• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu baik yang tinjauan kepustakaan maupun analisis atas data dan fakta yang ditemukan dalam penelitian, maka sampailah penulis pada bagian kesimpulan tesis ini yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut;

1. Pelaksanaan penahanan yang Aparat petugas RUTAN Klas I Medan

berpendapat bahwa masalah HAM terlalu dibesar-besarkan dan dianggap bahwa penghormatan dan perlindungan HAM belum menjadi pertimbangan utama bagi aparat petugas dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya sewaktu tahanan ada di dalam RUTAN.

2. Perlindungan HAM yang terjadi di RUTAN klas I Medan masih belum

seperti yang diharapkan. Dikarenakan banyaknya hal yang tidak mendukung sehingga pelrindungan HAM terjadi.

3. Terdapat banyak hambatan dan juga kendala dalam melaksanakan

perlindungan HAM dan pelayanan tahanan, yaitu: (1) kurangnya sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan kepada tahanan, cthnya: kurangnya sarana olahraga, jarangnya datang pemuka-pemuka agama ke RUTAN dll. (2) masih rendahnya tingkat pendidikan petugas RUTAN sehingga kemungkinan besar dapat menyebabkan pelanggaran HAM di RUTAN. (3) sudah merupakan tradisi RUTAN bahwa yang namanya

tahanan harus “dididik” dan “dibina”. Pengertian “dididik” dan “dibina” ini sering disalahartikan sebagai didikan dan binaan dengan cara kekerasan.

B. Saran

1. Perlu dilakukan pembinaan yang berkelanjutan terhadap aparat petugas

RUTAN untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan isi ketentuan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip perlindungan hak asasi manusia serta pelayanan dan perawatan tahanan

2. Pemerintah perlu segera menanggulangi terjadinya pelanggaran hak asasi

manusia dalam proses peradilan pidana, berupa:

a. Memfungsikan pengawasan internal secara selektif di dalam

instansi penegak hukum

b. Meningkatkan pemanfaatan metode penyelidikan ilmiah dalam

pemeriksaan perkara pidana

c. Menetapkan sanksi terhadap aparat yang menyalahgunakan

kekuasaan atau lalai dalam mengetahui prosedur dan persyaratan penahanan yang telah ditentukan

3. Setiap aparat petugas RUTAN harus bersikap manusiawi dan adil kepada

setiap tahanan tidak dibeda-bedakan baik dari segi ras, suku, warna kulit, dan agama.

DAFTAR PUSTAKA

A.

BUKU

Andi Hamzah, Pelaksanaan Pidana Berdasarkan Teori dan Praktek Penahanan, Dakwaan – Requisitoi, Jakarta, Rieka Cipta, 1994.

Bahrudin Soejobroto, Polisi dan Sistem Pemasyarakatan, Prasarana dalam Pemasyarakatan Bandung, 1975.

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1998. Dardji Darmodiharjo Cs, Santiaji Pancasila, Usaha Nasional,1981.

Darwan Prinst, Hukum Acara Pidana dalam Praktik, Jakarta, Djambatan, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, 1998.

G.J. Wolhof, Pengantar Hukum Tata Negara Republik Indonesia, Timun Mas, NV, 1955.

H.M.A. Kuffal, SH, Penerapan KUHAP dalam praktek Hukum, Malang : UMM Press, 2004

Ida Bagus Mantra dan Kasto, Penentuan Sampel, dalam Masri Singarimbun. Sofyan Efendi, `Metode Penelitian Survey, Editor Jakarta : LP3ES, 1981.

JE Sahetapy, Viktimologi Sebuah Bunga Rampai, Bandung, Alumni, 1981.

Johannes Andenaes, Punishment and deterrence, dalam Muladi, Lembaga Pidana Bersyarat, Bandung : Alumni 1985.

Kuntjoro Purbopranoto,Hak-hak Dasar Manusia dan Pancasila Negara Republik Indonesia, Pradnya Paramita, Jakarta, 1960.

L. He. Hulsman, Sistem Peradilan Pidana dalam Perspektif Perbandingan Hukum, Saduran oleh Soedjono D. Jakarta, Rajawali, 1994

Loebby Logman, Pra – Peradilan di Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1990. Mahmud Mulyadi, Criminal Policy dalam Pendekatan Integral Penal Policy dan Non

Penal Policy dalam Penanggulangan Kejahatan Kekerasan, Medan, Pustaka Bangsa Press, 2008.

Mardjono Reksodiputro, Hukum Pidana dan Batas-batas Toleransi Penegakan Hukum, Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 1994.

M.L.Hc, Hulsman, Sistem Peradilan Pidana dalam Perspektif Perbandingan Hukum, Soedjono Dirdjosisworo, Saduran, Jakarta : CV Rajawali,1984.

Marbangun Hardiowirogo, Hak-hak Manusia, Yayasan Idayu, 1981

Martiman Prodjohamidjojo, SH, Penangkapan dan Penahanan, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1984.

Mien Rukmini, Perbandingan HAM Melalui Asas Praduga Tak Bersalah dan Persamaan Kedudukan Dalam Hukum dan Sistem Peradilan Pidana Indonesia, PT, Alumni Bandung, 2003.

Mochtar Kusumaatmadja, Manusia dan Pembangunan, Individu dan Masyarakat Harus Sama-sama Berkembang, Sinar Harapan, 1986.

M. Yahya Harahap, SH, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Jakarta, Sinar Grafika, 2009.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung Alumni, 1992.

Myra A. Harris, Legrkal Reseacrch 10, New York, Prentice Hall, 1997.

Philipus M. Hardjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1987.

Padmo Wahyono, Indonesia Negara Berdasar Asas Hukum, Ghalia Indonesia,1983 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodoligi Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Jakarta :

Ghalia Indonesia, 1988

Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta : PPM, 2007.

Sanusi .A. Has. Dasar-dasar Penologi, Jakarta : Rasanta, 1994

Sri Soemantri, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni Bandung, 1992.

Soedjono, D, Pemeriksaan Pendahuluan Menurut KUHAP, Alumni Bandung, 1982 Soerjono Soekamto, Ratih Lestarini, Sosiologi dan Penyimpangan (Howard S.

Becker, Seri Pengertian Sosiologi), Jakarta : Rajawali Press, 1988

Soerjono Soekamto dkk, Kriminologi Suatu Pengantar, cet. 2 Ghalia Indonesia , Jakarta 1986.

Sudarto, hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat, Bandung : sinar Baru, 1983. Sumitro, Inti Hukum Acara Pidana, Surakarta : Sebelas Maret University Press,1994. Sutomo Surtiatmodjo, Penangkapan dan Penahanan di Indonesia, Jakarta : Pradnya

Paramita, 1976.

Sudibyo Triatmojo, Pelaksanaan Penahanan dan Kemungkinan yang ada dalam KUHAP, Bandung : Alumni, 1992.

Sutherland, Donald EH,R, Cressey, Praciple of Criminology, Smith Edition, New York : JB Liponcot Company, 1960.

B

MAKALAH, MAJALAH DAN JURNAL

Luhut. M. Pangaribuan, Penahanan Pada Dasarnya Merampas Kemerdekaan, Arikel, Suara Pembaharuan, Jakarta 15 September 1994.

Mardjono Reksodiputro, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia : Akademi Ilmu Pemsyarakatan Menghadapi Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Makalah dalam Rangka Dies Natalis XXVII Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Jakarta 24 Desember 1992, Mengemukakan bahwa dalam tahun 1990-an dan 1970-an dilakukan usaha-usaha di pejara Amerika Serikat untuk secara Lebih besar dan ilmiah melakukan tehnik- tehnik “therapheatic” dalam pembinaan narapidana.

Romli Atmasasmita, 1998, Perspektif Pelaksanaan Undang-Undang Pemasyarakatan 1995 Dalam Era globalisasi. Makalah Seminar: Pemberdayaan Potensi Sumber Daya di Lembaga Pemasyrakatan/ Rumah Tahanan Negara Menghadapi Era Globalisasi, Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Tehnologi, diselenggarakan atas Kerjasama Kanwil Dep.keh Jateng FH UNDIP-PW IKA AKIP Jateng, Semarang Yayasan Pangudi Utama, 1989. Standard Minimum For The Treatment of Prisoners and Prosedures for The Effective

Implemantation” Disetujui oleh Dewan Ekonomi Sosial PBB ada tanggal 31 juli 1957, New York: Departement Of Public Information.

Sutandyo Wignoyosoebroto, :Hak-Hak Manusia dan Konstituante”, Artikel Komoas, 19 Agustus 1996, Menurut Agus Salim Kebebasan itu berarti masing- masing dapat menurut kehendaknya dan menurut kehidupan tertentu yang dipilihnya dalam masyarakat. Bactiar Agus Salim, Hukum Pidana- Beberapa Catatan Penintetiare recht di Negeri Belanda dan Indonesia. Jakarta Timur: Fakultas Hukum USU,1976.

T. Mulyadi Lubis, Hak-Hak Manusia di Indonesia, Beberapa Catatan terpetik lewat Majalah Hukum dan Keadilan Edisi 10, November- Desember 1997.

C.

Republik Indonesia Undang –Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana.

PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN

_________,Kitab Undang – Hukum pidana ( KUHP )

_________,Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.

_________, Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Perundang- Undang Departemen Kehakiman Dan HAM, Jakarta 2004.

_________, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas Dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan.

_________, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak warga Binaan Pemasyarakatan.

Dokumen terkait