• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.Kajian Teori

2. Keterampilan Berpikir Kritis

a. Pengertian Berpikir Kritis

Vincent Ruggiero (1998) menyatakan bahwa Berpikir merupakan kegiatan atau aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan atau memenuhi keinginan untuk memahami, mencari jawaban terhadap sebuah pencapaian makna. Melalui proses berpikir, berarti prosespencarian jawaban atas pemecahan masalah yang sedang dihadapi akan memberikan pengaruh yang sangat mendalam terhadap keputusan-keputusan yang akan diambil karena dalam prosesnya, berpikir tidak hanya melibatkan aspek psikologis semata namun melibatkan segenap aspek psikologis lain seperti perasaan, instink, logika dan akal guna mendukung proses pencapaian pemecahan masalah tersebut sehingga dengan adanya proses berpikir tersebut akan memberikan makna mendalam bagi pengambilan keputusan.

Marzano dalam Suprapto (2007) mengelompokkan keterampilan berpikir kedalam dua golongan besar yaitu keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir kompeks.Menurut Costa dalam Arifin (2000) yang termasuk ke dalam keterampilan berpikir dasar meliputi kualifikasi, klasifikasi, hubungan variabel, transformasi dan hubungan sebab akibat. Sedangkan yang termasuk ke dalam keterampilan berpikir kompleks meliputi pemecahan masalah,pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Pada dasarnya manusia

dianugerahi oleh Allah memiliki kedua keterampilan berpikir tersebut, hal itu terbukti dengan kemampuan manusia untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan terlebih dahulu memikirkan langkah sistematis tentang pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempertimbangkan segala akibat yang akan ditimbulkan dari langkah yang akan diambil. Semua langkah pemecahan masalah tersebut senantiasa akan melibatkan struktur logika, mental dan akal untuk mencapai sebuah pencapaian tujuan yang dicita-citakan meskipun tidak sedikit dari kita yang kurang mampu untuk mengembangkan dan mengeksplorasi keterampilan itu menjadi sebuah keterampilan dan kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap individu.

“Critical thinking is one of the important elements of scientific thinking.

Critical thinking is active and organized mental process that realize our own thinking as considering the others thinking out of us, practice what we have learned, aim to understand events, circumstances in our environment. There are five basic characteristics of critical thinking. The first one is that critical thinking requires to be active, the other one is that critical thinking requires to be independent, another one is that critical thinking requires to be open-mindedness to new ideas, more over critical thinking requires to consider the proofs and reasons advocating the thinking, the last one is that critical thinking

requires the organization (Özden, 2003, pp. 158)”.13 Berpikir kritis adalah

salah satu elemen penting dari berpikir sains. Berpikir kritis adalah proses mental yang aktif dan terorganisasi yang merealisasikan pikiran sebagai pertimbangan dari pikiran – pikiran kita.

13

Ali Azar. The Effect of Critical Thinking Dispositions on Students Achievement in Selection and Placement Exam for University in Turkey. Turki : Assoc. Prof. Dr., Zonguldak

Karaelmas University, Ereğli Education Faculty, Dept. of Sec. Sci. and Math. Education, Zonguldak.

2010. H. 62. (https://www.pegem.net/dosyalar/dokuman/124762-20110902115155-7.pdf) diakses pada tanggal 18 April 2014

21

Menurut R.H. Ennis (1991) berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Menurut Elaine B. Johnson bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Selain itu, dia berpendapat bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain14. Dalam mengambil sebuah keputusan, Orang yang memiliki keterampilan berpikir kritis selalu melibatkan logika dan akal sehat dalam memberikan asumsi dan pendapat dalam pengambilan keputusan. Dalam arti, mereka tidak terburu-buru untuk mengambil keputusan yang ceroboh dan tidak mudah percaya begitu saja percaya sepenuhnya terhadap asumsi atau pendapat orang lain. Mereka senantiasa akan mempertimbangkan dan mengevaluasi asumsi-asumsi yang ada secara mendalam yang di dukung oleh fakta dan data yang akurat guna mencapai hasil keputusan yang diinginkan.

Sasmita mengatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara logis, reflektif dan produktif yang diaplikasikan dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang baik. Selain itu, berpikir kritis diartikan sebagai merefleksikan permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda, tidak mempercayai begitu saja informasi-infomasi yang datang dari berbagai sumber serta berpikir secara reflektif daripada hanya

14

Johnson, Elaine B. CTL (contextual teaching and learning)menjadikan kegiatan belajar mengajar nmengasikan dan bermakna. (Bandung : Kaifa.2012), cetakan ke IV hlm.185-187

menerima ide-ide dari luar tanpa adanya pemahaman dan evaluasi yang signifikan15.

Jadi, dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir secara logis, reflektif, produktif, sistematis, terorganisasi dan beralasan yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri terhadap bukti, asumsi, logika dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain serta mampu untuk merefleksikan permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda.

b. Tujuan Berpikir Kritis

Adapun tujuan dari berpikir kritisadalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam dan mejauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut John Chaffee (1994) mendefinisikan berpikir kritis sebagai berpikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berpikir itu sendiri. Maksudnya ialah dalam proses berpikir seseorang tidakk hanya memikirkan dengan sengaja tetapi juga dengan meneliti bagaimana kita dan orang lain menggunakan bukti dan logika.16

c. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Menurut Ennis yang dikutip oleh Arief Ahmad,Terdapat dua belas indikator berpikir kritisyang dikelompokkan dalam lima kelompok keterampilan berpikir yaitu :17

1) Memberikan penjelasan sederhana yang meliputi

15

.Desmita.psikologi perkembangan peserta didik,Panduan bagi orang tua dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD,SMPdan SMA.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.2010 . Cetakan kedua.h,153

16

Johnson, Elaine B.loc.cit

17

Dina Mayadina Suwarma. Suatu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika, referensi bagi dosen.guru, mahasiswa calon guru dan yang berkepentingan.jakarta: Cakrawala mahakarya. 2012. Hal 13-16

23

a) Memfokuskan pertanyaan b) Menganalisis pertanyaan

c) Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang penjelasan atau tantangan

2) Membangun keterampilan dasar yang meliputi :

a) Mempertimbangkan kriteria dan keabsahan informasi b) Mengamati dan mempertimbangka laporan hasil observasi 3) Menyimpulkan yang meliputi

a) Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi b) Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi c) Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 4) Memberikan penjelasan lanjut yang meliputi ;

a) Mendefinisikan istilah dan definisi pertimbangan b) Mengidetifikasi asumsi

5) Mengatur strategi dan taktik yang meliputi : a) Menentukan tindakan

b) Berinteraksi dengan orang lain.

Pierce and associate(dalam dacey dan Kenny 1997) mengemukakan karakteristik keterampilan berpikir kritis sebagai berikut:18

a. Mampu menarik kesimpulan dari pengamatan b. Mampu mengidentifikasi asumsi

c. Mampu untuk berpikir secara deduktif

d. Mampu untuk membuat interpretasi yang logis

e. Mampu untuk mengevaluasi argumentasi mana yang lemah dan mana yang kuat.

18

3. Hubungan Antara Model Problem Based Learning Dengan Keterampilan

Dokumen terkait