BAB II KAJIAN TEORI
D. Keterampilan Berpikir Kreatif
1. Pengertian Berpikir Kreatif
a. Berpikir
Menurut Uno (2014: 110), berpikir menurut pemahaman umum manusia adalah hal yang menyangkut nilai kemanusiaan, karena berpikir inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lain. Dengan berpikir manusia dapat menemukan hak-hal baru sehingga secara ekologi dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Berpikir menjadi hal utama penyebab manusia terhindar dari kepunahan sampai saat ini.
b. Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata to create yang memiliki arti membuat. Dengan kata lain, kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk membuat sesuatu, apakah itu dalam bentuk ide, langkah, atau produk (Sudarman, 2013: 9). Awalnya kreativitas dipahami sebagai sesuatu yang langka, sehingga hanya orang-orang tertentu yang memilikinya yaitu orang yang diyakini telah mendapatkan anugerah dari Tuhan. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh teori spekulatif tentang kreativitas. Disebut spekulatif karena tidak didasari oleh kerangka keilmiahan yang memadai. Menurut teori ini kreativitas dipandang sebagai; inspirasi ilahi, sebuah bentuk kegilaan, sebuah bentuk intuisi yang sangat dikembangkan, sebuah manifestasi dari daya kreatif yang melekat dari dalam diri sendiri, dan sebuah daya kosmis yang berpusat pada alam (Uno, 2014: 105).
c. Berpikir Kreatif
Upaya untuk menghubungkan benda-benda atau gagasan-gagasan yang sebelumnya tidak berhubungan. Perhatikan bahwa berfikir kreatif menggunakan benda-benda atau gagasan-gagasan yang sudah nyata ada, dan di dalam pikiran kitalah sesungguhnya proses kreativitas itu berlangsung. Proses ini tidak harus selalu menciptakan suatu konsep baru, walaupun hasil akhirnya mungkin akan tampak sebagai sesuatu yang baru hasil dari penggabungan dua atau lebih konsep-konsep yang sudah ada (Uno, 2014: 113). Menurut Robert (1989: 11) berpikir kreatif, kreativitas sering dianggap dari 2 unsur yaitu kefasihan dan keluwesan. Kefasihan ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah gagasan pemecahan masalah
secara lancar dan cepat. Sedangkan keluwesan pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah.
2. Ganjalan – Ganjalan Mental Penghambat Berpikir Kreatif
Menurut Rawlinson (1981: 15-33) terdapat beberapa gejala mental penghambat berpikir kreatif, yaitu:
a. Ganjalan yang ditimbulkan sendiri
Ganjalan yang ditimbulkan sendiri merupakan suatu jenis ganjalan yang lebih sulit kita kenali. Kita menyimpannya di dalam diri kita sendiri baik secara sadar ataupun tidak.
b. Terpola atau terpaku pada suatu jawaban yang unik
Setelah berhasil membentuk suatu pola, maka mungkin seseorang tidak mau bersusah payah lagi mencari bentuk-bentuk pola yang lain yang mungkin benar-benar ada.
c. Kesesuaian, atau memberikan jawaban yang diharapkan
Adanya kesesuaian jawaban yang diharapkan merupakan ganjalan dalam berpikir kreatif. Ketika jawaban sesuai tidak ada alternatif jawaban yang lainnya.
d. Tidak mau menantang kenyataan
Salah satu bentuk ganjalan yang ada adalah kurangnya usaha untuk menantang suatu jalan keluar yang sudah ada. Apabila kita dihadapkan pada suatu persoalan, biasanya kita memiliki kecenderungan untuk berusaha mencari jawaban yang nyata, yang
kemudian akan dapat diterima dengan suara bulat. Bahkan kita cukup senang kalau kita sudah dapat menemukan satu jawaban itu saja, setelah kita berhasil kita enggan untuk mempermasalahkan kembali tentang jawaban itu, walaupun mungkin saja kita dapat menemukan jawaban yang lebih baik.
e. Menilai terlampau cepat
Kebiasaan untuk menilai lebih cepat merupakan salah satu jenis ganjalan mental yang tidak terlampau mudah untuk dihilangan. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menilai gagasan-gagasan dan umumnya mekanisme ini akan berjalan secara otomatis segera setelah mereka dihadapkan dengan suatu ide ataupun gagasan baru. Seperti juga halnya dengan respon penolakan otomatis terhadap gagasan atau ide-ide yang agak berbeda.
f. Takut terlihat bodoh
Perasaan takut terlihat bodoh merupakan ganjalan mental terbesar dan paling sulit kita hilangkan. Ini merupakan jenis ganjalan tertua yang kita miliki dan sudah dimulai sejak awal kehidupan kita. Seseorang takut mengambil resiko khususnya ketika menyampaikan ide-ide baru yang berbeda dengan kebiasaan umum dan dianggap bodoh oleh orang lain.
3. Indikator Berpikir Kreatif
Menurut Uno, (2014: 115) diuraikan indikator-indikator berpikir kreatif sebagai berikut:
a. Kelancaran berpikir
Gagasan dan ide baru akan muncul ketika memiliki kelancaran berpikir. Setiap kasus dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan berbagai cara. Kreativitas akan timbul dengan baik.
b. Keluwesan berpikir
Kreativitas akan timbul ketika memiliki keluwesan berpikir. Ide dan gagasan akan muncul begitu saja dan akan mempermudah dalam menyelesaikan suatu masalah.
c. Rasional berpikir
Keterampilan berpikir kreatif dipengaruhi oleh cara berpikir seseorang. Ketika seseorang berpikir secara rasional maka akan timbul ide-ide yang sudah ada maupun ide-ide baru.
d. Elaborasi
Tidak hanya pengamatan dari dalam saja namun pengamatan dari luar akan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif seseorang.
e. Menilai
Dengan berpegangan pada prinsip atau nilai yang ada, kemampuan berpikir kreatif akan muncul.
f. Imajinatif
Berimajinasi akan sesuatu hal membuat seseorang menemukan sesuatu yang baru atau mendapatkan hal-hal yang belum ada sebelumnya.
g. Keaslian berpikir
Keaslian dalam berpikir menimbulkan hal-hal yang asli pula. h. Menghadapi tantangan
Keterampilan berpikir kreatif tumbuh ketika seseorang mau menghadapi setiap tantangan yang ada. Tantangan tersebut memaksa seseorang untuk berpikir bagaimana cara untung menghadapi tantangan tersebut.
i. Ingin tahu
Rasa ingin tahu akan sesuatu hal membuat seseorang terus berpikir bagaimana cara mengetahui hal tersebut. Akan timbul pertanyaan-pertanyaan baru untuk mendapatkan informasi baru pula.
j. Berani mengambil resiko
Keberanian dalam mengambil resiko membuat seseorang berpikir apa saja resiko yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya nanti. Berani dalam memulai sesuatu dan akan menerima setiap resiko yang ada.
k. Menghargai
Menghargai sesuatu yang dimiliki oleh diri sendiri dan menghargai setiap apa yang ada dalam hidup.
l. Memiliki prinsip
Memiliki prinsip dimana seseorang berusaha mempertahankan prinsip yang dimiliki.