A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ibu yang memiliki anak ASD selama masa kehamilan dan setelah melahirkan melakukan beberapa kesalahan-kesalahan yang menjadi faktor penyebab ataupun memicu anak mengalami ASD. Bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan oleh ibu sewaktu hamil ialah kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan dan janinnya. Ibu tetap menggunakan make-up yang memiliki kandungan merkuri yang berbaya bagi janin. Pola makan ibu tidak dijaga sewaktu hamil, mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang relatif lama terutama pada tri-semester pertama. Lingkungan tempat tinggal ibu sewaktu hamil tercemar oleh timbal sehingga mempengaruhi janinnya. Setelah melahirkan gizi yang diberikan untuk anak terlalu berlebihan serta anak yang di jaga oleh orang lain sehingga komunikasi kurang terjalin antara ibu dan anak. Bentuk bentuk kesalahan tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan anak sehingga dapat memicu anak mengalami ASD.
2. Hambatan perkembangan yang dialami oleh anak menimbulkan reaksi-reaksi bermacam dari ibu. Ibu yang yang mulai menyadari hambatan perkembangan anaknya merasa bingung,cemas, kaget, sedih, stres, menyangkal kondisi
anak. Tindakan yang dilakukan ibu dengan memeriksakan kondisi anak ke dokter ataupun psikolog dan mencari informasi yang terkait dengan anak di buku, media internet maupun tempat-tempat terapi. Mengetahui anak mengalami ASD sehingga ibu merasa bersalah, bentuk rasa bersalah ibu di tunjukkan dengan menyalahkan diri sendiri dan orang lain, merasa kurang bertanggung jawab sebagai seorang ibu, dan berhenti bekerja.
3. Rasa bersalah yang dirasakan oleh ibu berdampak terhadap sikap ibu terhadap anaknya. Dampak dari rasa bersalah itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Dampak rasa bersalah dalam bentuk positif ialah ibu menjadi lebih dekat dengan anaknya, selalu mendampingi anak dan peka terhadap kondisi anak. Ibu terbuka kepada orang lain mengenai kondisi yang dialami oleh anak sehingga dapat membantu ibu lebih banyak mendapatkan informasi mengenai ASD. Dampak rasa bersalah yang dimiliki oleh ibu juga memiliki dampak negatif bagi anak. Ibu yang selalu mengikuti semua keinginanan anak sehingga kurang tegas terhadap anak sehingga dapat mengacaukan diet yang telah di terapkan untuk anak. Ibu yang selalu melindungi anak, menjadi tameng untuk anaknya akan memberikan dampak negatif pada anak dengan menghambat kemandirian anak. Anak akan tergantung terus pada ibu dan sulit untuk lepas dari ibu yang selalu berada di samping anak sehingga kelak anak tidak dapat mandiri.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain untuk:
1. Orang tua
Orang tua terutama calon ibu harus lebih mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang memadai tentang kehamilan dan calon bayinya nanti. Hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan serata kesehatan janin di dalam kandungan perlu di ketahui ibu dan menjadi perioritas ibu.
2. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial ibu serta orang-orang yang berada di sekitarnya sangat berpengaruh pada psikologis ibu. Dukungan sosial sangat membantu ibu untuk dapat merawat anaknya yang mengalami ASD. Dukungan sosial dari orang-orang terdekat ibu dapat membantu psikologis ibu sehingga tidak melakukan hal-hal yang negatif untuk anak dan dirinya.
3. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperdalam lagi penelitian tentang rasa bersalah orang tua yang memiliki anak ASD.
80
pola asuh yang tepat bila memiliki anak hiperaktif. Yogyakarta:Rapha
Publishing
Baumeister, R. F., Stillwell, A. M., & Heatherton, T. F. (1994). Guilt: An interpersonal approach. Journal of psychological bulletin, 115 (2): 243-267. ISSN 0033-2909.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Creswell, J. W. (2010). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Danim, S. (2002). Menjadi peneliti kualitatif: Ancangan metodologi, presentasi,
dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan peneliti pemula bidang ilmu-ilmu sosial, pendidikan, dan humaniora. Bandung : CV. Pustaka Setia
Djamarah, S. B. (2004). Pola komunikasi orang tua dan anak dalam keluarga
(sebuah perspektif pendidikan islam). Jakarta: Rineka Cipta
Effendi, M. (2008). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.
Fatmawati., & Rauf, S. P. (2014). Faktor yang mempengaruhi kecemasan orang tua terhadap perkembangana anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri Parangtambung Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosi, 4 (2), 176-180. ISSN: 2302-1721.
Feist, J. G., & Feist, J. (2010). Teori kepribadian, Ed.7: Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Hambali, A., & Jaenudin, U. (2013). Psikologi kepribadian lanjutan (studi atas
teori dan tokoh psikologi kepribadian). Bandung: Pustaka Setia.
Handojo, Y. (2008). Autisma: Petunjuk praktis dan pedoman materi untuk
mengajar anak normal, autis dan perilaku lain. Jakarta: Buana Ilmu Populer
Hasdianah, HR. (2013). Autis pada anak, pencegahan, perawatan dan
Hersinta., Soepomo. V. (2012). Aktualisasi diri dalam mengkomunikasikan
meaning of suffering pada ibu dengan anak penyandang autis. Jurnal Communicare, 5 (1), 1-22. ISSN 1827-9768.
Hidayati, F. (2013). Pengaruh pelatihan “pengasuhan ibu cerdas” terhadap stress pengasuhan pada ibu dari anak autis. Jurnal Psikoislamika, 10 (1), 29-40. Hidayati, N. (2011). Dukungan sosial bagi keluarga anak berkebutuhan khusus.
Jurnal Insan, 13 (1), 12-20.
Himpsi. (2005). Penanganan dini 7 tahun pertama bagi anak dengan autisme : Kunci keberhasilan di tahap selanjutnya. Artikel. Tidak diterbitkan
Kusumayanti, G. A D. (2011). Pentingnya pengaturan makanan bagi anak autis.
Jurnal Gizi Poltekkes Denpasar, 2(1), 1-8.
Kosasih, E. (2012). Cara bijak memahami anak berkebutuhan khusus. Bandung : Yrama Widya
Lewis, Michael, dkk. (2000). Handbook of emotion. London: The Guildford Press. Nirwana, B.A. (2011). Psikologi ibu, bayi dan anak.Yogyakarta: Nuha Medika
Nuryanti, L. (2008). Psikologi anak. Jakarta: Indeks
Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa.Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.
Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus,
jilid kedua .Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.
Marienzi, R. (2012). Meningkatkan kemampuan mengenal konsep angka melalui metode multi sensory bagi anak autis. Jurnal Ilmialh Pendidikan Khusus,
1(3), 320-331.
McCandless, J. (2003). Children with starving brains: Anak-anak dengan otang
yang “Lapar” panduan penanganan medis untuk penyandang gangguan spectrum autism. Jakarta: Gramedia
Melisa, F. (2013). Resiko autism tidak berkorelasi dengan vaksinasi balita.
Online.http://www.republika.co.id/berita/humaira/ibuanak/13/03/30/mkgjw6-risiko autisme-tidak-berkorelasi-dengan-vaksinasi-balita. Diakses pada tanggal 5 april 2015.
Muniroh, S. M. (2010). Dinamika riselensi orang tua anak autis. Jurnal
Penelitian,7(2),1-11.
Priyatna, A. (2010). Amazing autism! Memahami,mengasuh, dan mendidik anak
autis. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Rachmayanti,S., Zulkaida. A. (2007). Gambaran penerimaan orang tua terhadap anak autisme serta peranannya dalam terapi autism. Jurnal Pendidikan, 1 (1),
1-17.
Safaria, T. (2005). Autisme:Pemahaman baru untuk hidup bermakna bagi orang
tua. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Semiawan, C. R., Mangunsong, F. (2010). Keluarbiasaan ganda (twice
exceptionality): Mengeksplorasi, mengenal, mengidentifikasi, dan menanganinya. Jakarta: Kencana.
Suharsaputra, U. (2012). Metode penelitian kuantitatif,kualitatif dan tindakan. Bandung: Refika Aditama
Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono . (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D . Bandung: Alfabeta.
Supartini, E. (2009). Program son-rise untuk pengembangan bahasa anak autis.
Jurnal pendidikan khusus, 5(2), 44-54.
Syahputra,W. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa bersalah
mahasiswamengakses situs porno (Skripsi). Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/460/1/WAHYU%2 0SYAHPUTRA-FPS.PDF
Yuwono, J. (2012). Memahami anak autistic (kajian teoritik dan empiric). Bandung: Alfabeta
Widyatamma, Tim. (2010). Kamus psikologi. Jakarta: Penerbit Widyatamma. Winarno. (2013). Autisme dan peran pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
83