• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Dalam aspek pertimbangan dalam pemberian kredit oleh bank kepada debitur tidak secara tegas membedakan debitur antara perorangan dengan badan hukum (misalnya perseroan terbatas), tetapi setidak-tidaknya ada beberapa aspek yang mejadi pertimbangan bank dalam pemberian kredit kepada perseroan terbatas, diantaranya, aspek legalitas perusahaan, aspek manajemen dan organisasi, aspek risiko, aspek jaminan dan aspek dokumentasi.

2. Kewenangan bertindak perseroan terbatas dalam melakukan perjanjian kredit pada bank, dilakukan oleh Direksi sebagai organ yang mewakili perseroan sesuai kewenangan yang diberikan kepadanya oleh undang-undang, namun dibatasi kewenangannya oleh anggaran dasar perseroan yaitu harus dengan persetujuan Dewan Komisaris secara kologial, tanpa memerlukan persetujuan dari RUPS kecuali anggaran dasarnya menentukan demikian. Oleh karena itu seorang Direktur harus bertindak hati-hati dalam melakukan tugasnya dalam mengurus dan mengelola perusahaan. Selain itu dalam melakukan tugasnya seorang Direktur tidak boleh mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri atas perusahaan tersebut. Pelanggaran terhadap hal-hal tersebut di atas dalam hubungannya dengan fiduciary

duty dapat menyebabkan Direktur diminta pertanggungjawaban secara pribadi

terhadap perbuatan yang dilakukannya, baik kepada pemegang saham maupun kepada pihak lainnya.

3. Adapun alasan-alasan dari pihak bank mencantumkan klausula pelarangan tersebut walaupun tidak mutlak, semata-mata bank hanya memperhatikan kepentingannya saja secara sepihak tanpa memperhatikan akibat pelarangan tersebut ada pihak lain yang dibatasi hak dan kewenangannya, yaitu organ RUPS yang kewenanganya telah diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan anggaran dasar perseroan.

Klausula pelarangan penggantian Direksi dan Komisaris tersebut dalam perjanjian kredit akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hubungan

konsensual, karena Direksi dan Komisaris dari perseroan tersebut dalam keadaan terpaksa menandatangani perjanjian kredit tersebut tanpa mempunyai hak tawar atas klausula-kalusula yang standart (Baku). Asas kebebasan berkontrak yang menjadi dasar hukum perjanjian kredit berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata juncto pasal 1338 KUH Perdata, tersebut para pihak bebas membuat perjanjian yang berlaku sebagai undang-undang yang mengikat para pihak, bukanlah sesuatu yang berlaku mutlak. Tetapi isi perjanjian kredit tersebut berupa syarat-syarat dan klausula-klausula yang didalamnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, asas kepatutan dan itikad baik serta adanya unsur paksaan. Akibatnya perbuatan hukum yang dilakukan demikian Direksi dan Komisaris bertanggung jawab penuh secara pribadi atas pemberian kredit yang diberikan oleh Bank kepada perseroan terbatas.

1. Dalam pemberian kredit oleh bank kepada debitur sering sekali hanya mempertimbangkan aspek aspek yang lebih memihak pihak bank serta dilakukan berdasarkan kebijakan internal masing-masing bank dalam memutuskan persetujuan suatu pemberian kredit sehingga hal ini dapat menimbulkan keputusan yang berbeda-beda dalam pemberian kredit yang diberikan kepada setiap debitur dan untuk itu diharapkan Bank Indonesia mengeluarkan peraturan atau berupa surat edaran yang mengatur hal tersebut, sehingga tidak memihak kepada salah satu pihak yaitu kreditur/bank.

2. Oleh karena perjanjian kredit merupakan perjanjian standart (Baku) yang klausulanya dibuat sepihak oleh bank sebagai kreditur, maka untuk menghindari tanggung jawab pribadi terhadap Direksi dan Komisaris sebelum menandatangani perjanjian kredit bank yang di dalamnya terdapat klausula demikian, debitur meminta agar klausula pelarangan penggantian Direksi dan Komisaris dalam perjanjian kredit tidak dicantumkan karena klausula yang demikian bertentangan dengan peraturan perundang-undang yang berlaku dan anggaran dasar perseroan serta asas kepatutan dan itikad baik.

3. Sehubungan dengan adanya salah satu pasal dalam Rancangan Undang-Undang Perkreditan Perbankan yang telah diajukan pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat, yang dalam salah satu pasalnya menyebutkan perjanjian kredit dibuat secara tertulis dalam bentuk standar oleh Bank Indonesia, maka klausula-klausula baku dalam perjanjian kredit tersebut agar diteliti dan dikaji lebih dahulu oleh satu komisi pada Departeman Kehakiman dan Hak Asasi Manusia bersama-sama

dengan Bank Indonesia, lembaga Konsumen, Ikatan Notaris Indonesia serta kalangan Universitas dari Fakultas yang ada kaitannya. Selanjutnya klausula- klausula tersebut disahkan atau disetujui oleh Menteri serta diumumkan di dalam Berita Negara Republik Indonesia guna memenuhi asas publisitas. Dan hal ini akan dapat menjamin asas keseimbangan antara hubungan debitur dan bank selaku kreditur dalam perjanjian kredit.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Adjie, Habib, Status Badan Hukum, Prinsip-Prinsip dan Tanggungjawab Sosial

Perseroan Terbatas (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008).

Awangga, N, Suryaputra, Cara Efektif Menyusun Dan mengajukan Proporsal Kredit, (Yogyakarta : Zenith Publisher, 2009).

Badrulzaman, Mariam Darus, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III

Tentang Hukum Perikatan dengan Penjelasan (Bandung: Alumni,

1983).

______________, Perjanjian Baku (Standart) Perkembangannya di Indonesia, (Bandung : Almni, 1981)

Budiono, Herlien, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya

Dibidang Kenotariatan (Bandung, PT. Cipta Aditya Bakti,

2009).

______________, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Dibidang Kenotariatan (Bandung: PT. Cipta Aditya Bakti, 2007).

______________, Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Hukum

Perjanjian Berlandaskan Asas-asas Wigati Indonesia (Bandung: PT.

Cipta Aditya Bahti, 2006).

Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993).

Fuady, Munir, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis)cetakan kedua, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2007)

______________, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, cetakan ke II, 2005)

_______________, Hukum Perkreditan Kontemporer, Cetakan ke 2 Edisi Revisi (Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 2002)

_______________, Hukum Perbankan Modern, (Bandung, PT. Citra Adiyta Bakti,

1999).

Ginting, Jamin,Hukum Perseroan Terbatas (UUNo.40 Tahun 2007), (Jakarta: Citra Aditya Bakti, 2007)

Harahap, M. Yahya, Hukum Perseroan Terbatas, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009). Hernoko, Agus Yudha, Hukum Perjanjian Azas Proposionalitas dalam Kontrak

Komersial (Yogyakarta: LaksBang Mediatama, 2008).

HS. H. Salim, Perkembangan Hukum Kontrak diluar KUHPerdata (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006).

Ibrahim, Jonny, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Cetakan Ketiga (Malang: Bayumedia Publishing, 2007).

I.G. Ray Widjaya, Merancang Suatu Kontrak, Cetakan Kelima (Jakarta: Kesain Blanc, 2008).

Jusuf, Jopie, Analisa Kredit Untuk Account Offiser, Cetakan Kesepuluh (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2010)

Kelsen, Hans, Teori Hukum Murni, Terjemahan Pure Theory of Law , Cetakan IV (Jakarta : Penerbit Nusa Media, 2008)

Kansil.C.S.T dan Cristine S.T.Kansil, Seluk Beluk Perseroan Terbatas Menurut

Undang-Undang No.40 Tahun 2007, (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2007)

Meliala, Djaja. S, Perkembangan Hukum Perdata tentang Benda dan Hukum

Perikatan (Bandung, CV. Nuansa Aulia, 2007).

_______________, Masalah Itikad Baik Dalam KUH Perdata, (Bandung : Penerbit Binacipta, 1987

Miru, Ahmadi, Hukum Kontrak Perancangan Kontrak, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008).

Naja, HR. Daeng, Pengantar Hukum Bisnis Indonesia (Jakarta : Penerbit Pustaka Yustisia, 2009)

_______________, Hukum Kredit dan Bank Garansi (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005).

Nasution, Bahder Johan, Metode Penelitian Ilmu Hukum (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008).

Purba, Marisi P. Aspek Akuntansi Undang-Undang Perseroan Terbatas (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008).

Prasetya, Rudhi, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, cetakan ketiga, (Bandung PT. Citra Aditya Bakti, 2001)

Prodjodikoro, Wirjono, Perbuatan Melanggar Hukum Dipandang Dari Sudut Hukum

Perdata, (Bandung : CV. Mandar Maju, 2000)

Rido, Ali, Badan Hukum Dan Kedudukan Perseroan, Perkumpulan, Koperasi,

Yayasan, Wakaf, cetakan keempat (Bandung : Penerbit Alumni, 1986)

Rivai, H.Veithzal Dan Andria Permata Veithzal, Credit Management Handbook, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007)

Satrio, J, Hukum Perikatan pada Umumnya, (Bandung: Alumni, 1999)

Shofie, Yusuf, Kapita Selekta Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2008)

Simanjuntak Cornelius Dan Natalie Mulia, Ogan Perseroan Terbatas, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009)

Simanungkalit, Parasian, Rapat Umum Pemegang Saham Kaitannya dengan

Tanggungjawab Direksi pada Perseroan Terbatas (Jakarta: Yayasan

Wajar Hidup, 2006)

Sjahdeini, Sutan Remi, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Hukum yang

Seimbang bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia

(Jakarta: Penerbit Institut Bank Indonesia, 1993).

______________, Hukum Kepailitan, Memahami Faillissementverrodening, Juncto

Undang-Undang No.4 Tahun1998, (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti,

2002)

Subekti. R, Hukum Perjanjian, Cetakan Kedelapan puluh satu, (Jakarta, Intermasa, 2005).

_______________, Pokok-pokok Hukum Perdata, Cetakan Keduapuluh sembilan (Jakarta, Intermas, 2001).

_______________, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum

Indonesia, Cetakan Ketiga, (Bandung : Alumi, 1996)

_______________, Aneka Perjanjian, cetakan kesepuluh, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1995)

Sutarno, Aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Cetakan Ketiga (Bandung: CV. Alfabeta, 2005).

Supramono, Gatot, Kedudukan Perusahaan sebagai Subjek dalam Gugatan Perdata

di Pengadilan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2007).

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga (Jakarta: Universitas Indonesia (IV-Press), 2008.

Tutik, Titi Triwulan, Pengantar Hukum Perdata di Indonesia, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2006).

Widjaja, Gunawan, Resiko Hukum sebagai Direksi Komisaris dan Pemilik (Jakarta : Forum Sahabat. 2008).

_______________, 150 Pertanyaan tentang Perseroan Terbatas, (Jakarta: Forum Sahabat, 2008).

______________, Memahami Prinsip keterbukaan (Aanvullent Recht) Dalam Hukum Perdata, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2005)

Widjaya, I.G. Rai, Merancang Suatu Kontrak, Cetakan Kelima (Jakarta: Kesaint Blanc : 2008).

B. Peraturan Perundang-undangan

Indonesia, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009, tentang Jabatan Notaris ________, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas.

________, Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/14/PBI/2007, tentang Sistem Informasi Debitur

________, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen ________,Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan..

Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan Kesembilan (Jakarta Piradnya Paramita, 1985).

________, Rancangan Undang-Undang ,tentang Perkreditan Perbankan

C. Karya Ilmiah, Makalah, Artikel, Kamus, Internet

Nasution, Bismar , Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dalam Perseptif Hukum

Bisnis, Pembelaan Direksi melalui Prinsip Business Judgment Rule,

Disampaikan pada Seminar Bisnis 46 Tahun FE. USU: Pengaruh UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Iklim Usaha Sumatera Utara, Aula Fakultas Ekonomi USU, 24 November 2007.

Badrulzaman, Mariam Darus, Perjanjian Baku (Standart) Perkembangannya di

Indonesia, Pidato Pengukuhan Guru Besar, Univeersitas Sumatera

Utara, Tahun 1980

Marwan,M & Jimmy.P, Kamus Hukum, Dictionary Law Complate (Surabaya : Reality Publisher,2009)

Legal Manual Bank, PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, (Jakarta, 2002) Legal Credit &Practice PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

Dokumen terkait