• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN PENGADAAN BARANG/JASA Bagian Pertama

Dalam dokumen PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA (Halaman 24-75)

Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pasal 12

12.1. Persiapan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, terdiri atas kegiatan: 12.1.1.Perencanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

12.1.2.Pemilihan Sistem Pengadaan;

12.1.3.Penetapan Metode Penilaian Kualifikasi;

12.1.4.Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa; 12.1.5.Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa; dan 12.1.6.Penetapan HPS.

12.1.7.Apabila pada saat proses Pemilihan Penyedia Barang / Jasa nilai HPS dari Calon Penyedia lebih besar dari nilai HPS yang dimiliki, maka dilakukan review HPS. 12.2. Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa

12.2.1.Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa, meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan Barang/Jasa yang diperlukan masing-masing Divisi, Unit, Bagian;

2. Menetapkan Kebijakan Umum tentang: a. Pemaketan pekerjaan

b. Cara Pengadaan Barang/Jasa; dan

c. Pengorganisasian Pengadaan Barang/Jasa.

3. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK), paling sedikit memuat: a. Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan;

b. Waktu pelaksanaan yang diperlukan;

c. Spesifikasi teknis Barang/Jasa yang akan diadakan; dan d. Besarnya total perkiraaan biaya pekerjaan.

12.2.2.Direktur Bidang melakukan pemaketan Barang/Jasa dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa:

1. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi Kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, dan kualitas kemampuan teknis;

2. Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, dilarang:

a. Menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pehjkerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi Kecil;

b. Memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan; dan/atau

c. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 19 efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing;

d. Menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif.

12.2.3. Pengguna Barang/Jasa menetapkan rencana Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan kegiatan pekerjaan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);

12.2.4. Dalam hal untuk tujuan efisiensi, Pengguna Barang/Jasa dapat menetapkan rencana Pengadaan Barang/Jasa yang jangka waktu pelaksanaannya lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dengan kontrak multiyears;

12.2.5. Perencanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan:

1. Menyesuaikan dengan kondisi nyata di lokasi / lapangan pada saat akan melaksanakan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

2. Mempertimbangkan kepentingan masyarakat;

3. Mempertimbangkan jenis, sifat dan nilai barang/jasa serta jumlah Penyedia Barang/Jasa yang ada; dan

4. Memperhatikan ketentuan tentang pemaketan sebagaimana dimaksud dalam 12.2.2.

12.2.6. Apabila terjadi perubahan paket pekerjaan, maka Pejabat BLP mengusulkan perubahan paket pekerjaan melalui Direktur Bidang untuk ditetapkan oleh Direksi baik Direktur Utama maupun Direktur Bidang sesuai kewenangannya atas pengadaan barang/jasa tersebut.

12.3. Ijin Prinsip

Sebelum Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan, Kelompok Kerja/Pejabat BLP/Lembaga professional yang ditunjuk Direksi wajib terlebih dahulu meminta Ijin Prinsip dari Direksi dalam hal melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dibawah ini:

12.3.1.Pengadaan Barang/Jasa yang mempunyai kekhususan dan menggunakan teknologi baru yang belum pernah digunakan perusahaan; atau

12.3.2.Pengadaan Barang dan Jasa yang pembayarannya menggunakan valuta asing kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

12.3.3.Ijin Prinsip dari:

1. Direktur Utama, untuk Pengadaan Barang/Jasa yang bernilai di atas Rp.1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah); atau

2. Direktur Bidang, untuk Pengadaan Barang/Jasa yang bernilai diatas Rp.50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah) sampai dengan Rp.1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah); atau

3. Pengecualian Ijin Prinsip cukup diberikan Kepala Divisi Bidang terkait, untuk Pengadaan Barang/Jasa yang bernilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 20 12.4. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

12.4.1.Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan oleh Pejabat BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP atau Lembaga Profesional yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Direksi Perusahaan;

12.4.2.Pejabat BLP beserta staf/Kelompok Kerja (PokJa) BLP atau Lembaga Profesional yang memenuhi syarat, ditunjuk dan diangkat oleh Direksi perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi;

12.4.3.Pejabat BLP dan staf atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP atau Lembaga Profesional yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam butir 12.4.1 dan

12.4.4.wajib menandatangani Pakta Integritas untuk setiap Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan Lampiran 1.a dan 1.b serta Lampiran 1.c Keputusan ini;

12.4.5.Keanggotaan Kelompok Kerja (PokJa) BLP wajib dapat ditetapkan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah);

12.4.6.Keanggotaan Kelompok Kerja (PokJa) BLP dapat ditetapkan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dengan nilai dibawah Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) apabila pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan kompleks;

12.4.7.Keanggotaan Kelompok Kerja (PokJa) BLP:

1. Berjumlah gasal beranggotakan paling kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kompleksitas pekerjaan;

2. Dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli.

12.4.8.Pejabat/Staf BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP dan Anggota Lembaga Profesional tidak boleh mempunyai hubungan keluarga sampai derajad ketiga dengan pejabat yang mengangkat dan menetapkannya sebagai Pejabat/Staf BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP maupun lembaga profesional;

12.4.9.Khusus untuk Lembaga Profesional, sebagaimana dimaksud dalam butir 12.4.1 dan 12.4.2 diatas, harus memiliki Sertifikasi keahlian Pengadaan Barang/Jasa. 12.5. Persyaratan Pejabat dan staf BLP, Anggota Kelompok Kerja (PokJa) BLP:

12.5.1.Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; 12.5.2.Memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan, memahami isi dokumen

pengadaan/metode dan prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

12.5.3.Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas Pejabat maupun staf BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP;

12.5.4.Memiliki keahlian Pengadaan Barang/Jasa dengan dibuktikan: a. Telah mengikuti pelatihan keahlian Pengadaan Barang/Jasa; atau

b. Pernah menjadi Tim/Panitia Penyusunan Pedoman Pengadaan Barang/Jasa; 12.5.5.Menandatangani Pakta Integritas;

12.5.6.Tidak boleh merangkap sebagai Pemeriksa Barang dan/atau Penerima Barang. 12.6. Larangan Menjadi Pejabat/Staf BLP, Anggota Kelompok Kerja (PokJa) BLP:

12.6.1.Pejabat/Staf yang karena sifat pekerjaannya menimbulkan benturan kepentingan;

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 21 12.6.2.Pengurus Koperasi Karyawan Perusahaan atau Anak Perusahaan yang mengikuti Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan bersaing dengan perusahaan lainnya;

12.7. Masa Kerja Pejabat /Staf BLP, Kelompok Kerja (PokJa) BLP:

Masa kerja Pejabat/Staf BLP, atau Anggota Kelompok Kerja (PokJa) BLP adalah sejak persiapan Pengadaan Barang/Jasa sampai diterbitkannya Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) antara Penyedia Barang/Jasa dengan Pengguna Barang/Jasa, atau waktu lain sesuai ketentuan waktu yang ditetapkan oleh Direksi.

12.8. Tugas Pokok Pejabat, staf BLP, dan Kelompok Kerja (PokJa) BLP, meliputi:

12.8.1. Melakukan analisis yang mendalam terhadap lingkup Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilakukan;

12.8.2. Menyusun Rencana Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

12.8.3. Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui Prakualifikasi atau Pasca kualifikasi;

12.8.4. Melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk dan membuat Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran;

12.8.5. Menetapkan Dokumen Pengadaan;

12.8.6. Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; 12.8.7. Menjawab Sanggahan;

12.8.8. Mengusulkan perubahan HPS dan /atau perubahan spesifikasi teknis pekerjaan;

12.8.9. Dalam hal pengadaan Barang/Jasa yang bersifat khusus dan/atau memerlukan keahlian khusus, Kelompok Kerja (PokJa) BLP dapat menggunakan tenaga ahli yang berasal dari luar perusahaan;

12.8.10.Mengumumkan Pengadaan Barang/Jasa melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum di kantor PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) dan website perusahaan dan/atau mengumumkan melalui surat kabar nasional dan/atau provinsi atau tempat lain sesuai dengan Pedoman ini.

12.8.11.Memastikan suatu Badan Usaha yang akan diundang tidak termasuk dalam Daftar Hitam (black list) perusahaan;

12.8.12.Memberikan penjelasan pengadaan (Aanwijzing) kepada Penyedia Barang/Jasa jika diperlukan;

12.8.13.Melakukan klarifikasi kepada Penyedia Barang/Jasa, jika ada data atau hal-hal yang kurang jelas atau meragukan;

12.8.14.Mendokumentasikan seluruh proses Pengadaan Barang/Jasa dengan tertib, dan menyerahkan satu asli dan copy dokumen lengkap kepada Direksi untuk disimpan disekretariat Perusahaan.

12.8.15.Khusus untuk Kelompok Kerja (PokJa) BLP:

1. Mengusulkan calon pemenang Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa dengan Metode Pelelangan/Seleksi dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah);

2. Menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada Direktur Bidang;

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 22 3. Menyerahkan dokumen asli dan satu copy kepada Direksi dan menyimpan

copy dokumen pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

4. Membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada Kepala BLP. 12.8.16.Khusus untuk Pejabat BLP:

1. Mengusulkan calon pemenang Penyedia Barang/Jasa dengan Metode Pengadaan/Pembelian Langsung, Penunjukan Langsung, Pemilihan Langsung, Pelelangan Sederhana, Seleksi Sederhana dengan nilai dibawah Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah);

2. Melakukan negosiasi kepada Penyedia Barang/Jasa;

3. Menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada Direktur Bidang;

4. Menyerahkan Perintah Kerja atau Surat Perjanjian Kerja dengan Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa;

5. Membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada Pengguna Barang/Jasa;

6. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa.

12.8.17.Kepala BLP dan Anggota Kelompok Kerja (PokJa) BLP dilarang duduk sebagai:

1. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM); atau 2. Bendahara;

12.9. Tugas Pokok dan kewenangan Kepala BLP, meliputi:

12.9.1. Memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan BLP; 12.9.2. Menyusun program kerja dan anggaran BLP;

12.9.3. Mengawasi seluruh kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di BLP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan;

12.9.4. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Direktur Utama maupun Direktur Bidang dan Pengguna Barang/Jasa;

12.9.5. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia BLP; 12.9.6. Menugaskan/menempatkan/memindahkan anggota Kelompok Kerja sesuai

dengan beban kerja masing-masing Kelompok Kerja (PokJa) BLP; dan

12.9.7. Mengusulkan pemberhentian Anggota Kelompok Kerja (PokJa) yang ditugaskan di BLP kepada Direktur Utama maupun Direktur Bidang dan Pengguna Barang/Jasa, apabila terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan/atau KKN.

12.10. Jangka Waktu Pengadaan Barang/Jasa.

12.10.1. Pengumuman Pengadaan minimal selama 3 (tiga) hari kerja di papan pengumuman perusahaan BTDC, portal, sedangkan pengumuman pengadaan yang dilaksanakan melalui surat kabar minimal dilakukan 1 (satu) kali;

12.10.2. Pemasukan Dokumen Kualifikasi selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengambilan dokumen berakhir.

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 23 12.10.3. Evaluasi kualifikasi sampai Usulan Hasil Prakualifikasi

selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja atau disesuaikan dengan kompleksitas pekerjaan;

12.10.4. Pengumuman Pengambilan Dokumen Pengadaan sampai Pemasukan Dokumen Pengadaan sekurang-kurangnya 5 (lima) hari kerja.

12.10.5. Pemasukan Dokumen Penawaran sampai Penetapan Calon Pemenang diberikan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) sampai 30 (tiga puluh) hari kerja.

12.10.6. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah Pengumuman /pemberitahuan pemenang atau sebelum kontrak ditandatangani, mana yang lebih dahulu. 12.10.7. Jawaban atas sanggahan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja

sejak diterimanya sanggahan.

12.10.8. Penandatanganan kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterbitkan Surat Penunjukan Pemenang atau dapat diperpanjang dengan alasan tertentu oleh Pengguna Barang/Jasa.

12.10.9. Pengaturan jangka waktu pengadaan untuk Pemilihan/Seleksi Langsung, Penunjukan Langsung diserahkan sepenuhnya kepada Pejabat BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP;

12.10.10. Dalam hal Pengadaan Khusus yang menurut sifat dan/atau jenis pekerjaan diperlukan pengaturan jadwal tersendiri, maka ketentuan pembatasan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan, diserahkan sepenuhnya kepada Pengguna Barang/Jasa, Pejabat BLP, atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP. 12.11. Jangka Waktu Pengadaan/Pembelian Langsung.

Pengaturan jangka waktu dalam proses Pengadaan/Pembelian Langsung diserahkan sepenuhnya kepada Pejabat BLP.

12.12. Pengumuman Pengadaan Barang/Jasa.

12.12.1. Pelelangan / Seleksi Umum, diumumkan di papan pengumuman perusahaan (portal perusahaan) dan/atau di surat kabar Provinsi atau Nasional, dan atau bila memungkinkan melalui portal Kementerian BUMN. Apabila melalui surat kabar Provinsi atau Nasional minimal dilakukan 1 (satu) kali;

12.12.2. Ketentuan Pengumuman Pengadaan Barang/Jasa adalah sebagai berikut: 1. Nilai pekerjaan diatas Rp.300.000.000 (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai

Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) diumumkan di papan pengumuman perusahaan dan/atau Website perusahaan;

2. Apabila setelah 7 (tujuh) hari kalender diumumkan sebagaimana butir 1 diatas jumlah Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) Penyedia Barang/Jasa, maka diumumkan melalui surat kabar provinsi;

3. Nilai pekerjaan diatas Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah), di umumkan di papan pengumuman perusahaan atau Website perusahaan,

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 24 dan di 1 (satu) surat kabar dengan jangkauan provinsi atau surat kabar nasional/internasional;

12.13. Isi Pengumuman memuat antara lain:

12.13.1. Nama dan alamat Pengguna Anggaran;

12.13.2. Nama dan lokasi pekerjaan, serta paket pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan;

12.13.3. Uraian singkat pekerjaan;

12.13.4. Syarat-syarat calon Penyedia Barang/Jasa;

12.13.5. Tempat, tanggal, hari, dan waktu pengambilan dokumen;

Bagian Kedua

Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa Pasal 13

Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan cara prakualifikasi atau pascakualifikasi. 13.1. Prinsip-prinsip Prakualifikasi dan Pascakualifikasi

13.1.1.Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa sebelum memasukkan penawaran;

13.1.2.Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa setelah memasukkan penawaran;

13.1.3.Dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi, BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP dilarang menambah persyaratan prakualifikasi/pascakualifikasi diluar dokumen kualifikasi yang telah ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa; 13.1.4.Persyaratan prakualifikasi/pascakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan

persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas;

13.1.5.Dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi, BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP tidak boleh melarang, menghambat, dan membatasi keikutsertaan calon peserta Pengadaan Barang/Jasa dari luar propinsi/kabupaten/kota lokasi Pengadaan Barang/Jasa;

13.1.6.Pada setiap tahapan proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa, Pengguna Barang /Jasa atau BLP atau Kelompok Kerja (PokJa) BLP dilarang membebani atau memungut biaya apapun kepada Penyedia Barang/Jasa, kecuali biaya penggandaan dokumen pengadaan.

13.2. Proses Prakualifikasi dan Pascakualifikasi

13.2.1.Proses Prakualifikasi secara umum meliputi pengumuman prakualifikasi, pengambilan dokumen prakualifikasi, pemasukan dokumen prakualifikasi,

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 25 evaluasi dokumen prakualifikasi, penetapan calon peserta pengadaan yang lulus prakualifikasi, dan pengumuman hasil prakualifikasi;

13.2.2.Proses Pascakualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran dan terhadap peserta yang diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan pemenang dievaluasi dokumen kualifikasinya.

13.3. Ketentuan Prakualifikasi

13.3.1.Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pekerjaan kompleks: 1. Pengadaan Jasa Konsultansi; dan

2. Pengadaan Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan metode penunjukkan langsung untuk pekerjaan kompleks;

3. Pelelangan Terbatas.

13.3.2.Pengguna Barang/Jasa dapat menyederhanakan proses prakualifikasi dengan tidak meminta seluruh dokumen yang diisyaratkan melainkan cukup dengan formulir isian kualifikasi Penyedia Barang/Jasa;

13.3.3.Dalam proses Prakualifikasi Penyedia Barang/Jasa cukup mengisi formulir isian kualifikasi yang akan dibuktikan kebenarannya sebelum diusulkan sebagai calon pemenang;

13.3.4.Penyedia Barang/Jasa wajib menandatangani surat pernyataan yang dibubuhi materai tentang kebenaran seluruh data yang disampaikan bahwa semua informasi yang disampaikan dalam formulir isian kualifikasi adalah benar, dan apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan, yang bersangkutan bersedia dikenakan sanksi pembatalan sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa dan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) perusahaan dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/ Jasa di perusahaan untuk 2 (dua) tahun berikutnya serta sanksi sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

13.4. Ketentuan Pascakualifikasi.

13.4.1.Pascakualifikasi dapat dilaksanakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang tidak kompleks.

13.4.2.Dalam proses Pascakualifikasi Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir isian kualifikasi dan pembuktian kebenarannya dapat dilakukan pada saat proses klarifikasi;

13.4.3.Penyedia Barang/Jasa wajib menandatangani surat pernyataan yang dibubuhi materai tentang kebenaran seluruh data yang disampaikan bahwa semua informasi yang disampaikan dalam formulir isian kualifikasi adalah benar, dan apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan, yang bersangkutan bersedia dikenakan sanksi pembatalan sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa dan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) perusahaan dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang dan Jasa di perusahaan untuk 2 (dua) tahun berikutnya serta sanksi sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 26 13.5. Dokumen Kualifikasi.

BLP atau Kelompok Kerja(PokJa) BLP menyusun Dokumen Kualifikasi. Dokumen Kualifikasi berisi:

13.5.1.Penjelasan singkat mengenai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan (scope of works), perkiraan nilai paket pekerjaan, sumber dana, dan jadwal proses Pengadaan.

13.5.2.Formulir isian kualifikasi Penyedia Barang dan Jasa konstruksi/Jasa lainnya. Sebagai referensi dicontohkan sebagaimana pada Lampiran 2.a dan 2.b Keputusan Direksi ini yang terdiri dari:

1. Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti Pengadaan (Lampiran 2.a); 2. Formulir Isian Penilaian Kualifikasi (Lampiran 2.b).

13.5.3.Formulir pengisian kualifikasi Penyedia Jasa Konsultansi. Sebagai referensi dicontohkan sebagaimana pada Lampiran 4.a dan 4.b Keputusan Direksi ini yang terdiri dari:

1. Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti Pengadaan (Lampiran 4.a); 2. Formulir Isian Penilaian Kualifikasi (lampiran 4.b).

13.6. Persyaratan Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa

13.6.1.Penyedia Barang/Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki ijin usaha sesuai dengan bidang usahanya;

2. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit/bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana; 3. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;

4. Dalam hal Penyedia Barang dan Jasa berbentuk persekutuan usaha (partnership), wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan pihak yang mewakili persekutuan;

5. Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian kewajiban pajak;

6. Telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir;

7. Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang dan jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang dan jasa yang baru berdiri kurang dari 1 (satu) tahun;

8. Tidak masuk dalam daftar hitam perusahaan;

9. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos;

10. Khusus untuk penyedia barang dan jasa orang perseorangan persyaratannya sama dengan diatas kecuali angka 7;

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 27 13.6.2.Selain persyaratan wajib, Penyedia Barang/Jasa dapat memiliki persyaratan

kualifikasi antara lain sebagai berikut:

1. Memiliki tenaga ahli yang berpengalaman untuk pelaksanakan pekerjaan; 2. Mempunyai kemampuan menyediakan fasilitas, modal, dan peralatan serta

personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan; 3. Menyampaikan daftar pekerjaan yang sedang dilaksanakan;

4. Untuk pekerjaan khusus / spesifik / teknologi tinggi dapat ditambahkan persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan atau pengalaman tertentu;

5. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang/Jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat prosentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;

6. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Non-Kecil;

7. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk Usaha Non-Kecil, kecuali untuk Pengadaan Barang/Jasa Konsultansi;

8. Untuk nilai pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa diatas Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) harus memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari Bank. Apabila Pokja menentukan nilai dukungan dari Bank maka besaran surat keterangan dukungan dari Bank sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari nilai pekerjaan untuk Jasa konstruksi, dan 5% (lima persen) dari nilai pekerjaan untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya; 9. Memiliki kemampuan pada bidang dan sub bidang pekerjaan yang sejenis:

a. Untuk Jasa Konstruksi memenuhi Kemampuan Dasar (KD) = 2 kali Nilai Pengalaman Tertinggi (NPT) pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir;

b. Untuk Barang/Jasa Lainnya memenuhi Kemampuan Dasar (KD) = 5 kali Nilai Pengalaman Tertinggi (NPT) pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir;

c. Untuk Jasa Konsultansi memenuhi Kemampuan Dasar (KD) = 3 kali Nilai Pengalaman Tertinggi (NPT) pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir;

10. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) atau Sisa Kemampuan Paket (SKP) yang cukup, dengan ketentuan sebagai berikut:

Penilaian Kemampuan Keuangan (SKK):

dimana:

NK = Nilai Kontrak dalam pelaksanaan;

Prestasi = Nilai Pekerjaan yang sudah dilaksanakan;

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 28

KK = Kemampuan Keuangan.

Kemampuan Keuangan (KK) dihitung berdasarkan:

dimana:

fp = Faktor Perputaran Modal (6 sampai 8);

MK = Modal Kerja.

Modal Kerja (MK) dihitung berdasarkan:

dimana:

fl = Faktor Likuiditas (0,3 sampai 0,8);

KB = (Aktiva lancar + Aktiva tetap + Aktiva lainnya) – (Hutang Jk Pendek

+ Hutang Jk Panjang);

Kriteria Penilaian:

Penilaian Sisa Kemampuan Paket (SKP)

dimana:

SKP = Sisa Kemampuan Paket

KP = Nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan

a. Untuk Usaha Kecil, KP ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan;

b. Untuk Usaha Non Kecil, KP ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N;

P = Jumlah Paket yang sedang dikerjakan;

N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;

Kriteria Penilaian:

KK = fp x Modal Kerja(MK) Prestasi)

MK = fl x Kekayaan Bersih (KB)

SKK > (0,2 sampai 0,8) x Nilai Paket Pekerjaan

SKP = KP - P

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 29 Untuk Pekerjaan yang nilainya lebih kecil dari Rp.500 000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak diperlukan penilaian Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) dan Sisa Kemampuan Paket (SKP).

11. Untuk perusahaan asing yang bergerak dibidang Jasa Konstruksi wajib mempunyai izin perwakilan Jasa Konstruksi asing di Indonesia.

12. Tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian kewajiban pajak;

b. Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan, atau perguruan tinggi swasta dengan status lain yang telah mengikuti ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;

c. Mempunyai pengalaman di bidangnya;

Dalam dokumen PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA (Halaman 24-75)

Dokumen terkait