• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menyajikan kesimpulan penelitian dan saran yang diajukan kepada perusahaan PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Pengusahaan Pelabuhan Belawan

Sejarah Perkembangan Pengusahaan pelabuhan Belawan bermula dari Zaman Hindia Belanda dahulu Pengusahaan Pelabuhan Belawan ini bernama “HAVEN

BEDRIJF” dan nama ini masih dipakai terus sampai tahun 1950. Haven Bedrijf

Belawan Deli ini mempunyai karyawan/ pegawai berjumlah lebih kurang 50 (lima puluh) orang dan hingga tahun 1950 masih tetap berstatus pegawai Federal. Pada tahun 1951 nama Haven Bedrijf dirubah menjadi Jawatan Pelabuhan. Sebagaimana Pimpinan pada Jawatan pelabuhan ini adalah Direktur pelabuhan. Pada periode tahun 1956-1961 yang semula bernama Jawatan pelabuhan diganti lagi dengan nama Perusahaan Pelabuhan Negara dengan pejabat Pimpinan disebut Direktur Perusahaan Pelabuhan Negara.

Menurut catatan yang ada, yang memegang Pimpinan atau dengan nama

Dedirecteurder Haven, pada periode 1945-1962 tercatat sebagai berikut :

1. Tahun 1945-1946 : Achmad Mardjuki

2. Tahun 1946-12 April 1949 : Ir. JJM. Dorbech 3. 12 April 1949-02 Oktober 1950 : Mr.G.C. Hardenberg 4. 02 Oktober 1950-06 September 1951 : M. Soemarsono 5. 06 September 1951- 30 Nopember 1954 : P. Smeet 6. 30 Juni 1954-30 Nopember 1956 : R. Soewondo 7. 30 Nopember 1956-02 September 1958 : L.M. Idris

9. 02 Oktober 1958- 1959 : Ir. Tan Tiang Gie

10. Tahun 1959-15 Juli 1959 : Ferdinandus (Pejabat Sementara)

11. 15 Juli 1959-1962 : Ir. Soejono

Perusahaan Pelabuhan Negara Menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan (P.N. Pelabuhan)

Pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1961 lembaran Negara No. 128 tahun 1961, nama perusahaan Pelabuhan Negara diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I atau lebih dikenal dengan singkatan P.N. Pelabuhan Daerah I, dengan Pejabat Pimpinannya disebut Direktur P.N. Pelabuhan. Dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1964 sistem organisasi kepelabuhan berubah, maka Pengusaha tunggal dipelabuhan adalah “Komandan Pengusaha Pelabuhan” yang didalamnya tergabung syahbandar sebagai staf operasi dan P.N. Pelabuhan sebagai Staf Service atau Staf Jasa.

Pengusaha Pelabuhan (Port Authority menjadi Administrator Pelabuhan)

P.N. Pelabuhan ditetapkan kembali statusnya seperti semula dan Organisasi Penguasa Pelabuhan lebih diarahkan kepada segi ekonomi dan perdagangan. Penguasa Pelabuhan dirubah menjadi Administrator Pelabuhan selaku penanggung jawab tunggal di pelabuhan, didalam organisasi Badan Pengusahaan Pelabuhan(BPP) Belawan dengan dibantu semacam penasehat yakni Badan Musyawarah Pelabuhan (BMP) yang mana Administrator Pelabuhan telah berada dibawah Pengawasan Kepala Daerah Pelayanan.

Setelah perubahan struktur organisasi dipelabuhan berdasarkan PP. No.1 tahun 1969 dan PP No. 18/1969 nama Penguasa Pelabuhan (Port authority) dirubah menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP), maka pada tanggal 17 Juli 1969

dilakukan acara terima Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Belawan, dari Kol(L) Soejono Hamijoyo yang ketika itu merangkap sebagai Kepala Daerah Pelayaran I, kepala Drs. Soemantri sebagai pejabat Administrator. Pelabuhan Belawan yang pertama, dengan disaksikan oleh Mentri Perhubungan RI. Frans Seda.

Berikut ini nama Pejabat dimulai dari periode 17 Oktober 1962-15 Juli 1984 adalah :

1. 17 Oktober 1962-04 Pebruari 1965: Ir.M. Soenyoto

2. 04 Pebruari 1965-01 Juli 1965 : M. Soegiyono (Pejabat Sementara) 3. 01 Juli 1965-11 Oktober 1968 : Ir. Hartono Dirjo soediro

4. 11 Oktober 1968-17 Juli 1969 : Moehammad Syahroel 5. 17 Juli 1969-01 April 1971 : Drs. Soemantri 6. 17 Juli 1969-01 April 1971 : Drs. Soemantri

7. 01 April 1971-09 Maret 1974 : Ir. Mustafa Sastrawijaya 8. 09 Maret 1974-04 Pebruari 1978 : Capt. Boedi Soenarjo 9. 04 Pebruari 1974-05 Mei 1981 : H.G. Luntungan

10. 05 Mei 1981-15 Juni 1981 : Hanreng Laima,SH (Pejabat Sementara) 11. 15 Juni 1981-26 Juli 1984 : S.F. Makalew

Badan Pengusaha Pelabuhan Menjadi Perusahaan Umum

Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1983 Pelabuhan sebagai salah satu unsur penunjang kelancaran angakatan laut telah ditata kembali baik status pembinaannya maupun pengelolahnnya. Seluruh pelabuhan yang diusahakan di wilayah Nusantara, dibagi dalam empat kelompok yang pengusahaannya

diselenggarakan secara profesional dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen serta prinsip-prinsip ekonomi perusahaan, dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara dengan status Perusahaan Umum (Perum) di lingkungan Departemen Perhubungan.

Belawan termasuk kedalam Perum Pelabuhan I bersama 18 Pelabuhan lainnya yang berada di Sumatera Utara, Aceh dan Riau. Pejabat pimpinan dari perum ini terdiri dari beberapa orang Direksi sedang pelabuhan Cabangnya dipimpin oleh Kepala cabang sementara jabatan Adpel tetap ada. Dan sebagai Kepala Cabang Pelabuhan Belawan yang pertama setelah berjalannya Perum Pelabuhan ini adalah Soetrisno Muali yang telah dilantik pada tanggal 26 Juli 1984.

Perusahaan Umum Pelabuhan I Menjadi PT. (Persero) Pelabuhan belawan I

Berdasarkan Perusahaan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991 tentang Perubahan Status Perusahaan Umum Pelabuhan I menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

Sebagai Pimpinan pada Cabang Pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut : 1. Zainal Arifin (Kepala Cabang) : 20 Juli 1989 s/d 24 Januari 1993 2. Bustami Kasim (General Manajer) : 25 Januari 1993 s/d

12 Agustus 1998

3. Drs. Armen Lubis (General Manajer) : 12Agustus1998s/d

07 Nopember 2001

4. Ir. Pudji Hartoyo,MBA (General Manajer): 07 Nopember 2001 s/d

13 April 2004

6. Drs. H. Embay SP,MM (General Manajer): 23 Agustus 2006 s/d

15 Oktober 2008

7. Syahputera (General Manajer) : 15 oktober 2008 s/d Sekarang.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Dilihat dari pengertiannya struktur organisasi merupakan suatu susunan kerangka hubungan unit-unit organisasi yang ada pada organisasi mulai dari departemen yang tinggi sampai dengan unit terkecil dengan tugas, fungsi dan wewenang masing-masing.

Setiap perusahaan pada umumnya baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil biasanya mempunyai struktur organisasi. Jenis struktur organisasi yang dipakai tergantung pada kebijaksanaan dan kebutuhan perusahaan, biasanya semakin besar perusahaan maka struktur organisasinya semakin luas dan kompleks sejalan dengan perkembangan dan luas bidang usaha perusahaan sebagaimana halnya pada PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan mempunyai struktur organisasi yang menggunakan sistem lini, staff dan koordinasi dimana masing-masing kegiatan bertanggung jawab langsung kepada atasannya, sehingga pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Sehingga pimpinan mempunyai wewenang untuk mendelegasikan tugas pada bawahannya.

Struktur organisasi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan dapat dilihat pada Gambar 2.1

GENERAL MANAGER DIVISI SISTEM & TEKNOLOGI INFORMASI DIVISI UMUM DINAS DATA DAN INFORMASI DINAS PENGOPERASIAN SISTEM DINAS TU DAN RUMAH TANGGA DINAS PERSONALIA DINAS HUKUM & HUMAS

DINAS KEAMANAN

USAHA BONGKAR MUAT

DIVISI PELAYANAN KAPAL & BARANG

PPSA DIVISI KOMERSIAL DIVISI TEKNIK DIVISI KEUANGAN DINAS PENYIAPAN PERALATAN DINAS TU DAN KEUANGAN DINAS OPERASI DINAS PELAYANAN PEMADUAN DINAS PELAYANAN PMK & RUPA-RUPA DINAS PERENCANAAN & PENGENDALIAN DINAS PELAYANAN OPERASI DINAS PENYIAPAN ARMADA KEPANDUAN DINAS PENGKAJIAN PASAR & PROMOSI

DINAS PUSAT PELAYANAN ADM. JASA/USAHA DINAS ANEKA USAHA PERWAKILAN DINAS PEKERJAAN SIPIL DINAS PERALATAN DAN INSTALASI DINAS PERENC & ADMINISTRASI TEKNIK DINAS ANGGARAN DINAS AKUNTANSI DINAS PERBENDAHARAAN DINAS KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN WAKIL MANAJEMEN MUTU

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT(Persero) Pelabuhan Indonesia I Belawan

C. JOB DESCRIPTION 1. Manajer Umum

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan fungsi para manajer. b. Mengarahkan dan meneliti bagian perusahaan.

c. Menyusun kebijaksanaan perusahaan, serta mengawasi pelaksanaannya. d. Merencanakan dan mengatur anggaran modal kerja dan modal investasi

perusahaan.

e. Melaksanakan kontrak-kontrak perusahaan dengan pihak luar. f. Bertanggung jawab kepada Direksi atas jalannya perusahaan.

2. Wakil Manajemen Mutu

Wakil manajemen Mutu mempunyai tugas pokok merencanakan, mengendalikan pelaksanaan standar manajemen mutu agar dapat diterapkan secara konsisten dan dipelihara kelangsungannya unutk melaksanakan tugasnya wakil Manajemen Mutu mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan pengendalian penerapan sistem Manajemen Mutu

b. Perencanaan dan pengembangan program pendukung peningkatan mutu serta penganalisaan hasil penerapan Manajemen Mutu.

3. Divisi Komersil

Divisi Komersil mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengkajian pasar dan promosi, pusat pelayanan administrasi jasa aneka usaha.

Divisi komersil terdiri dari :

a. Dinas Pengkajian Pasar dan Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan penyelenggaraan pengkajian pasar dan promosi;

b. Dinas Pusat Pelayanan Administrasi Jasa/ Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan pelayanan administrasi jasa usaha kepelabuhan,verifikasi produksi dan pendapatan, penotaan jasa kepelabuhan serta evaluasi produksi dan pendapatan;

c. Dinas Aneka usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan dan

mengendalikan pengusahaan tanah dan perairan, bangunan, air, listrik serta usaha lainnya.

4. Divisi Pelayanan Kapal Barang dan PPSA

Divisi Pelayanan Kapal Barang dan PPSA mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan pemanduan, penyiapan armada kepanduan, pelayanan pemadam kebakaran dan rupa-rupa, perencanaan dan pusat pelayanan satu atap serta pengendalian operasi pelayanan kapal dan barang.

Divisi Pelayanan Kapal dan Barang terdiri dari :

a. Dinas Pelayanan Pemanduan mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan telekomunikasi kapal, pelayanan pemanduan dan penundaan serta melaksanakan administrasi kepanduan;

b. Dinas Pelayanan Pemadam Kebakaran dan rupa-rupa mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan pelayanan pemadam kebakaran, pelayanan

pas pelabuhan dan parkir, pelayanan terminal penumpang serta pelayanan peralatan pelabuhan;

c. Dinas Perencanaan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan kegiatan perencanaan baik dengan pihak internal maupun dengan pihak eksternal perusahaan;

d. Dinas Pelayaran Operasi mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi dan pelayanan operasi dermaga, gudang dan lapangan penumpukan dan pendataan kinerja masing-masing pelayanan;

e. Dinas Penyiapan Armada Kepanduan mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengendalikan perawatan dan perbaikan, melaksanakan penilaian dan evaluasi serta melaksanakan penyiapan pengawakan dan perbekalan armada.

5. Dinas Teknik

Divisi teknik mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan investasi dan pemeliharaan prasaranan dan saranan pelabuhan, rekomendasi teknik yang berkaitan dengan IMB, perbekalan teknik/logistik, pemantauan rencana induk pelabuhan dan lingkungan hidup.serta implementasi Sistem Informasi Teknik dan Administrasi teknik, Pelayaran air umum,air kapal,pelayanan listrik. Kegiatan pekerjaan sipil, peralatan dan instalasi, perencanaan dan administrasi teknik serta penyiapan armada kepanduan.

Divisi teknik terdiri dari :

a. Dinas Pekerjaan Sipil mempunyai tugas pokok merencanakan,

prasarana pelabuhan serta penyiapan rekomendasi teknis untuk penerbitan IMB;

b. Dinas Peralatan dan Instalasi mempunyai tugas pokok merencanakan, menyelenggarakan pekerjaan investasi, pemeliharaan sarana pelabuhan serta perbekalan teknik/logistik, pelayanan listrik umum, pelayanan air dan umum; c. Dinas Perencanaan dan Administrasi Teknik mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan dan mengendalikan pemantauan rencana induk pelabuhan dan lingkungan serta implementasi sistem informasi manajemen teknik dan administrasi teknik.

6. Divisi Keuangan

Divisi keuangan mempunyai tugas pokok, menyiapkan perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengendalian anggaran akuntansi dan perbendaharaan serta kemitraan dan bina lingkungan.

Divisi Keuangan terdiri dari :

a. Dinas Anggaran mempunyai tugas pokok merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan administrasi perencanaan pengendalian anggaraan pendapatan, biaya dan investasi serta membuat perhitungan kinerja keuangan; b. Dinas Akuntansi mempunyai tugas pokok merencanakan, menyelenggarakan

dan mengendalikan siklus akuntansi, meneliti bukti pendukung transaksi, administrasi dan usulan penghapusan aktiva tetap, administrasi dan pelaporan perpajakan serta pengarsipan bukti pembukuan dan laporan keuangan;

c. Dinas Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merencanakan,

koran, administrasi hutang piutang uang muka, uang titipan, uper, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran kas bank dan barang persediaan serta surat berharga;

d. Dinas Kemitraan dan Bina Lingkungan mempunyai tugas pokok

merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan administrasi keuangan dana pembinaan, pembinaan uasaha kecil dan koperasi, menyeleksi dan mengevaluasi calon mitra binaan serta menyiapkan laporan keuangan kemitraan dan bina lingkungan.

7. Divisi Umum

Divisi umum mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan,

melaksanakan dan mengendalikan tata usaha, rumah tangga dan kepropotokolan, administrasi personalia, perencanaan dan pengembangan SDM, hubungan industrial, hukum dan humas serta pengamanan lingkungan kerja dan aset perusahaan.

Divisi umum terdiri dari :

a. Dinas Tata Usaha dan rumah tangga mempunyai tugas pokok melaksanakan dan dan mengendalikan administrasi perkantoran dan kerumah tanggaan, keprotokolan, pengadaan penyaluran, inventarisasi dan pemeliharaan peralatan kantor;

b. Dinas Personalia mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan administrasi kepegawaian, perencanaan dan pengembangan SDM, pendidikan dan pelatihan, kesejahteraan dan K3 pegawai serta hubungan industrial;

c. Dinas Hukum dan Humas mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan penanganan dan penelaahan masalah hukum di cabang, melaksanakan hubungan kemasyarakatan, penataan dokumen perusahaan dan perlindungan kepentingan perusahaan serta mengupayakan peningkatan citra perusahaan;

d. Dinas Keamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan pengamanan terhadap lingkungan kerja perusahaan dan asset perusahaan.

8. Divisi Sistem dan Teknologi Informasi

Divisi Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sistem dan teknologi informasi serta menyusun laporan dan penyiapan informasi.

Divisi Sistem dan Teknologi Informasi :

a. Dinas Data dan Teknologi mempunyai tugas pokok perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan pengolahan data dan penyajian informasi;

b. Dinas Pengoperasian Sistem mempunyai tugas pokok menyiapkan

perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan Sistem dan Teknologi Informasi.

9. Divisi Usaha Bongkar Muat

Unit Bongkar Muat mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan, melaksanakan dan mengendalikakan kegiatan bongkar muat dan penumpukan, menyiapkan peralatan dan perawatan serta tata usaha dan keuangan.

Divisi Usaha Bongkar Muat terdiri dari :

a. Dinas Operasi mempunyai tugas pokok merencanakan dan mnegendalikan kegiatan bongkar muat, melaksanakan kegiatan bongkar muat dan penumpukan serta melaksanakan administrasi operasi dan pendataan kinerja bongkar muat;

b. Dinas Penyiapan Peralatan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengendalikan perawatan dan pemeliharaan, serta melaksanakan, mengendalikan dan mengadministrasi pengoperasian fasilitas dan peralatan bongkar muat;

c. Dinas Tata Usaha dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan tata usaha pengumpulan data dan informasi, pendistribusian produksi dan pendapatan, pembuatan pranota serta administrasi keuangan.

D. JARINGAN USAHA / KEGIATAN

Jenis Usaha dari PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I cab. Belawan adalah Pelayanan Jasa Kepelabuhan serta usaha dan Pelayanan jasa lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka menunjang kelancaran :

1. Pelaksanaan, pengusahaan jasa pemanduan, penundaan, labuh, tambat, dermaga, gudang lapangan penumpukan, usaha bongkar muat, terminal peti kemas, tanah, perairan, bangunan air dan listrik, alat bongkar muat serta usaha lainnya.

2. Pelaksanaan pengendalian dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan pelabuhan, serta pelaksanaan program pembangunan sesuai rencana induk pelabuhan. 3. Pelaksanaan pelayanan bagi kapal, barang, penumpang dan pelayanan lainnya.

4. Pengelolaan administrasi keuangan cabang.

5. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja hubungan industrial, urusan tata usaha dan rumah tangga, hukum dan hubungan masyarakat serta pengamanan asset cabang pelabuhan. 6. Pelaksanaan pengolahan data laporan serta pengoperasian dan pemeliharaan

sistem informasi.

7. Pelaksanaan perencanaan dan penerapan sistem manajemen mutu. Sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi.

E. KINERJA USAHA TERKINI

Kinerja Usaha Terkini dari PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I cab. Belawan adalah Pelayanan Jasa Kepelabuhan serta Usaha dan Pelayanan Jasa lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka menunjang kelancaran Pelaksanaan, pengusahaan jasa pemanduan, penundaan, labuh, tambat, dermaga, gudang lapangan penumpukan, usaha bongkar muat, terminal peti kemas, tanah, perairan, bangunan air dan listrik, alat bongkar muat serta usaha lainnya.

Berikut ini tabel realisasi kinerja operasional PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan yang memperlihatkan total seluruh Dermaga Umum, Dermaga Belawan Lama, Dermaga Ujung Baru, Dermaga Citra, Dermaga IKD dan Dermaga Pipa Terpadu dapat dilihat pada Tabel 2.1 s/d 2.6.

Tabel 2.1

Total Seluruh Dermaga Umum Realisasi Kinerja Operasional PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

Tabel 2.2

Total Seluruh Dermaga Belawan Lama Realisasi Kinerja Operasional PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

Tabel 2.3

Total Seluruh Dermaga Ujung Baru Realisasi Kinerja Operasional PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

Tabel 2.4

Total Seluruh Dermaga Citra Realisasi Kinerja Operasional PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

Tabel 2.5

Total Seluruh Dermaga IKD Realisasi Kinerja Operasional PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

Sumber : PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

Tabel 2.6

Total Seluruh Pipa Terpadu Realisasi Kinerja Operasional PT. ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Belawan

F. RENCANA KEGIATAN

Rencana kegiatan perusahaan Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan yang akan dilaksanakan dalam menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan, meliputi :

1. Penambahan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu-lintas dan tempat-tempat berlabuhnya kapal, hal ini dapat membuat akan lebih leluasannya kapal-kapal tersebut untuk berlabuh.

2. Peningkatan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) kapal. 3. Penambahan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar buat barang

termasuk hewan dan fasilitasnya naik turunnya penumpang.

4. Merenovasi gudang-gudang dan tempat penimbunan barang-barang angkutan bandar, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan.

5. Penambahan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut.

6. Penambahan penyediaan listrik, bahan bakar, minyak, air minum instalasi limbah pembangunan untuk kelancaran aktivitas dalam menunjukan kualitas perusahaan tersebut kepada pelanggan .

7. Peningkatan pemberian jasa terminal, kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan.

8. Meningkatkan jasa konsultasi, pendidikan kepada karyawan, serta mengadakan pelatihan/tranning center yang berkaitan dengan kepelabuhan.

9. Meningkatkan jasa pelayanan kesehatan para pegawai dan staf untuk menunjang kelancaran aktivitas dalam bekerja sehingga para pegawai dapat melaksanakan tugasnya masing-masing demi keuntungan perusahaan PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

10. Penambahan jasa transportasi dilaut.

11. Penambahan jasa persewaan fasilitas dan peralatan.

12. Penambahan jasa perbaikan fasilitas dan peralatan di bidang pelabuhan untuk menghindari kecelakan yang tidak diinginkan.

13. Memperindah kawasan wisata di daerah lingkungan pelabuhan dengan menjaga kebersihan dan kenyamanan dari setiap gangguan pihak-pihak tertentu yang ingin merusak citra daerah tersebut sehingga dapat menarik para wisatawan berkunjung ke wilayah pelabuhan.

14. Penambahan depo peti kemas.

15. Meningkatkan jasa komunikasi dan informasi di bidang kepelabuhan dan jasa konstruksi dibidang kepelabuhan sehingga pihak eksternal dapat mengetahui informasi tersebut dengan baik.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Defenisi Public Relations

Secara umum public relations menurut Oemi (2001:28) dapat diartikan sebagai penyambung lidah perusahaannya dalam hal mengadakan hubungan timbal-balik dengan pihak luar dan dalam perusahaan. Jadi tidak hanya bertugas sebagai saluran informasi dari perusahaan kepada publiknya, melainkan juga merupakan saluran informasi dari publik kepada perusahaan. Informasi yang datang dari publik itu merupakan opini publik sebagai umpan balik dari informasi yang diberikan oleh perusahaan. Demikianlah pula fungsi public relations sebagai sumber informasi, tidak hanya bagi pihak luar saja, melainkan juga merupakan sumber informasi bagi publik di dalam perusahaan, terutama bagi pimpinan perusahaan.

Public relations adalah sebagai perantara antara pimpinan perusahaan dengan public baik itu public intern maupun public extern. Kegiatan manajemen atas

diarahkan kepada publik dan dari publik menjadi masukan bagi manajemen atas berdasarkan penyelidikan public relations, pimpinan perusahaan menyempurnakan setiap perencanaan, melakukan kebijaksanaan dan meningkatkan usaha-usaha berdasarkan keadaan, perasaan, harapan dan keinginan publiknya.

Public relations harus mengetahui dan menguasai persoalan-persoalan yang

bersangkutan dengan perusahaan sehingga mampu memberikan informasi yang benar dan memuaskan kepada publiknya. Kemudian daripada itu, perlu menitik

beratkan moral dan tingkah laku yang baik dalam memberikan pelayanan kepada publik agar publik tidak tersinggung.

Internal public relations dimaksudkan sebagai salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam. Istilah “ke dalam”

menunjukan bahwa kegiatan tersebut hanya berlangsung kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada di dalam instansi atau perusahaan tertentu. Pengertian publik dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu yang terlibat pada suatu kegiatan dan diikat pada satu perhatian dan kepentingan guna mencapai suatu tujuan.

Bentuk-bentuk dari kegiatan internal public relations adalah sebagai berikut :

1. Hubungan dengan publik karyawan (employes relations) 2. Hubungan dengan manusiawi (human relations)

3. Hubungan dengan publik buruh (labour relations)

4. Hubungan dengan publik pegang saham (stockholder relations). (Djaja, 2000:26)

Sedangkan kegiatan external public relations merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang ditujukan kepada publik yang berada di luar suatu perusahaan.

Bentuk-bentuk kegiatan external public relations meliputi : 1. Hubungan dengan pelanggan (customer relations)

2. Hubungan dengan komunitas/khalayak (community relations) 3. Hubungan dengan pemerintah (government relations)

4. Hubungan dengan media massa/pers (press relations). (Uchjana, 1993:150)

B. Fungsi, Tugas dan Tujuan Public Relations

Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi dan tugas-tugas public relations adalah sebagai berikut :

Menurut Cultip & Center, and Canfield Pakar Humas Internasional dalam Rosady (2001:20) fungsi public relations adalah sebagai berikut :

1. Membina hubungan yang baik dengan public internal dan external

2. Merencanakan dan melaksanakan hubungan dan komunikasi dua arah dengan

public baik public internal maupun public external yang saling

menguntungkan dan saling pengertian baik komunikasi lisan, tulisan, tatap muka maupun melalui media.

3. Menciptakan dan mempertahankan citra yang positif terhadap publik perusahaan.

4. Mengumpulkan data, fakta dan informasi yang datang dari publik baik public

internal maupun public external yang berhubungan dengan perusahaan.

Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan public relations berfungsi sebagai berikut :

1. Untuk memberikan data atau informasi kepada masyarakat melalui jurnalis. 2. Mencari informasi atau isu-isu yang berkembang di lingkungan perusahaan

baik negatif maupun positif.

3. Memberikan data-data kegiatan pelabuhan kepada media massa, dan mewakili manajemen kepada pihak eksternal.

4. Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang ada di pelabuhan dalam bentuk foto atau rekaman video.

5. Sebagai perantara informasi yang datang dari luar untuk disampaikan kepada manajemen perusahaan.

6. Mewakili manajemen untuk menghadiri undangan instansi-instansi tertentu. 7. Membuat kliping koran yang berhubungan dengan kepelabuhan.

8. Menyelenggarakan rapat direksi dan lain-lain.

Menurut Rumanti (2002:39) tugas public relations sehari-hari adalah :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik

Dokumen terkait