• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.3 Kualitas pembelajaran

2.1.3.1 Keterampilan guru

Menurut Rusman (2014:80) keterampilan dasar mengajar (teaching skills) merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan.Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan pro-fesional.

Menurut Turney (dalam Anitah, 2009:7.2), terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap berperan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas dan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai 8 keterampilan tersebut:

2.1.3.1.1. Keterampilan bertanya

Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Keterampilan bertanya harus dimiliki oleh guru yaitu baik jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan dimaksudkan agar siswa belajar. Melalui pertanyaan yang diajukan, siswa difasilitasi untuk memperoleh pemahaman dan meningkatkan daya pikir secara kritis, analitis dan aplikatif. Menurut Anitah ( 2009:7.19) pertanyaan yang baik dapat mendorong siswa untuk berfikir, meningkatkan keterlibatan siswa, merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan, mendiagnosis kelemahan siswa, memusatkan perhatian siswa, membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.

Rusman (2014:83) menyebutkan komponen-komponen keterampilan bertanya meliputi:

1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan yang diberikan harus singkat dan jelas, sehingga mudah dimengerti oleh siswa.

2) Pemberian acuan. Guru dapat memberikan jawaban antara sebagai acuan sebelum masuk pada jawaban yang diinginkan.

3) Fokus pertanyaan. Pertanyaan harus terfokus pada pertanyaan yang diinginkan, apakah dalam bentuk terbuka, tertutup, pertanyaan luas atau pertanyaan sempit.

4) Pemindahan giliran. Pertanyaan harus diberikan secara bergiliran agar tidak didominasi oleh beberapa siswa saja.

5) Penyebaran. Idealnya pertanyaan diberikan ke kelas terlebih dahulu sehingga semua siswa berfikir, setelah itu pertanyaan disebaruntuk memberikan kesempatan kepada semua siswa.

6) Pemberian waktu berfikir. Setelah pertanyaan diberikan, berilah waktu utuk berfikir kepada siswa, setelah itu guru dapat memberi kesempatan menjawab bagi yang sudah siap.

7) Pemberian tuntutan. Bila siswa mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan, guru dapat memberi tuntutan, sehingga siswa memiliki gambaran jawaban yang diharapkan.

2.1.3.1.2. Keterampilan memberi penguatan

Menurut Anitah (2009:7.34-7.35) penguatan adalah respons yang diberikan oleh guru terhadap perilaku siswa yang baik, yang menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut. Teknik pemberian penguatan dalam pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Rusman (2014:85) menyebutkan ada empat cara dalam memberikan penguatan (reinforcement) yaitu penguatan kepada pribadi tertentu, penguatan kepada kelompok siswa, pemberian penguatan dengan cara segera, variasi dalam penggunaan. Tujuan dari pemberian penguatan ini adalah meningkatkan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar

dan membina tingkah laku siswa yang produktif, menumbuhkan rasa percaya diri kepada siswa.

2.1.3.1.3. Keterampilan mengadakan variasi

Anitah (2009:7.49) menjelaskan variasi adalah keanekaragaman yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa. Menurut Rusman (2014: 86) tujuan dan manfaat variation skills adalah untuk: 1) menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek pembelajaran yang relevan dan bervariasi; 2) memberikan kesempatan berkembangnya bakat yang dimilki siswa; 3) memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah; 4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenangi.

2.1.3.1.4. Keterampilan menjelaskan

Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa yang berupa penjelasan (Anitah, 2009:7.61). Rusman (2014:86-88) memaparkan penyampaian informasi yang terencana dengan baik disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Tujuan pemberian penjelasan dalam pembelajaran salah satunya adalah untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebaginya secara objektif. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan adalah keterampilan merencanakan penjelasan, keterampilan menyajikan penjelasan, penyajian penjelasan yang

mencakup adanya relevansi antara penjelasan dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan keperluan, mengingat latar belakang dan kemampuan siswa, diberikan secara spontan atau sesuai dengan rencana yang telah disiapkan dan isi penjelasan bermakna bagi siswa.

2.1.3.1.5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Anitah (2009:8.13-8.14) menjelaskan bahwa keterampilan membuka pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri pelajaran.Komponen membuka pelajaran antara lain: 1) menarik perhatian siswa; 2) menimbulkan motivasi; 3)memberikan acuan; 4)membuat kaitan. Sedangkan komponen menutup pelajaran sebagaimana dijelaskan Anitah (2009:8.14) adalah sebagai berikut: 1) meninjau kembali (mereview); (2) menilai (mengevaluasi); dan 3) memberi tindak lanjut.

2.1.3.1.6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Rusman (2014:89) menjelaskan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan dan pemecahan masalah. Anitah ( 2009:8.30) memaparkan komponen-komponen yang harus dikuasai guru dalam membimbing diskusi kelompok yaitu: memusatkan perhatian, memperjelas masalah,

menganalisis pandangan siswa, meningkatkan urunan siswa, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi, menutup diskusi.

2.1.3.1.7. Keterampilan mengelola kelas

Pengelolaan kelas pada dasarnya adalah pengaturan guru dan siswa yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal (Anitah, 2009:8.46). Rusman (2014:90) menjelaskan komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut: a) keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal; b) keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal; c) menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

2.1.3.1.8. KeterampilanMengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Menurut Anitah (2009:8.50) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan keterampilan dasar mengajar yang paling kompleks dan menuntut penguasaan keterampilan dasar mengajar sebelumnya. Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Rusman (2014:91) pembelajaran individual adalah pembelajaran yang paling humanis untuk memenuhi kebutuhan dan ketertarikan siswa. Hakikat pembelajaran perseorangan adalah terjadinya hubungan interpersonal antara guru dengan siswa dan juga siswa dengan siswa, siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing, siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhan, siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan pembelajaran. Komponen yang perlu dikuasai guru

berkenaan dengan mengajar kelompok kecil dan perorangan sebagai berikut: 1) keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi; 2) keterampilan mengorganisasikan; 3) keterampilan membimbing dan memudahkan belajar; dan 4) keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran; 5) keterampilan pembelajaran perseorangan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan para ahli, dapat disimpulkan bahwa guru wajib menguasai 8 keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran. Berikut ini adalah indikator keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model think talk write berbantuan media komik yaitu:

1. Membuka pelajaran (keterampilan membuka dan menutup pelajaran) yang meliputi mengkondisikan siswa sebelum pelajaran di mulai, menanyakan kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, menimbulkan motivasi siswa.

2. Mengajukan pertanyaan (keterampilan bertanya) yang meliputi pertanyaan yang disampaikan jelas dan dimengerti oleh siswa, pertanyaan yang diberikan sesuai dengan materi pembelajaran, memberikan kesempatan siswa untuk menjawab, memberikan konfirmasi jawaban kepada siswa. 3. Menjelaskan materi pelajaran (keterampilan menjelaskan) yang meliputi

menyampaikan materi secara jelas, menyampaikan materi pelajaran menggunakan bahasa yang baik dan benar, menggunakan contoh atau ilustrasi yang ada dikehidupan siswa, menguasai materi saat pembelajaran. 4. Membentuk kelompok secara heterogen (keterampilan mengelola kelas) yang meliputi memusatkan perhatian siswa, memberi petunjuk dengan

jelas, membantu siswa membentuk kelompok, membentuk kelompok secara heterogen.

5. Menggunakan media komik (keterampilan mengadakan variasi) yang meliputi materi dalam komik sesuai dengan pembelajaran, cerita dalam komik mudah dimengerti siswa, media komik dapat menarik perhatian siswa, media komik dapat membantu pemahaman siswa.

6. Menerapkan model think talk write dalam pembelajaran (keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan) yang meliputi memberi penjelasan tentang penggunaan model think talk write, menerapkan langkah-langkah model pembelajaran think talk write, penyajian informasi yang memotivasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran, membimbing siswa dalam menggunakan model think talk write dalam pembelajaran.

7. Membimbing diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) yang meliputi membantu siswa dalam memahami permasalahan/pertanyaan, membimbing diskusi, memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi, memberi kesempatan siswa melaporkan hasil diskusi.

8. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal (keterampilan mengelola kelas dan keterampilan memberi penguatan) yang meliputi memotivasi siswa berpendapat, merespon partisipasi siswa dalam pembelajaran, memberikan teguran dan penguatan terhadap sikap siswa, membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan.

9. Memberikan penguatan (keterampilan memberi penguatan) yang meliputi memberikan penguatan menggunakan bahasa yang padat dan jelas, pemberian penguatan secara verbal (pujian), memberikan penguatan secara non verbal (gerakan, tepukan, pendekatan, simbol), pemberian penguatan dapat memberi motivasi siswa agar lebih semangat dalam pembelajaran. 10. Menutup pelajaran (keterampilan membuka dan menutup pelajaran) yang

meliputi membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan evaluasi, memberikan tindak lanjut, memberikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Dokumen terkait