inkuiri jenis ini adalah untuk mengarahkan siswa dalam membuat kesimpulan tentatif yang menjadikan kegiatan pembelajaran menyerupai kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para ahli. d. Inkuiri Bebas Dalam inkuiri bebas, siswa diberikan kebebasan untuk menentukan masalah lalu dengan seluruh daya upayanya memecahkan masalah tersebut (Anam, 2015: 19). Pada tahap ini siswa didorong untuk belajar mandiri dan tidak mengandalkan instruksi dari guru. Guru hanya berperan sebagai fasilitator . Berdasarkan macam-macam model pembelajaran inkuiri yang telah dijelaskan. sebelumnya,. peneliti. memilih. untuk. menggunakan. model. pembelajaran inkuiri terbimbing. Peneliti memilih model pembelajaran inkuiri terbimbing karena langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak usia Sekolah Dasar kelas IV yang masih membutuhkan bantuan dari guru dalam memahami konsep pelajaran. 3.. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri Penerapan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sangat beragam,. tergantung pada tujuan penggunaan model pembelajaran inkuiri. Berikut adalah tahapan model pembelajaran inkuiri (Alberta Learning dalam Sani, 2014: 93). a. Perencanaan, yang mencakup pembuatan rencana untuk melakukan inkuiri. b. Mencari informasi, yang mencakup pengumpulan dan pemilihan informasi, serta mengevaluasi informasi. c. Mengolah, yang mencakup analisis informasi dengan mencari hubungan dan menarik kesimpulan.. 15.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d. Mengkreasi, yang mencakup kegiatan mengelola informasi, mengkreasi produk, dan memperbaiki produk. e. Berbagi, yang mencakup komunikasi atau paparan hasil pada audients terkait. f. Mengevaluasi, yang mencakup aktivitas evaluasi produk dan evaluasi proses inkuiri yang telah dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran menggunakan model inkuiri (Sanjaya, 2011: 201-205). a. Orientasi Orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru bertugas mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan pembelajaran dengan merangsang dan mengajak siswa memecahkan masalah. b. Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada tekateki atas suatu persoalan yang dapat menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki suatu permasalahan. Teka-teki dalam rumusan masalah diartikan sebagai masalah yang ada jawabannya, sehingga siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Dengan demikian teka-teki dalam rumusan masalah mengandung konsep yang harus dicari dan ditemukan menggunakan kata tanya “apakah”. c. Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara dari rumusan masalah yang perlu diuji kebenarannya. Kemampuan berpikir dimulai dengan menebak atau menduga jawaban dari suatu permasalahan. Sesorang yang dapat membuktikan suatu tebakan atau jawaban atas suatu permasalahan dapat mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Hipotesis harus mempunyai landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dirumuskan akan bersifat rasional dan logis yang dipengaruhi oleh kedalaman wawasan serta keluasan pengalaman. d. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring atau mengambil informasi yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dibutuhkan. Proses. 16.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pengumpulan data membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi pikirannya. Guru berperan mendorong siswa untuk mencari informasi yang dibutuhkan melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang dapat merangsang siswa untuk berpikir. e. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Hal terpenting dari langkah ini adalah mencari keyakinan atas jawaban yang diberikan siswa, sehingga dapat melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Jawaban siswa bukan sekedar argumentasi namun didukung data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. f. Menarik Kesimpulan Menarik. kesimpulan. merupakan. proses. yang. dilakukan. untuk. mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Penarikan kesimpulan yang akurat dapat dilakukan melalui peran guru yang mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran inkuiri (Mulyasa, 2007: 109). a.. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam.. b.. Merumuskan masalah.. c.. Merumuskan hipotesis.. d.. Merancang dan melakukan eksperimen.. e.. Mengumpulkan dan menganalisis data.. f.. Menarik kesimpulan dengan mengembangkan sikap ilmiah, yakni: objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, langkah-langkah model. pembelajaran inkuiri yang penulis gunakan adalah orientasi, merumuskan masalah, merumuskan. hipotesis,. melakukan. eksperimen,. menarik. kesimpulan,. mempresentasikan hasil, dan evaluasi. a. Orientasi Orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru bertugas mengkondisikan siswa agar siap. 17.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. melaksanakan pembelajaran dengan merangsang dan mengajak siswa memecahkan masalah. b. Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada tekateki atas suatu persoalan yang dapat menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki suatu permasalahan. Teka-teki dalam rumusan masalah diartikan sebagai masalah yang ada jawabannya, sehingga siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Dengan demikian teka-teki dalam rumusan masalah mengandung konsep yang harus dicari dan ditemukan menggunakan kata tanya “apakah”. c. Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara dari rumusan masalah yang perlu diuji kebenarannya. Kemampuan berpikir dimulai dengan menebak atau menduga jawaban dari suatu permasalahan. Sesorang yang dapat membuktikan suatu tebakan atau jawaban atas suatu permasalahan dapat mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Hipotesis harus mempunyai landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dirumuskan akan bersifat rasional dan logis yang dipengaruhi oleh kedalaman wawasan serta keluasan pengalaman. d. Melakukan Eksperimen Pada langkah ini, siswa mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan dengan melakukan percobaan, menganalisis data, dan membahas hasil percobaan yang telah dilakukan dengan bimbingan dari guru. e. Menarik Kesimpulan Menarik. kesimpulan. merupakan. proses. yang. dilakukan. untuk. mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Penarikan kesimpulan yang akurat dapat dilakukan melalui peran guru yang mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. f. Mempresentasikan Hasil Kegiatan mempresentasikan hasil atau berbagi merupakan kegiatan memaparkan atau mengkomunikasikan hasil temuan serta kesimpulan kepada teman sebaya dan juga guru (audients). Pada proses ini peserta didik. 18.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mempresentasikan hasil percobaan dalam bentuk penjelasan secara lisan ataupun tulisan (laporan hasil percobaan) di depan kelas. g. Evaluasi Dalam pembelajaran inkuiri, evaluasi dilakukan dengan cara mengevaluasi produk yang dipresentasikan oleh peserta didik berupa benda, temuan, atau paparan tulisan. Kemampuan yang diharapkan dalam tahap ini adalah saling berbagi kemampuan dalam menangani masalah yang dihadapi. 4.. Manfaat Model Pembelajaran Inkuiri Model Pembelajaran inkuiri memiliki berbagai manfaat dalam suatu. pembelajaran. Manfaat model pembelajaran inkuiri sebagai berikut (1) siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik, (2) membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru, (3) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, (4) mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, (5) pengajaran menjadi student centered, (6) proses belajar melalui kegiatan inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri pada siswa, (7) tingkat pengharapan bertambah, (8) dapat mengembangkan bakat kemampuan individu serta dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional (Jerome Bruner dalam Sanjaya, 2006: 133). Model ini mampu memfasilitasi siswa sebagai pembelajar yang aktif melalui pendekatan konstruktivisme. Berkenaan dengan sifat siswa sebagai pembelajar yang aktif, model ini menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui penelitian. Selain itu, model pembelajaran inkuiri. dapat. meningkatkan. kemampuan. dalam. mempraktekkan. model. pembelajaran itu sendiri dan teknik penelitiannya. Model pembelajaran ini juga digunakan sebagai sarana berlatih menemukan suatu pertanyaan penelitian.. 2.1.1.4 Kemampuan Bepikir kritis 1.. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis Berpikir adalah memanipulasi data, fakta dan informasi untuk membuat. keputusan berperilaku (Dharma dalam Tawil & Liliasari, 2013: 1). Aktivitas mental dalam perasaan dan pemahaman bergantung pada perangsangan dari luar, dalam proses yang disebut sensasi dan atensi (Semiawan dalam Tawil & Liliasari, 2013:. 19.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1). Proses mental yang lebih tinggi yang disebut berpikir terjadi di dalam otak. Kegiatan berpikir tingkat tinggi disebut dengan berpikir kritis. Berpikir kritis adalah suatu keterampilan memeriksa dan melakukan penalaran logis pada setiap keyakinan dan pengetahuan asumtif mengenai hal-hal yang menjadi jangkauan pengalaman seseorang berdasarkan bukti pendukung dan kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya (Glaser dalam Fisher, 2007: 3). Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan membuat konsep, sintesis, penliaian, dan atau kesimpulan yang melibatkan kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan atas dasar bukti atau konteks tertentu yang digunakan untuk menilai (Facione, 1990: 6). Facione juga menjelaskan bahwa berpikir kritis sebagai cognitive skill, yang di dalamnya terdapat kemampuan menginterpretasi, menganalisis,. mengevaluasi,. menarik. kesimpulan,. mengeksplanasi. dan. menregulasi diri (Prihatin, 2011: 128). Dari pendapat beberapa ahli tersebut, peneliti mengartikan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk memeriksa dan melakukan penalaran logis dalam membuat suatu konsep, sintesis, penilaian, dan atau kesimpulan yang melibatkan kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi dan meregulasi diri. 2.. Dimensi Kemampuan Berpikir Kritis Facione (1990) membagi pemikiran kritis menjadi dua dimensi, yaitu dimensi. kognitif dan dimensi afektif. Dimensi kognitif dibagi menjadi enam keterampilan berpikir kritis, yaitu menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menarik kesimpulan, mengeksplanasi, dan meregulasi diri. Setiap keterampilan memiliki indikator tersendiri. Berikut adalah dimensi kognitif menurut Facione (1990). a. Menginterpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan makna dari berbagai pengalaman. Kecakapan interpretasi dibagi menjadi tiga sub-kecakapan yaitu membuat kategori, memahami arti dan menjelaskan makna. b. Menganalisis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan yang logis dari pernyataan, pertanyaan konsep, uraian, atau bentuk ungkapan lain untuk mengemukakan kepercayaan, penilaian, pengalaman, penalaran, informasi atau opini. Kecakapan analisis dibagi menjadi tiga sub-kecakapan yaitu menguji. 20.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Literature Map
Gambar 3.3 Variabel Penelitian
Tabel 3.6 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan
Gambar 3.7 Rumus Besar Pesentase Pretest ke Posttest
+7

Referensi

Dokumen terkait

Resilience Dividend Valuation Model (RDVM) A dynamic, systems-based approach to estimating the resilience dividend that maps changes in the flow of goods and services from a

Bagi warga jemaat yang ingin memberikan persembahan Minggu, Bulanan, dan/atau untuk Penggalangan Dana Covid-19 dapat ditransfer melalui rekening gereja atau

Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus I, maka guru bersama pengamat menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I.. perlu diperbaiki pada siklus

auditor tidak dipengaruhi oleh independen, relativisme, pengalaman, dan intensitas moral yang dimiliki oleh responden dalam penelitian ini, dan hanya variabel

Untuk mencapai maksud tersebut akan dikaji secara mendasar (tinjauan instruksional khusus: TIK) tiga pokok bahasan (PB) yang menyangkut : pertama manajemen Iingkungan

Relasi diatas menyatakan ada tiga aliran aktivitas untuk menciptakan kemampuan teknikal, operasional dan bisnis. Ketiga alian aktivitas ini dapat dibedakan melalui siklus hidup

Dari hasil dan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan parametrisasi ulang terhadap sebuah parameter pada sebuah

Peternak tidak memberikan konsentrat, karena sulit diperoleh di daerah setempat, padahal berdasarkan Duldjaman (2004) penambahan konsentrat, seperti am- pas tahu, di dalam