• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PELAKSANAAN PENAHANAN DAN PELAYANAN

D. Perlindungan HAM bagi Tersangka dan/atau Terdakwa Selaku

Prinsip universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa “semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam amrtabat dan hak. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan harus bertindak terhadap sesama manusia dalam semangat persaudaraan”. Ketentuan ini merupakan suatu pernyataan umum mengenai martabat yang melekat dan kebebasan serta persamaan manusia, yang menunjukkan nilai normatif konsep

hak-hak asasi manusia. Dengan demikian, apapun status yang disandang oleh seseorang tidak akan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan martabat, kebebasan serta persamaan hak dan kewajiban seseorang di dalam masyarakat.

a. Hak-Hak Tahanan Sebagai Tersangka Dan Terdakwa

Pasal 50 sampai dengan Pasal 68 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau KUHAP mengatur mengenai hak-hak tahanan sebagai tersangka dan terdakwa sebagai berikut:114

a. Tahanan berhak untuk segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik,

dan selanjutnya dapat diajukan kepada PU, oleh PU segera dimajukan ke pengadilan untuk diadili

b. Tahanan berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang

tahanan mengerti tentang apa yang disangkakan dan didakwakan kepada tahanan pada waktu pemeriksaam dengan jelasdalam bahasa yang dimengerti oleh tahanan tentang apa yang disangkakan dan didakwakan kepadanya

c. Tahanan berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik

atau hakim pada waktu pemeriksaan tingkat penyidikan dan pengadilan

d. Jika tahanan tidak paham bahasa Indonesia terutama tahanan yang

berkebangsaan asing, maka tahanan berhak mendapat bantuan juru bahasa, sedangkan bagi tahanan yang dalam keadaan bisu atau tuli

berhak mendapat bantuan penerjemah dalam pemeriksaan tingkat penyidik dan pengadilan

e. Tahanan sebagai tersangka dan terdakwa berhak mendapat bantuan

hukum atau penasehat hukum:

1) Bantuan hukum atau penasehat hukum dari sesorang atau lebih

di setiap tinggkat pemeriksaan

2) Tahanan berhak memilih sendiri penasehat hukumnya

3) Jika tahanan diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana

15 tahun atau lebih, atau jika tahanan diancam dengan pidana lima tahun atau lebih tetapi tidak mampu untuk membayar penasehat hukum sendiri, maka tahanan berhak mendapat penasehat hukum pada semua tingkat pemeriksaan secara cuma-Cuma. Penasehat hukum ditunjuk oleh pejabat pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan

4) Tahanan yang dikenakan penahanan berhak menghubungi

penasehat hukum, dan bagi tahanan berkebangsaan asing yang dikenakan penahanan berhak menghubungi dan berbicara dengan perwakilan negara tahanan tersebut dalam menghadapi proses perkaranya.

f. Tahanan berhak menghubungi dan menerima kunjungan:

1) Dokter pribadi untuk kepentingan kesehatan baik yang ada

2) Pihak yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau lainnya guna mendapatkan jaminan bagi penangguhan penahanan ataupun untuk usaha mendapatkan bantuan hukum

3) Secara langsung atau dengan perantara penasehat hukum,

tahanan berhak menghubungi dan menerima kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak ada hubungannya dengan perkara tersangka atau terdakwa untuk kepentingan pekerjaan atau untuk kepentingan kekeluargaan

4) Rohaniawan

g. Tahanan yang dikenakan penahanan berhak diberitahukan tentang

penahanan atas diri tahanan oleh pejabat yang berwenang pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan, kepada keluarganya atau orang lain yang serumah, atau orang lain yang bantuannya dibutuhkan oleh tahanan untuk mendapatkan bantuan hukum atau jaminan bagi penagguhannya

h. Tahanan berhak mengirim dan menerima surat:

1) Kepada penasehat hukum, dan menerima surat dari penasehat

hukum dan sanak keluarga setiap kali diperlukan, dan untuk keperluan tersebut disediakan alat tulis menulis

2) Surat menyurat antara tahanan dengan penasehat hukum atau

atau pejabat RUTAN kecuali jika terdapat cukup alasan untuk diduga bahwa surat menyurat itu disalahgunakan

3) Dalam hal surat untuk tahanan ditilik atau diperiksa oleh

penyidik, PU, hakim atau pejabat RUTAN, hal itu diberitahukan kepada tahanan dan surat tersebut dikirim kembali kepada pengirimnya setelah dibubuhi cap yang berbunyi “telah ditilik”

i. Tahanan berhak untuk diadili di sidang pengadilan yang terbuka untuk

umum

j. Tahanan berhak untuk mengusahakan dan mengajukan sanksi dan atau

seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi tahanan

k. Tahanan atau PU berhak untuk meminta banding terhadap putusan PN

kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala tuntutan yang menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara cepat

l. Tahanan berhak menuntut ganti rugi dan rehabilitasi:

1) Karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan tindakan lain tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan

2) Yang perkaranya tidak diajukan ke PN diputuskan di sidang praperadilan

3) Tuntutan ganti kerugian diajukan oleh tahanan sebagai

tersangka, terdakwa, terpidana atau ahli warisnya kepada pengadilan yang berwenang mengadili perkara yang bersangkutan

4) Tahanan berhak memperoleh rehabilitasi apabila pengadilan

diputus bebas atau diputus lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum tetap. b. Hak, Kewajiban Dan Sanksi Selama Berada Di RUTAN/LAPAS

Selama menjalani masa penahanan di RUTAN atau LAPAS, selain mempunyai hak-hak seperti diuraikan diatas, tahanan juga mempunyai hak dan kewajiban serta sanksi apabila melanggar ketentuan yang berlaku, yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-

masing

2. Mendapatkan perawatan rohanidan perawatan jasmani

3. Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pengajaran

4. Memperoleh pelayanan kesehatan dan makanan

5. Tahanan berhak menyampaikan keluhan tentang perlakuan tentang

perlakuan pelayanan petugas atau sesame tahanan kepada kepala RUTAN/LAPAS

6. Memperoleh akses terhadap bahan bacaan dan siaran media massa

7. Menerima kunjungan dari keluarga dan atau sahabat, dokter pribadi,

rohaniawan, penasehat hukum, guru, dan lainnya

8. Tahanan mempunyai hak-hak lainnya yaitu hak politik dan hak

keperdataan sesuai dengan pengaturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun kewajiban sebagai tahanan adalah:

1. Mengikuti program perawatan jasmani dan rohani

2. Mengikuti bimbingan dan pendidikan agama sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing

3. Mematuhi tata tertib RUTAN selama mengikuti program

perawatan

4. Memelihara barang-barang inventaris

Kepala RUTAN berwenang memberikan tindakan disiplin atau menjatuhkan hukuman disiplin terhadap tahanan yang melanggar peraturan keamanan dan tata tertib di lingkungan RUTAN yang dipimpinnya. Jenis hukumannya dapat berupa :

1. Tutupan sunyi paling lama 6 (enam) hari

2. Menunda atau meniadakan hak tertentu untuk jangka waktu tertentu

c. Hal Yang Dilakukan Apabila Ada Keluhan Dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Pada Tahanan

Apabila tahanan mempunyai keluhan atau merasakan telah terjadi pelanggaran atas hak-hak tahanan, maka tahanan berhak menyampaikan keluhan tersebut atau menyampaikan kepada pihak yang berwenang bahwa telah terjadi pelanggaran atas hak-hak tahanan.

Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan atau melaporkan tentang keluhan atau pelanggaran hak:

1. Tahanan berhak menyampaikan keluhan tentang perlakuan pelayanan

petugas atau sesame tahanan kepada kepala RUTAN

2. Keluhan bagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan apabila

perlakuan tersebut benar-benar dirasakan dapat mengganggu tahanan dalam mengikuti program-program perawatan, keamanan, dan ketertiban

3. Keluhan dapat disampaikan secara lisan dan tulisan dengan tetap

Dokumen terkait