• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN

Dalam perjalanannya wacana Tragedi Kemanusiaan 1965 banyak

mengalami perubahan. Mulai dari saat rejim Orde Baru sampai setelah Reformasi

98. Indoktrinasi secaa implisit dan eksplisit masih tetap berjalan dalam setiap

aspek, terutama pendidikan. Sejarah di sekolah hanya sebatas penghafalan nama

pahlawan, tanggal peristiwa dan tempatnya tanpa mengetahui makna dan aspek-

aspek di balik kejadian itu. Diperkeruh pula oleh pembungkaman versi alternatif

pemerintah secara sepihak, termasuk penarikan buku-buku teks sejarah

Kurikulum 2004. Ada apa dengan bentuk pengajaran sejarah di sekolah tentang

wacana kontroversial tersebut pada masa Orde Baru? Yang ada dalam benak kita

saat menjawab pertanyaan itu adalah pelarangan buku-buku teks sejarah yang

tidak mencantumkan kata PKI di belakang G30S. Pemerintah yang otoriter pada

saat itu melarang beredarnya buku yang dianggap tidak resmi dan mengganggu

stabilitas nasional. Buku teks yang digunakan saat Orde Baru sangat sarat politik

meskipun ada perubahan pada buku-buku teks, ternyata masih juga tidak bisa

meninggalkan versi lama buku resmi yang ditetapkan pemerintah Orde Baru.

Terjadi kebingungan dalam proses belajar mengajar di sekolah karena bahan ajar

tidak stabil. Disini guru sejarah memegang peranan penting dalam penentuan

penggunaan bahan ajar di sekolah. Sebagian besar hasil wawancara menunjukkan

bahwa mereka masih menggunakan buku teks resmi dan hanya dua guru sejarah

dari enam yang menggunakan buku alternatif.

Jatuhnya rezim Orde Baru menyulut sebagian dari masyarakat untuk

menyelidiki lebih lanjut tentang kebenaran cerita dari sisi lain peristiwa Tragedi

Kemanusiaan 1965. Banyak lembaga dan institusi yang mulai mengeluarkan

versi-versi alternatif dari Tragedi Kemanusiaan 1965. Beberapa dari mereka

membuat film dokumenter dan buku yang menyediakan sisi lain dari wacana

sejarah yang telah ada. Media dan bahan diskusi baru yang bermunculan ini

‘menantang’ untuk sekolah dan guru sejarah agar lebih terbuka akan interpretasi

sejarah dari sisi lain. Dengan memakai metode pemutaran film dokumenter

sejarah, berjudul 40 Years of Silence, dan mempunyai sudut pandang yang

berbeda dengan versi dari rezim Orde Baru, penulis menemukan bahwa sejarah

sekolah. Memang sebagian dari mereka melihat bahwa media populer adalah

metode yang interaktif dan komunikatif untuk pengajaran sejarah. Tetapi beberapa

guru melihat kendala teknis menjadi permasalahan utama, sehingga mereka

enggan untuk menyajikannya.

Guru sejarah harus berani untuk menyajikan bahan-bahan kontroversi dan

mengajak siswa-siswinya berpikir secara kritis dalam melihat berbagai versi

sejarah Tragedi Kemanusiaan 1965. Penelitian ini melihat sampai sejauh mana

guru sejarah mau untuk mempertimbangkan memakai narasi sejarah alternatif

dalam metode pengajaran mereka. Harapan dari penelitian ini juga membantu

membuka perspektif baru untuk guru dan sekolah dalam memahami wacana

Tragedi Kemanusiaan 1965, dan selanjutnya akan memberi harapan bagi para

murid untuk lebih kritis dalam memahami sejarah dari Indonesia.

Penulis berharap penelitian ini mempunyai kontribusi yang besar bagi

penelitian sejarah di masa mendatang, terutama pada pendidikan sejarah.

Penggunaan media alternatif dalam proses belajar-mengajar adalah tujuan utama

penelitian. Penulis berharap adanya bentuk penyajian buku teks sejarah yang kritis

sejarah alternatif dalam pengajaran sejarah oleh guru hendaknya melibatkan para

peserta didik secara aktif, sehingga proses ajar di ruang kelas bersifat dialogis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. 1996. Masalah Kontemporer Ilmu Sejarah dan Historiografi,

Makalah Kongres Nasional Sejarah.

Achdian, Andi. Menuju Masyarakat Sadar Sejarah. Buku Teks Sejarah:

Kontroversi Penarikannya oleh Kejaksaan Agung di onghokham-

institute.blogspot.com/2007/10/buku-teks-sejarahkontroversi.html. Akses

terakhir: Oktober 2007.

Achidsti, Sayfa Auliya. Kekerasan Pasca 1965 dan Proyek Pengaburan Sejarah

“Formal”. Dari situs www.indoprogress.com/kekerasan-pasca-1965-dan-

proyek-pengkaburan-sejarah-formal/. Akses terakhir 20 Agustus 2013.

Adam, Asvi Warman. 1997. Pengendalian Sejarah Sejak Orde Baru dalam Buku

Panggung Sejarah.

Adam, Asvi Warman. 2004. Soeharto: Sisi Gelap Sejarah Indonesia. Yogyakarta:

Alisjabahna, Armina S. 2008. Otonomi Daerah dan Desentralisasi Pendidikan.

Bandung. 2000. Dalam Reformasi Pendidikan: Kritik Kurikulum dan

Manajemen Berbasis Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Penerbit

Ombak.

Apple, Michel W. 1979. Ideology and Curriculum, Chapter 2: Ideology and

Cultural and Economic Reproduction. New York: Routledge & Kegan

Paul.

Arendt, Hannah. 1959. The Human Condition. New York.

Barker, Chris. 2000. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Bentang.

Bourdieu, Pierre. 1977. Outline Theory of Practice. London: Cambridge

University Press.

Bourdieu, Pierre. 1990. Habitus and Pratices. California: Standford University

Press.

Bourdieu. Pierre. 1984. Distinction: A Social Critique of the Judgement of

Taste.Terjemahan oleh Richard Nice. Harvard Universtity Press.

Cribb, Robert. 1990. The Indonesian Killings of 1965-66: Studies from Java and

Foucault, Michel. 1977. Discipline and Punish: The Birth of The Prison. London:

Penguin Books.

Freire, Paulo. 2011. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. Yogyakarta: Logung

Pustaka.

Grenfell, Michael dan David James.1998. Bourdieu and Education: Acts of

Practical Theory. London: Farmer Press.

Haryatmoko. Kekuasaan Melahirkan Anti-Kekuasaan. Majalah Basis Nomor 01-

02, Tahun ke 51, Januari-Februari. 2002.

Haryono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif.

Heryanto, Ariel. 2001. Teror Negara: Tentang Politik dan Batuk-Batuk Lagi

dalam buku Menuju Demokrasi: Politik Indonesia dalam Perspektif

Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

http://historia.co.id/?d=703. 17 Maret 2011.

http://permalink.gmane.org/gmane.culture.region.indonesia.ppi-india/12775.

Akses terakhir: 4 Juli 2005.

Irawanto, Budi. (www.budiirawanto.multiply.com), 5 Oktober 2008.

Kartodirjo, Sartono. Kompas, 26 September 1998, yang dikutip di buku Strategi

Kristanto, Dedy. (Politik) Ingatan Pekerja Kemanusiaan: Trauma dan Identitas

Pekerja Kemanusiaan Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia dalam

Program Rekonsiliasi-Repatriasi Pasca Jajak Pendapat 1999 di Timor

Leste. Tesis. 2012. Magister Ilmu Religi dan Budaya. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Langeberg. Michael Van. Gestapu and State Power in Indonesia.

Magniz-Suseno, Franz. 1993. Sejarah Filsafat Sosial Jerman Abad Ke-Sembilan

Belas. Jakarta: Sekolah Tinggi Driyarkara.

Mangunwijaya. 2008. Pendidikan yang Memerdekakan Rakyat. Yogyakarta: CV.

Diandra Primamitra Media.

McGregor, Katherine. 2008. Ketika Sejarah Berseragam: Membongkar Ideologi

Militer dalam Menyusun Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Syarikat.

Mulder, Niels. 2000. Individu, Masyarakat, dan Sejarah:Kajian Kritis Buku-Buku

Sekolah di Indonesia (Bagian 2), Yogyakarta: Kanisius.

Mustopo, Habib, dkk. 2002. Sejarah SMA Kelas XII Program IPS Kelas 3.

Yudhistira.

Andre Irshanto, Bagus. Kajian Buku Teks berjudul Mendekonstruksi Historiografi

Buku Teks SMP dan SMA Pada Masa Orde Baru. Yogyakarta.

Pozzoloni. 2006. Pijar-pijar Pemikiran Gramsci. Yogyakarta: Resist Book.

Purnama, Albert Satria. 2011. Mengapa Saya benci Kata PKI? Dalam Demi Masa

Depan, Kumpulan Esai Anak Muda Indonesia tentang Tragedi

Kemanusiaan 1965-1969.

Purwanto, Bambang. 2006. Gagalnya Historiografi Indonesianis. Yogyakarta:

Penerbit Ombak.

Riyadi, Sugeng. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta:

Penerbit Ombak.

Roosa, John, Ayu Ratih, Hilmar Farid. 2004. Tahun yang Tak Pernah Berakhir,

Memahami Pengalaman Korban 65, Esai-Esai Lisan. Jakarta: ELSAM.

Shiraishi, Saya Sasaki. 2009. Pahlawan-pahlawan Belia. Jakarta.

Shor, Ira & Paulo Freire. 2001. Menjadi Guru Merdeka. Yogyakarta: LKIS.

Sitepu, Bintang Petrus. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Soetrisno, Slamet. 2003. Kontruksi dan Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: Media

Sturmer, Michael. 2001. Problematika Pengajaran Sejarah.

Sulistyo, Basuki. 1995. Bibliografi Pengajaran Sejarah. Jakarta: CV Dwi Karya.

Tilaar, H. A. R. 2003. Kekuasaan dan Pendidikan: Suatu Tinjauan dan Perspektif

Studi Kultural. Magelang: Indonesia Tera. Magelang.

Tilaar, H.A.R. 2005. Kekuasaan dan Pendidikan.

Tim Kerja Budaya. 2001. Majalah Kerja Kebudayaan. Jakarta.

Tsabitazinarahmad. Tipe Pembelajaran Sejarah Kontroversial, yang diunggah

tanggal 2 April, 2012 jam 12:49.

Wardaya, Baskara. T. 2010. Tentang Perlunya Penulisan Sejarah Alternatif.

Yogyakarta.

Waridah Q, Siti dan J. Sukardi. 1996. Penunjang: Sejarah Nasional Indonesia &

Dunia. Yogyakarta.

Widja, I. G. 2002. Menuju Wajah Baru Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Lappera

Dokumen terkait