• Tidak ada hasil yang ditemukan

5

.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Shift Share dan Tipologi Daerah yang telah dilakukan terlebih dahulu maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan teknik Analisis Shift share dan perhitungan rumus

Potential Regional (PR) maka dapat ditentukan sektor - sektor yang pertumbuhannya cenderung untuk mempercepat laju pertumbuhan PDRB Jawa Timur. Berikut ini adalah rincian kesimpulan dari perhitungan Potential Regional pada daerah – daerah kawasan Satuan Wilayah Pembangunan I (SWP I) :

a. Kabupaten Gresik mempunyai sektor – sektor yang potensial dan dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor - sektor mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ, diantaranya sebagai berikut : Sektor Perdagangan, hotel dan restoran; Sektor Pengangkutan dan komunikasi; Sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan Sektor Jasa – jasa.

b. Kabupaten Bangkalan mempunyai sektor – sektor yang potensial dan dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor Pertanian satu – satunya yang mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ di daerah tersebut.

c. Kabupaten Mojokerto mempunyai sektor – sektor yang potensial dan dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor - sektor mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ, diantaranya sebagai berikut : Sektor Pertambangan dan penggalian; Sektor Industri pengolahan; Sektor Perdagangan, hotel dan restoran; Sektor Pengangkutan dan komunikasi; Sektor Keuangan,persewaan dan jasa perusahaan; dan Sektor Jasa – jasa. d. Kota Mojokerto mempunyai sektor – sektor yang potensial dan

dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor - sektor mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ, diantaranya sebagai berikut : Sektor Konstruksi; Sektor Pengankutan, dan komunikasi; dan Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

e. Kota Surabaya mempunyai sektor – sektor yang potensial dan dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor - sektor mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ, diantaranya sebagai berikut : Sektor Pengangkutan dan komunikasi; Sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan Sektor Jasa – jasa.

f. Kabupaten Sidoarjo mempunyai sektor – sektor yang potensial dan dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor - sektor mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ,

diantaranya sebagai berikut : Sektor Perdagangan, hotel dan restoran; dan Sektor Jasa – jasa.

g. Kabupaten Lamongan mempunyai sektor – sektor yang potensial dan dapat ikut mendorong nilai PDRB Provinsi Jawa Timur. Sektor - sektor mempunyai nilai Potential Shift lebih kecil dari ΔQ, diantaranya sebagai berikut : Sektor Listrik, gas dan air bersih; Sektor Perdagangan, hotel dan restoran; Sektor Pengangkutan dan komunikasi; serta Sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

2. Dengan teknik Analisis Shift Share dan mempergunakan Proportional Shift (PS) maka dapat ditentukan sektor - sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat Provinsi Jawa Timur. Berikut ini adalah uraian sektor – sektor yang tergolong cepat tumbuh di tingkat Provinsi Jawa Timur untuk masing – masing daerah :

a. Kabupaten Gresik memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor-sektor tersebut antara lain : Sektor Industri Pengolahan; Sektor Perdagangan.

b. Kabupaten Bangkalan memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih

besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor-sektor tersebut antara lain : Sektor Pertanian; dan Perdagangan, hotel dan restoran. c. Kabupaten Mojokerto memiliki sektor-sektor yang

pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor-sektor tersebut antara lain : Sektor Industri pengolahan; Sektor Perdagangan, hotel dan restoran.

d. Kota Mojokerto memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor yang masuk kedalam kriteria tersebut adalah Sektor Perdagangan, hotel dan restoran.

e. Kota Surabaya memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor-sektor tersebut antara lain : Sektor Perdagangan, hotel dan restoran; dan Sektor Industri pengolahan.

f. Kabupaten Sidoarjo memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau

memiliki nilai positif (+). Sektor-sektor tersebut antara lain : Sektor Industri pengolahan; dan Sektor Perdagangan, hotel dan restoran. g. Kabupaten Lamongan memiliki sektor-sektor yang

pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor-sektor tersebut antara lain : Sektor Pertanian; dan Sektor Perdagangan, hotel dan restoran.

3. Dengan teknik Analisis Shift Share menggunakan perhitungan rumus Differential Shift (DS) maka dapat ditentukan sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat dibandingkan dengan sektor yang sama di daerah lain (kabupaten lain) di provinsi yang sama (Jawa Timur). Dibawah ini adalah rician sektor – sektor tersebut di masing – masing daerah ;

a. Kabupaten Gresik memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat dibandingkan dengan sektor yang sama didaerah lain, yaitu sektor-sektor yang nilai Differential Shift-nya lebih besar dari nol (0) atau bernilai positif. Sektor tersebut antara lain : Sektor Industri pengolahan.

b. Kabupaten Bangkalan memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar

dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor tersebut antara lain : Sektor Pertanian.

c. Kabupaten Mojokerto memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor tersebut antara lain : Sektor Industri Pengolahan.

d. Kota Mojokerto memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor tersebut antara lain : Sektor Perdagangan, hotel dan restoran.

e. Kota Surabaya memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor tersebut antara lain : Sektor Perdagangan, hotel dan restoran.

f. Kabupaten Sidoarjo memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor tersebut antara lain : Sektor Industri dan pengolahan.

g. Kabupaten Lamongan memiliki sektor-sektor yang pertumbuhannya relatif lebih cepat di tingkat provinsi, yaitu sektor-sektor yang nilai Proportional Shift-nya memiliki nilai yang lebih besar dari nol atau memiliki nilai positif (+). Sektor tersebut antara lain : Sektor Pertanian.

4. Analisis Tipologi Daerah dapat digunakan untuk menentukan daerah Satuan Wilayah Pembangunan I Provinsi Jawa Timur manakah yang termasuk daerah dengan perekonomian yang maju dan tumbuh pesat, daerah maju tapi tertekan, daerah berkembang pesat serta daerah relatif tertinggal. Hasil Analisis Tipologi Daerah kabupaten / kota dalam kawasan Satuan Wilayah Pembangunan I (SWP I) Provinsi Jawa Timur, adalah sebagai berikut :

Kuadran I (Daerah cepat maju dan tumbuh) : Kota Surabaya

Kuadran II (Daerah maju tapi tertekan) : -

Kuadran III (Daerah masih dapat berkembang pesat) : Kabupaten Gresik

Kuadran IV (Daerah relatif tertinggal) :

Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan

5.2 Saran

1. Suatu perencanaan dalam pembangunan adalah merupakan aspek yang penting, terutama untuk pembangunan daerah. Banyak sekali persiapan yang harus dilakukan dalam rangka membangun daerah. Jadi perencanaan haruslah matang sehingga tujuan dari pembangunan itu sendiri dapat tercapai secara optimal.

2. Pemerintah daerah dan instansi terkait harus lebih peka terhadap potensi yang dimiliki oleh suatu daerah dan kekurangan yang tidak dimiliki di daerah tersebut.

3. Dengan identifikasi terhadap sektor-sektor baik yang dominan atau mendorong maupun yang cenderung menghambat pembangunan suatu daerah, akan mempermudah dalam pelaksanaan strategi pembangunan khususnya daerah itu sendiri dan Provinsi Jawa Timur pada umumnya.

4. Untuk sektor-sektor yang belum dapat memberikan kontribusi kepada perkembangan PDRB daerah di SWP I atau Provinsi Jawa Timur pada umumnya, hendaknya dapat memaksimalkan semua potensi dan peluang yang ada.