• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PERUSAHAAN

D. Ketenagakerjaan PT P Nusantara IX

1. Tenaga Kerja

PT Perkebunan Nusantara IX menggolongkan tenaga kerja yang dimilik manjadi tiga golongan yaitu:

a. Karyawan pimpinan terdiri dari sinder dan administratur

b. Karyawan pelaksana terdiri dari pegawai bulanan sperti mandor,juru tulis dll

c. Karyawan pembantu pelaksana terdiri dari pembanu mendor dan pembantu juru tulis.

Saat ini jumlah tenaga kerja yang ada sebanyak kurang lebih 1273 orang. Perinciannya karyawan berdasarkan status dan bagiannya terlihat seperti dibawah ini

Jumlah Karyawan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Ngopbo Karangjati di Semarang

No Status Kantor Tenaga

Kerja Pabrik

Kebon Jumlah

1 Karyawan Pimpinan 3 1 5 9

2 Karyawan Pelaksana 20 21 40 81

4 Harian Lepas - 46 666 712

5 Honor 3 - - 3

Jumlah 40 144 1089 1273

Sedangkan pada tahun 2004 struktur organisasi PTPN IX terdiri dari:

1. Dewan komisaris 4 orang

2. Direksi 5 orang

3. Kepala Biro/bagian 6 orang

4. Adminitratur 15 orang

Sedangkan di pabrik pengolahan karet di Ngobo Karangjati mempunyai karyawan:

1. Sinder teknik 1 orang

2. Karyawan bagian pengolahan 20 orang 3. Karyawan bagian giling karet 20 orang 4. Karyawan bagian pengasapan 9 orang 5. Karyawan bagian sortasi dan pengepakan 16 orang 6. Karyawan bagian tranportasi 21 orang 7. Karyawan bagian teknik mesin 9 orang

8. Juru tulis 2 orang

10. Kebersihan 15 orang

2. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja karyawan PT P Nusantara IX kebun Ngobo Karang jati sesuai dengan peraturan departemen tenga kerja yaitu selama tujuh jam wajib hadir.

Untuk hari senin sampai kamis

1. Jam kerja 06.30 – 09.30 WIB 2. Jam istirahat 09.30 – 10.00 WIB 3. Jam kerja 10.00 – 14.00 WIB Untuk hari Jumat

Jam kerja 06.30 – 13.30 WIB Untuk hari Sabtu

Jam kerja 06/30 – 13.30 WIB

Waktu jam kerja lembur dilaksanakan diluar jam yang sudah terjadwal tersebut sedangkan jam kerja lembur adalah waktu yang dilaksanakan diluar jam kerja tersebut.

3. Upah

Sistem upah yang digunakan PTPN IX adalah sistem upah menurut golongan karyawan sama dengan sedangkan gaji pokok ditambah tunjangan ditambah jaminan sosial ketentuan sesuai dengan dengan direksi.

4. Jaminan Sosial

Keselamatan dan kesejahteraan karyawan juga mendapat perhatian dari perushaan untuk merangsang semangat kerja karyawan maka diberikan tunjangan dan jaminan sosial yang diberikan oleh PT P Nusantara adalah: a. Tunjangan prestasi

b. Tunjangan kesehatan c. Tunjangan hari raya d. Asuransi tenaga kerja

5. Struktur Organisasi Perusahaan dan Deskripsi Jabatan

Struktur Organisasi Bagian Teknik/pengolahan PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

SINDER TEKNIK Margo Trisno MANDOR BESAR PENGOLAHA N KARET . 1Podo Widodo 2. Budi Ningsih GILING KARET 1. Siswadi PENGASA PAN 1. Saryono SORTASI/ PENGEPA KAN 1.Budi Asih KENDA RAAN 1. Mujiono TEKNIK MESIN 1. Mulyono JURU TULIS 1. Ali Imron KEAMA NAN 1. Tugimin PENGOLA HAN PALA 1. Faisal SN PENGOL AHAN KAKAO 1. Supeno SORTASI 1. Titik

6. Deskripsi Jabatan a. Sinder Teknik

1) Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan 2) Bertanggung jawab atas hasil produksi yang dihasilkan baik kualitas

maupun kuantintas. b. Mandor Besar

1) Mengawasi kerja para mandor 2) Membantu tugas sinder teknik c. Mandor Pengolahan Karet

1) Menerima latesk dari kebun 2) Memperkirakan kadar karet kering 3) Mencatat taksasi/perkiraan hasil produksi 4) Mengawasi jalannya proses pengolahan lateks d. Mandor Giling Karet

Mengawasi jalannya proses penggilingan lembaran karet e. Mandor Pengasapan

1) Mengawasi pengontrolan suhu di rumah asap

2) Bertanggung jawab terhadap kualitas lembaran karet kering sesuai standar perusahaan

1) Mengawasi jalannya proses sortasi yang menghasilkan RSS1,RSS2,RSS3 dam RSS 4, cutting

2) Mengawasi proses pengepakan karet lembaran meliputi penimbangan pengepresan dan pelaburan

g. Bagian Kendaraan

1) Bertanggung jawab terhadap proses pengakutan lateks dari kebun ke pabrik

2) Bertanggungjawab terhadap proses pengangkutan produk karet lembaran dari pabrik ke gudang penyimpanan

h. Juru Tulis

Bertanggung jawab mengatur semua aktivitas surat menyurat, penulisan dokumen, pengarsipan dokumen, maupan pekerjaan administrasai lainnya i. Teknik Mesin

Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi

j. Keamanan

Bertanggung jawab atas kemampuan pabrik dan semua fasiltasnya k. Mandor Pengolahan Pala

Mengawasi jalannya proses pengolahan pala l. Mandor Pengolahan Kakao

m. Sortasi

Mengawasi proses sortasi biji kakao sesuai standar perusahaan n. Gudang

Bertanggung jawab pada barang barang yang ada digudang

D. Produk

Pada PTPN IX Ngobo Ungaran memproduksi karet yang berupa lembaran-lembaan atau sheet. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk karet lembaran yaitu lateks/getah karet yang dihasilkan dari perkebunana karet milik PTPN IX. PTPN IX mengolah latek dari kebun hingga jadi bahan yang setengah jadi, hasil dari olahan tadi selebihnya dikirim kesemarang sebagian untuk keperluan dalam negeri dan sebagian lagi untuk keperluan ekspor.

Produk karet tersebut disebut dengan RSS dan dibagi menjadi empat yaitu:

1. RSS (Ribbed smoke sheet) I 2. RSS (Ribbed smoke sheet) II 3. RSS (Ribbed smoke sheet) III 4. RSS (Ribbed smoke sheet) IV

Sedangkan mutu dari RSS I sampai dengan RSS IV adalah sebagai berikut:

2. RSS II : Terdapat bintik-bintik yang halus dan hanya sedikit sekali 3. RSSIII : Terdapat gelombung-gelombung udara yang kecil dan jarang 4. RSSIV : Terdapat gelembung-gelembung udara serta bintik kotoran.

Disamping itu juga terdapat hasil lain yaitu potongan dari lembaran tadi di dalam sortasi yang disebut cutting yaitu:

1. Cutting A adalah cutting yang banyak yang matang 2. Cutting B adalah cutting yang kurang matang

Produk yang lain yang dihasilkan adalah LUMP yaitu lateks yang membeku dalam mangkok sadap yang dapat juga diolah menjadi lembaran lembaran sheet juga. Lembaran-lembaran karet yang dihasilkan tadi mempunyai ukuran sebagai berikut :

1. Ketebalan 3 mm 2. Panjang 2 m 3. Lebar 34 cm

E. Pengolahan

1. Penyadapan

Penyadapan ini dilakukan pada pagi hari pukul 10.30 WIB sedangkan penyadapan untuk satu pohon membutuhkan waktu :

a. Tanaman umur 6 – 7 tahun 17,2 menit b. Tanaman umur 8 – 16 tahun 19 menit

c. Tanaman umur 21 – 30tahun 25,8 menit d. Tanaman umur 30 - ……… 17,6 menit Langkah-langkah penyadapan:

a. Mengambil serap b. Membetulkan letak paku c. Menyadap

d. Memasang mangkok e. Making

f. Setor

g. Mencuci peralatan sadap 2. Pengangkutan

a. Latek dari kebun ke pabrik

Jika dekat dipikul pakai ember jika jauh naik truk b. Bak pembeku ke penggilingan

Pengangkutan ini menggunakan alat air yaitu air dialirkan ketalang dan menuju kepenggilingan dan latesk dari bak pembeku dialirkan ke penggilingn dengan bantuan tenaga kerja yang mengangkut

c. Penggilingan keruang pengasapan

Setelah penggilingan latesk yang berupa lembaran atau shett tadi dialirkan ke bak yang bersih yang berisi air dan diatuskan atau diletakkan ke dalam glentengan yang mana tiap glentengan berisi 4 lembar sheet.

Setelah air dalam lembaran tadi menurun baru diangkat keruang pengasapan.

d. Pengangkutan dari ruang asap ke sortasi

Setelah hari ke lima lembaran tadi diturunkan dari ruang asap dan diangkut secara borongan artinya meskipun waktunya belum habis akan tetapi bila pengangkutan sudah selesai maka para pekerja sudah boleh pulang.

3. Pengolahan

Latesk dari kebun dimasukkan kedalam bak penampung setelah diketahui jumlah diambil contoh sebayak 100cc untuk mengetahui kadar karet kering (KKK), kemudian ditampung dalam mangkok dan diberi asam semut sebanyak 0,0115cc sampai 1.32 cc kemudian diaduk dan didiamkan hingga kental dan digiling denagn gilingan manster sebanyak 50 kali puteran selanjutanya dikeringkan airnya dengan kain dan ditimbang dengan timabnagn monster untuk mengetahui KKK dan kebutuhan air.

4. Pembekuan

Setelah diketahui kebutuhan air kemudian dialirkan lewat talang dan dialurkan kebak pembeku yang sudah ada air, latesk ditambah air 23 cm dan 644 liter. Pembekuan ini lamanya 2 jam setelah didiamkan selama 2 jam serta membeku maka perlu ditambah air dan dicabut sekat-sekatnya, penambahan air tadi disamping menjaga agar lateks tidak lengket pada sekat-sekat dan

lateks yang lainnya juga mempermudah pencabutan sekat. Setelah itu dilangsir ke dalam talang tong berisi air menuju kepenggilingan dan pelangsiran dilakukan secara berurtan

5. Penggilingan

Di dalam proses penggilingan membutuhkan tenaga kerja 14 sampai 16 orang. Dan setiap jamnya dapat menggiling 360 sampai 415 kg KK atau 47 lembar. Sebelum digiling karet mempunyai kadar air 90% dan setelah karet digiling mempunyai kadar air 16% lembaran sebelum digiling lebarnya 23 cm panjangnya 1 meter dan tebalnya 5 cm setelah penggilingan mempunyai lebar 34 cm panjang 2 m dan tebal 3 mm. Setelah digiling maka dilakukan pencucian hasil giling yang berupa lembaran tadi kedalam bak supaya zat asamnya hilang atau kotoran yan lain.

6. Penuntasan

Penuntasan ini menggunakan alat yang berupa bambu atau yang disebut gelantong engan ukuran panjang 2 meter. Tinggi untuk tempat penuntasan adalah 1,25m dibuat dari besi penuntasan tadi yaitu lembaran-lembaran yang telah dicuci dalam bak pencuci tadi diletakana pada gelantong dan tiap gelantong memuat 4 lembar karet atau lembaran. Setelah mencapai kadar air 60% dalam penuntasan maka dilakukan pengasapan.

7. Pengasapan

Ada dua kamar pangasapan:

a. Kapasitas kamar besar 3 ton atau 2500lembar b. Kapasitas kamar kecil 1800kg atau 500lembar

Pengasapan ini di lakukan sampai lima hari suhu panasnya dari hari pertam sampai dengan hari kelima juga berbeda-beda, dibawah ini di berikan suhu panas per harinya:

Hari pertama 40 °C – 45 °C Hari kedua 45 °C – 50 °C Hari ketiga 50 °C – 55 °C Hari keempat 55 °C – 60 °C

Bila pada hari pertama panasnya tidak memenuhi syarat maka akan timbul cendawan karet, tapi bila panasnya berlebihan karet yang berbentuk tidak baik akan tetapi timbul gelombang udara. Lembaran yang keluar disebut RSS (Ribbed smoke sheet)

8. Sortasi

Setelah hari kelima maka lembaran-lembaran tersebut diangkut keruang sortasi dengan sistem borongan.

Sortasi adalah pemilihan karet hasil olah yang sudah diasap dan diturunkan kemudian dibedakan menjadi RSS I, RSS II, RSS III, RSS IV, Cutting A dan Cutting B

Cutting adalah sisa potongan dari lembaran karet.

Dasar sortasi adalah kotoran dan gelembung gelembung udara. 9. Pengepakan

Hasil dari sortasi tadi kemudian dipak, tiap harinya bisa menghasilkan 40 bandela, 1 bandela beratnya 113kg

10. Penggudangan

Dari pengepakan dan labaling serta pemberian tlak mka bandela bandela tadi diangkut digudang.

11. Peralatan

a. Proses penyadapan 1) Pisau sadap

2) Mangkok penampong latesk 3) Ember penampung latesk 4) Penyaring

5) Tangki

b. Proses pengolahan/pembekuan/penggilingan 1) Penyaring 1 dan 2

2) Bak penampung 3) Kayu pengatur meteran 4) Bak pembeku

6) Pengaduk 7) Talang air 8) Penggiling 9) Bak pencuci 10) Gantengan

11) Takaran latek untuk sample 12) Mangkok untuk pembekuan 13) Gilingan monster

14) Timbangan monster c. Peralatan Pengasapan

1) Pikulan, gentanguan ,tungku api 2) Rumah asap d. Sortasi/Pengempakan 1) Gerobak 2) Meja kaca 3) Lampu 4) Gunting 5) Tempat mal 6) Alat pengepres 7) Kuas untuk tlak 8) Karet pembukus

Dokumen terkait