• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOARD KAYU MANGIUM DAN AFRIKA

JALA YURIAT

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INTRODUCTION. Overexploitation for decades affecting reduction of round wood production from Indonesian natural forest, in the other hand round wood demands are increasing. This quality decline supporting composite products as an alternative. One of popular composite products is oriented strand board or commonly known as OSB. OSB is a panel from wood strand and compound with exterior adhesive and then hot pressed. There were many observation regarding for OSB made from community forest’s wood. The objectives of this research are to explain adhesive difference, acacia and african wood combination strand and difference of pressing on OSB manufacturing to its physical and mechanical properties and to determine the best treatment for OSB. Physical and mechanical properties test is refer to JIS A 5908 (2003) standard of particle board standard and CSA 0437.0 (Grade O-2) standard of OSB.

MATERIAL AND METHOD. Variable used werewood species, adhesive content, and pressing. Mangium, African and mix of them used as OSB raw materials. Adhesive content used were 6%, 8% with 1% parafin added. Physical and mechanical properties observed were density, moisture content, water absorption, thickness swelling, modullus of elasticity (MOE), modullus of rupture (MOR), internal bonding and screw holding power.

RESULTS. The averagevalue resulted from physical properties test are : OSB’s average density about 0,50-0,62 g/cm3, the average moisture content is about 7,61-11,23%, water absorption average of OSB 2 hours is about 24,12-73,12%, water absorption average of OSB 24 hours is about 56,57-115,97%, the average value of thickness swelling OSB 2 hours is about 9,39-32,35%, the average value of thickness swelling OSB 24 hours is about 17,44-36,04%. The averagevalue resulted from mechanical properties test are : the average dry MOE parallel to grain is about 21.518-39.019 kg/cm2, the average dry MOE perpendicular to grain is about 6.134-12.363 kg/cm2, the average wet MOE parallel to grain is about 3.435-22.278 kg/cm2, the average wet MOE perpendicullar to grain is about 2.078-8.316 kg/cm2, the average dry MOR parallel to grain is about 158,71-346,67 kg/cm2, the average dry MOR perpendicullar to grain is about 82,66-160,40 kg/cm2, the average wet MOR parallel to grain is about 52,12-223,22 kg/cm2, the average wet MOR perpendicullar to grain is about 34,66-135,61 kg/cm2, the average OSB internal bonding is about 1,24-7,72 kg/cm2, the average screw holding power is about 33,85-73,13 kg. OSB from Mangium wood with 8% of adhesive content and 25 kg/cm² is the finest OSB. Wheter, OSB from African wood with 6% of adhesive content, and pressing of 15 kg/cm² is the worst OSB. Wood species which gives the best effect is Mangium, followed by african wood and combination of them as the worst. The best adhesive content is 8% while the best pressing is 25 kg/cm².

Key words: Pressing Preasure, Adhesive Content, PF, Strand Combination, Africa, Mangium, OSB.

1)

. Student of Forest Products Department, Faculty of Forestry IPB

2)

. Lecturer of Forest Product Department, Faculty of Forestry IPB

The Effect of Strand Combination, Adhesive Content and Pressing Preasure to Physical and Mechanical Properties of Mangium and African

Wood Oriented Strand Board

Jala Yuriat1, Fauzi Febrianto2

Jala Yuriat. E24070081. Pengaruh Kombinasi Strand, Kadar Perekat dan Tekanan Kempa terhadap Sifat Fisis Mekanis OrientedStrandBoard Kayu Mangium dan Afrika. Dibawah Bimbingan Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS.

RINGKASAN

Eksploitasi yang berlebihan selama beberapa dasawarsa telah menyebabkan produksi kayu bulat dari hutan alam Indonesia mengalami penurunan, sedangkan kebutuhan kayu semakin meningkat. Menurunnya kualitas kayu tersebut membuat produk komposit menjadi suatu alternatif. Salah satu produk komposit yang sedang populer adalah papan strand berorientasi (oriented strand board) atau yang lebih dikenal dengan OSB. OSB merupakan panel dari strand kayu yang direkat dengan perekat tipe eksterior dan dikempa panas. Penelitian mengenai pemanfaatan kayu rakyat sebagai bahan baku OSB telah banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisis dan mekanis OSB yang dibuat pada berbagai kadar perekat, campuran strand dan perbedaan tekanan kempa.

Kayu yang digunakan antara lain mangium, afrika dan campuran digunakan sebagai bahan baku pembuatan OSB. Kadar perekat yang digunakan adalah 6% dan 8% dengan penambahan parafin sebanyak 1%. Tekanan kempa yang digunakan adalah 15 kg/cm² dan 25 kg/cm². Parameter sifat fisis dan mekanis yang diamati meliputi kerapatan, kadar air, daya serap air, pengembangan tebal, modulus lentur (MOE), modulus patah (MOR), kekuatan rekat (internal bond) dan kuat pegang sekrup. Pengujian sifat fisis mekanis papan merujuk pada standar JIS A 5908 (2003) tentang papan partikel dan standar CSA 0437.0 (Grade O-2) tentang OSB.

Pengujian sifat fisis terhadap OSB yang dibuat didapatkan nilai sebagai berikut: nilai rata-rata kerapatan OSB hasil penelitian berkisar antara 0,50-0,62 g/cm3, nilai rata- rata kadar air OSB hasil penelitian berkisar antara 7,61-11,23%, nilai rata-rata daya serap air OSB 2 jam berkisar antara 24,12-73,12%, nilai rata-rata daya serap air OSB 24 jam berkisar antara 56,57-115,97%, nilai rata-rata pengembangan tebal OSB 2 jam hasil penelitian berkisar antara 9,39-32,35%, nilai rata-rata pengembangan tebal OSB 24 jam hasil penelitian berkisar antara 17,44-36,04%. Sedangkan pengujian sifat mekanis menghasilkan data sebagai berikut: nilai rata-rata MOE kering sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 21.518-39.019 kg/cm2, nilai rata-rata MOE kering tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 6.134-12.363 kg/cm2, nilai rata-rata MOE basah sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 3.435-22.278 kg/cm2, nilai rata- rata MOE basah tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 2.078-8.316 kg/cm2, nilai rata-rata MOR kering sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 158,71-346,67 kg/cm2, nilai rata-rata MOR kering tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 82,66-160,40 kg/cm2, nilai rata-rata MOR basah sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 52,12-223,22 kg/cm2, nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 34,66-135,61 kg/cm2, nilai rata-rata kekuatan rekat OSB hasil penelitian berkisar antara 1,24-7,72 kg/cm2, nilai rata-rata kuat pegang sekrup OSB hasil penelitian berkisar antara 33,85-73,13 kg.

OSB yang terbuat dari jenis kayu mangium dengan kadar perekat 8% serta tekanan kempa 25 kg/cm² merupakan jenis OSB terbaik. Sedangkan OSB yang terbuat dari kayu afrika dengan kadar 6% dan tekanan kempa 15 kg/cm² merupakan OSB terburuk. Jenis kayu yang memberikan pengaruh terbaik adalah jenis kayu mangium, diikuti jenis kayu afrika dan yang terburuk adalah jenis kayu campuran. Kadar perekat terbaik adalah sebesar 8%. Tekanan kempa yang terbaik adalah 25 kg/cm².

Kata kunci: Tekanan kempa, Kadar perekat, PF, kombinasi strand, afrika, mangium, OSB.

Dokumen terkait