Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya Pasal 26
26.1. Proses Pelelangan dengan Prakualifikasi
26.1.1.Pengumuman Pelelangan dengan Prakualifikasi
Kelompok Kerja (PokJa) BLP harus mengumumkan secara luas tentang adanya Pelelangan dengan Prakualifikasi melalui papan pengumuman atau website perusahaan dan surat kabar, bila memungkinkan melalui portal Kementerian Negara BUMN.
26.1.2.Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Kualifikasi
Calon Penyedia Barang/Jasa yang berminat melakukan pendaftaran dan mengambil Dokumen Kualifikasi; Apabila Calon Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar kurang dari 3 (tiga), maka dinyatakan gagal.
26.1.3.Penyampaian Dokumen Kualifikasi
Fomulir isian kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memuat ringkasan informasi dari persyaratan kualifikasi disertai pernyataan Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditandatangani di atas materai; Formulir isian tersebut sebagai pengganti dokumen yang dipersyaratkan.
26.1.4.Evaluasi Dokumen Kualifikasi
Kelompok Kerja (PokJa) BLP melakukan evaluasi atas Dokumen Kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan kriteria kualifikasi yang dipersyaratkan.
26.1.5.Penetapan Hasil Prakualifikasi
Kelompok Kerja (PokJa) BLP mengusulkan hasil evaluasi kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa untuk mendapatkan penetapan; Apabila Penyedia Barang/Jasa yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) maka dinyatakan gagal.
26.1.6.Hasil Prakualifikasi Calon Penyedia Barang dan Jasa
Kelompok Kerja (PokJa) BLP menyampaikan hasil Prakualifikasi kepada para Calon Penyedia Barang/Jasa. Apabila diperlukan Kelompok Kerja (PokJa) BLP dapat mengumumkan hasil kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa melalui papan pengumuman atau website perusahaan.
26.1.7.Kelompok Kerja (PokJa) BLP mengundang para Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus kualifikasi untuk mengambil Dokumen Pengadaan.
Proses selanjutnya mengikuti tahapan Pengambilan Dokumen Pengadaan sampai dengan Penandatanganan kontrak.
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 70 26.2. Proses Pelelangan dengan Pascakualifikasi
26.2.1.Pengumuman Pelelangan dengan Pascakualifikasi
Kelompok Kerja (PokJa) BLP harus mengumumkan secara luas tentang adanya Pelelangan dengan pascakualifikasi melalui papan pengumuman atau website perusahaan dan surat kabar.
26.2.2. Pendaftaran, dan Pengambilan Dokumen Pengadaan serta Dokumen Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa dilakukan pada saat yang bersamaan. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar kurang dari 3 (tiga), maka Pengadaan dinyatakan gagal.
26.2.3. Penjelasan (Aanwijzing)
1. Penjelasan dokumen Pengadaan dilakukan di tempat dan waktu yang ditentukan, dihadiri oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar dalam daftar Calon Penyedia Barang/Jasa.
2. Ketidakhadiran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat penjelasan pengadaan tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan penawaran. 3. Dalam acara penjelasan pengadaan dijelaskan kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa antara lain mengenai: a. Metode pengadaan;
b. Cara penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua tahap);
c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran; d. Metode evaluasi;
e. Hal-hal yang menggugurkan penawaran; f. Jenis kontrak yang akan digunakan;
g. Nilai Jaminan, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan pengadaan.
4. Bila dipandang perlu, Kelompok Kerja (PokJa) BLP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan;
5. Pemberian penjelasan mengenai pasal-pasal dokumen pengadaan, pertanyaan dari Calon Penyedia Barang/Jasa dan jawaban dari Kelompok Kerja (PokJa) BLP serta keterangan lain termasuk perubahannya dan peninjauan lapangan, harus dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP) yang ditandatangani semua Kelompok Kerja (PokJa) BLP dan minimal 1 (satu) wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir. BAP ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen pengadaan dan harus disampaikan secara tertulis kepada Calon Penyedia Barang/Jasa. 26.2.4. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran
1. Calon Penyedia Barang/Jasa menyampaikan Dokumen Penawaran dalam Jumlah 2 (dua) rangkap;
2. Penyampaian dan cara pembukaan dokumen penawaran harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam dokumen Pengadaan Barang/Jasa; 3. Kelompok Kerja (PokJa) BLP mencatat waktu dan tanggal dokumen
penawaran yang diterima melalui pos atau jasa pengiriman pada sampul luar penawaran dan memasukkan ke dalam kotak/tempat dokumen penawaran;
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 71 4. Kelompok Kerja (PokJa) BLP membuka rapat pembukaan dokumen penawaran, menyatakan dihadapan para Calon Penyedia Barang/Jasa bahwa saat pemasukan dokumen penawaran telah ditutup sesuai waktu yang dipersyaratkan. Kelompok Kerja (PokJa) BLP menolak Dokumen penawaran yang terlambat dan/atau tambahan dokumen. Dilanjutkan dengan membuka dokumen penawaran yang masuk;
5. Bagi penawaran yang disampaikan melalui pos atau jasa pengiriman dan diterima terlambat, Kelompok Kerja (PokJa) BLP segera memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan untuk mengambil kembali seluruh dokumen penawaran. Pengembalian dokumen penawaran disertai dengan bukti serah terima;
6. Tidak diperkenankan mengubah waktu penutupan penyampaian penawaran untuk hal-hal yang tidak terpaksa. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu penutupan penyampaian penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan di dalam adendum dokumen pengadaan dan disampaikan pada seluruh Calon Penyedia Barang/Jasa;
7. Pembukaan dokumen penawaran yang masuk dilaksanakan sebagai berikut:
a. Kelompok Kerja (PokJa) BLP meminta kesediaan 2 (dua) wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan yang hadir, Kelompok Kerja (PokJa) BLP menunda pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran sampai dengan waktu tertentu yang ditentukan Kelompok Kerja (PokJa) BLP. Setelah sampai batas waktu yang telah ditentukan, wakil Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan tetap tidak ada yang hadir, acara pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di luar Kelompok Kerja (PokJa) BLP yang ditunjuk secara tertulis oleh Kelompok Kerja (PokJa) BLP.
b. Kelompok Kerja (PokJa) BLP meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dan menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga), pengadaan tidak dapat dilanjutkan dan dinyatakan gagal.
8. Pembukaan dokumen penawaran untuk setiap sistem dilakukan sebagai berikut:
a. Untuk Sistem Satu Sampul, Kelompok Kerja (PokJa) BLP membuka kotak dan sampul dokumen penawaran di hadapan para Calon Penyedia Barang/Jasa.
b. Untuk Sistem Dua Sampul, Kelompok Kerja (PokJa) BLP membuka sampul I di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa. Sampul I yang berisi data administrasi dan teknis dibuka, dan dijadikan lampiran berita acara pembukaan dokumen penawaran sampul I. Sampul II yang berisi data harga tidak boleh dibuka dan sampulnya dituliskan identitas perusahaan dan diparaf oleh Kelompok Kerja (PokJa) BLP dan 2 (dua)
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 72 orang wakil Calon Penyedia Barang/Jasa sebelum disimpan oleh Kelompok Kerja (PokJa) BLP.
c. Untuk Sistem Dua Tahap, Kelompok Kerja (PokJa) BLP membuka sampul penawaran yang berisi data administrasi dan teknis di hadapan Calon Penyedia Barang dan Jasa. Hasil pembukaan penawaran dijadikan lampiran berita acara pembukaan dokumen penawaran tahap I. Penawaran yang berisi data harga (tahap II) disampaikan setelah Calon Penyedia Barang/Jasa dinyatakan lulus persyaratan teknis dan administrasi dalam tahap I.
9. Kelompok Kerja (PokJa) BLP memeriksa, menunjukkan dan membacakan di hadapan para Calon Penyedia Barang/Jasa mengenai kelengkapan dokumen penawaran:
a. Untuk satu sampul, terdiri atas:
1) Surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran;
2) Jaminan penawaran asli;
3) Harga penawaran yang dilengkapi dengan materai, tanggal dan tandatangan.
b. Untuk dua sampul, terdiri atas: 1) Sampul Pertama
a) Surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran tanpa mencantumkan harga penawaran;
b) Jaminan penawaran asli;
c) Dokumen penawaran teknis dan dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam dokumen pengadaan.
2) Sampul Kedua
Harga penawaran yang dilengkapi dengan materai, tanggal dan tandatangan.
c. Untuk dua tahap, terdiri atas: 1) Tahap Pertama
a) Surat penawaran yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran tanpa mencantumkan harga penawaran;
b) Jaminan penawaran asli;
c) Dokumen penawaran teknis dan dokumen pendukung lainnya yang disyaratkan dalam dokumen pengadaan.
2) Tahap Kedua
Harga penawaran yang dilengkapi dengan materai, tanggal dan tandatangan.
10. Kelompok Kerja (PokJa) BLP tidak perlu mempersyaratkan kembali syarat-syarat administrasi pada dokumen pengadaan yang telah menjadi persyaratan kualifikasi Penyedia Barang/Jasa;
11. Kelompok Kerja (PokJa) BLP tidak boleh menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat pembukaan penawaran, kecuali penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlambat memasukkan penawaran;
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 73 12. Kelompok Kerja (PokJa) BLP segera membuat berita acara pembukaan
dokumen penawaran terhadap semua penawaran yang masuk;
13. Setelah dibacakan dengan jelas, berita acara ditandatangani semua anggota Kelompok Kerja (PokJa) BLP dan 2 (dua) wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir;
14. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam berita acara pembukaan penawaran (BAPP).
26.2.5.Evaluasi Penawaran
1. Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh Kelompok Kerja (PokJa) BLP terhadap semua penawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metode, dan tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan. 2. Pada tahap awal, Kelompok Kerja (PokJa) BLP dapat melakukan koreksi
aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk dan melakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. 3. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat.
4. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance pekerjaan;
b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen pengadaan;
c. Adanya penawaran dari Penyedia Barang/Jasa dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen pengadaan yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat.
5. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila: a. Syarat-syarat yang diminta berdasarkan dokumen pengadaan dipenuhi/
dilengkapi dan isi setiap dokumen benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran ditanda-tangani oleh orang yang berwenang; b. Surat jaminan penawaran memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
dokumen pengadaan. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam surat jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran; c. Mencantumkan masa berlakunya penawaran sesuai yang diminta dalam
dokumen pengadaan.
6. Kelompok Kerja (PokJa) BLP melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi.
7. Untuk pengadaan Jasa Konstruksi, penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila:
a. Metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 74 b. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui
batas waktu yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;
c. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai dengan dokumen pengadaan;
d. Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;
e. Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen pengadaan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
f. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam dokumen pengadaan;
g. Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
8. Untuk Pengadaan Barang, penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila:
a. Memenuhi spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur, dan gambar-gambar yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;
b. Jadwal waktu penyerahan barang tidak melampaui batas waktu yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan;
c. Identitas barang yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas; d. Jumlah barang yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan
dalam dokumen pengadaan;
e. Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
9. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga adalah hal-hal yang pokok atau penting, meliputi:
a. Total harga penawaran terhadap HPS:
1) Untuk HPS yang difungsikan sebagai batas kewajaran (passing grade), apabila harga penawaran di atas 10% HPS maka penawaran dinyatakan gugur, dan apabila semua harga penawaran di atas 10% HPS maka pengadaan dinyatakan gagal;
2) Untuk HPS yang difungsikan sebagai batas atas (ceiling price), total harga penawaran diatas HPS dinyatakan gugur dan apabila semua harga penawaran di atas HPS maka pengadaan dinyatakan gagal; b. Dalam hal terjadi harga satuan timpang yaitu nilainya lebih besar dari
10% (sepuluh persen) diatas HPS maka perlu diklarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan tersebut tidak berubah, maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume yang ditawarkan sesuai dengan dokumen pengadaan, tambahan volume selebihnya menggunakan harga satuan pada HPS;
c. Untuk kontrak Lumpsum, mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis, dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan, dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 75 d. Untuk kontrak lumpsum atau kontrak harga satuan yang harga satuannya ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf dalam penawaran, maka penawaran dinyatakan gugur;
e. Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut:
1) Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pengadaan; 2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan
harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
4) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.
f. Dalam mengevaluasi kewajaran harga penawaran dapat dilakukan klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dinilai terlalu rendah yaitu dibawah 80 % HPS, maka Calon Penyedia Barang dan Jasa pengadaan tersebut harus bersedia untuk menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari nilai HPS bilamana ditunjuk sebagai pemenang pengadaan. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan yang bersangkutan tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan dan jaminan penawarannya dicairkan, sedangkan Penyedia Barang/Jasa itu sendiri, di dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) perusahaan dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di perusahaan untuk dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.
26.2.6.Klarifikasi dan Negosiasi (bila diperlukan)
Klarifikasi dan negosiasi dilakukan terhadap Calon Penyedia Barang/Jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang untuk mendapatkan Barang/Jasa yang sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen pengadaan atau spesifikasi yang lebih baik
26.2.7.Pembuktian Kualifikasi
Terhadap Calon Penyedia Barang/Jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta rekaman atau asli dokumen yang sah.
26.2.8. Pembuatan Berita Acara Hasil Proses Pengadaan
1. Kelompok Kerja (PokJa) BLP membuat kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi, teknis, dan harga dituangkan dalam Berita Acara Hasil Proses Pengadaan (BAHP). BAHP memuat hasil pelaksanaan pengadaan, termasuk cara penilaian, rumus-rumus yang digunakan, sampai dengan penetapan urutan pemenangnya berupa daftar Calon Penyedia Barang/Jasa yang
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 76 dimulai dari harga penawaran terendah. BAHP ditandatangani oleh semua anggota Kelompok Kerja (PokJa) BLP.
2. BAHP bersifat rahasia sampai dengan saat penandatanganan kontrak. 3. BAHP memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Nama semua Calon Penyedia Barang/Jasa dan harga penawaran dan/atau harga penawaran terkoreksi, dari masing-masing Calon Penyedia Barang/ Jasa;
b. Metode evaluasi yang digunakan; c. Unsur-unsur yang dievaluasi; d. Rumus yang dipergunakan;
e. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan pengadaan;
f. Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
g. Penetapan urutan dari 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) cadangan. Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus mencantumkan pernyataan bahwa pengadaan dinyatakan gagal. Apabila Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), maka terhadap Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat tetap diusulkan sebagai calon pemenang pengadaan. 26.2.9.Usulan Penetapan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa
1. Kelompok Kerja (PokJa) BLP mengusulkan calon pemenang pengadaan yang menguntungkan bagi perusahaan, dalam arti:
a. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan dalam dokumen pengadaan;
b. Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsif; 2. Dalam hal terdapat 2 (dua) Calon Penyedia Barang/Jasa mempunyai harga
penawaran hasil evaluasi yang sama, maka Kelompok Kerja (PokJa) BLP meneliti kembali data kualifikasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan, dan memilih Calon Penyedia Barang/Jasa yang menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan hal ini dicatat dalam berita acara.
3. Kelompok Kerja (PokJa) BLP membuat dan menyampaikan laporan kepada Pengguna Barang/Jasa untuk menetapkan pemenang pengadaan. Laporan tersebut disertai usulan calon pemenang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
4. Usulan penetapan pemenang pengadaan disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat:
a. Nama dan alamat Penyedia Barang/Jasa; b. Harga penawaran setelah dikoreksi aritmatik; c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
5. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan usulan Kelompok Kerja (PokJa) BLP. Pengguna Barang/Jasa segera menetapkan pemenang pengadaan dan mengeluarkan Surat Penetapan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ) kepada Kelompok Kerja (PokJa) BLP.
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 77 6. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan
adalah:
a. Dokumen pengadaan beserta addendum (bila ada); b. Berita acara pembukaan penawaran (BAPP); c. Berita acara hasil proses pengadaan (BAHP);
d. Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon pemenang;
e. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan mengakibatkan penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka diminta kepada seluruh Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.
26.2.10. Pengumuman Pemenang Pengadaan Barang/Jasa
Pemenang pengadaan diumumkan dan diberitahukan oleh Kelompok Kerja (PokJa) BLP kepada para Calon Penyedia Barang/Jasa setelah diterimanya Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa dari Pengguna Barang/Jasa.
26.2.11. Sanggahan
Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas penetapan pemenang, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pengguna Barang/Jasa.
26.2.12. Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
1. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/jasa(SPPBJ) kepada Penyedia Barang/Jasa sebagai pelaksana pekerjaan yang diadakan, dengan ketentuan:
a. Tidak ada sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa; atau
b. Sanggahan yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas perusahaan. Disamping jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas perusahaan, Penyedia Barang/Jasa tersebut dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) perusahaan dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di perusahaan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun kecuali alasan pengunduran diri tersebut dapat diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.
3. Apabila calon pemenang pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri, maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua (jika ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan: a. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa; b. Masa penawaran calon pemenang pengadaan urutan kedua masih
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa BTDC 78 c. Bila calon pemenang pertama mengundurkan diri, maka berlaku sanksi
sebagaimana dimaksud pada butir 26.2.11. angka 2 di atas.
4. Apabila calon pemenang pengadaan urutan kedua juga mengundurkan diri, maka penetapan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada calon pemenang urutan ketiga (jika ada) sesuai dengan harga penawarannya dengan ketentuan:
a. Penetapan pemenang pengadaan tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa;
b. Masa berlakunya penawaran calon pemenang pengadaan urutan ketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang;
c. Bila calon pemenang kedua mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana dimaksud pada butir 26.2.11 angka 2 di atas.
5. Apabila calon pemenang ketiga mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana dimaksud pada butir 26.2.11 angka 2 di atas dan Pengadaan dinyatakan batal oleh Pengguna Barang/Jasa (kriteria dimasukkan dalam pengadaan batal).
6. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
26.2.13. Penandatanganan Kontrak
Setelah SPPBJ diterbitkan, Pengguna Barang/Jasa menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan;
2. Pengguna dan Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa konsep kontrak meliputi substansi, bahasa/redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan paraf pada lembar demi lembar dokumen kontrak;
3. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) kontrak asli, kontrak asli pertama untuk Pengguna Barang/Jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa, dan kontrak asli kedua untuk Penyedia Barang/Jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Pengguna Barang/Jasa;
b. Rangkap kontrak asli lainnya tanpa dibubuhi materai. 26.3. Pemilihan Langsung
Pada dasarnya Pemilihan Langsung dapat dilakukan melalui Prakualifikasi atau melalui Pascakualifikasi.
26.3.1.Pemilihan Langsung melalui Prakualifikasi
1. Pengumuman Pemilihan Langsung serta Undangan kepada Penyedia Barang / Jasa dengan Prakualifikasi