6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan kajian teori terkait dengan jalur pejalan kaki yang ada di
lokasi penelitian adalah sebagai berikut:
a. Material yang ada di lokasi sebagian besar sudah sesuai dengan teori yang ada
yaitu rata dan bebas sandungan hanya saja pemeliharaannya harus
diperhatikan agar jalan tetap bersih, lancar dan tidak berlubang. Hal ini
mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Jacobs (1995) bahwa jalur
pejalan kaki menggunakan material yang relatif mudah untuk dirawat.
b. Drainase di lokasi penelitian sebagian besar terletak di bawah jalur pejalan
kaki walaupun ada juga yang terletak di bersebelahan dengan jalur pejalan
kaki. Untuk drainase yang terletak di bawah perlu diperhatikan adalah
pemeliharaannya karena jika terjadi tumpat dapat menimbulkan banjir.
c. Di lokasi penelitian tidak ditemukan pagar pengaman untuk menciptakan
keselamatan dan keamanan bagi pejalan kaki sehingga perlu dibuat pagar
pengaman disesuaikan dengan kebutuhannya, karena menurut Carr (1992),
fasilitas pagar pengaman diperlukan jika terletak di jalan utama pusat kota
d. Marka dan perambuan yang ada di lokasi penelitian masih minim dan sudah
tidak representatif lagi. Peletakannya sudah sesuai dengan kaedah yang ada
pada Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang
Pejalan Kaki di Perkotaan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum.
e. Jembatan penyeberangan dan zebra cross yang ada di lokasi penelitian perlu
diperhatikan lagi peletakannya agar dapat lebih bermanfaat dan digunakan
oleh pengguna jalan.
f. Lampu penerangan di lokasi penelitian sebagian besar merupakan lampu
penerangan untuk jalur kendaraan bermotor hanya pada segment ketiga yang
memiliki lampu penerangan khusus jalur pejalan kaki, sehingga perlu
diadakan lampu khusus jalur pejalan kaki dan peletakannya juga perlu
diperhatikan. Pengguna jalan merasa lampu yang ada belum memadai
sehingga pengguna jalan tidak merasa aman berjalan di jalur tersebut pada
malam hari.
g. Lebar jalur pejalan kaki sebagian besar memiliki tingkat pelayanan dengan
arus rata-rata pejalan kaki 7–10 sehingga berjalan kaki sedikit terbatas dengan
kecepatan normal. Untuk lebar jalur pejalan kaki yang sempit sebaiknya
memiliki fungsi ganda agar pejalan kaki tetap merasa nyaman berjalan di jalur
tersebut tanpa ada gangguan.
h. Di lokasi penelitian tidak memiliki jalur khusus untuk jalur hijau kecuali pada
ada hanya berupa pot-pot bunga yang diletakkan di pinggir-pinggir jalan
ataupun di jalur pejalan kaki.
i. Tempat duduk sebagai salah satu fasilitas sarana dan prasarana jalan yang
dapat menciptakan kenyamanan tidak ditemukan di lokasi penelitian, padahal
Utermann (1984) mengemukakan jika dilihat dari fungsinya, jalur pejalan
kaki yang bersifat rekreatif sehingga perlu bangku-bangku tempat
pemberhentian untuk istirahat.
j. Tempat sampah yang ada di lokasi penelitian sebagian besar terletak di jalur
pejalan kaki dan belum diperhatikan kebutuhannya sehingga masih kurang
memadai dan belum menimbulkan kesan yang indah.
k. Di lokasi penelitian hanya memiliki satu buah halte bus. Selain jumlahnya
yang kurang memadai, halte bus yang ada jarang digunakan dan digunakan
sebagai tempat berjualan.
l. Telepon umum yang ada di lokasi penelitian hanya dua buah tetapi jarang
dipergunakan oleh pejalan kaki dan peletakannya yang tidak disesuaikan oleh
kondisi yang ada.
6.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan terkait dengan jalur pejalan kaki yang ada di lokasi
a. Untuk material jalur pejalan kaki direkomendasikan menggunakan bahan
yang rata dan mudah dalam pemeliharaannya baik di tempat tertutup maupun
di tempat terbuka.
b. Lebar pejalan kaki sebaiknya berkisaran antara 2,25 m–3,15 m agar tingkat
pelayanan jalur pejalan kaki benar-benar nyaman dan tidak menimbulkan
konflik ketika pejalan kaki berpapasan.
c. Untuk lokasi penelitian yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pelebaran
jalan sebaiknya dibuat peraturan diberi peraturan kepada pemilik bangunan
agar tidak memajang barang dagangannya dan membuat parkir pada jalur
tersebut sehingga tidak mengurangi besaran ruang untuk pejalan kaki.
d. Aktifitas lainnya yang ada di jalur pejalan kaki diharapkan tidak mengganggu
pejalan kaki. Sedangkan pada segment pertama dan kedua, aktifitas lainnya
masih bisa diakomodasi diatas drainase yang diatasnya telah ditutupi bis beton
ataupun sebagian jalur pejalan kaki tetapi jangan sampai mengganggu pejalan
kaki. Selain itu aktifitas lainnya selain berjalan kaki juga tetap diperlukan agar
pejalan kaki merasa tidak sendiri dan aman terutama jika berjalan pada malam
hari karena suasana jalur pejalan kaki tidak akan sepi jika banyak berbagai
macam aktifitas di jalur tersebut.
e. Untuk jalur pejalan kaki yang dipergunakan sebagai tempat parkir, dihimbau
kepada Pemerintah Kota agar membuat peraturan bagi pemilik bangunan
f. Drainase yang terletak di bawah jalur pejalan kaki sebaiknya diberi penutup
yang mudah dibuka tutup untuk memudahkan pemeliharaannya.
g. Direkomendasikan kepada Pemerintah Kota untuk membuat pagar pengaman
pada jalur pejalan kaki di lokasi penelitian, karena pagar pengaman
merupakan pembatas antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan
bermotor.
h. Marka dan perambuan yang ada sebaiknya diperbaiki sehingga menjadi lebih
representatif sehingga dapat dipergunakan oleh pengguna jalan.
i. Peletakan jembatan penyeberangan sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhannya. Jembatan penyeberangan yang tidak pernah digunakan
sebaiknya dibongkar. Jembatan penyeberangan yang ada sebaiknya diperbaiki
sehingga penggunanya merasa aman menggunakannya. Selain itu tangga
untuk naik ke atas jembatan sebaiknya tidak mengganggu jalur pejalan kaki.
j. Direkomendasikan untuk menambah zebra cross di lokasi penelitian,
peletakannya disesuaikan dengan kebutuhan dan pergerakan penyeberang
jalan.
k. Pemerintah Kota diharapkan membuat jalur khusus untuk jalur hijau dengan
lebar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan menanaminya dengan
pepohonan yang rindang yang dapat memberi kesejukan bagi pejalan kaki.
l. Lampu penerangan sebaiknya tidak hanya menerangi jalur kendaraan
m. Pemerintah Kota diharapkan menyediakan tempat-tempat duduk karena pada
lokasi penelitian tidak tersedia. Mengingat lokasi penelitian terletak pada
kawasan komersil dan wisata sehingga tempat-tempat duduk ini sangat
diperlukan untuk kenyamanan pejalan kaki. Selain itu tempat-tempat duduk
tersebut dapat didesain dengan menarik sehingga dapat menjadi daya tarik
tersendiri.
n. Tempat sampah juga sebaiknya diperbanyak dan peletakannya disesuaikan
dengan kebutuhan. Tempat sampah juga dapat menjadi daya tarik tersendiri
jika di desain menarik.
o. Halte bus juga diperbanyak dan peletakannya disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga dapat dipergunakan oleh penggunanya. Halte bus juga dapat menjadi
daya tarik jika di desain dengan menarik.
p. Telepon umum mungkin kebutuhan sudah semakin berkuran tetapi lebih baik
tetap diadakan karena telepon umum ini merupakan salah satu fasilitas sarana
pejalan kaki diperkotaan.
q. Secara keseluruhan jalur pejalan kaki di lokasi penelitian masih kurang aman
dan nyaman bagi penggunanya. Selain itu jalur pejalan kaki yang ada belum
dapat menciptakan ruang kota yang akrab bagi masyarakat kotanya, dimana
seharusnya jalur pejalan kaki dapat mengakomodasi interaksi sosial bagi
masyarakat kota karena pada jalur pejalan kaki masyarakat kota dapat saling
r. Dari segi ekonomi jalur pejalan kaki yang dapat menciptakan ruang kota yang
akrab dapat menumbuhkan aktifitas-aktifitas ekonomi yang diharapkan