• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tidak ditemukan adanya korelasi antara stigma eksplisit dan stigma implisit terhadap penyandang disabilitas fisik

Partisipan melaporkan stigma eksplisit yang tergolong rendah melalui proses self-reported questionnaires yang berarti partisipan menunjukan pandangan yang positif tehadap penyandang disabilitas fisik di level eksplisit. Namun pengukuran stigma di level implisit menunjukan sebaliknya. Partisipan mengasosiasikan disabilitas lebih cepat dengan atribut negatif dibanding atribut positif. Sesuai dengan prediksi peneliti bahwa pada level implisit, partisipan memiliki pandangan yang negatif terhadap penyandang disabilitas fisik.

2. Tidak ditemukan adanya pengaruh antara urutan perlakuan (feedback

bias implisit dan stigma implisit) terhadap reduksi stigma eksplisit kepada penyandang disabilitas fisik.

Tidak signifikannya perbedaan antar kelompok terkait stigma eksplisit yang dilaporkan mengindikasikan bahwa pengaruh paradigma bias implisit tidak bergantung pada urutan penyajian perlakuannya, antara

feedback yang segera diberikan ataupun yang tertunda

3. Ditemukan adanya pengaruh sequence of compatibility terhadap stigma implisit partisipan kepada penyandang disabilitas fisik.

Analisis tambahan menunjukan bahwa urutan penyajian level

incompatible-compatible memengaruhi skor stigma implisit partisipan, dimana partisipan yang mengalami pengukuran stigma implisit di level

incompatible terlebih dahulu memiliki stigma implisit yang lebih tinggi kepada penyandang disabilitas fisik dibandingkan

counterpartnya. Hal ini dikarenakan pengukuran di level compatible

pada partisipan dalam kelompok yang melakukan pengukuran di level

incompatible terlebih dahulu memiliki makna yang lebih, bukan sekedar sebagai pengukuran, tetapi sebagai bentuk informasi yang mendukung kepercayaannya terkait penyandang disabilitas fisik. B. Saran

1. Peneliti selanjutnya perlu menambahkan jumlah partisipan agar memenuhi setidaknya medium effect pada G*Power

2. Penelitian berbasis komputer ini bisa dilakukan secara online agar bisa diakses oleh orang dalam jangkauan yang lebih luas dengan latar belakang yang lebih variatif. Pelaksanaan penelitian online juga bisa meminimalisir efek self-presentational karena respon yang dibuat anonimus dan tidak adanya eksperimenter di dekat partisipan

3. Perlu memertimbangkan diberikannya manipulation check tentang sejauh mana partisipan telah memahami feedback bias implisit yang telah diberikan

4. Perlu dilakukan replikasi penelitian tentang pengaruh sequence of compatibility terhadap stigma baik di level eksplisit maupun di level

pengaruh random sequence penting untuk pengembangan paradigma bias implisit, agar menjadi jelas, manakah yang sebenarnya memengaruhi stigma, pengalaman pengerjaan bias implisit, feedback

bias implisit, ataukah random sequence of compatibility.

5. Perlu diadakannya penelitian terkait topik serupa namun dengan memperhitungkan tingkat keparahan dan kenampakan disabilitas fisik yang dimiliki oleh target stigma serta penelitian tentang stigma yang diinternalisasikan oleh individu penyandang disabilitas fisik dan keluarga sebagai caregiver.

6. Perlu diadakannya penelitian terkait kontribusi dari stigma eksplisit dan stigma implisit terhadap perilaku perilaku masyarakat dalam real-life setting

53

Aaberg, V. A. (2012). A path to greater inclusivity through understanding implicit attitudes toward disability. Journal of Nursing Education, 51(9, 505-510).

doi:10.3928/01484834-20120706-02

Ali, A., Hassiotis, A., Strydom, A., & King, M. (2012). Self-stigma in people with intellectual disabilities and courtesy stigma in family carers: A systematic review. Research in Developmental Abilities, 33, 2122-2140. http://dx.doi.org/10.1016/j.ridd.2012.06.013

Alterado, A. M. (2013). Stigma and having tuberculosis: agenda for research.

Asia-Pacific E-Journal of Health Social Science, 2(1). ISSN 2244-0240 Amodio, D. M. (2014). The neuroscience of prejudice and stereotyping. Nature

Reviews, 15, 670-682. doi:10.1038/nrn3800

Banse, R., Seise, J., & Zerbes, N. (2001). Implicit attitudes towards homosexuality: Reliability, validity, and controllability of the IAT. Zeitschrift fur Experimentelle Psyvhologie, 48, 145-160.

Bar-Anan, Y., & Nosek, B. A. (2014). A comparative investigatin of seven indirect attitude measure. Behavior Research Method, 46, 668-688.

http://dx.doi.org/10.3758/s13428-013-0410-6

Boyle, M. J., Williams, B., Brown, T., Molloy, A., McKenna, L., Molloy, E., & Lewis, B. (2010). Attitudes of undergraduate health science students toward patients with intellectual disability, substance abuse, and acute mental illness: a cross sectional study. BMC Medical Education, 10(71).

http://www.biomedcentral.com/1472-6920/10/71

Burkhardt, C., & Haney, L. (2012). The effect of participant age on attitudes toward people with disabilities.

Byrne, J. (2003). Disability in Indonesia. Inside Indonesia, Edition 75.

http://www.insideindonesia.org/disability-in-indonesia Diakses pada tanggal 5 Desember 2015

Carver, C. S., & Scheier, M. F. (1982). Control theory: a useful conceptual framework for personality-social, clinical and health psychology.

Psychological Bulletin, 92(1), 111-135. http://dx.doi.org/10.1037/0033-2909.92.1.111

Chen, S., Ma, L., & Zhan, J. (2012). Chinese undergraduate’s explicit and implicit

attitudes toward persons with disabilities. Rehabilitation Counseling Bulleting, 55(1) 38-45. DOI: 10.1177/0034355211410705

Ciftci, A., Jones, N., & Corrigan, P. (2013). Mental health stigma in the muslim community. Journal of Muslim Mental Health, 7(1), 17-32. http://hdl.handle.net/2027/spo.10381607.0007.102

studies. Psychiatric Service, 63(10), 963-973.

Covarrubias, I., & Han, M. (2011). Mental health stigma about serious mental illness (smi) among msw students: social contact and attitude. Social Work, 56(4), 317-325.

Deka, R. S. (2013). A study on attitude of college teachers and students of Guwahati towards the mentally ill. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 2(6), 13-15. ISSN (Online): 2319 – 7722, ISSN (Print): 2319 – 7714

Devine, P. G & Plant, E. A. (2002). The regulation of explicit and implicit race bias: the role of motivations to respond without prejudice. Journal of Personality and Social Psychology, 82(5), 835-848. DOI: 10.1037//0022-3514.82.5.835

Dulisanti, R. (2015). Penerimaan sosial dalam proses pendidikan inklusif (studi kasus pada proses pendidikan inklusif di smk negeri 2 malang). Indonesian Journal of Disabilities Studies, 2(1).

Durand-Zaleski, I., Scott, J., Rouillon, F., & Leboyer, M. (2012). A first national survey of knowledge, attitudes, and behaviors towards schizophrenia, bipolar disorders and autism in France. BMC Psychiatry, 12(!28).

http://www.biomedcentral.com/1471-244X/12/128

Faul, F., Erdfelder, E., Lang, A., & Buchner, A. (2007). G*Power 3: a flexible statistical power analysis program for the social, behavioral, and biomedical sciences. Behavioral Research Method, 39(2), 175-191. http://dx.doi.org/10.3758/BF03193146

Girma, E., Tesfaye, M., Froeschl, G., Mooller-Leimkuhler, A., Muller, N., & Dehning, S. (2013). Public stigma against people with mental illness in the gilgel gibe field research center (ggfrc) in southwest Ethiopia. Plos One, 8(12). doi:10.1371/journal.pone.0082116

Goffman, E. (1963). Stigma: Notes on the Management of Spoiled Identity. Simon & Schuster: New York

Goreczny, A., Bender, E., Caruso, G., & Feinstein, C. S. (2011). Attitudes toward individuals with disabilities: results of a recent survey and implications of those results. Research in Developmental Disabilities, 32 (2011), 15961609. doi:10.1016/j.ridd.2011.02.005

Greenwald, A. G & Banaji, M. R. (1995). Implicit social cognition: attitudes, self-esteem, and stereotypes. Psychological Review, 102(1), 4-27.

Greenwald, A. G., McGhee, D. E., & Schwartz, J. L. K. (1998). Measuring individual differences in implicit cognition: the implicit association test.

Hsu, T., Huang, Y., Liu, Y., Ososkie, J., Fried, J., & Bezyak J. (2015). Taiwanese attitude and affective reactions toward individuals and coworkers who have intellectual disabilities. American Journal on Intellectual and Developmental Disabilities, 120(2), 110-124. DOI: 10.1352/1944-7558-120.2.110

International Labour Organization. (2013). Inclusion of people with disabilities in indonesia. Decent Work for People with Disabilities.

http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_emp/---ifp_skills/documents/publication/wcms_210477.pdf

Inzlicht, M., & Legault, L. (2014). No pain, no gain: How distress underlies effective self control (and unites diverse social psychological phenomena). In J. Forgas & E. Harmon-Jones (Eds.), The Control Within: Motivation and Its Regulation (PP.115-152). New York: Psychology Press

Irwanto., Kasim, E. R., Fransiska, A., Lusli, M., & Siradj, O. (2010). Analisis situasi penyandang disabilitas di indonesia: sebuah desk-review. Pusat Kajian Disabilitas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indoensia. file:///G:/JOURNALS/Implicit%20association%20&%20stigma/Irwanto,%20 2010,%20Analisis%20situasi%20penyandang%20disabilitas%20di%20Indoe nsia%20sebuah%20desk%20review.pdf

Japan International Cooperation Agency Planning and Evaluation Department. (2002). Country Profile of Disability Republic of Indonesia. http://siteresources.worldbank.org/DISABILITY/Resources/Regions/East-Asia-Pacific/JICA_Indonesia.pdf

Jones E, Farina A, Hastorf A, Markus H, Miller D, Scott R. (1984), Social stigma: The psychology of marked relationships. New York: Freeman, ISBN 978-0716715924

Karpinksi, A. & Steinman, R. B. (2006). The single category implicit association test as a measure of implicit social cognition. Journal of Personality and Social Psychology, 91, 16-32. http://dx.doi.org/10.1037/0022-3514.8.5.2.197 Kementrian Kesehatan RI. (2014). Situasi penyandang disabilitas. Buletin Jendela

Data dan Informasi Kesehatan, Semester II. ISSN 2088 – 270x

Menatti, B. A., Smyth, F., Teachman, B. A., & Nosek, B. A. (2013). Reducing stigma toward individuals with mental illness: a brief online intervension.

Stigma Research and Action. http://osf.io/8rf2b/files/

Metin, I., & Camgoz, S. M. (2011). The advances in the history of cognitive dissonance theory. International Journal of Humanities and Social Science, 1(6), 131-136.

Monteith, M. J., Ashburn-Nardo, L., Voils, C. I., & Czopp, A. M. (2002). Putting the brakes on prejudice: on the development and operation of cues for control.

Monteith, M. J., Mark, A. Y., & Ashburn-Nardo, L. (2010). The self-regulation of prejudice: toward understanding its lived character. Group Processes and Intergroup Relations, 13(2), 183-200.

http://dx.doi.org//10.1177/1368430209353633

Nosek, B. A. (2007). Implicit-explicit relation. Current Direction in Psychological Science, 16(2), 65-69.

Nosek, B.A., Hawkins, C.B., & Frazier, R.S. (2011). Implicit social cognition: from measures to mechanisms. Trends in Cognitive Sciences.

Parenting Child Health. (2014). Phisical Disability. http://www.cyh.com/HealthTopics/HealthTopicDetails.aspx?p=114&np=306 &id=1874 diakses pada tanggal

Pashler, C. E. (2012). Mirror, mirror on the wall: stigma and denial in social security disability hearings. The University of Memphis Law Review, 43(2), 419-478.

Puhan, M. A., Guyatt, G. H., Montori, V. M., Bhandari, M., Devereaux, P. J., Griffith, L., Goldstein, R., & Schunemann, H. J. (2005). The standard gamble demonstrated lower reliability than the feeling thermometer. Journal of Clinical Epidemiology, 58(5). 458-465. doi:10.1016/j.jclinepi.2004.07.010 Rebar, A. L., Ram, N., & Conroy, D. E. (2015). Using the EZ-diffusion model to

score a Single-Category Implicit Association Test of physical activity.

Psychology of Sport and Exercise, 16, 96-105. http://dx.doi.org/10.1016/j.psychsport.2014.09.008

Shaffer, K. M. (2011). Impact of implicit association experience and motivation to control prejudice on stigma. Major Thesis University of Virginia.

Stier, A., Hinshaw, S. P. (2007). Explicit and implicit stigma against individuals with mental illness. Australian Psychologist, 42(2), 106-117.

http://dx.doi.org/10.1080/00050060701280599

Thohari, S. (2014). Pandangan disabilitas dan aksesibilitas fasilitas publik bagi penyandang disabilitas di kota Malang. Indonesian Journal of Disabilities Studies, 1(1), 27-37. ISSN : 2355-2158

Wahl, O., Susin, J., Lax, A., Kaplan, L., & Zatina, D. (2012). Knowledge and attitudes about mental illness: a survey of middle school students. Psychiatric Service, 63(7), 649-654.

Wang, X., Huang, X., Jackson, T., & Chen, R. (2012). Components of implicit stigma against mental illness among chinese students. Plos One, 7(9).

cross-sectional study. PeerJ. DOI 10.7717/peerj.698

Werner, S., Corrigan, P., Ditchman, N., & Sokol, K. (2012). Stigma and intellectual disability: a review of related measures and future directions.

Research in Developmental Disabilities, 33, 748-765. doi:10.1016/j.ridd.2011.10.009

Wiener, R. L & Willborn, S. L. (2011). Disability and Aging Discrimination: Perspective in Law and Psychology. London: Springer. DOI 10.1007/978-1-4419-6293-5

Wilson, M.C & Scior, K. (2014). Attitudes towards individuals with disabilities as measured by the implicit association test: a literature review. Research in Developmental Disabilities, 35, 294-321

World Health Organization. (2013). Disability in the South East Asia Region, 2013.

http://www.searo.who.int/entity/disabilities_injury_rehabilitation/topics/disab ility_factsheet.pdf

World Health Organization. (2015). Disability and health care. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs352/en/ Diakses pada tanggal 8 Desember 2015

World Health Organisation, & World Bank. (2011). World Report on Disability. http://whqlibdoc.who.int/publication/2011/9789240685215

Yusainy, C., Thohari, S., & Gustomy, R. (2015) #StopAbleism: Reduksi stigma kepada penyandang disabilitas melalui intervensi bias implisit. Hibah Penelitian Lintas Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Anda sedang makan siang bersama beberapa orang kawan di sebuah kafe. Seorang perempuan/lelaki yang duduk di kursi roda memasuki kafe tersebut dan bergabung dengan kelompok Anda. Salah seorang kawan Anda memperkenalkan Anda kepada orang tersebut, yang ternyata bernama Dian. Tak lama kemudian, semua kawan Anda berpamitan sehingga di meja tersebut tinggal Anda dan Dian. Anda masih harus menunggu 15 menit lagi sampai jemputan Andatiba.

Situasi di atas dapat menimbulkan beragam respon sebelum, selama, dan sesudah terjadinya interaksi. Untuk setiap pernyataan di bawah ini, nyatakan dari skala 1 sampai 4 (1 = sangat enggan, 4 = sangat bersedia) mengenai sejauh mana kesediaan Anda untuk ...

MenjaditetanggaDian

Sangatenggan Enggan Bersedia Sangatbersedia

MenghabiskanwaktubersosialisasidenganDian

Sangatenggan Enggan Bersedia Sangatbersedia

BertemandenganDian

Sangatenggan Enggan Bersedia Sangatbersedia

DekatdenganDian

FeelingThermometer

Anda diminta untuk menuangkan perasaan Anda terhadap para penyandang disabilitas melalui termometer ini. Anda diperbolehkan untuk menggunakan angka berapapun dari 0 hingga 100. Rentang 50 hingga 100 berarti Anda memiliki perasaan yang hangat atau positif pada mereka. Sedangkan rentang 0 hingga 50 berarti Anda merasa dingin atau negatif terhadap mereka.

Silakan kerjakan sesuai dengan perasaan Anda masing-masing.

100° Sangat hangat danpositif 85° Hangat danpositif 70° Cukup hangat danpositif

60° Sedikitlebihhangat/positifdaripadadingin/negatif 50° Tidak merasakanapapun

40° Sedikitlebihdingindannegatif

30° Cukup dingin dannegatif

Sangatenggan Enggan Bersedia Sangatbersedia 15° Dingin dannegatif

MengizinkanDianmenikahianggotakeluargaAnda

Sangatenggan Enggan Bersedia Sangatbersedia

INFORMASIUNTUKPARTISIPAN Peneliti :CleoputriYusainy,PhD;Ika Herani S. Psi, M. Si

Asistenpeneliti :Ayu Soraya Dg Siame; Fitryanda Akpewila; Diah Deir Zahrani LokasiPenelitian :LaboratoriumKomputer,FISIPUB

TerimakasihataspartisipasiAndadalameksperimenini.Dalam eksperimenini, Andaakandiminta untukmengerjakantugas pengkategoriandimanakecepatanwaktu reaksi Andaakandiukurmelalui komputer.Selainitu, kamijuga akanmemintaAndamengisidata demografisdanbeberapakuesioner yangtidakadahubungannyadengantugaspengkategorian.

Selama pelaksanaaneksperimen,Andaberhakuntukmengundurkandiri kapanpundandibolehkan untuktidak memberikanalasan apapun.Semua datayangterkumpulbersifatrahasiadan hanya digunakanuntukkeperluanpenelitian.

Sebagaipenghargaanatas partisipasiAnda,akan diberikan kompensasi berupa nilai kuis (10% nilai total) pada mata kuliah Biopsikologi sebesar 100 poin.

FORMULIRPERSETUJUANPARTISIPAN

Peneliti :CleoputriYusainy,PhD;Ika Herani S. Psi, M. Si

Asistenpeneliti :Ayu Soraya Dg Siame; Fitryanda Akpewila; Diah Deir Zahrani LokasiPenelitian :LaboratoriumKomputer,FISIPUB Partisipanwajibmelengkapisendiriformulirini.LingkarilahpilihanyangsesuaidenganAnda: ApakahAndatelahmemahamidanmembacaformulirinformasipartisipan YA/TIDAK ApakahAndatelahdiberikesempatanuntukbertanyadanberdiskusi YA/TIDAK ApakahsemuapertanyaanAndasudahdijawabdenganmemuaskan YA/TIDAK ApakahAndatelahmemperolehcukupinformasimengenaieksperimenini YA/TIDAK ApakahAndamengertibahwaAndaberhakuntukmengundurkandiri: Kapansaja YA/TIDAK Tanpaharusmemberikanalasanapapun YA/TIDAK ApakahAndasetujuuntukikutberpartisipasi YA/TIDAK “Eksperimeninitelahdijelaskankepadasaya,dansayasetujuuntukikutberpartisipasi.Saya mengertibahwasayaberhakuntukmengundurkandirikapansaja.” Nama(bolehinisial) : Usia : Jenis kelamin : Alamatemail/no.Telpon : Nomorpeserta : Tandatanganpartisipan : Tanggal: Sayatelahmenjelaskaneksperimeninikepadapartisipandiatasdandiasetujuuntukberpartisipasi. Tandatanganpeneliti : Tanggal: a/n

DATADEMOGRAFISPARTISIPAN Peneliti :CleoputriYusainy,PhD;Ika Herani S. Psi, M. Si

Asistenpeneliti :Ayu Soraya Dg Siame; Fitryanda Akpewila; Diah Deir Zahrani LokasiPenelitian :LaboratoriumKomputer,FISIPUB

Nomorpeserta: Nomorsesi:

Usiapeserta :tahun

Jeniskelamin :Laki-laki/ Perempuan *(coretyangtidakperlu)

Riwayatdisabilitas :

Ya,bersifat

Permanen

Sementara

Tidak

Pengalamanintensifdenganpenyandangdisabilitas(dalamskala1-5)

Halo!

Bagaimana kabar anda hari ini?

Perkenalkan, nama saya Diah Deir. Saya adalah mahasiswa Psikologi angkatan 2012 sekaligus asisten peneliti Placebo Research Group yang mengundang anda sebagai partisipan

dalam penelitian kami yang berjudul “Eksperimen Kecepatan Reaksi” pada tanggal 15 Desember 2015 di Laboratorium Komputer FISIP UB. Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih banyak atas kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian kami. Lembar ini akan memberikan informasi secara lengkap mengenai tujuan sesungguhnya dari penelitian yang kami lakukan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh urutan perlakuan dalam pengerjaan instrumen pengukuran stigma untuk mereduksi stigma eksplisit terhadap penyandang gangguan mental. Berikut kami jelaskan pengertian secara singkat dari istilah-istilah di atas:

Stigma eksplisit : stigma yang terjadi secara sadar, terkendali dan reflektif. Pada tingkat eksplisit inilah, respon yang dikemukakan tunduk pada keinginan sosial dan fokus pada presentasi diri (Graham, 2012). Sehingga ada kemungkinan stigma eksplisit ini tidak sepenuhnya bisa melihat stigma sebenarnya yang dimiliki individu.

Stigma implisit : stigma yang secara sadar, secara otomatis, intuitif, dan lebih sensitif untuk mendeteksi stigma yang sebenarnya, yang secara eksplisit tidak dikemukakan, atau bahkan sengaja tidak diungkapkan oleh individu (Stull et al, 2013). Stigma implisit dapat menilai sikap dasar yang dimiliki karena individumemiliki kontrol jauh lebih sedikit atas jawaban daripada yang mereka lakukan dalam merespon stigma eksplisit (Morse, 2013).

mental subjek untuk secara sadar mengendalikan elemen kognitif, afektif, dan perilaku diri sendiri agar sesuai dengan standar yang ia tetapkan (Carver & Scheier, 1982; Inzlicht & Legault, 2014). Ketika subjek menyadari bahwa ia memiliki bias implisit tertentu kepada penyandang disabilitas, hal ini bisa dinilai sebagai suatu kesenjangan karena bertentangan dengan standar subjek sendiri untuk diperlakukan secara adil (Monteith dkk, 2010). Sebagai akibatnya, subjek akan melakukan upaya self-control untuk mereduksi stigma yang ia miliki dalam aktivitas selanjutnya.

Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya, kami memprediksi bahwa terdapat pengaruh dari urutan perlakuan dalam pengerjaan instrumen pengukuran stigma untuk mereduksi stigma eksplisit terhadap penyandang disabilitas fisik.

Dalam penelitian ini stigma implisit diukur melalui SC-IAT (Single Category Implicit Association Test) yang anda kerjakan di layar monitor. Sementara itu, stigma eksplisit diukur melalui kuesioner SDS (Social Distance Scale) dan FT (Feeling Thermometer)

Anda tidak perlu khawatir, karena seluruh partisipan mengalami perlakuan yang sama satu sama lain. Data yang dikumpulkan juga bersifat kuantitatif dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian sehingga indentitas anda tidak akan teridentifikasi.

Partisipan dalam penelitian ini adalah 74orang mahasiswa Psikologi UB angkatan 2015 yang mengambil mata kuliah Biopsikologi yang diampu oleh Cleoputri Al Yusainy, Ph.D dan Unita Werdi Rahajeng S.Psi, M. Psi. Sebagai imbalan, kami memberikan anda kredit nilai kuis sebesar 10% dari total nilai akhir pada mata kuliah Biopsikologi.

Sekali lagi, kami ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada anda atas partisipasinya dalam penelitian kami. Kami juga minta maaf apabila ada ketidaknyamanan

pengetahuan yang lebih baik.

Apabila anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penelitian kami, anda dapat menghubungi saya atau rekan saya melalui surel dengan alamat dibawah ini:

Ayu Soraya Dg Siame : ayusorayadgsiame@gmail.com

Fitryanda Akpewila : fitryandaakpewila@gmail.com

Diah Deir Zahrani: diahdeirzahrani@gmail.com

Semoga hari anda menyenangkan! Salam,

1. Registrasidan pengantar

Lembar presensi, lembar informasi, dan informedconsent

Partisipandimintauntukmengisiformpresensilalumasukkedalam laboratorium. Kemudian eksperimenter membagikan lembarinformasi daninformedconsentuntukkemudiandiisisendiriolehpartisipan. Instruksi umum: “Terima kasih telah hadir untuk berpartisipasi.

Penelitianiniadalahmengenai….HakdankewajibanAndatercantum dilembarinformasi.Jikaadayanginginditanyakansegeratanyakan. Jikatidakada,silakanlangsungmengisidanmenandatanganiinformed consentyangada” ±3menit 2. Pengisian lembar demografis

Lembardemografis Eksperimenter mengambil lembar presensi, lembar informasi, dan informed consent.Partisipan diberikansatulembarformdemografis. Instruksiumum:“Selanjutnyasilakanmengisidata-datatentangusia, jeniskelamin, riwayat disabilitas Anda –jikaada,sertapengalaman terhadappenyandangdisabilitas”

±2menit

3. Stigmaeksplisit Social Distance Scale (SDS) dan Feeling Thermometer(FT)

Partisipandimintamengisikuesioneryangditampilkanpadasoftware aplikasi.

Instruksi umum: “Silakan Anda mengisi kuesioner yang telah dibagikandenganmembacainstruksiyangadaterlebihdahulu” ±3menit 4. Stigmaimplisit Single-Category Implicit Association Test(SC-IAT) Partisipandimintauntukmengerjakantugasyangadapadasoftware aplikasi dengan diberikan contoh oleh eksperimenter terlebih dahulu dandilanjutkanolehsesitrialandpractice Instruksiumum:“Sebelumkesesiselanjutnya,silakanAndapanduan pengerjaandidepan” ±10menit 5. Feedbackbias implisit

OutputanalisisSC-IAT Eksperimenter menjelaskan makna skor implisit melalui layar LCD Proyektor

±3menit 6. Penutup Eksperimentermenutupsesipenelitian

Instruksi umum:“TerimakasihataspartisipasiAnda.Materidebrief akan dikirimkanmelalui emailmerekasetelahseluruhrangkaian penelitian berakhir. Diharapkan jangan memberitahukan tentang apapun yangAndaalami selama penelitianini padapartisipanlainnya”

±1menit

Partisipanmelakukanregistrasidi luarlaboratorium.Eksperimenteryangberadadi bagianregistrasi menginformasikan agartiappartisipanmengingat-ingat nomorurutyangdiberikan.Partisipandihimbau olehpartisipanagarnantiketikasudahdidalamlaboratoriumagartidakkeluarkekamarkecil. Selagipartisipandiluarmelakukanregistrasi,eksperimenteryangada di dalamlaboratorium mempersiapkansoftwareaplikasiSC-IAT.Jika komputertelahsiap(menampilkandialogboxberisinomor partisipandansesi eksperimen),partisipandipersilakanuntukmasukkedalamlaboratoriumdandudukke bangkuyangtersedia. Instrukturmenyambutpartisipandenganucapansebagaiberikut: “Selamatpagi/siang/sore.TerimakasihataspartisipasidankehadiranAnda.PenelitianyangAndaikuti ini berhubungan dengan kecepatan reaksiAnda ketikamengerjakantugas. Temayangdiangkat adalah mengenaidisabilitas.Kamiakanmemberikanrewardberupanilai kuis senilai 100 pada mata kuliah Biopsikologi jika Anda melaksanakan eksperimen ini dengan sungguh-sungguh. Selamapenelitian berlangsung,Andatidak diperkenankanuntukmenggunakanalattelekomunikasiatau gadget.Olehkarena itu,silakansilentsekarangagar tidakmengganggujalannyapenelitian.Terakhir,janganmengutak-atik komputeryangada di depanAndasebelumadainstruksidarisaya,karenajikaadakesalahanmaka aplikasitersebutharusdiulanglagidariawal.”

Setelahpartisipanmengaturgadgetkemodegetar,eksperimentermembagikanlembarinformasidan informedconsentdiikutiolehinstruksiberikut:

“Rekan kamitelahmembagikantigalembar kertas.Silakan Andabacaterlebihdahululembar informasinya.Apabilaada yangkurang dipahamisilakanlangsungmengangkattangandan bertanya.Jika tidakadayanginginditanyakansilakanlangsungAndaisi lembarselanjutnyadengancaramelingkari pilihanYA. LaluisikanbagianyangkosongdenganidentitasAndadan bubuhkantandatangandi bagian bawah.Tetapijika adabagianyangtidak Andasetujui,silakanangkattangansupayarekankami dapat mendatangiAndadanmenjelaskan.Jikasudah,silakanlangsungmengisidatadi lembarterakhir. Selanjutnya,nantibagiAndayangsudahselesai,silakanletakkankeduakertasitudi ujungkiri mejaAndasupayarekankamidapatdenganmudahmengambilnya.”

2. Stigmaimplisit→feedbackbiasimplisit→stigmaeksplisit 3. Stigmaimplisit→stigmaeksplisit→feedbackbiasimplisit

Instrukturmemperkenalkansetsoftwareaplikasipadapartisipandenganinstruksisebagaiberikut:

“Sebelum kitamelaksanakan tugasselanjutnya,padalayar Andatelah ditampilkansebuahkotakyang bertuliskanSubjectID’dan‘GroupNumber.SilakanAndaisi bagianSubjectID’ dengannomorpartisipan Anda,sedangkanpadabagianGroupNumbersilakanpastikanangkayangadadi sanaadalah…(sesuai dengankondisiyang akan diberikan)….Apabilabelum benarsilakanangkattanganAnda agarrekankami bisamembantu.Bagi yangsudahbenarsilakanlangsungklik OK. Selanjutnya,janganmenekantombol apapunpadakeyboardataumousesebelumadainstruksidarisaya.”

Instruksitiapsesi menyesuaikanurutandenganalokasikondisieksperimen.Berikutadalahinstruksitiap sesi:

A. Stigmaeksplisit

“Sebelummemasukisesi kompetisikecepatanreaksi,rekankamiakanmembagikanselembar kuesioner.” 1. SocialDistancesScale(SDS)

“Padabagianpertama,disanaterdapatsebuahnarasi.SilakanAndabaca terlebihdahulu.Nanti jika sudah,silakannyatakankesediaanAndaterhadap5 butir pernyataandenganmemberitandasilang ataumenghitamkanpilihanAnda.”

…Instruktur menunggu partisipan selesai membacadan mengerjakan semua…

2. FeelingThermometer(FT)

“Jikasudahselesai,silakanlanjutkanke bagianberikutnya.Disitu Andadiminta untukmenuangkan perasaanAndaterhadappenyandangdisabilitasdari rentang0 sampai100.Rentang50sampai100 berartiperasaan Andaterhadapmerekahangatdanpositif,sedangkan0sampai 50berarti perasaan Andanegatifdandingin. Anda dipersilahkan untuk menulis angka diantara rentang yang tersedia, misalnya 63 atau 21 atau 82. Selanjutnyasilakantuliskanangkadikotaksebelahkiritermometer”

“SesaatlagiAndaakanmengerjakantugasyangditampilkandi layarkomputerAndamasing-masing. Sebelumnyaperhatikaninstruksidanpanduanyangadadidepan.

TugasAndanantiadalahmengelompokkanobjekyangmunculdi tengahlayar.Kelompokkanapakah objektersebuttergabungdalamkelompokyangadadi kiriatasataukahkelompokyangadadikanan atas.

Sebagaicontoh,kata“bahagia”termasukkedalamkelompokkata“BAIK” yangterletak dikiriatas. Posisikanjaritelunjuk/jaritengahkeduatanganAndaditombolQ danPpadakeyboard.Contohdi depanmenunjukkanbahwaobjekyangadaditengahlayartermasukdalamkelompokyangadadi

kiri,makaAndaharusmenekantombolQkarenatombolPadadisebelahkiri.JikakategoriAnda tepatmakaakanmuncullingkarandibawahobjek.

Contohkedua,kata“sedih”termasukkedalamkelompok“BURUK” yangterletakdikananatas.Jadi, silakantekantombolPkarenatombolituadadisebelahkanan.

Berikutnyacontohketigamunculgambar/simboldisabilitas,karenakata“Disabilitas” adadisebelah kiri*, maka AndaharusmenekantombolQ.

Nanti,apabilaAndasalahmengkategorikan,akanmuncultandaXdi layarbagianbawah.Silakan langsungmengubahjawabandenganmenekantombollainnya.Apabilasudahselesaiuntuk tiap sesi, tungguinstruksiselanjutnya.Janganlangsungmenekantombolspasi.Kerjakandengantepat dan cepat.Sampaidi sini adayanginginditanyakan?Kalautidakadasilakanlangsungmemulai latihannya.

...Pergantiansesi...

Apakahadakesulitanselamapengerjaansesi latihanbarusan?Jikatidak,sesaatlagi adalahsesi penelitianyangsesungguhnya.SilakankerjakandenganbaikdalamwaktusecepatyangAndabisa

dandengankesalahanyangsesedikitmungkin.

kanan,demikianpulasebaiknya.SesaatlagiAndaakanmemasukisesilatihansepertidi awaltadi. Carapengerjaannyamasihsama:Jikamasukkekelompokdikiri atas,makatekantombolQ;jika masukke kelompokkananatas,tekantombolP. Adapertanyaan?Kalautidakadasilakanmemulai denganmenekantombolSPASI.

...Pergantiansesi...

Apakahadakesulitanselamapengerjaansesi latihanbarusan?Jikatidak,sesaatlagi adalahsesi penelitianyangsesungguhnya.SilakankerjakandenganbaikdalamwaktusecepatyangAndabisa

dandengankesalahanyangsesedikitmungkin.

*(Berlakuuntuksetincompatible.Untuksetcompatible,kata“Disabilitas”adadisebelahkanan. 4. Feedbackbiasimplisit

Jikasudahselesai,padalayarAndasekarangditampilkanmengenaihasiltes yangbarusajaAnda kerjakan.Bila Andamendapatkanketeranganstigmaimplisitpositif,makaberarti Andabenar-benar memilikipandanganyangpositiftentangkaumdisabilitas.Sebaliknya,jika Andamendapat keteranganstigmaimplisit negatif,makasebenarnyaAndamemiliki pandanganyangnegatiftentang kaumdisabilitas. Namun kadarAndasatusamalain akan berbeda-beda, padalayarsudahtercantum seberapabesarkadarstigmatersebut.Mulai darilemah,sedang,hinggakuat.Semakinmendekatike angkadua maka semakinkuat.Silakanbandingkanapakahada perbedaanyang bermaknadengan datayangAndaisikanpadakuesioner yangtadi**.Apakah adayanginginditanyakan darihasil tersebut?Kalautidakkitaakanmelanjutkankesesiberikutnya***.

**(Hanyauntukkondisiyangmengalokasikanstigmaeksplisitsebelumfeedbackbiasimplisit. ***(Jikaadadalamalokasikondisiperlakuan

AndatidakmenyampaikanpengalamanapapunyangAndaterimadiruanganinikepadapartisipanlain yangmasih ada di luarsanakarenamungkinsajatugasmerekananti berbedadengantugasAnda.Untuk penjelasanlebihlanjut terkaitpenelitiansertapengumumanpemenangakankamikirimkanmelalui email dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Sekali lagi terima kasih dan Anda bolehmeninggalkan ruangan

Randomisasisesipenelitian:

Sesi1 :Stigmaeksplisit,stigmaimplisit,feedbackbiasimplisit(Compatibleset) Sesi2 :Stigmaimplisit,feedbackbiasimplisit,stigmaeksplisit(Incompatibleset) Sesi3 :Stigmaimplisit,stigmaeksplisit,feedbackbiasimplisit(Incompatibleset) Sesi4 :Stigmaimplisit,feedbackbiasimplisit,stigmaeksplisit(Compatibleset) Sesi5 :Stigmaeksplisit,stigmaimplisit,feedbackbiasimplisit(Incompatibleset) Sesi6 :Stigmaimplisit,stigmaeksplisit,feedbackbiasimplisit(Compatibleset)

Jl. Veteran Malang, 65145 Telp (0341) 575755 ; Fax (0341) 570038

Website : www.fisip.ub.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN ETIKA PENELITIAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Nomor :485/UN.10.11/AK/Psi/2015

Judul Penelitian : Pengaruh Kesadaran Bias Implisit terhadap Stigma Eksplisit kepada Penyandang Disabilitas Fisik

Partisipan : Mahasiswa Kelas Psikologi Faal (Program Studi Psikologi, 2 kelas) Jawablah setiap pertanyaan dengan memberikan tanda silang pada kolom yang sesuai

No Apakah penelitian ini Ya Tidak

1 Perlu mendapatkan persetujuan dari responden? Jika tidak, jelaskan! X 2 Melibatkan responden yang tidak mampu memberikan persetujuan

tertulis? Jika ya, jelaskan cara mengatasinya

X 3 Melibatkan responden yang sifatnya rentan? Jika ya, jelaskan cara

Dokumen terkait