• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran induktif matematis siswa

yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori dan terkategori rendah.

2. Pencapaian kemampuan penalaran matematis siswa kelompok KAM atas dan bawah yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan pencapaian kemampuan penalaran matematis siswa kelompok KAM tengah yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori. Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa kelompok KAM atas yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa kelompok KAM tengah dan bawah yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori.

3. Disposisi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori dan terkategori baik.

4. Disposisi matematis siswa kelompok KAM atas yang mendapatkan pembelajaran inquiry co-operation model dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan disposisi matematis siswa kelompok KAM tengah dan bawah yang mendapatkan

101

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran inquiry co-operation model lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran inquiry co-operation model dapat meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis, maka pembelajaran inquiry co-operation model dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk di terapkan dalam pembelajaran matematika sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis siswa.

2. Pembelajaran dengan inquiry co-operation model menggunakan LKS, maka dalam penggunaan pembelajaran inquiry co-operation model diharapkan guru dapat membuat LKS yang lebih baik untuk lebih mneingkatkan kemampuan penalaran induktif matematis.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada materi kubus dan balok. Diharapkan kepada para peneliti lainnya untuk dapat mengembangkan pembelajaran inquiry co-operation model pada materi lainnya. Seperti persamaan linear dua variabel, aritmatika sosial, atau bangun ruang sisi lengkung.

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, D. (2014). Meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi serta disposisi matematik siswa SMP melalui pembelajaran inkuiri terbimbing. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ansjar, M. & Sembiring. (2000). Hakikat pembelajaran MIPA dan kiat pembelajaran matematika di perguruan tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Armiati. (2011). Peningkatan kemampuan penalaran matematis, komunikasi matematis, dan kecerdasan emosional mahasiswa melalui pembelajaran berbasis masalah. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Baroody, A.J. (1993). Problem solving, reasoning, and communicating (K-8), helping children think Mathematically. New York : Merril, an imprint of Macmillan Publishing Company.

Bell, F.H. (1978). Teaching and learning mathematics (in secondary school). Iowa: Wm. C. Brown Company.

Dahar, R.W. (2006). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.

Dahlan, J.A. (2004). Meningkatkan kemampuan penalaran dan pemahaman matematik siswa sekolah lanjutan tingkat pertama melalui pendekatan pembelajaran open-ended.(Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Depertemen Pendidikan Nasional. (2002). Kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depertemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Pusat Kuriulum Balitbang Depdiknas.

Depertemen Pendidikan Nasional. (2013). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No.23. Jakarta: Pusat Kuriulum Balitbang Depdiknas. Dienes, Z,. P. (1969). Mathematics in the primary school. London: Macmillan and

Co Ltd.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (1995). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gani, R.A. (2007). Pengaruh pembelajaran metode inkuiri model alberta terhadap kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika siswa SMA. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gregg, P.A. (2005). Using writing as a vehicle to assess mathematical disposition.

Current Issues in Middle Level Education (CIMLE), Vol.11, hlm.33-34 Haryanto, D. (2013). Penerapan model search, solve, create, and share dengan

pendekatan problem posing untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Henningsen, M dan Stein, M.K. (1997). “Mathematical task and student

cognition: classroom-based factors that support and inhibit high-level mathematical thinking and reasoning”. Journal for Research in Mathematics Education. 28, hlm. 524-549.

Hutabarat, D. (2008). Studi perbandingan kemampuan penalaran dan representasi matematis kelompok siswa yang belajar inkuiri dan biasa: studi eksperimen di salah satu SMP negeri di DKI Jakarta. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hutajulu, M. (2010). Peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematik siswa sekolah menengah atas melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesumawati, N. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi matematis siswa SMP melalui pendekatan pendidikan matematika realistik.(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

John, G.A., & Thornton, C.A. (1993). Vygotsky revisited: nurturing young

children’s understanding of number. Focus on Learning Problems in

Mathematics, 15, hlm, 18-28.

Learning, A. (2004). Focus on nquiry: ateacher’s guide to implementing

inquiry-based learning. [online]. Tersedia :

https://education.alberta.ca/media/313361/focusoninquiry.pdf [2013] Mahmudi, A. (2010) Pengaruh pembelajaran dengan strategi MHM berbasis

masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif, kemampuan pemecahan masalah, dan disposisi matematis, serta persepsi terhadap kretivitas. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mandur, K; Sadra,W.Suparta,N. (2013). Kontribusi kemampuan koneksi, kemampuan Representasi, dan disposisi matematis terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA swasta di kabupaten Manggarai. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol2.

Meltzer, D.E. (2002). Addendum to: the relationship between mathematics preparation and conceptual learning gain in physics: apossible “Hidden

Variable” in diagnostic pretest score. [online].

Mudzikah, A. (2012). Pembelajaran berbasismasalah berbantuan komputer untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, pemecahan masalah dan disposisi matematik siswa sekolah menengah atas. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mullis, I., Martin, M.O., Ruddock, G.J., O’Sullivan, C.Y., & Preuschoff, C. (2000). TIMMS 1999. International mathematics report. Boston: The International Study Boston College.

Murni, A. (2013). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis siswa SMP melalui pembelajaran metakognitif berbasis softskill.(Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muslim, A.P. (2013). Peningkatan kemampuan representasi dan disposisi matematis siswa SMP melalui penerapan thinking aloud pair problem solving disertai hypnoteaching (HYPNO-TAPPS). (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

National Council of Teachers of Mathematics. (1989). Curriculum and evaluation standards. Reston, VA: NCTM.

National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: NCTM.

Nurhadi. (204). Kurikulum 2004. Jakarta : Gramindo.

Polking J. (1998) response to NCTM’s Round 4 Questions (Online) . tersedia pada http://www.ams.org/goverment/argrpt4.html

Pujiaastuti, H. (2014). Pembelajaran inquiry co-operation model untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, komunikasi, dan self esteem matematis siswa SMP. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Pujiastuti, H., Kusumah, Y. S., Sumarmo, U., & Dahlan, J. A. (2014). Inquiry co-operation model for enhancing junior high school students' mathematical problem solving ability. International journal of contemporary educational research, 1(1), hlm, 51-60. [online]. Tersedia:

http://ijcer.net/index.php/home/article/view/3/4 [2015]

Reys, R.E., Suydam, M.N., Lindquist, M.M., dan Smith, N.L. (1998). Helping children learnmathematics. Boston: Allyn and Bacon.

Ruseffendi, E.T. (1998). Statistika dasar untuk penelitian pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press.

Sanjaya, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Shodikin, A. (2014). Strategi abduktif-deduktif untuk meningkatkan kemampuan penalaran, pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMA.(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Soemantri, A. & Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sugandi, M.M. (2013). Penerapan model osborn untuk meningkatkan literasi dan disposisi matematis siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Suherman, E & Kusumah (1990). Petunjuk praktis untuk melaksanakan evaluasi pendidikan matematika. Bandung: Wijayakusumah

Suherman, E. (2003). Evaluasi pengajaran matematika. Bandung: UPI.

Suhaedi, D. (2013). Peningkatan kemampuan komunikasi matematis, berpikir aljabar, dan disposisi matematis siswa SMP melalui pendekatan pendidikan matematika realistik. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumarmo, U. (1987). Kemampuan pemahaman dan penalaran matematika siswa SMA dikaitkan dengan kemampuan penalaran logik siswa dan beberapa unsur belajar mengajar. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumarmo, U. (2005). Pengembangan berpikir matematik tingkat tinggi siswa SLTP dan SMU serta mahasiswa strata satu (S1) melalui berbagai pendekatan pembelajaran. Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan disposisi matematik: apa, mengapa, dan bagaimana dikembangkan pada peserta didik. FMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Eka Yudha, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumarmo, U. (2013). Kumpulan makalah: berpikir dan disposisi matematik serta pembelajarannya, Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia.

Suryadi, D. (2005). Penggunaan pendekatan pembelajaran tidak langsung serta pendekatan gabungan langsung dan tidak langsung dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir matematik tingkat tinggi siswa SLTP. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Turmudi. (2008). Landasan filsafat dan teori pembelajaran matematika (berparadigma eksploratif dan investigatif). Jakarta. PT Leuser Cita Pustaka.

Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan model-model pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Dokumen terkait