• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Penyusunan Anggaran Menurut Teori

Pada tabel 5.15 dibawah ini akan disajikan perbandingan antara langkah-langkah penyusunan anggaran menurut kajian teori dengan langkah-langkah-langkah penyusunan anggaran yang sesungguhnya dari perusahaan.

Tabel 5.16

Perbandingan Prosedur Penyususnan Anggaran Biaya Produksi PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

Tahun 2004

No Menurut perusahaan No Menurut Teori No Kesimpulan

1. Menyusun rencana produksi berdasarkan rencana penjaualn, dimana rencana

penjaualn ditetapakan berdasarkan ramalan penjaualn dengan analisis trend dan rencana produksi di pengaruhi oleh jumlah

persediaan barang jadi

1. Perusahaan menggunakan siistem penjaualn berdasarkan hasil yang diproduksi. Perusahaan menyusun rencanna produksi yang jumlahnya sama dengan rencana penjaulan. Rencana penjaualan tersebut disusun denagna menggunakan analisis trend

1. Kurang tepat karena perusahaan menjaual berdasarkan pada hasil produksi 2. Bahan baku

a). Menetapakan standar kuantitas bahan baku dengan cara menghitung rata-rata pemakaian bahan baku tahuan-tahuan yang lalu untuk menyususn rencana kebutuhan bahan baku

a). Menetapakan rencana kebutuhana bahan baku untuk periode tahun 2004 frngasn cara mengalikan langsung antara jumlah rencana produksi denagan jumlah pemakiana bahan baku yang biasa diperlukan untuk membuat barang produksi sesuai dengan jenis produksinya

a). Tepat

b). Menetapakan standar harga bahan baku dengan trend

b) Menetapakan harga bahan baku berdasarkan data harga bahna baku tahun-tahun sebelumnya

b). Teapat 3. Tenaga kerja langsung

a) Menetapakan standar jam kerja langsusng dengan cara menghitung rata-rata prestasi jam kerja langsusng tahun yang lalau dnegan menggunakan data-data histeris

a). Perusahaan tidak menentukan jam kerja langsung yang diperlukaan untuk menyelesaiakan suatau produk

a). Kurang tepat karena dalam menyususnm anggaran BTKL perusahaan hanya berpatoakan pada tarif sesuai dengan unit yang

dihasilkan b). Menetapakan standar tarif upah langsung

melalui perjanjaian dengan karyawan

b). Menetapakan tarif upah langsung berdasarkan jenis pekerjaan masing-masing karyawan

b). Tepat 4. Biaya Overhead Pabrik

a). Menyusun angagran BOP berdasarkan kapasitas produksi yang

terpilih.Sebelumnya diaaanalisi dengan perusahaan baiya semi variabel denagna metode regresi

a). Menyusun anggaran BOP yang berisi jenis-jenis baiya yang dikatogorikan kedal;amBOP tetap dna BOP Variabel pada kapasitas produksi yang

diharapakan.dalamhal ini perusahaan tidak mengindentifikasikan baiaya-baiya yang termasuk dlaam baiya semi variabel sehingga tidak dilakuakan perusahaan.

a). Tidaka tepat perusahaan tidak melakuakn pemishan baiya semivariabel kedalam baiya tetap dan baiya variabel b). Memilih dasar pembebana dengan salah

satu dasar pembebanan yaitu satuan produk, baiya bahan baku langsusng, baiya tenaga akrja langsusng, jam mesin dan jam tenaga kerja langsusng

c). Menghitung tarif BOP denagn cara membagi angaran BOP dengan kapasitas normal, sehingga dperoleh tarif BOP

b).

c).

Memilih dasar pembebanna yaitu jumlah produksi yang dihitung dalam sataun kg pada kapasitas normal

Menhitung tarif BOP dengan cara membagi anggaran BOP yang telah disusun dengan kapasssitas normal

b)

c).

Tidak tepat perusahaan akan lebih baik teapat menggunakan dasar [pembebana JTKL karena baisanya dasar pembebanan satuan produk digunakan jika perusahaan memproduksi hanya satu macam produk

Sebagaimana di ungkapkan dalam analis data, jika anggaran yang disusun perusahaan tidak sama dengan anggaran yang disusun berdasarkan teori, maka penulis akan menyusun anggaran yang sesuai dengan teori untuk kasus PT P Nusantara IX Ngobo KarangJati Semarang, hanya penyusunan anggaran BOP yang berbeda dengan teori , oleh karena itu penulis akan menyusun anggaran BOP yang berbeda dengan teori.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menentukan tarif BOP menurut kajian teori adalah:

1. Menyusun Anggaran BOP

Berisi jenis-jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOP baik biaya tetap, biaya Variabel maupun biaya semi variabel pada tingkat kapasitas yang dipilih untuk menghitung tarif BOP

2. Memilih dasar pembebanan

Yaitu penentuan dasar aktivitas yang tepat dalam rangka proses produksi yang dijadikan sebagai dasar bagi pembebanan BOP per produk.

3. Menghitung tarip BOP

Menghitung tarif Bop per produk dilakukan setelah mengetahui besarnya anggaan BOP yang telah disusun. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang ikut mendukung proses produksi.

Dalam menyusun anggaran BOP perusahaan tidak memisahkan biaya semi variable kedalam biaya tetap dan biaya variable sedangkan menurut kajian teori, biaya dibedakan kedalam tiga unsur, yaiu biaya tetap, biaya semi variable dan biaya variable. Untuk itu penulis akan mengelompokan biaya berdasarkan jenis biaya yang dibagi menjadi tiga unsure yaitu biaya tetap, biaya variabel biaya semivariabel seperti yang tertera di bawah ini.

Tabel 5.16

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarnag Tahun 2004

Biaya Overhead Pabrik Tetap Variabel Semi Variabel Jumlah Bahan Penolong

Zat Asam Semut 2636397113 2636397113

Bambu 6600000 6600000

Kayu Bakar 14750000 14750000

Air 12203605,61 12203605,61

Listrik 557945662,9 557945662,9 Transportasi 14386000 14386000 Pemeliharaan Mesin dan Gedung 61945000 61945000 Sinder Teknik 13536000 13536000 Teknik Karyawan 107865000 107865000 Juru Tulis 53883000 53883000 Depresiasi Mesin 64963155,66 64963155,66 Depresiasi Gedung 172066554,9 172066554,9 Depresiasi Inventaris Pabrik 14421780,22 14421780,22 Kebersihan 93485456,29 93485456,29 Asuransi Tenaga Kerja 89944300,2 89944300,2 Kesejahteraan Tenga Kerja 210300600,3 210300600,3 Keamanan 81901345,3 81901345,3

Berdasarkan data di atas, maka untuk menetapakan tarif Bop. Biaya semi varibel harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variable. Pemishan kedalam biaya tetap dan biaya variable ini dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (last square). Pemisahan biaya semi variable ke dalam biaya tetap dan biaya variable ini dapat dilihat pada lampiran 2

Hasil perhitungan pemisahan biaya semi variable kedalam biaya tetap dan biaya variable adalah sebagi berikut:

Tabel 5. 17

Hasil Perhitungan Pemisahan BOP untuk Karet Lembaran Ke dalam BOP Tetap dan BOP Variable

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Biaya Overhead Pabrik Tetap Variabel Jumlah

Bahan Penolong

Zat Asam Semut 2636397113 2636397113

Bambu 616632,056 5983367,94 6600000

Kayu Bakar 661639,4595 14088360,5 14750000

Air 656990 11546615,6 12203605,61

Listrik 59897177,28 498048486 557945662,8

Transportasi 616525,2194 13769374,8 14385900

Pemeliharaan Mesin dan Gedung 6088728,879 55856271,1 61945000

Sinder Teknik 13536000

Teknik Karyawan 107865000

Juru Tulis 53883000

Depresiasi Mesin 64963155,66

Depresiasi Gedung 172066554,9

Depresiasi Inventaris Pabrik 14421780,22

Kebersihan 93485456,29

Asuransi Tenaga Kerja 89944300,2

Kesejahteraan Tenga Kerja 210300600,3

Keamanan 81901345,3

Dokumen terkait