• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Kadar Total Suspended Particulates ( TSP ) di tiap gerbang tol berbeda-beda, dimana kadar Total Suspended Particulates tertinggi adalah di Gerbang Tol Amplas sebanyak 926 mg/m3dan terendah adalah di Bandar Selamat 115µg/m3.

2. Kadar Total Suspended Particulates ini sudah berada di atas nilai ambang batas yang ditetapkan dalam PP No. 41 tahun 1999, yaitu 230 µg/m3.

3. Kadar Pb dalam udara ambient di gerbang tol Belmera ini juga masih dibawah nilai ambang batas yaitu rata-rata 2µg/m3. namun jumlah Pb dalam udara ambient ini juga seiring dengan kenaikan kadar Total Suspended particulates ( TSP ) di udara ambient itu sendiri.

4. Kadar Pb dalam darah responden semua masih di bawah nilai ambang batas. (untuk pria 40µg/dL dan wanita 30µg/dL Namun terdapat perbedaan antara

kadar Pb dalam darah petugas pintu tol dan petugas non pintu tol.

5. Kadar Hb darah responden semua masih dalam batas normal dan tidak ada yang melebih ataupun dibawah kadar normal Hb baik pada laki-laki maupun wanita.

6. Tingkat kesehatan responden juga masih dalam katagori yang baik, meskipun responden sudah mulai mengalami beberapa gejala yang tanda awalnya sudah

muncul. Namun responden pada dasarnya belum menganggap gangguan tersebut sampai mengganggu aktivitas mereka.

5.2. Saran

1. Sebaiknya karyawan petugas pintu tol dianjurkan dan disiapkan selalu alat pelindung diri berupa masker sehingga paparan Total Suspended Particulates ini dapat dikurang demikian juga halnya dengan paparan Pb terhadap karyawan terutama karyawan petugas pintu tol.

2. Pergantian tugas antar waktu diberikan kepada karyawan petugas pintu tol sehingga waktu pemaparan akan semakin berkurang atau jam kerja shift diperpendek karena resiko dalam pekerjaan mereka.

3. Jenis pekerjaan karyawan hendaknya disesuaikan dengan hasil medical check- up karyawan sehingga dapat dihindari pekerjaan dengan resiko penyakit yang bertambah.

4. Sstem pembayaran tiket tol diusahakan agar dapat berjalan secara otomatis atau tidak perlu lagi menggunakan tenaga manusia.

5. Sebaiknya di sekitar pintu tol dilakukan upaya penanaman tumbuhan penghijau sehingga diharapkan akan dapat menyerap sebagian dari polutan yang ada di udara dan memberi kesan sejuk di kalangan pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Alias, M. 2007. PM10 And Total Suspended Particulates (TSP)

Measurements In Various Power Station. The Malaysian Journal of Analytical Science Vol.11 No.1 (2007)

Aminah, N. 2006. Perbandingan Kadar Pb, Hb, Fungsi Hati, Fungsi Ginjal pada Karyawan BBTKL & PPM Surabaya Bagian Sampling dan Non Sampling. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 2 No.2 Januari 2006. Hal.111- 120 (http://www.jornal.unair.ac.id/filer PDF/KESLING-2-1-03.pdf)

Atrisman. 2002. Pengukuran Dampak Pencemaran Udara. Ditjen PPM & PL Depkes RI Jakarta

BPS – Sumut, 2007. Sumatera Utara Dalam Angka BPS – Sumut, 2007. Medan Dalam Angka

BPS – Jakarta, 2007. Indikator Pembangunan Berkelanjutan 2006 2007

BPS – Jakarta, 2007. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2006 / 2007

Budiarto, E. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Yakarta.

Budiarto, E dan Dewi A. 2002. Pengantar Epidemiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Bustan, M .N. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Chahaya, I. 2003. Dampak Emisi Gas Buang Terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. Volume 1 No.1, 2003 Medan

Dahlan, 2004. Analisa Statistika Kesehatan dan Kedokteran : Aplikasi SPSS. Penerbit Arcan. Jakarta

Denny, A. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 2 No. 1 : 67 – 76

Depkes RI. 2001. Kerangka Acuan Uji Petik Kadar Timbal ( Pb) Pada Spesimen Darah Terhadap Kelompok Masyarakat Beresiko Tinggi Pencemaran Timbal. Ditjen PPM & PL Depkes RI. Jakarta.

Fandeli, C. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Liberty Offset. Yogyakarta

Gunawan, G. 2007. Polusi Udara di Ruas Jalan Perkotaan. Jurnal Jalan-Jembatan Vol. 24 No.2 April 2007.Jakarta.

(http://www.pu.go.id/balitbang/news/jatan_240107.pdf)

Hahn, D.B and Wayne A. P. 1991. Focus on Health. Mosby Year Book, Inc. St.Louis, Missouri.

Hardjosoemantri, K. 2005. Hukum Tata Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Jauri, R. 2004. Ancaman Pembangunan Global Terhadap Kesehatan Lingkungan di Indonesia. Majalah Kedokteran Atma Jaya. Volume 3 No. 2 , Mei 2004.

Karjadi, T. 2003. Asma Akibat Kerja. Cermin Dunia Kedokteran No. 141/2003. Jakarta

Koeswadji. 1994. Peranan Ilmu Kedokteran Lingkungan Dalam Usaha Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. Majalah Kedokteran Bandung Vol. 26 No. 4, Oktober 1994.

Kusminingrum, N. 2007. Pencemaran Udara dan Manajemen lalu Lintas di Indonesia. Jurnal Jalan-Jembatan Vol. 24 No. 2 April 2007. Jakarta

(http://www.pu.go.id/balitbang/news/jatan_240107.pdf

Martono, H. 2003. Kandungan TSP Dan PM10 Di Udara Jakarta Dan Sekitarnya. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 2 No. 3 Desember 2003 : 255 – 262

Martono, H dan Nunik S. 2004. Kondisi Pencemaran Gas Nitrogen Dioksida di Udara Jakarta Pada Titik Nol Meter dan 120 Meter dari Jalan Raya. Buletin Penelitian Kesehatan Volume 32 No. 1, 2004

Maxwell, K. E, . 1985. Environmental of Life. Brooks/Cole Publishing Company. Belmont, California.

Mukono, H,J. 2002. Epidemiologi Lingkungan. Airlangga University Press. Surabaya.

Mukono, H.J. 2003. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan Saluran Pernafasan. Airlangga University Press. Surabaya

Noor, N. N. 2000. Dasar Epidemiologi. P.T. Rineka Cipta. Jakarta

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Panggabean, C. R dan Gery S. 2003. Hubungan Berbagai Konsentrasi Debu dengan Produktivitas Tenaga Kerja Pada bagian Produksi Dempul Film Industri Kayu Lapis PT X di Propinsi Sumatera Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 1, 2003.

Purwana,R. 2005. PM10 as Prediction of Ventilation Efficiency of Houses to

Health Effects. Medical Journal Indonesia, Volume 14 No. 4, October – Desember 2005.

Sastrawijaya. A. T. 2006. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Soemarwoto, O. 2004. Atur Diri Sendiri : Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Soemirat, J. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sudrajad, A. 2005. Pencemaran Udara Suatu Pendahuluan. Inovasi Vol. 5 XVII Nov. 2005.(http://io.ppi-jepang.org/download.php?file=files)

Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001. Gramedia Widia Sarana Indonesia, Yakarta.

... UAQ-1 SDP ; Draft Final Strategi dan Rencana Aksi Lokal (LSAP) dan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY) 2006. Technical Cooperation Project Between Indonesia Asian Development Bank

Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi. Jakarta. Woro, R. 1997. Pengaruh Pencemaran Timbal ( Pb ) Terhadap Kesehatan. Media

Penelitian & Pengembangan Kesehatan Vol. VIII No. 3 & 4 : 29 - 32

Yunus, F. 1992. Diagnosa Penyakit Paru Kerja. Cermin Dunia Kedokteran No. 74/1992. Jakarta

Dokumen terkait