• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

1. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan yang dilaksanakan PT. Xylo Indah Pratama termasuk pada kategori sedang. Persepsi masyarakat ini karena hutan rakyat pola kemitraan ini sesuai apa yang diinginkan masyarakat. Masyarakat menilai dengan adanya hutan rakyat ini berakibat baik terhadap lahan yang dimanfaatkan untuk hutan rakyat yang antara lain dapat meningkatkan kesuburan lahan, meningkatkan produktivitas lahan. Masyarakat juga menilai bahwa pembangunan hutan rakyat pola kemitraan ini memberikan manfaat kepada mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung.. Masyarakat menilai pulai merupakan jenis tanaman yang mudah dan cepat tumbuh, sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di Kabupaten Musi Rawas, mudah dipasarkan dan harga kayunya relatif stabil. Terhadap pola kemitraan pada pembangunan hutan rakyat masyarakat menilai positif, karena dengan pola kemitraan dalam pembangunan hutan rakyat ini petani mendapatkan jaminan adanya kepastian pembiayaan, kepastian bimbingan teknis dan kepastian pemasaran

2. Faktor-faktor yang secara nyata mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap hutan rakyat pola kemitraan adalah umur, tingkat pendidikan, aktivitas penyuluhan dan pemahaman program. Umur yang semakin tua tingkat persepsinya semakin rendah, sedangkan persepsi tinggi dijumpai pada petani yang masih muda. Semakin tinggi tingkat pendidikan terdapat kecenderungan semakin meningkatnya persepsi. Dalam hal penyuluhan dengan semakin meningkat kualitas dan kuantitas penyuluhan semakin meningkat pula persepsi masyarakat. Berhubungan dengan pola kemitraan dalam pembangunan hutan rakyat, semakin petani memahami dasar dan manfaat pola kemitraan dalam pembangunan hutan rakyat semakin tinggi pula tingkat persepsinya.

3. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan ini termasuk pada kategori sedang. Partisipasi masyarakat umumnya diwujudkan dalam bentuk sumbangan pemikiran, dukungan moril dan dalam bentuk sumbangan tenaga yaitu sebagai tenaga kerja. Partisipasi masyarakat pada kegiatan pembangunan hutan rakyat dengan pola kemitraan terjalin pada semua kegiatan, yang meliputi kegiatan perencanaan, aktivitas kelompok tani hutan rakyat, pelaksanaan kegiatan hutan rakyat dan kegiatan pengamanan, evaluasi dan pemanfaatan hasil hutan rakyat. Walaupun demikian, ada beberapa kegiatan yang belum melibatkan masyarakat secara menyeluruh misalnya kegiatan penyusunan rencana program atau evaluasi, karena pada kegiatan tersebut kesempatan untuk berpartisipasi hanya diberikan kepada masyarakat tertentu yaitu tokoh atau pemuka masyarakat. 4. Tingkat partisipasi masyarakat pada kegiatan pembangunan hutan rakyat

pola kemitraan dipengaruhi secara nyata oleh faktor kelembagaan hutan rakyat, pemahaman hak dan kewajiban dalam kemitraan dan keaktifan dalam mendapatkan informasi serta adanya kebijakan pemerintah. Dengan adanya kelembagaan hutan rakyat ini memberikan kesempatan masyarakat untuk lebih berpartisipasi, sehingga tingkat partisipasinya semakin tinggi. Pemahaman masyarakat terhadap hak dan kewajiban dalam kemitraan akan meningkatkan tingkat partisipasinya. Keaktifan yang tinggi dari masyarakat dalam mencari informasi tentang hutan rakyat akan meningkatkan partisipasi masyarakat. Sebaliknya semakin petani mengetahui kebijakan pemerintah menunjukkan kecenderungan tingkat partisipasi petani dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan ini semakin rendah.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan hutan rakyat dengan pola kemitraan sehingga tujuan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan dapat tercapai yaitu :

1. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap persepsi adalah umur,tingkat pendidikan, penyuluhan dan pemahaman program. Berkaitan dengan tingkat persepsi, sebagai implikasi untuk meningkatkan persepsi maka yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah kegiatan penyuluhan yang relevan dengan kegiatan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan kepada petani. Untuk itu peran dari Dinas Kehutanan dalam program pembangunan hutan rakyat khususnya dalam hal kualitas dan kuantitas penyuluhan agar lebih ditingkatkan. Peningkatan kualitas penyuluhan dilakukan dengan peningkatan kualitas materi penyuluhan dan teknis pelaksanaan penyuluhan dengan memilih metode penyuluhan yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Peningkatan kuantitas penyuluhan dilakukan dengan lebih meningkatkan intensitas atau frekuensi penyuluhan sebagai proses belajar bersama untuk lebih meningkatkan persepsi masyarakat.

2. Tingkat partisipasi masyarakat pada kegiatan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan dipengaruhi secara nyata oleh faktor kelembagaan hutan rakyat, pemahaman hak dan kewajiban dalam kemitraan dan keaktifan dalam mendapatkan informasi serta adanya kebijakan pemerintah. Partisipasi petani dalam pembangunan hutan rakyat dapat lebih ditingkatkan dengan lebih membuka kesempatan kepada masyarakat secara luas untuk lebih berpartisipasi, tidak hanya membatasi pada tokoh-tokoh masyarakat.. Untuk itu peran dari perusahaan, PT. Xylo Indah Pratama, sebagai pihak mitra agar lebih mendayagunakan kelembagaan hutan rakyat untuk membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Alrasyid, H. 1979. Pemilihan jenis tanaman penghijauan untuk pengembangan hutan rakyat. Kehutanan Indonesia. 31(8):25-38.

Badan Litbang Kehutanan. 1997. Arahan teknis Badan Litbang Kehutanan dalam Rakernas Departemen Kehutanan. Jakarta, 14 – 17 April 1997. Departemen Kehutanan. Jakarta.

CIFOR dan Tim Fahutan IPB. 2000. Toward Mutually Beneficial Partnership in Outgrower Schemes; Learning from Case Studies in Indonesia and the Philipines. CIFOR. Bogor.

Cohen, W. and N. Uphoff. 1977. Rural Development Participation Concept and Measures for Project Design Implementation and Evaluation. Cornell University. New York.

Departemen Kehutanan. 2004. Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor P.01/Menhut-II/2004 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat di Dalam dan atau Sekitar Hutan Dalam Rangka Social Forestry. Departemen Kehutanan. Jakarta

Departemen Kehutanan. 1997. Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 49/Kpts-II/1997 tentang Pendanaan dan Usaha Hutan Rakyat. Departemen Kehutanan. Jakarta

Dewi, B.S., B.Y. Slamet dan L.Nurbaya. 2004. Peranan hutan rakyat dan sistem pengelolaannya terhadap pendapatan petani di desa Wates dan Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabup aten Tanggamus. Jurnal Hutan Rakyat 6 (2): 15-33.

Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Tengah. 2004. Peranan hutan rakyat dalam mensuplai bahan baku industri perkayuan di Propinsi Jawa Tengah. Makalah dalam rangka Temu Usaha Hutan Rakyat Propinsi Jawa Tengah. Semarang, 3 Desember 2004. Dinas Kehutanan Jawa Tengah. Semarang. Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1995. Pembangunan hutan

rakyat di Indonesia. Makalah dalam Seminar/Diskusi Panel Pengembangan Hutan Rakyat. Bandung, 19 – 20 Desember 1995. Direktorat Jenderal RRL. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1997. Surat Keputusan Direktur Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan nomor 02/Kpts/V/1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Usaha Hutan Rakyat. Jakarta

Dyah, A.S. 1983. Persepsi Staf Pengajar dan Pimpinan Tiga Perguruan Tinggi tentang Pengabdian pada Masyarakat [Tesis]. Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.

Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Hardiyanto, E.B. 2004. Peningkatan produktivitas hutan tanaman dan upaya menjaga kelestariannya. Makalah Seminar Nasional Visi Silvikulturis Indonesia Menyongsong Kehutanan 2045. Yogyakarta 4-5 Maret 2004. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Hasnawati. 1987. Masalah Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Areal Pabrik Gula [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Hidayat, N. 2000. Kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong pengembangan hutan rakyat. Makalah dalam Diskusi Panel Hutan Rakyat Upaya Meningkatkan PAD Melalui Pengembangan Hutan Rakyat dalam Mendukung Otonomi Daerah. Bogor, 5 Desember 2000. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Hubeis, A.V.S. 1989. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan. LPPM IPB. Bogor

Indrawati, D.R. 2001. Pengembangan Hutan Rakyat di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Balitbang Teknologi Pengelolaan DAS Indonesia Bagian Barat. Surakarta.

Irawanti, S., Sylviani, E. Syahadat dan L. Indracahya. 2000. Analisis Efektivitas Skim Kredit Usaha Tani Konservasi dan Hutan Raky at. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Hayono, J. 1996. Analisis Pengembangan Pengusahaan Hutan Rakyat Di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Laksono, P.M., H.van Haaften, A. Anvo and J. Kressin. 1995. Social Sustainability in the Forest. CIFOR. Bogor.

Malo, M. 1986. Materi Pokok Metode Penelitian Sosial. Karunika. Universitas Terbuka. Jakarta.

Mar’at. 1984. Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya. Ghalia Indonesia. Bandung.

Muchtar, T. 1998. Hubungan Karakteristik Elit Formal dan Elit Informal Desa dengan Persepsi dan Tingkat Partisipasi Mereka dalam Program P3DT Di Kabupaten Sukabumi [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Nurfatriani, F. dan Y.S. Elvida. 2002. Pengembangan hutan rakyat di era otonomi daerah. Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 3(2):117 -130. Badan Litbang Kehutanan. Bogor

Puspitawati, E. 2004. Analisis Kemitraan Antara PT. Petani (Persero) dengan Petani Penangkar Benih Padi Di Kabupaten Karawang [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Rakhmat, J. 1985. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Sadli, S. 1976. Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang [Tesis] Program Pascasarjana UI. Jakarta

Sastropoetro, S. 1988. Partisipasi, Komunikas i, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Alumni. Bandung.

Sattar, A.L. 1985. Persepsi Masyarakat Pedesaan Terhadap Usaha Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Di DAS Bila Walanae Sulawesi Selatan [Tesis]. Fakultas Pascasarjana KPK IPB-UNHAS. Bogor.

Sihombing, N. 1980. Partisipasi sebagai pemerdekaan manusia. Prisma nomor 11. Jakarta.

Simon, H. 1995. Strategi pengembangan pengelolaan hutan rakyat. Makalah pada Diskusi Panel Pengembangan Hutan Rakyat. Bandung, 19 – 20 Desember 1995. Depart emen Kehutanan. Jakarta.

Soekanto, S. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. CV Rajawali Press. Jakarta

Sudradjat, A. 2003 Persepsi Birokrasi Tentang Otonomi Bidang Kehutanan [Disertasi]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Sugiyanto. 1996. Persepsi Masyarakat tentang Penyuluhan dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan [Disertasi]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Suharjito, D. 2000. Hutan Rakyat Di Jawa Perannya Dalam Perekonomian Desa. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Sunartana, Y.E.P. 2003. Partisipasi Anggota dalam Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH). Kasus di kawasan Hutan lindung Register 19 Gunung Betung Lampung. [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor. Supriadi, E. dan I. Setyawati. 1997. Kredit Hutan Rakyat. Pusat Penyuluhan

Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta

Susiatik, T. 1998. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pembangunan Masyarakat Desa Hutan Terpadu (PMDHT) Di Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari Kabupaten Dati II Grobogan Jawa tengah [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Sutisna, M. 2004. Peningkatan produktifitas hutan alami melalui silvikultur tepat guna. Makalah dalam Seminar Nasional Visi Silvikulturis Indonesia Menyongsong Kehutanan 2045. Yogyakarta, 4-5 Maret 2004. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Suyatna, I.G. 1982. Ciri-Ciri Kedinamisan Kelompok Sosial Tradisonal di Bali dan Peranannya dalam Pembangunan [Disertasi]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Sarwono, S.W. 1992. Psikologi Lingkungan. Kerjasama Program Pascasarjana Program studi Psikologi UI dengan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Swasono, S.E. 1995. Perencanaan partisipatori dan emansipasi. Majalah Prisma nomor 3. Jakarta.

Tarigan, U. 1993. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Reboisasi dan Penghijauan di Kabupaten Karo Sumatera Utara [Tesis]. Program Pascasarjan KPK IPB-USU. Bogor.

Triyono. 2004. Kebijakan pengembangan usaha hutan rakyat. Makalah pada Temu Usaha Hutan Rakyat. Semarang, 3 Desember 2004. Dinas Kehutanan Jawa Tengah. Semarang.

Warsito, Sofyan, Sumardi dan S.A. Awang. 2003. Meningkatkan peranan sumberdaya hutan dalam pembangunan nasional. Makalah pada Seminar Panca Windu Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta, 19 September 2003. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Widiarti, A., S. Suharti dan L. Andadari. 1998. Kharakteristik beberapa pola hutan rakyat. Prosiding Ekspose Pengembangan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Widiarti, A. 2002. Kajian Kredit Usaha Hutan Rakyat dengan Pola Kemitraan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Winarto, H. 2003. Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Agoforestry. [Tesis].

Program Pascasarjana IPB. Bogor

PT. Xylo Indah Pratama. 1996. Pembangunan dan Pengembangan Hutan Rakyat di Kabupaten Dati II Musi Rawas Propinsi Dati I Sumatera Selatan. Muara Beliti.

PT. Xylo Indah Pratama. 2000. Rencana Pengelolaan Pulai pada Perkebunan Karet dan Pekarangan. Muara Beliti.

Anova

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2885.701 6 480.950 32.564 .000(a) Residual 2097.239 142 14.769 Total 4982.940 148 2 Regression 2879.883 5 575.977 39.164 .000(b) Residual 2103.057 143 14.707 Total 4982.940 148 3 Regression 2832.217 4 708.054 47.407 .000(c) Residual 2150.723 144 14.936 Total 4982.940 148

a Predictors: (Constant), PROGRAM, EKONOMI, UMUR, PENGALAM, PSULUHAN, PDIDIKAN b Predictors: (Constant), PROGRAM, EKONOMI, UMUR, PSULUHAN, PDIDIKAN

a Predictors: (Constant), PROGRAM, UMUR, PDIDIKAN, PSULUHAN b Dependent Variable: PERSEPSI

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .761(a) .579 .561 3.843

2 .760(b) .578 .563 3.835

3 .754(c) .568 .556 3.865

a. Predictors: (Constant), PROGRAM, EKONOMI, UMUR, PENGALAM, PSULUHAN, PDIDIKAN

b. Predictors: (Constant), PROGRAM, EKONOMI, UMUR, PSULUHAN, PDIDIKAN c. Predictors: (Constant), PROGRAM, UMUR, PDIDIKAN, PSULUHAN

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 11.060 4.760 2.323 .022 UMUR -.190 .039 -.296 -4.841 .000 PDIDIKAN 2.495 .650 .260 3.837 .000 PSULUHAN .329 .112 .195 2.946 .004 PENGALAM -.156 .248 -.037 -.628 .531 EKONOMI .420 .221 .116 1.902 .059 PROGRAM 1.385 .234 .358 5.922 .000 2 (Constant) 10.203 4.550 2.242 .026 UMUR -.189 .039 -.295 -4.837 .000 PDIDIKAN 2.449 .645 .255 3.798 .000 PSULUHAN .319 .110 .188 2.890 .004 EKONOMI .378 .210 .105 1.800 .074 PROGRAM 1.399 .232 .362 6.024 .000 3 (Constant) 13.445 4.211 3.193 .002 UMUR -.182 .039 -.284 -4.641 .000 PDIDIKAN 2.837 .612 .296 4.632 .000 PSULUHAN .277 .109 .164 2.552 .012 PROGRAM 1.379 .234 .357 5.901 .000

Anova

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1727.895 7 246.842 27.443 .000(a) Residual 1268.266 141 8.995 Total 2996.161 148 2 Regression 1726.309 6 287.718 32.174 .000(b) Residual 1269.852 142 8.943 Total 2996.161 148 3 Regression 1722.759 5 344.552 38.692 .000(c) Residual 1273.402 143 8.905 Total 2996.161 148 4 Regression 1712.420 4 428.105 48.021 .000(d) Residual 1283.742 144 8.915 Total 2996.161 148

a. Predictors: (Constant), STAT_SOS, TOKOH, KBIJAKAN, KLBAGAAN, PERSEPSI, HAK_WJB, KAKTIFAN

b. Predictors: (Constant), STAT_SOS, TOKOH, KBIJAKAN, KLBAGAAN, HAK_WJB, KAKTIFAN

c. Predictors: (Constant), TOKOH, KBIJAKAN, KLBAGAAN, HAK_WJB, KAKTIFAN d. Predictors: (Constant), KBIJAKAN, KLBAGAAN, HAK_WJB, KAKTIFAN

e. Dependent Variable: PARTPASI

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .759(a) .577 .556 2.999 2 .759(b) .576 .558 2.990 3 .758(c) .575 .560 2.984 4 .756(d) .572 .560 2.986

a. Predictors: (Constant), STAT_SOS, TOKOH, KBIJAKAN, KLBAGAAN, PERSEPSI, HAK_WJB, KAKTIFAN

b. Predictors: (Constant), STAT_SOS, TOKOH, KBIJAKAN, KLBAGAAN, HAK_WJB, KAKTIFAN

c. Predictors: (Constant), TOKOH, KBIJAKAN, KLBAGAAN, HAK_WJB, KAKTIFAN d. Predictors: (Constant), KBIJAKAN, KLBAGAAN, HAK_WJB, KAKTIFAN

Model Coefficients Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -8.934 5.689 -1.571 .119 PERSEPSI .020 .047 .026 .420 .675 KLBAGAAN .642 .169 .221 3.802 .000 TOKOH -.257 .231 -.067 -1.111 .268 HAK_WJB .666 .246 .164 2.708 .008 KAKTIFAN 3.537 .310 .692 11.405 .000 KBIJAKAN -.597 .254 -.140 -2.355 .020 STAT_SOS .450 .735 .034 .613 .541 2 (Constant) -9.244 5.624 -1.644 .102 KLBAGAAN .653 .166 .225 3.929 .000 TOKOH -.251 .230 -.065 -1.090 .278 HAK_WJB .682 .242 .168 2.814 .006 KAKTIFAN 3.558 .305 .696 11.658 .000 KBIJAKAN -.577 .248 -.135 -2.324 .022 STAT_SOS .461 .732 .035 .630 .530 3 (Constant) -7.875 5.177 -1.521 .130 KLBAGAAN .657 .166 .226 3.966 .000 TOKOH -.248 .230 -.064 -1.078 .283 HAK_WJB .698 .241 .172 2.902 .004 KAKTIFAN 3.526 .300 .690 11.741 .000 KBIJAKAN -.581 .248 -.136 -2.347 .020 4 (Constant) -9.497 4.956 -1.916 .057 KLBAGAAN .627 .163 .216 3.836 .000 HAK_WJB .646 .236 .159 2.741 .007 KAKTIFAN 3.441 .290 .673 11.869 .000 KBIJAKAN -.555 .247 -.130 -2.250 .026

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

POLA KEMITRAAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS

PROPINSI SUMATERA SELATAN

Data Umum petani

1. N a m a KK : ………

2. Alamat : Kecamatan :………..

Desa : ……….

RW : ……….

RT :……… ……….

3. Sebelum tinggal di alamat sekarang, bapak berasal dari : ( ) Desa yang sama ( ) Desa berbeda pada kecamatan yang sama ( ) Kecamatan berbeda pada kabupaten yang sama ( ) Kabupaten berbeda pada propinsi yang sama ( ) Propinsi lain 4. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan 5. Jumlah Anggota Keluarga : ……….. Orang 6. Jumlah Tanggungan : ………. Orang 7. Mata pencaharian :

Mata Pencaharian Penghasilan Per Bulan Keterangan ( ) Petani ( ) Pegawai Negeri / swasta ( ) Pedagang ( ) Buruh Tani ( ) Lain-Lain ………

8. Umur : ………..Tahun 9. Pendidikan

( ) Tidak Tamat SD ( ) Tamat SLTP ( ) Akademi

( ) Tamat SD ( ) Tidak Tamat SLTA ( ) Universitas ( ) Tidak Tamat SLTP ( ) Tamat SLTA

Persepsi

1. Lahan yang ditanami hutan rakyat dapat meningkat kesuburan tanah?

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

2. Pola tanam yang digunakan dalam hutan rakyat yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

3. Hutan rakyat hasil tanaman bisa dipakai untuk keperluan masa depan (mis: sebagai tabungan)

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

masyarakat

6. Kegiatan hutan rakyat dapat memberikan lapangan pekerjaan (mengurangi penganggura)

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

7. Hutan rakyat dapat menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan (mis: mengurangi erosi tanah)

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

8. Dari tanaman hutan rakyat dapat diambil untuk kebutuhan kayu bakar

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

9. Jenis tanaman yang ditanam untuk hutan rakyat (Pulai) sesuai dengan keinginan masyarakat.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

10. Jenis tanaman yang ditanam untuk hutan rakyat (Pulai) sesuai dengan keadaan tanahnya.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

11. Jenis tanaman yang ditanam untuk hutan rakyat (Pulai) merupakan jenis yang cepat tumbuh.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

12. Jenis tanaman yang ditanam untuk hutan rakyat (Pulai) merupakan tanaman yang laku di pasaran.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

13. Dengan pola kemitraan dapat menjamin hasil kayu hutan rakyat dapat laku dipasaran.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

14. Dengan pola kemitraan permasalahan modal untuk hutan rakyat kegiatan dapat teratasi

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

15. Dengan pola kemitraan permasalahan teknis hutan rakyat (pembibitan, pananaman, pemeliharaan, pemanenan) dapat diatasi.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

16. Dengan hutan rakyat pola kemitraan dapat memberikan hasil kayu secara berkelanjutan

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

Partisipasi

1. Bapak dilibatkan dalam penyusunan rencana dan program hutan rakyat pola kemitraan

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

2. Dalam penyusunan rencana dan program hutan rakyat melibatkan tokoh masyarakat (misal: guru, ulama, pemuka desa)

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

3. Bapak dilibatkan dalam penentuan tanaman pada kegiatan tumpangsari

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

4. Bapak dilibatkan dalam pengukuran areal lokasi hutan rakyat

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

tani hutan rakyat?

7. Bapak diundang setiap ada pertemuan kelompok tani?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

8. Bapak hadir dalam setiap undangan Pertemuan Kelompok tani?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

9. Apakah bapak terlibat dalam kegiatan persemaian?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

10. Apakah bapak terlibat dalam kegiatan Penanaman

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

11. Apakah bapak terlibat dalam kegiatan pemeliharaan

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

12. Apakah bapak terlibat dalam kegiatan pelatihan dan kursus hutan rakyat?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

13. Apakah bapak terlibat dalam pengamanan areal hutan rakyat

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

14. Apabila ada masalah dalam pelaksanaan hutan rakyat apakah petani hutan rakyat dilibatkan dalam upaya pemecahannya?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

15. Dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi apakah bapak memberikan usul/saran?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

16. Apakah bapak terlibat dalam pemasaran hasil hutan rakyat?

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

Penyuluhan

1. Penyuluhan yang berkaitan dengan hutan rakyat, dalam sebulan dilakukan berapa kali

……….. kali / sebulan

2. Frekuensi yang diadakan selam ini sudah sesuai dengan keinginan petani

( ) Sesuai ( ) Kurang Sesuai ( ) Tidak Sesuai

3. Bapak selalu diundang setiap kali ada penyuluhan.

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

4. Setiap ada undangan penyuluhan bapak selalu datang menghadiri

( ) Selalu ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

5. Siapa yang sering memberi penyuluhan tentang hutan rakyat?

( ) Dinas Kehutanan ( ) Perusahaan (PT. XIP)

( ) Lainnya ……….. (sebutkan)

6. Apakah materi penyuluhan sesuai dan menunjang kegiatan hutan rakyat

( ) Sesuai ( ) Kurang Sesuai ( ) Tidak Sesuai

7. Petugas penyuluh lapangan benar-benar menguasai materi penyuluhan hutan rakyat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

8. Dalam penyampaian materi penyuluhan, petugas penyuluh sudah menyesuaikan dengan latar belakang dan kemampuan masyarakat

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

dalam mendukung pelaksanan pembangunan hutan rakyat

11. Informasi yang diberikan Penyuluh menambah wawasan berpikir petani dalam mensukseskan pelaksanaan pembangunan hutan rakyat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

Sosial Budaya

1. Sebelum hutan rakyat PT. XIP, Apakah di desa ini pernah ada kegiatan hutan rakyat?

( ) Tidak

( ) Pernah Ada, ………kali, Luas ……… Ha 2. Bapak pernah terlibat dengan kegiatan hutan

rakyat sebelum dengan PT. XIP?

( ) Terlibat ( )Jarang Terlibat ( ) Tidak Terlibat

3. Bapak sudah berpengalaman dengan kegiatan hutan rakyat sebelum dengan PT. XIP

( ) Berpengalaman ( ) Kurang Pengalaman ( ) Tidak Pengalaman 4. Bapak sudah mengetahui teknis pengelolaan

hutan rakyat (sejak dari pembibitan sampai pemanenan)

( ) Mengetahui ( ) Kurang Mengetahui ( ) Tidak Mengetahui 5. Pengelolaan hutan rakyat PT. XIP sesuai

dengan latar belakang dan kondisi masyarakat.

( ) Sesuai ( ) Kurang Sesuai ( ) Tidak Sesuai

Sosial Ekonomi

1. Berapo penghasilan bapak rata-rata dalam 1 bulan ( ) kurang dari Rp. 250.000,- ( ) Antara Rp. 250.000 – Rp. 500.000,- ( ) Antara Rp. 500.000 – Rp. 750.000,- ( ) Antara Rp. 750.000 – Rp. 1.000.000,- ( ) Diatas Rp. 1.000.000 sebutkan berapa Rp. ...……….. 2. Apakah dengan keikutsertaan sebagai

petani hutan rakyat memberikan tambahan penghasilan?

( ) tidak ( ) ya,

berupa ……… 3. Kalau diuangkan kira-kira berapa? Rp. ……….……… / bulan

4. Luas lahan (pekarangan, tegal, kebun, sawah) yang dimiliki?

( ) Kurang dari 0,5 Ha ( ) antara 0,5 – 1 Ha ( ) antara 1 – 1,5 Ha ( ) antara 1,5 – 2 Ha

( ) lebih dari 2 Ha, berapa ………. Ha 5. Berapa luas lahan yang diperuntukkan untuk

hutan rakyat?

( ) Kurang dari 0,5 Ha ( ) antara 0,5 – 1 Ha ( ) antara 1 – 1,5 Ha ( ) antara 1,5 – 2 Ha

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

( ) Tidak Permanen

Pembangunan Hutan Rakyat Pola Kemitraan 1. Dengan hutan rakyat dapat mensuplai bahan

baku kayu secara berkesinambungan

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

2. Dengan hutan rakyat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

3. Dengan hutan rakyat dapat meningkatkan produktivitas lahan

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

4. Dengan hutan rakyat dapat meningkatkan aspek perlindungan/konservasi (misal: melindungi bahaya erosi)

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

5. Pola kemitraan merupakan kerjasama antara petani/masyarakat dengan perusahaan (PT. XIP) dalam mengelola hutan rakyat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

6. Dalam Pola kemitraan petani menyediakan lahan dan petani menyediakan modal kerja, tenaga teknis dan kepastian pema saran.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

Kelembagaan HR

1. Adanya kelompok tani hutan rakyat menunjang keberhasilan pembangunan hutan rakyat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

2. Adanya kelompok tani sangat dibutuhkan oleh masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

3. Adanya kelompok tani hutan rakyat kerjasama antar warga menjadi meningkat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

4. Apakah dengan adanya kelompok tani hutan rakyat pelaksanaan kegiatan hutan rakyat lebih mudah dilaksaanakan

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

5. Dengan adanya kelompok tani hutan rakyat informasi tentang hutan rakyat lebih cepat diperoleh/sampai

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

6. Dengan adanya kelompok tani hutan rakyat koordinasi/hubungan dengan pihak perusahaan dapat lebih terjalin

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

7. Apakah setiap anggota kelompok tani harus aktif dalam kegiatan kelompok tani (Misal: pertemuan)

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

8. Apakah bapak dilibatkan dalam pembuatan aturan-aturan dalam kelompok tani hutan rakyat

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

1. Perangkat desa/tokoh masyarakat terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program pembangunan hutan rakyat.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

2. Perangkat desa / tokoh masyarakat menjadi panutan bagi masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

3. Masyarakat akan terlibat jika perangkat desa / tokoh masyarakat juga terlibat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

4. Kegiatan pelaksanaan Pembangunan Hutan Rakyat benar-benar telah melibatkan peran serta masyarakat.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

5. Dalam pembentukan kelompok tani hutan rakyat perangkat desa/tokoh masyarakat ikut berperan secara aktif

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

Kejelasan hak & Kewajiban

1. Hak dan kewajiban dalam kegiatan pembangunan hutan rakyat telah diatur secara jelas dalam perjanjian kerja antara petani pemilik lahan dan perusahaan.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

2. Pengaturan hak dan kewajiban dalam

pembangunan hutan rakyat sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

3. Batas kewenangan petani dalam kegiatan pembangunan hutan rakyat tercantum dalam surat perjanjian.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

4. Butir-butir yang tercantum dalam surat perjanjian menguntungkan kedua belah pihak

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

5. Pembagian keuntungan hasil kayu tercantum dalam surat perjanjian.

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

Kekosmopolitan

1. Apakah bapak pernah pergi keluar desa untuk menambah pengetahuan dalam rangka pelaksanaan pembangunan hutan rakyat?

( ) Sering ( )Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

2. Apakah bapak melakukan kunjungan/konsultasi pribadi kepada petugas Dinas Kehutanan dalam pelaksanaan hutan rakyat?

( ) Sering ( )Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

3. Apakah bapak membaca surat kabar/majalah khususnya tentang kehutanan atau program hutan rakyat?

Kuisioner Persepsi dan Partisipasi Masyarakat

hutan rakyat?

6. Apakah bapak melakukan tukar menukar informasi/pengetahuan sesama anggota kelompok tani hutan rakyat?

( ) Sering ( )Kadang-kadang ( ) Tidak Pernah

Kebijakan Pemerintah

1. Pembangunan hutan rakyat merupakan

program pemerintah ( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju 2. Keberhasilan pembangunan hutan rakyat

tergantung pada partisipasi masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

3. Pembangunan hutan rakyat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

4. Dinas Kehutanan berperan dalam pembangunan hutan rakyat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

5. Fasilitas yang diberikan Dinass kehutanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

( ) Setuju ( ) Kurang setuju ( ) Tidak Setuju

Status Sosial

1. Apa Kedudukan/status bapak dalam masyarakat

( ) Tokoh Masyarakat ………. ………..… (sebutkan: Tua adat, ulama, guru,

Dokumen terkait