• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

1. Objek dan atraksi wisata yang terdapat di Kabupaten Sintang pada umumnya di dominasi oleh objek dan atraksi wisata alam dan budaya lokal.

2. Kecamatan Kelam Permai merupakan wilayah yang paling potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pada skala Kabupaten, dan 80% desanya memiliki kesesuaian wisata tinggi untuk dikembangkan pada skala kecamatan dan sisanya termasuk desa dengan kategori sedang.

3. Konsep pengembangan dan penataan wisata di Kecamatan Kelam Permai adalah ekowisata yang mengedepankan pemanfaatan sumberdaya alam dan budaya yang bertanggungjawab terhadap kelestariannya.

4. Model pengembangan ekowisata di Kecamatan Kelam Permai di bagi kedalam dua zona, yaitu zona utama pusat pengembangan ekowisata dan zona utama pendukung pengembangan ekowisata. Sequency ruang dibuat dengan pola semakin menjauh dari pusat pengembangan maka fasilitas dan aktivitas akan semakin sederhana.

5. Program pengembangan dibuat untuk menjaga keberlanjutan kawasan dengan cara mempertahankan kualitas biofisik, seperti pembangunan fasilitas wisata yang ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip efisiensi energi serta melakukan pelestarian nilai-nilai budaya lokal

Saran

1. Perlu adanya kebijakan dan perencanaan terpadu yang mendukung pengendalian pembangunan dan pengelolaan kawasan.

2. Perlu lebih meningkatkan keterlibatan masyarakat mulai dari proses perencanaan sampai pelaksanaan program yang berpihak kepada masyarakat lokal.

3. Pemerintah daerah diharapkan lebih meningkatkan perannya untuk mengembangkan berbagai program guna meningkatkan kualitas produk wisata, meningkatkan kesadaran masyarakat lokal tentang wisata serta berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian masyarakat lokal terkait wisata.

Aronoff, S. 1991. Geographic Information System: A Management Perspective . Ottawaa: WDL Publication.

Aryanto R. 2003. Environmental Marketing pada Ekowisata Pesisir:

Menggerakan Ekonomi Rakyat Daerah Otonom, http://Rudyct.Tripod.com. Diakses [ 1 september 2008].

Avenzora R. 2003. Ecotourism. Evaluasi Tentang Konsep. Makalah Seminar Pengembangan Program Studi Ekowisata pada Fakultas Biologi Universitas Andalas. Padang: 4-5 September 2003.

Badan Pusat Statistik. 2008. Kabupaten Sintang Dalam Angka Tahun 2007. Sintang : Badan Pusat Statistik.

Barus B, Wiradisastra US. 2000. Sistem Informasi Geografis. Bogor: Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi.

Bernhardsen, T. 2001. Geographic Information System: an Introduction, third edition. Canada ISBN 0-47968-0.

Brooks RG. 1988. Site Planning, Environment, Process and Development. USA: Prentice-Hall.Inc.

Buchsbaum BD. 2004. Ecotourism and Sustainable Development in Costa Rica. Http://scholar. lib.vt.edu/these/available/etd. [ 28 April 2009]

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita. Damanik J dan Weber HF. 2006. Perencanaan Ekowisata, dari Teori ke Aplikasi.

Yogyakarta: Andi.

Demers MN. 2003. Fundamental of Geographic Information system, Second Edition. USA: John Wiley and Sons Inc.

Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus Dan Tertinggal Bappenas. 2004.Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Jakarta: Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus Dan Tertinggal Bappenas

Elly MJ. 2006. Rencana Pengembangan Wisata Bahari di Kawasan Perairan Teluk ada, Banten dengan Pendekatan Sistem Geografis. Tesis Program Studi Ilmu Komputer. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor

Foote KE, dan Lynch M. 1996. Geographic Infromation System as Intregrating Technology: Context, Concept, and Definitions. Di dalam: The Geographer,s Craft Project. Austin : Departement of Geography, Univ. of Texas.

Gunn,C.A. 1994. Tourism Planning Basics.Concepts, Cases.Third Edition. London: Tylor and Francis Ltd.

Hardjowigeno S. dan Widiatmaka. 2001. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Tanah. Bogor: Fakultas Pertanian IPB.

[ICOMOS] International Scientific Committee on Cultural Tourism. 1999. International Cultural Tourism Charter: Managing Tourism at Places of Herritage Significance. http://www.icomos.org/tourism/charter.html [ 28 April 2008].

Inskeep E. 1991. Tourism Planning. An Integrated and Sustainable Development Approach. VNR Tourism and Commercial Recreation Series. New York : Van Nostrand Reinhold.

Jafari. 2000. Encyclopedia of Tourism. New York: Routledge.

Kelly ME. 1998. Tourism Planning: What to Consider in Tourism Plan Making. APA Proceeding. http://design.asu.edu/apa/proceedings98/Kelly/kelly.html - 27k – diakses [3 september 2008]

Knudson DM. 1980. Outdoor Recreation. London : Mac Millan Publishing Co.,Inc. Mitchel B,Setiawan B dan Rahmi DH. 2007. Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan.Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Nurisyah S, Sunatmo, Sasmintohadi, Bahar A. 2003. Pedoman Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Kawasan Konservasi Laut.

Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan.

Nurisyah S. 2000. Rencana Pengembangan Fisik Kawasan Wisata Bahari di Wilayah Pesisir Indonesia. Buletin Taman dan Lanskap Indonesia 2000; Nurisyah S, Pramukanto Q, Wibowo S. 2003. Daya Dukung dalam Perencanaan

Tapak. Bahan Perkuliahan AGR 362 (Analisis dan Perencanaan Tapak) PS Aristektur Lanskap. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pendit N. 2006. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya

Paramita.

Pitana IG dan Gayatri PG. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Porteous JD. 1996. Environmental Aesthetics, Ideas, Politics and Planning. New York: Routledge.

Rodie S dan Streich A. 2000. Landscape Sustainability. Lincon : NU Institut of Agriculture and Resource.

Http://ianrpubs.unl.edu/horticulture/g1405.htm#environ. Diakses [ 25 Oktober 2008].

Rosyidie A. 2000. Restrospek dan Prospek Pengembangan Pariwisata pada Pulau-pulau Kecil. Di Dalam : Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Ekosistem Pantai dan Pulau-pulau Kecil dalam Konteks Negara Kepulauan. Yogyakarta, 2 September 2000. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

Saaty TL. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Setiono L, Penerjemah; Peniwati K, editor. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Decision Making for Leaders, The Analythical Hierarchy Process for Decisions in Complex World.

Sekartjakrarini S. 2004. Ekowisata. Konsep Pengembangan dan Penyelenggaraan Pariwisata Ramah Lingkungan. Makalah di Sampaikan dalam Kuliah Umum Masalah Pembangunan dan Lingkungan di Program S3 Kelas Penyelenggaraan Khusus Kimpraswil Plus Program Studi PSL-IPB, diselenggarakan oleh Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor . Tanggal 15 Mei 2004.

Simonds JO. 1983. Landscape Architecture. New York: McGraw-Hill Book Co. Smith SLJ. 1989. Tourism Analysis : A Hanbook. England : Longman Group Uk

Limited.

Star.J and J Estes.1990. Geographic Information System an Introduction. New Jersey: Prentice Hall.

Soemarwoto O. Ekologi Lingkungan Hidup Pembangunan. Penerbit Djambala. Sujarto D. 1985. Beberapa Pengertian tentang Perencanaan Fisik. Jakarta :

Bharata Karya Aksana.

Suparmoko M. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi Universitas Gadjahmada Yogyakarta.

Suradnya IM. 2006. Analisis Faktor-Faktor Daya Tarik Wsata Bali Dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Pariwisata Daerah Bali. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/(12)oca-suradnya-daya tarik wisata(1).pdf diakses [ 1 September 2008].

Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi. Suwantoro G. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius Press.

Wangpaichitr, S. 1995. Lanscape for Tourism. Tourism Development and Landscape Change. Prosiding The 32nd International Federation of Landscape Architecture World Congres . Bangkok, 21-24 Oktober 1995. Bangkok : Thai Association of Landscape Architecs.

Warpani SP dan Warpani IP. 2007. Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung. Bandung : Penerbit ITB Bandung.

Wramner P et al. 2005. Sustainable Coastal Tourism Module. http:// www.netcoast.nl/coastlearn/website/tourism/con_coastaltourism.html. diakses [ 28 April 2009]

Yoeti HOA et al .2006. Pariwisata Budaya Masalah dan Solusinya. Jakarta. :Pradnya Paramita.

Yusiana LS. 2007. Perencanaan Lanskap Wisata Pesisir Berkelanjutan di Teluk Konga, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Tesis Program Studi Arsitektur Lanskap. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.