• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Sifat Mekanis Oriented Strand Board (OSB) 1 Kekuatan Lentur ( Modulus Of Elasticity )

4.2.2 Keteguhan Patah ( Modulus Of Rapture )

4.2.2.1 Keteguhan Patah Kering

Pengujian terbagi menjadi dua, yaitu pengujian keteguhan patah kering sejajar serat dan pengujian keteguhan patah kering tegak lurus serat. Hasil pengujian keteguhan patah OSB disajikan pada Lampiran 7, sedangkan nilai rata- ratanya disajikan pada grafik di Gambar 11 dan 12.

Gambar 11 Rata-rata nilai MOR kering sejajar serat OSB.

Gambar 12 Rata-rata nilai MOR kering tegak lurus serat OSB.

Nilai rata-rata MOR kering sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 158,71-346,67 kg/cm². Nilai rata-rata MOR kering sejajar serat terendah (158,71 kg/cm²) terdapat pada OSB 6PM15 (kayu mangium dengan kadar perekat 6% dan tekanan kempa 15 kg/cm²), sedangkan nilai rata-rata MOR kering sejajar serat tertinggi (346,67 kg/cm²) terdapat pada OSB 8PM25 (kayu mangium dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 25 kg/cm²). Nilai rata-rata MOR kering tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 82,66-160,40 kg/cm². Nilai rata-rata MOR kering tegak lurus serat terendah (82,66 kg/cm²) terdapat pada

OSB 6PM15 (kayu mangium dengan kadar perekat 6% dan tekanan kempa 15 kg/cm²), sedangkan nilai rata-rata MOR kering tegak lurus serat tertinggi (160,40 kg/cm²) terdapat pada OSB 8PM25 (kayu mangium dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 25 kg/cm²).

Pengujian analisis keragaman dilakukan untuk mengetahui pengaruh tekanan kempa, kadar perekat, interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat dan jenis kayu dengan kadar perekat memberikan pengaruh nyata terhadap nilai MOR kering sejajar serat, sedangkan faktor jenis kayu dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOR kering sejajar serat.

Pada analisis terhadap nilai MOR tegak lurus serat didapatkan bahwa faktor tekanan kempa dan intaraksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai MOR kering tegak lurus serat, sedangkan untuk faktor jenis kayu, kadar perekat, interaksi antara tekanan kempa dengan kadar perekat, jenis kayu sengan kadar perekat dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOR kering tegak lurus serat.

Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa pada pengujian MOR kering sejajar serat, menunjukkan untuk kadar perekat 6% dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOR kering sejajar serat terbaik (344,61 kg/cm²) terdapat pada OSB kayu campuran dengan tekanan kempa 25 kg/cm² memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kg/cm², OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 25 kg/cm² namun berpengaruh nyata terhadap OSB kayu lainnya. Untuk kadar perekat 8% dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOR kering sejajar serat terbaik (346,67 kg/cm²) terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kg/cm² memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 15 kg/cm² dan OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 25 kg/cm², sedangkan pada OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang nyata. Sedangkan untuk faktor interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu untuk tekanan kempa 15 kg/cm² memberikan nilai rata-rata MOR kering sejajar serat terbaik (320,20 kg/cm²)

terdapat pada OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8%memberikan pengaruh yang nyata terhadap kayu lainnya.

Sedanakan untuk tekanan kempa 25 kg/cm² dengan interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOE kering sejajar serat terbaik (346,67 kg/cm²) terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8% memberikan pengaruh yang nyata terhadap OSB kayu campuran dengan kadar perekat 8%, sedangkan OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang tidak nyata. Pada pengujian MOR kering tegak lurus serat dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu untuk kadar perekat 6% memberikan nilai rata- rata MOR kering tegak lurus serat terbaik (160,40 kg/cm²) terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kg/cm² memberikan pengaruh yang nyata terhadap OSB kayu lainny terhadap nilai MOR kering tegak lurus serat. Untuk interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu pada kadar perekat 8% memberikan nilai rata-rata MOR kering tegak lurus serat terbaik (346,67 kg/cm²) terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kg/cm² memberikan nilai yang tidak berbeda nyata dengan OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 15 kg/cm² dan OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 25 kg/cm², sedang untuk OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai MOR kering tegak lurus serat.

Nilai MOR yang dihasilkan dipengaruhi oleh daya rekat perekat dalam meyatukan bahan, kondisi umum optimum distribusi perekat antara lapisan face/back dengan lapisan core perekat turut serta mempengaruhi nelai keteguhan patah dari papan komposit yang dihasilkan. Kemudian nilai keteguhan papan juga sangat dipengaruhi oleh kualitas partikel-partikel dan vinir yang digunakan sebagai bahan dalam proses pembuatan papan komposit (Sutigno, 2004)

Berdasarkan grafik pada Gambar 11, terlihat bahwa menurut standar CSA 0437.0 (Grade O-2) hanya terdapat lima papan yang memenuhi standar nilai 295,72 kg/cm2 yaitu papan 8PA15 (kayu afrika dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 15 kg/cm²), 8PA25 (kayu afrika dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 25 kg/cm²), 6PM25 (kayu mangium dengan kadar perekat 6% dan tekanan kempa 25 kg/cm²), 8PM25 (kayu mangium dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 25 kg/cm²) dan 6PC25 (kayu campuran dengan kadar perekat 6%

dan tekanan kempa 25 kg/cm²). Sedangkan pada Gambar 12, papan yang yang memenuhi standar CSA 0437.0 (Grade O-2) adalah papan 8PA15 (kayu afrika dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 15 kg/cm²), 6PM25 (kayu mangium dengan kadar perekat 6% dan tekanan kempa 25 kg/cm²), 8PM25 (kayu mangium dengan kadar perekat 8% dan tekanan kempa 25 kg/cm²) dan 6PC25 (kayu campuran dengan kadar perekat 6% dan tekanan kempa 25 kg/cm²), karena memiliki nilai keteguhan patah diatas 126,44 kg/cm2.

Dokumen terkait