• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kadar kholinesterase yang tidak normal dengan batasan nilai < 4600 U/l pada teknisi Perusahaan Pest Control di Jakarta Tahun 2014 sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar3,1%.

2. Gambaran petugas teknisi pest control adalahmedian umur petugas 38,50 tahun dan terbanyak petugas mempunyai pendidikan tinggi sebanyak 21 orang (65,6%), pengetahuan baik sebanyak 18 orang (56,1%), status gizi normal sebanyak 27 orang (84,4%),tata cara pencampuran pestisida yang baik sebanyak 22 orang (68,8%), frekuensi penyemprotan setiap hari sebanyak 22 orang (68,8%), pemakaian jumlah jenis pestisida kurang dari 2 jenis sebanyak 30 orang (93,8%) dan pemakaian alat pelindung diri yang tidak sesuai sebanyak 17 orang (53,1%).

3. Pada variabel umur dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) didapatkan ada hubungan yang signifikan dengan kadar kolinesterase pada petugas teknisi pest control, tetapi pada variabel lainnya didapatkan tidak

ada hubungan dengan kadar kolinesterase pada petugas teknisi Perusahaan

Pest Control di Jakarta Tahun 2014.

7.2. Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan, dapat dibuatkan saran sebagai berikut : 1. Bagi petugas teknisi pest control

a. Diharapkan selalu menggunakan Alat Pelindung Diri terutama pelindung kepala, pelindung tubuh, sepatu boot, masker, sarung tangan selama kontak dengan pestisida.

b. Menggunakan masker yang disesuaikan dengan jenis pestisida yang digunakan pada saat melakukan penyemprotan.

2. Bagi perusahaan pest control

a. Melakukan pemeriksaan kadar kolinesterase secara berkala untuk memberikan perlindungan bagi petugasnya akibat paparan pestisida. b. Melakukan pendataan petugas yang belum mendapatkan pelatihan

tentang bahaya keracunan pestisida baik pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan, dinas kesehatan DKI Jakarta maupun dari organisasi IPPHAMI.

3. Bagi Peneliti lain

a. Melakukan penelitian lebih lanjutmengenai tingkat keracunan pestisida dengan menggunakan desain case control serta mengembangkan kuesioner yang lebih baik lagi berupa pertanyaan yang tidak mengarahkan.

b. Memastikan adanya data sekunder yang spesifik menjelaskan pemeriksaan kadar kolinesterase berkala yang dilakukan oleh perusahaan pest control agar di dapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi kesehatan masing-masing petugas teknisinya.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Umar Fahmi. 1983. Pengamanan Keracunan Pestisida. Universitas Indonesia, Jakarta.

Achmadi, Umar Fahmi. 1985. Intersectoral Collaboration for Minimizing Behavioral Exposure To Pesticide Rationale From A Grossroots Study in Central Javanese Agriculture. Disertasi. Griffith University School Of AES. School Of Australian Environmental Studies. GU.P. 33-36.

Achmadi, Umar Fahmi. 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Achmadi, Umar Fahmi. 2011. Dasar-dasar penyakit berbasis lingkungan. Rajawali Pers, Jakarta.

Afriyanto. 2008. Kajian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Cabe di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

Alkhoiri, Amir. 1999. Kajian Cholinesterase Sebagai Parameter Dampak Pestisida. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Cetakan Pertam. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rinekas Cipta: Jakarta.

Azwar, Saefuddin. 1988. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Budiono, A.M.S. 1987.Pengukuran Aktivitas Kolinesterase, Pengamatan Kasus Keracunan Pestisida. Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Vol. XX No. 3.

Departemen Tenaga kerja. 1997/1998. Metode Pemeriksaan Kadar Cholinesterase dalam Serum Darah.Badan Perencanaan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pusat Hyperkes dan Keselamatan Kerja Depnaker. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI 1984. Pengenalan dan penatalaksanaan keracunan pestisida (Recognition and Management of Pestisside Poisonings).Direktorat Jenderal PPM & PLP.

Departemen Kesehatan RI. 1994. Pestisida yang Terdaftar dan Diijinkan di Indonesia. Dirjen P2M dan PLP.

Departemen Kesehatan RI, Pusat data Kesehatan. Dalam http://bankdata.depkse.go.id/profil/indo1997/annex/liic62htm.

Departemen Kesehatan RI, Undang-undang RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Kesehatan. Jakarta. Depkes RI.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 1999. Laporan Hasil Pemeriksaan Darah (aktivitas enzim kholinesterase) Tenaga Kerja Perusahaan Pengendalian Hama di DKI Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jakarta.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 2001. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Cholinesterase Darah Teknisi Pest Control. Seksi Kesehatan Lingkungan Tempat-tempat Umum Dinkes. DKI Jakarta.

Djoyosumarto, P. 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Jakarta. Agromedia Pustaka.

Faziah, Endah Gina. 2002. Pengaruh penggunaan alat pelindung diri dengan aktifitas cholinesterase pada teknisi perusahaan pest control di DKI Jakarta Tahun 2002 (Tesis). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia

Green, Lawrence. 1980. Health Education Palnning, A Diagnostic Approach. The John Hopkins University. Mayfield Publishing Co.5. California.

Hastono, Sutanto Prio. 2007. Modul Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian dan Tehnik Analisa Data. Salemba: Surabaya.

International Labour Office. 1975. Encyclopedia of Occupational Health and SafetyGeneva : ILO.

IPCS. Environmental Health Criteria 63: Organophosphorus Insecticides: A General Introduction. Geneva: WHO. 1986.

IPPHAMI. Daftar Perusahaan Pest Conrol yang Mendapar Ijin DKK DKI Jakarta.Ikatan Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Buku%20PEDOMAN%20PENG GUNAAN%20INSEKTISIDA.pdf

Kusnoputranto, H. 1996. Toksikologi Lingkungan, Logam Toksik dan B3. Universitas Indonesia, Fakultas Keesehatan Masyarakat dan Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan, Jakarta.

Komisi Pestisida. 1997. Pestisida Higiene Lingkungan. Komisi Pestisida, Jakarta.

Komisi Pestisida. 1998. Pengelolaan Pestisida di Indonesia. Komisi Pestisida, Jakarta.

Ma’aruf. 1982. Pengetahuan Dasar-Dasar Pestisida. Subdit P2 Pestisida, Direktorat H&S Ditjend P3M Depkes RI. Jakarta.

Muhibat, AS. 1986. Pencemaran Pestisida Pada Perkebunan Santosa PT Perkebunan XIII Pengalengan Jawa Barat dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Munaf, Sjamsuir.1997. Keracunan Akut Pestisida: Teknik Diagnosis, Pertolongan Pertama, Pengobatan dan Pencegahannya. Widya Medika. Jakarta,.

Mwanthi, MA dan Kimani, VN. 1993. Patterns of Agrochemical Handling and Community Response in Central Kenya. Journal of Environmental Health, May : 11-16.

Nurhayati. 1997. Hubungan model pakaian pelindung dengan penurunan kholinesterase pada petani penyemprot hama sayuran. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Salemba Medika: Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2010 tentang Pengendalian Vektor.

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.

Pratama, Gilang Rizky. 2008. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Pestisida Terhadap Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Sayuran Di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Tahun 2008. Jakarta. Poltekkes Jakarta II. Jurusan Keshatan Lingkungan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Prabowo, Kuat. 2002. Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Pekerjaan Dengan Aktivitas Kholinesterase Darah Pada Petani Pengguna Pestisida di Kabupaten Bandung Tahun 2001.

Priyanto. 2009. Toksikologi Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian Resiko. Depok. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi Indonesia (Leskonfi).

Raini, Mariana. 2007. Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida.Media Litbang Kesehatan Volume XVII No. 3 Tahun 2007.

Rahayu, Geneva. 1982. Efek pestisida organofosfat terhadap penurunan kadar Kolinesterase. Tesis.Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Ruhendi, Dedi. 2007. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Aktivitas Kholinesterase Darah Pada Petani Penyemprot Hama Tanaman Holtikultura di Kabupaten Majalengka Tahun 2007. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Runia, Yodenca Assti. 2008. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Keracunan Pestisida Organofosfat, Karbamat dan Kejadian Anemia Pada Petani Hortikultura di Desa Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

Rustia, Hana Nika. 2009. Pengaruh Pajanan Pestisida Golongan Organofosfat Terhadap Penurunan Aktivitas Enzim Cholinesterase Dalam Darah Petani

Sayuran Penyemprot Pestisida (Kelurahan Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Lampung Tahun 2009). Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sartono. 2002. Racun dan Keracunan. Cetakan I. Widya Medika: Jakarta.

Sastroutomo, S.S. 1992. Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak Penggunaannya. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sidharta, H. 1971. Keracunan Organofosfat (Insectisida).Majalah Kedokteran Indonesia, No. 7-8.

Simbolon, Bintang H. 2004. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penurunan Kadar Kolinesterase Darah Akibat Penggunaan Pestisida Pada Petani Penyemprot Hama Tanaman Di Kota Metro Propinsi Lampung Tahun 2004. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Soedarmo, S. 1990. Pestisida Tanaman. Kanisius. Jogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Suhenda, Dadang. 2007. Karakteristik Individu, Waktu Penyemprotan Terakhir, Pengetahuan, Perilaku dan Kadar Cholinesterase Darah Petani di Kabupaten Subang Tahun 2006. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

Suroso. 2002. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keracunan Pestisida Pada Petani Sayur di Kota Jambi Tahun 2002. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Suwarno. 1999. Hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan tindakan petani penyemprot kopi terhadap pemaparan pestisida di Kecamatan Rejang Lebong Selatan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Tarumingkeng, RC. 2008. Pestisida dan Penggunaanya. Institut Pertanian Bogor

Tugiyo. 1994. Tinjauan terhadap faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan keracunan pestisida pada tenaga kerja di PT Rentokil Indonesia, Jakarta Timur tahun 1990-1994. Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Tugiyo. 2003. Keracunan Pestisida Pada Tenaga Kerja Perusahaan Pengendalian Hama. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

WHO. 1972. Safe Use of Pesticide. WHO TRS : 813. Geneva.

WHO, 1986. Organophosphorus Insecticides: A General Instroduction Environmental Health Criteria.

WHO. 1993. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja (Early Detection of Occupational Disease). Alih Bahasa: dr. Joko Suyono, Editor: dr. Caroline Wijaya. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Wudianto, Rini. 2010. Petunjuk Penggunaan Pestisida Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya

Zuraida. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani di Desa Srimahi Tambun Utara, Bekasi Tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22988/4/Chapter%20II.pdf

http://psp.deptan.go.id/assets/file/PESTISIDA%20TERDAFTAR%20DAN%20D IIZINKAN%20-%202012.pdf [Diakses pada tanggal 8 januari 2015]

! ! ! ! ! ! ! ! ! !

KUESIONER PENELITIAN

TENTANG FAKTOR –FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

KERACUNAN PESTISIDA BERDASARKAN TOLERANSI TINGKAT

KOLINESTERASE PADA TEKNISI PERUSAHAAN PEST CONTROL DI

JAKARTA TAHUN 2014

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bersama ini saya Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan Lingkungan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ingin menyampaikan bahwa akan melaksanakan penelitian mengenai tingkat keracunan pestisida seperti judul di atas. Ini merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Untuk itu saya memohon kesediaan Saudara untuk menjawab pertanyaan dibawah ini dengan jujur, semua jawaban Saudara akan dijamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr. Wb.

Peneliti Jakarta, September 2014

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah mendapatkan informasi dan membaca penjelasan di atas, saya memahami tujuan dan manfaat pemeriksaan ini, saya mengerti bahwa pemeriksaan akan menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai responden dan saya menyadari bahwa pengambilan sampel darah ini tidak akan berdampak negatif bagi saya dan institusi. Saya menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam pemeriksaan kholinesterase ini sangat besar manfaatnya bagi kesehatan saya sebagai petugas teknisi pest control.

Dengan ditandatanganinya lembar persetujuan ini, maka saya menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan menjawab pertanyaan di kuesioner dengan sejujur-jujurnya.

Jakarta, September 2014 Ttd

No. A. IDENTITAS RESPONDEN 1.

Nomor Responden (diisi oleh peneliti) : 2.

Nama :

3.

umur :………Tahun

4.

Jenis Kelamin (Lingkari yang dipilih) : Laki-laki/ Perempuan 5.

Hasil Pemeriksaan Cholinesterase :………

6. Pendidikan 1. Tidak Sekolah 2. SD, SMP 3. SMA / Sederajat 4. Diploma/ Sarjana atau sederajat 7. Frekuensi Penggunaan Pestisida 1. Setiap 1 bulan 2. Setiap 2 minggu 3. 1 – 2 x/minggu 4. 3 – 4 x/minggu 5. Setiap hari No. B. STATUS GIZI 1 Berat Badan :………Kg 2 Tinggi Badan :………Cm 3 Status Gizi (diisi oleh peneliti) No C. PENGGUNAAN PESTISIDA 1. Sebutkan merk pestisida yang digunakan 1. ……….

2. ……….

3. ……….

4. ……….

5. ……….

6. ……….. 2. Dalam satu kali penyemprotan, berapa jenis

pestisida yang digunakan ? :………..Jenis Pestisida

No. D. PENGETAHUAN TENTANG PESTISIDA

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda anggap benar.

Coding (diisi oleh

peneliti) 1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan pestisida ?

a. obat yang digunakan untuk memberantas atau membasmi hama dan penyakit yang berbahaya bagi manusia

b. obat yang digunakan sebagai pemberantas hama yang tidak berbahaya bagi manusia

c. obat yang digunakan untuk memberantas dan membunuh serangga hidup

[ ] [ ]

2. Apakah bahaya atau dampak negatif dari penggunaan pestisida ?

a. dapat mengakibatkan keracunan bagi penggunanya dan mencemari lingkungan

b. tidak membahayakan baik manusia maupun lingkungan c. dapat membunuh tanaman yang ada disekitarnya

[ ] [ ]

3. Melalui apa saja pestisida dapat masuk kedalam tubuh ? a. kulit, mulut, dan pernapasan

b. luka yang terbuka

c. makanan yang tercemar pestisida

[ ] [ ]

4. Menurut anda informasi penting apa saja yang tercantum pada label kemasan wadah pestisida ?

a. cara penggunaan, tindakan pencegahan, dan pertolongan pertama

b. merk pestisida atau nama dagang dan harga pestisida c. nama perusahaan dan tanggal kadaluarsa

[ ] [ ]

5. Menurut anda apa yang harus diperhatikan pada saat penyemprotan ? a. Penyemprotan searah dengan arah angin

b. Penyemprotan berlawanan dengan arah angin c. Penyemprotan dilakukan didalam ruangan

[ ] [ ]

6. Menurut anda bagaimanakah cara penanganan bekas wadah pestisida yang benar ?

a. Dikubur atau ditimbun dengan tanah dan jauh dari sumber air b. Dibakar jauh dari pemukiman

c. Dibuang kesungai atau tempat sampah

[ ] [ ]

7. Menurut anda apakah tanda-tanda keracunan pestisida ?

a. Sakit kepala, penglihatan kabur, mual, sesak napas, muntah-muntah, dan pingsan

b. Tidak terjadi apa-apa c. Tidak tahu

[ ] [ ]

8. Menurut anda apakah manfaat dari pakaian pelindung bagi penyemprot

b. Menghindari sengatan matahari

c. Sebagai kewajiban yang telah ditetapkan oleh perusahaan tempat saya bekerja

9. Menurut anda apakah akibat jika bekas wadah pestisida digunakan kembali sebagai wadah untuk kepentingan lain (misal: tempat air, minyak, dll)

a. Dapat menyebabkan kontak dan keracunan dengan pestisida yang masih tersisa di wadah

b. Menyebabkan bau pada air dan minyak c. Tidak menyebabkan apapun

[ ] [ ]

10. Menurut anda apakah pertolongan pertama bagi petugas pest control yang mengalami keracunan pestisida?

a. Pindahkan petugas pest control jauh dari sumber pestisida, longgarkan pakaiannya, gerakan tangannya, dan segera hubungi petugas kesehatan

b. Dibiarkan hingga sadar sendiri c. Tidak tahu

[ ] [ ]

11. Menurut anda, kapan alat pelindung diri harus digunakan ? a. Waktu mencampur, menyemprot dan mencuci peralatan b. Boleh digunakan kapan saja

c. Tergantung lamanya penyemprotan yang dilakukan

[ ] [ ]

12. Dimana harus dilakukan penakaran, pengenceran dan pencampuran pestisida ?

a. Di ruang tertutup

b. Di tempat yang terbuka atau di luar ruangan c. Dimana saja bisa

[ ] [ ]

13. Menurut anda apa yang harus dilakukan apabila setelah melakukan penyemprotan anda mengalami sakit kepala dan tidak kunjung sembuh ?

a. Berhenti kontak dengan pestisida

b. Minum obat sakit kepala/ penghilang nyeri c. Segera berobat ke dokter

[ ] [ ]

14. Setelah melakukan penyemprotan apa yang sebaiknya dilakukan dengan pakaian kerja ?

a. Di pakai di pekerjaan selanjutnya b. Di cuci dengan sabun

c. Di jemur ditempat yang terkena matahari

[ ] [ ]

15. Apakah tujuan penyemprotan yang anda lakukan ? a. Mencegah serangan hama

b. Mengendalikam serangan hama c. Membunuh serangan hama

No. E. TATA CARA PENCAMPURAN PESTISIDA

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda anggap benar.

Coding (diisi oleh

peneliti) 1 Darimana anda memperoleh informasi tentang tata cara meracik

pestisida ?

a. Pada label yang berada di kemasan/ wadah pestisida b. Teman sekerja

c. Pengalaman sendiri

[ ] [ ]

2 Untuk meningkatkan keampuhan pestisida, apakah saudara mencampur beberapa jenis pestisida dalam sekali penyemprotan (2-3 jenis) ?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. tidak

[ ] [ ]

3 Bagaimanakah cara anda menentukan dosis pestisida yang diformulasikan atau dicampur ?

a. mengikuti petunjuk pada label atau petugas setempat b. menanyakan pada teman sekerja/ petugas pest control lain

c. mengira-ngira takaran untuk setiap jenis pestisida yang dicampur

[ ] [ ]

4 Berapa kali anda melakukan penyemprotan dalam seminggu ? a. 1 x/minggu

b. 2 x/minggu c. Setiap hari

[ ] [ ]

5 Bagaimana cara anda mengetahui dosis yang anda gunakan dalam pencampuran pestisida ?

a. Berdasarkan petunjuk yang terdapat di kemasan

b. Berdasarkan pengalaman yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari

c. Berdasarkan arahan atau ucapan teman sekerja

[ ] [ ]

F. ALAT PELINDUNG DIRI (Beri tanda pada jawaban yang dipilih)

No. Pernyataan Selalu

Kadang-kadang Tidak 1. Saya menggunakan baju lengan panjang pada saat

melakukan penyemprotan pestisida

2. Saya menggunakan celana panjang pada saat melakukan penyemprotan pestisida

3. Saya menggunakan masker pada saat melakukan penyemprotan pestisida

4. Saya menggunakan pelindung mata pada saat melakukan penyemprotan pestisida

5. Saya menggunakan sarung tangan pada saat melakukan penyemprotan pestisida

6. Saya menggunakan topi atau pelindung kepala pada saat melakukan penyemprotan pestisida 7. Saya menggunakan sepatu boot pada saat

melakukan penyemprotan pestisida

8. Saya membersihkan atau mencuci alat pelindung diri setelah melakukan penyemprotan pestisida

`No. G. PELATIHAN PENGAMANAN PENGGUNAAN PESTISIDA Coding

1. Apakah perusahaan tempat anda bekerja pernah memberikan pelatihan/ bimbingan kepada petugasnya dalam 2 tahun terakhir ? (Jika jawaban tidak, maka pertanyaan 2-6 tidak perlu dijawab)

a. Ya b. Tidak

[ ] [ ]

2. Jika Ya, tentang apa pelatihan tersebut ? a. Dampak negative dari pestisida

b. Keuntungan digunakannya pestisida dalam kegiatan pest control c. Tata cara yang baik dan aman dalam pengelolaan dan penggunaan

pestisida

[ ] [ ]

3. Dalam pelatihan apakah dijelaskan tentang bahaya dari penggunaan pestisida ?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

[ ] [ ]

4. Dalam waktu berapa kali pelatihan tersebut dilakukan oleh perusahaan anda ?

a. 1 kali b. 2 kali

c. 3 kali, atau lebih

[ ] [ ]x

5. Menurut anda, apakah manfaat dari pelatihan tersebut terhadap diri anda ? a. Dapat mengetahui dampak negative dari pestisida

b. Dapat mengetahui keuntungan dari penggunaan pestisida

c. Dapat mengetahui cara aman dalam pengelolaan dan penggunaan pestisida

[ ] [ ]

6. Apakah pada saat pelatihan ada penjelasan mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan darah pada petugas pest control secara berkala ?

a. Ya

b. Kadang – kadang c. tidak

UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Cholinesterase .107 32 .200* .979 32 .756 Umur .166 32 .025 .926 32 .031 Pend .312 32 .000 .768 32 .000 PENGETAHUAN .234 32 .000 .746 32 .000 Gizi .100 32 .200* .965 32 .381 FP .414 32 .000 .647 32 .000 JML_JENISPESTISIDA .299 32 .000 .600 32 .000 TATACARA .194 32 .004 .934 32 .050 APD .215 32 .001 .885 32 .003

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

UJI UNIVARIAT 1. Kolinesterase Statistics Kolinesterase_baru N Valid 32 Missing 0 Mean 1.0313 Median 1.0000 Mode 1.00 Std. Deviation .17678 Minimum 1.00 Maximum 2.00

2. Umur

3. Tingkat Pendidikan

Kolinesterase_baru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Normal 31 96.9 96.9 96.9 Tidak normal 1 3.1 3.1 100.0 Total 32 100.0 100.0 Statistics Umur N Valid 32 Missing 0 Mean 35.41 Std. Error of Mean 1.894 Median 38.50 Mode 40 Std. Deviation 10.716 Minimum 18 Maximum 52 Statistics Pendidikan_baru N Valid 32 Missing 0 Mean 1.6563 Median 2.0000 Mode 2.00 Std. Deviation .48256 Minimum 1.00 Maximum 2.00

4. Pengetahuan

Pengetahuan_baru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pengetahuan Buruk 14 43.8 43.8 43.8

Pengetahuan Baik 18 56.3 56.3 100.0

Total 32 100.0 100.0

5. Status Gizi

Gizi_baru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurus 5 15.6 15.6 15.6

Normal 27 84.4 84.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Pendidikan_baru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 11 34.4 34.4 34.4 Tinggi 21 65.6 65.6 100.0 Total 32 100.0 100.0 Statistics PENGETAHUAN N Valid 32 Missing 0 Mean 26.44 Median 28.00 Mode 29 Std. Deviation 3.528 Minimum 12 Maximum 30

6. Frekuensi Penyemprotan Pestisida

FP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid setiap 1 bulan 2 6.3 6.3 6.3

setiap 2 minggu 1 3.1 3.1 9.4

1-2 kali/ minggu 6 18.8 18.8 28.1

3-4 kali/ minggu 1 3.1 3.1 31.3

setiap hari 22 68.8 68.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

7. Tata Cara Pencampuran Pestisida

Statistics TATACARA N Valid 32 Missing 0 Mean 7.16 Median 7.50 Mode 8 Std. Deviation 1.668 Minimum 4 Maximum 10 Statistics FP N Valid 32 Missing 0 Mean 4.25 Median 5.00 Mode 5 Std. Deviation 1.244 Minimum 1 Maximum 5 Sum 136

Tatacara_baru1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 10 31.3 31.3 31.3

Baik 22 68.8 68.8 100.0

Total 32 100.0 100.0

8. Jumlah dan Jenis Pestisida

Statistics JML_JENISPESTISIDA N Valid 32 Missing 0 Mean 1.66 Median 1.50 Mode 1 Std. Deviation .971 Minimum 1 Maximum 6 Jumlahjenis_baru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang dari 2 jenis 30 93.8 93.8 93.8

Lebih dari 2 jenis 2 6.3 6.3 100.0

9. Alat Pelindung Diri Statistics APD N Valid 32 Missing 0 Mean 12.50 Std. Error of Mean .710 Median 13.00 Mode 16 Std. Deviation 4.016 Minimum 1 Maximum 18 APD_baru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 17 53.1 53.1 53.1

Baik 15 46.9 46.9 100.0

UJI BIVARIAT

1. Gambaran Umur dengan Kolinesterase (Uji Korelasi & Regresi Linear)

Correlations

Umur Cholinesterase

Umur Pearson Correlation 1 .371*

Sig. (2-tailed) .036

N 32 32

Cholinesterase Pearson Correlation .371* 1

Sig. (2-tailed) .036

N 32 32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .371a .138 .109 1290.437

a. Predictors: (Constant), Umur

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7996709.766 1 7996709.766 4.802 .036a

Residual 4.996E7 30 1665227.537

Total 5.795E7 31

a. Predictors: (Constant), Umur

b. Dependent Variable: Cholinesterase

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6340.799 799.043 7.935 .000 Umur 47.397 21.629 .371 2.191 .036

2. Gambaran Tingkat Pendidikan dengan Kolinesterase Group Statistics

Pendidikan_baru N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Cholinesterase Rendah 11 7435.45 1474.356 444.535

Tinggi 21 8324.57 1235.104 269.522

3. Gambaran Pengetahuan dengan Kolinesterase

Group Statistics

Pengetahuan_baru N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Cholinesterase Pengetahuan Buruk 14 8447.93 1293.574 345.722

Pengetahuan Baik 18 7685.28 1363.814 321.454

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper Cholinesterase Equal variances assumed .189 .667 -1.810 30 .080 -889.117 491.178 -1892.236 114.002 Equal variances not assumed -1.710 17.520 .105 -889.117 519.859 -1983.451 205.217

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper

Cholinesterase Equal variances assumed .141 .710 1.605 30 .119 762.651 475.308 -208.059 1733.360 Equal variances not assumed 1.616 28.758 .117 762.651 472.077 -203.208 1728.510

4. Gambaran Status Gizi dengan Kolinesterase Group Statistics

Gizi_baru N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Cholinesterase Kurus 5 7777.00 2025.880 906.001

Normal 27 8063.74 1258.661 242.229

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper

Cholinesterase Equal variances assumed 3.246 .082 -.425 30 .674 -286.741 674.658 -1664.577 1091.095 Equal variances not -.306 4.589 .773 -286.741 937.824 -2763.962 2190.480

5. Gambaran Tata Cara Pencampuran dengan Kolinesterase Group Statistics

Tatacara_baru1 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Cholinesterase Buruk 10 7695.20 1179.179 372.889

Baik 22 8166.09 1446.094 308.308

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper

Cholinesterase Equal variances assumed .187 .668 -.900 30 .375 -470.891 523.064 -1539.129 597.348 Equal variances not assumed -.973 21.254 .341 -470.891 483.839 -1476.357 534.575

6. Gambaran Frekuensi Penyemprotan dengan Kolinesterase (Uji Anova)

Descriptives

Cholinesterase

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

setiap 1 bulan 2 7003.50 3589.981 2538.500 -25251.20 39258.20 4465 9542 setiap 2 minggu 1 9070.00 . . . . 9070 9070 1-2 kali/ minggu 6 7871.33 1638.223 668.802 6152.12 9590.54 6369 10812 3-4 kali/ minggu 1 9874.00 . . . . 9874 9874 setiap hari 22 8019.41 1089.075 232.191 7536.54 8502.28 6030 9689 Total 32 8018.94 1367.285 241.704 7525.98 8511.90 4465 10812

7. Gambaran Jumlah Jenis Pestisida dengan Kolinesterase Group Statistics

Jumlahjenis_baru N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Dokumen terkait