• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Analisis

Panjang gelombang analisis larutan kafein dengan konsentrasi 9 μg/mL, larutan vitamin C dengan konsentrasi 8 μg/mL dan larutan campuran kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL diperoleh pada panjang gelombang 200 - 400 nm. Selanjutnya diperoleh spektrum serapan derivat pertama dan derivat kedua dari masing-masing larutan kafein dan vitamin C dan dari campuran kafein dan vitamin C. Spektrum serapan derivat pertama dari larutan kafein dan vitamin C dan campuran keduanya kemudian ditumpangtindihkan, untuk spektrum derivat kedua dari larutan kafein dan vitamin C dan campuran keduanya juga ditumpangtindihkan.

Penentuan panjang gelombang analisis dilakukan berdasarkan pengamatan pada kurva serapan masing-masing derivat, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran absorbansi pada masing-masing zero crossing. Kurva serapan campuran kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13Kurva serapan campuran kafein konsentrasi9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.14Kurva tumpang tindih serapan kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.15 Kurva tumpang tindih serapan kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL, dan campuran kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

====Kafein konsentrasi 9 μg/mL

==== Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

==== campuran kafein konsentrasi 9μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.16 Kurva serapan derivat pertama campuran yang di dalamnya terdapat kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.17 Kurva tumpang tindih serapan derivat pertama kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.18Kurva tumpang tindih serapan derivat pertama kafein konsentrasi 9 μg/mL, vitamin C konsentrasi 8 μg/mL dan campuran kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.19 Kurva serapan derivat kedua campuran yang di dalamnya terdapat kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

====Kafein konsentrasi 9 μg/mL

====Campuran kafein konsentrasi 9μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.20 Kurva tumpang tindih serapan derivat kedua kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.21 Kurva tumpang tindih serapan derivat kedua kafein konsentrasi 9 μg/mL, vitamin C konsentrasi 8 μg/mL dan campuran kafein konsentrasi 9 μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

====Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

====Campuran kafein konsentrasi 9μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.22Zero crossing dari kafein konsentrasi 9 μg/mL pada λ = 293,4 nm

Gambar 4.23Zero crossing dari vitamin C konsentrasi 8 μg/mL pada λ = 214 nm 293,4 nm 214 nm ====Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL ==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL ====Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL ==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

Gambar 4.24Zero crossing campuran dengan kafein λ = 293,4 nm

Gambar 4.25Zero crossing campuran dengan vitamin Cλ = 214 nm

Dari gambar diatas, diperoleh panjang gelombang yang dapat dipakai untuk penetapan kadar campuran kafein dan vitamin C adalah pada serapan derivat kedua. Hal ini diketahui berdasarkan pemilihan panjang gelombang analisis pada setiap derivat. Panjang gelombang analisis didapatkan dengan menentukan zero crossing untuk masing-masing kafein dan vitamin C.

293,4 nm

214 nm

====Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

====Campuran kafein konsentrasi 9μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

====Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

====Campuran kafein konsentrasi 9μg/mL dan vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

Gambar 4.26Zero crossing kafein konsentrasi 9 μg/mL, vitamin C konsentrasi 8 μg/mL dan sampel kratingdaeng-S konsentrasi 13,3 μg/mL

Dari gambar diatas maka dapat dibuktikan bahwa panjang gelombang analisis untuk sampel kratingdaeng-S yaitu pada 214 nm untuk vitamin C dan 293,4 nm untuk kafein.

Pada serapan derivat pertama, zero crossing untuk kafein ditemukan pada panjang gelombang 202,8 nm; 245 nm; 272,6 nm; dan 307 nm. Sedangkan untuk vitamin C zero crossing ditemukan pada panjang gelombang 207,3 nm; 242,8 nm; dan 289,5 nm.

Panjang gelombang analisis ditentukan dengan cara menumpangtindihkan spektrum derivat kedua dari kafein dan vitamin C. Selanjutnya ditentukan panjang gelombang dimana absorbansi salah satu zat berada pada nilai nol, sedangkan pada zat lain memiliki nilai positif. Pada serapan derivat pertama, panjang gelombang analisis untuk kafein dapat ditemukan. Namun panjang gelombang analisis untuk vitamin C tidak ditemukan, sehingga penentuan kadar sampel tidak bisa dilakukan pada derivat pertama. Oleh karena itu dibuat spektrum serapan derivat kedua, kemudian dilakukan penentuan panjang gelombang analisis dengan cara yang sama seperti cara derivat pertama.

293,4 nm 214 nm

====Vitamin C konsentrasi 8 μg/mL

==== Kafein konsentrasi 9 μg/mL

====sampel Kratingdaeng-S konsentrasi 13,3 μg/mL

Dari hasil spektrum serapan derivat kedua, diketahui bahwa zero crossing untuk kafein berada pada panjang gelombang 214,6 nm; 229,2 nm; 236 nm; 260,8 nm; 285,6 nm; dan 306,4 nm. Sedangkan zero crossing untukvitamin C adalah pada panjang gelombang 229,8 nm; 256,3 nm; dan 294 nm. Setelah spektrum serapan derivat kedua dari kafein dan vitamin C serta campuran kafein dengan vitamin C ditumpangtindihkan, didapatkan panjang gelombang analisis untuk kafein pada 293,4 nm dan untuk vitamin C pada 214 nm. Panjang gelombang analisis dan absorbansinya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tab el 4.1 Panjang Gelombang Analisis dan Absorbansinya

Zat Panjang Gelombang (nm)

211 214 256 293,4 306

Kafein 0 0 0 0,00245 0

Vitamin C 0,00085 0,00114 0,00050 0 0

Campuran 0,00073 0,00115 0,00048 0,00244 0

Dari tabel di atas diperoleh panjang gelombang analisis yang digunakan adalah 293,4 nm untuk kafein dan 214 nm untuk vitamin C. Penentuan panjang gelombang analisis ini didasarkan pada nilai absorbansi ketiga larutan pada panjang gelombang tersebut. Pada panjang gelombang 214 nm, nilai absorbansi kafein adalah nol, sedangkan nilai absorbansi untuk vitamin C dan larutan campuran keduanya memiliki nilai serapan hampir sama yaitu 0,00115, sehingga untukvitamin Cpanjang gelombang analisisnya adalah pada 214 nm. Demikian juga untuk kafein, panjang gelombang analisis yang dipakai adalah 293,4 nm, karena pada panjang gelombang ini, nilai absorbansi dari vitamin C adalah nol, sedangkan nilai absorbansi untuk kafein dan larutan campuran keduanya memiliki nilai serapan hampir sama yaitu 0,00245, sehingga untuk kafein panjang

gelombang analisisnya adalah pada 293,4 nm. Spektrum dan absorbansi kafein dan vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 64.

4.6Hasil Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi

Dokumen terkait