BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan kendala yaitu pertama penelitian ini dilakukan saat terjadinya pandemi Covid-19 sehingga posyandu belum dilaksanakan saat penelitian dilakukan. Kegiatan posyandu digantikan
dengan mendatangi satu persatu rumah balita yang akan diukur berat badan dan panjang/tinggi badan balita yang dilaksanakan oleh masing-masing kader posyandu. Penelitian ini membutuhkan bantuan dari kader posyandu untuk menemani peneliti melakukan penelitian agar masyarakat dapat menerima kedatangan peneliti untuk mengukur balita dan menanyakan beberapa hal terkait kuesioner namun beberapa dari mereka memiliki kesibukan pribadi sehingga tidak bisa menemani untuk melakukan penelitian. Keterbatasan kedua yakni data yang menjadi patokan peneliti di Puskesmas Kassi Kassi tidak diperbaharui setiap bulannya sehingga ada beberapa balita yang sudah tamat maupun yang pindah domisili masih tercatat dalam data. Ketiga, hasil dari penelitian ini bergantung pada kejujuran tiap responden karena menggunakan instrumen berupa kuesioner yang ditanyakan langsung kepada ibu balita sehingga peneliti mengisi kuesioner sesuai jawaban yang diberikan oleh responden. Keterbatasan terakhir dari penelitian ini yaitu waktu dan kesempatan untuk melakukan penelitian sangat terbatas oleh jadwal akademik.
79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara waktu pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan
4. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tekstur MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara porsi MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan
B. Saran
1. Bagi peneliti
Diharapkan dapat mengembangkan pola berpikir yang ilmiah serta berpikir kritis dalam menerapkan ilmu yang telah didapat selama studi serta menambah pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian di bidang kesehatan. Diharapkan juga agar peneliti selanjutnya terkhusus di bidang ini, agar
memiliki rancangan dengan melihat beberapa keterbatasan yang dapat menghambat dalam penelitian ini dan juga diharapkan menambah variabel yang memengaruhi yaitu asupan kalori yang dikonsumsi balita agar dapat mengetahui secara pasti asupan yang dikonsumsi sudah tepat sesuai usianya.
2. Bagi lokasi penelitian
Diharapkan agar rutin dalam memperbaharui data jumlah balita di setiap bulannya. Memberikan pembelajaran bagi kader posyandu dalam mengukur tinggi badan dengan baik dan benar karena pada beberapa balita ditemukan tinggi badan balita yang berbeda dengan data dan saat dilakukan pengukuran langsung. Setelah melakukan pengukuran, sebaiknya kader posyandu atau tim Puskesmas yang turun langsung ke rumah balita menentukan status gizi balita tersebut sehingga perlu memberikan edukasi kepada kader posyandu mengenai cara menghitung status gizi balita dan menentukan balita yang stunting. Setelah mengetahui status gizi balita, apabila ditemukan balita yang status gizinya kurang atau mengalami stunting maka dilakukan intervensi seperti memberikan edukasi kepada ibu terkait praktik pemberian makanan yang baik dan benar serta pemberian suplemen makanan agar gizi balita dapat terpenuhi.
81
DAFTAR PUSTAKA
Abeshu, M. A., Lelisa, A. and Geleta, B. (2016) „Complementary Feeding:
Review of Recommendations, Feeding Practices, and Adequacy of Homemade Complementary Food Preparations in Developing Countries - Lessons from Ethiopia.‟, Frontiers in nutrition, 3, p. 41. doi:
10.3389/fnut.2016.00041.
Akombi, B. J. et al. (2017) „Stunting, wasting and underweight in Sub-Saharan Africa: A systematic review‟, International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(8), pp. 1–18. doi:
10.3390/ijerph14080863.
Azmy, U. and Mundiastuti, L. (2018) „Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non- Stunting di Kabupaten Bangkalan‟, Amerta Nutrition, 2(3), pp.
292–298. doi: 10.20473/amnt.v2.i3.2018.292-298.
Ballard, O. and Morrow, A. L. (2013) „Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors‟, Pediatric clinics of North America, 60(1), pp. 49–74.
doi: 10.1016/j.pcl.2012.10.002.
Basrowi, R. W. and Chairunita (2018) „Perkembangan dan Kematangan Saluran Cerna‟, in Kesehatan Pencernaan Awal Tumbuh Kembang yang Sehat.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), pp. 14–18. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/325986896_Perkembangan_dan_
Kematangan_Saluran_Cerna.
Cahniago, S. R. R. (2020) Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI Dini dengan Kejadian Stunting pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara. Universitas Sumatera Utara.
Damayanti, R.A, Muniroh, L, F. (2016) „Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi
Dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting‟, Media Gizi Indonesia, 11(1), pp. 61–69.
Darina, D. (2020) „Hubungan Berkelanjutan Pangan Keluarga dan Pengetahuan Ibu Tentang Grafis Pertumbuhan Tentang Status Gizi Baduta di Desa Pamboborang‟, Awal Bros, 1(2).
Departemen Agama RI (2010) al-Qur’an dan Tafsirannya. Jakarta: Lentera Abadi.
Departemen Kesehatan and RI (2006) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Derso, T. et al. (2017) „Stunting, wasting and associated factors among children aged 6-24 months in Dabat health and demographic surveillance system site: A community based cross-sectional study in Ethiopia‟, BMC Pediatrics, 17(1), pp. 1–9. doi: 10.1186/s12887-017-0848-2.
Falikhah, N. (2014) „ASI dan Menyusui ( Tinjauan Demografi Kependudukan )‟, Jurnal Ilmu Dakwah, 13(26), pp. 31–46.
Febrindari, A. P. and Nuryanto, N. (2016) „Hubungan Asupan Energi, Protein, Seng, Dan Kejadian Infeksi Kecacingan Status Gizi Anak Umur 12-36 Bulan‟, Journal of Nutrition College, 5(4), pp. 353–359. Available at:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16435.
Fitri, L. (2018) „Hubungan BBLR dan ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru‟, Jurnal Endurance, 3(1), pp. 131–137.
Available at:
http://ejournal.lldikti10.id/index.php/endurance/article/viewFile/1767/930.
Hanum, N. H. (2019) „Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan‟, Amerta Nutrition, 3(2), pp. 78–84. doi: 10.2473/amnt.v3i2.2019.78-84.
Hardiningsih, H. et al. (2020) „Hubungan Pola Pemberian Makanan Pendamping
Asi Dengan Berat Badan Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar‟, PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 8(1), p. 48. doi: 10.20961/placentum.v8i1.38951.
Heinrichs, M. et al. (2003) „Social support and oxytocin interact to suppress cortisol and subjective responses to psychosocial stress.‟, Biological psychiatry, 54(12), pp. 1389–1398. doi: 10.1016/s0006-3223(03)00465-7.
Hikmahrachim, H. G., Rohsiswatmo, R. and Ronoatmodjo, S. (2019) „Efek ASI Eksklusif terhadap Stunting pada Anak Usia 6-59 bulan di Kabupaten Bogor tahun 2019‟, Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 3(2), pp.
77–82. doi: 10.7454/epidkes.v3i2.3425.
Hunegnaw, M. T., Gezie, L. D. and Teferra, A. S. (2017) „Exclusive breastfeeding and associated factors among mothers in Gozamin district, northwest Ethiopia: A community based cross-sectional study‟, International Breastfeeding Journal, 12(1), pp. 1–8. doi: 10.1186/s13006-017-0121-1.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2013) Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. Jakarta.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2015) Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik.
Imelda, Y. (2013) Pemberian Asi Eksklusif. Jakarta: Salemba Medika.
Kementerian Agama RI (2014) Tafsir AlQur’an Tematik. Jakarta: Pustaka Kamil.
Kementerian Agama RI (2019) Terjemah Al-Qur’an Kementerian Agama Edisi Penyempurnaan. Revisi 2.
Kementerian Kesehatan RI (2014) „Situasi dan Analisis ASI Eksklusif‟, Millennium Challenge Account - Indonesia, pp. 1–2. Available at:
https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infod atin/infodatin-asi.pdf.
Kementerian Kesehatan RI (2018a) „Buletin Stunting‟, Kementerian Kesehatan RI, 301(5), pp. 1163–1178.
Kementerian Kesehatan RI (2018b) Laporan Riskesdas 2018, Laporan Nasional
Riskesdas 2018. Available at:
http://dinkes.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/bank_data/20181 228 - Laporan Riskesdas 2018 Nasional-1.pdf.
Kementerian Kesehatan RI (2018c) Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi.
Available at: https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi.
Kementerian Kesehatan RI (2020) Standar Antropometri Anak, Mentri Kesehatan
Republik Indonesia. Available at:
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020 _ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf (Accessed: 6 October 2021).
Kementerian PPN/Bappenas (2019) Pembangunan Gizi di Indonesia,
Kementerian PPN/Bappenas. Available at:
https://www.bappenas.go.id/files/1515/9339/2047/FA_Preview_HSR_Boo k04.pdf.
Masrul, M. (2019) „Gambaran Pola Asuh Psikososial Anak Stunting dan Anak Normal di Wilayah Lokus Stunting Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat Sumatera Barat‟, Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), p. 112. doi:
10.25077/jka.v8i1.978.
Mitra (2015) „Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan)‟, Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), p. 255. doi: 10.33085/jkg.v1i3.3952.
Mohsen, A. H. A. et al. (2016) „Investigating the Relationship between Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1) in Diabetic Mother‟s Breast Milk and the Blood Serum of Their Babies‟, Electronic physician, 8(6), pp. 2546–2550.
doi: 10.19082/2546.
Mufida, L., Widyaningsih, T. D. and Maligan, J. M. (2015) „Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI ) untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Kajian Pustaka‟, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4), pp. 1646–1651.
Mulyani, N. S. (2013) ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Muthi‟ah, S. (2010) Gizi Menurut Al-Qur’an. Dalam Studi Al-Qur’an: Metode dan Konsep. Ed S. Syam. Yogyakarta: eLSAQ Press.
Nugraheni, D. et al. (2020) „ASI Eksklusif Dan Asupan Energi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan di Jawa Tengah‟, Journal of Nutrition College, 9(2), pp. 106–113. doi:
10.14710/jnc.v9i2.27126.
Nurkomala, S. (2017) Praktik Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan. Universitas Diponegoro.
Nurkomala, S., Nuryanto, N. and Panunggal, B. (2018) „Praktik Pemberian Mpasi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan‟, Journal of Nutrition College, 7(2), p. 45. doi:
10.14710/jnc.v7i2.20822.
Nursalam (2014) Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 2nd edn. Salemba Medika.
Nurtaati, C. R. (2019) Perbedaan Perilaku Pemberian MPASI antara Ibu yang Mempunyai Baduta Stunting dan Non Stunting di Puskesmas Prambanan Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (2010) Penuntun Konseling Gizi. Jakarta: PT.
Abadi.
Prendergast, A. J. and Humphrey, J. H. (2014) „The Stunting Syndrome in Developing Countries‟, Paediatrics and International Child Health.
2014/10/13, 34(4), pp. 250–265. doi: 10.1179/2046905514Y.0000000158.
Quthb, S. (1987) Fi Zhilal al-Qur’an. Jeddah: Dar al-„Ilm.
Rahayu, A. et al. (2018) Stunting dan Upaya Pencegahannya. 1st edn. Edited by Hadianor. Yogyakarta: CV Mine.
Rambu Podu, R. and Nuryanto (2017) „Pola Asuh Pemberian Makan Pada Balita Stunting Usia 6-12 Bulan di Sumba Nusa Tenggara Timur‟, Jurnal Of Nutrition College, 6, pp. 83–89.
Rasyid Ridho, M. (1975) Tafsir al-Manar. Beirut: Dar al-Fikr.
Resti, E., Wandini, R. and Rilyani, R. (2021) „Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita‟, Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(2), pp. 274–278. doi:
10.33024/jkm.v7i2.4138.
Roesli, U. (2008) Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Roesli, U. (2013) Mengenal ASI eksklusif. Trubus Agriwidya.
Rosita, A. D. (2021) „Hubungan Pemberian MP-ASI dan Tingkat Pendidikan terhadap Kejadian Stunting pada Balita: Literature Review‟, Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(2), pp. 407–412. doi:
10.37287/jppp.v3i2.450.
Sampe, S. A., Toban, R. C. and Madi, M. A. (2020) „Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting‟, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 4(1), p. 142. doi: 10.24269/hsj.v4i1.409.
Sentana, L. F., Hrp, J. R. and Hasan, Z. (2018) „Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi Pekanbaru‟, Jurnal Ibu dan Anak, 6(1), pp. 89–95.
Setiawan, B. (2018) Faktor-faktor Penyebab Stunting pada Anak Usia Dini.
Yulaelawat. Bekasi: Yayasan Rumah Komunitas Kreatif. Available at:
http://sahabatpaud.id/wp-content/uploads/2018/06/Stunting-sahabatpaud.com_.pdf.
Sherwood, L. (2016) Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Shihab, M. Q. (2002) Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.
Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, M. Q. (2012) Tafsir Al-Misbah. V. Jakarta: Lentera Hati.
Simbolon, D. (2019) Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik pada Ibu Menyusui Anak Usia 0-24 Bulan. Jakarta: Media Sahabat Cendekia.
Available at: https://books.google.co.id/books?id=KdjFDwAAQBAJ.
Soenardi, T. (2006) Gizi Seimbang untuk Anak dan Balita dalam Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia. Jakarta: Gramedia.
Solin, A. R., Hasanah, O. and Nurchayati, S. (2019) „Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun‟, JOM FKp, 6(1), pp. 65–71.
Sundari, E. (2016) „Hubungan Asupan Protein, Seng, Zat Besi dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Z-score TB/U pada Balita‟, Jurnal Of Nutrition college, 5(4).
Supariasa, D. N., Bakri, B. and Fajar, I. (2019) Penilaian Status Gizi. 2nd edn.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC.
Suryana, S. et al. (2019) „Pengaruh Riwayat Pemberian Asi Dan Mp-ASI Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak (Usia 12-24 Bulan) Di Kota Banda Aceh‟, Sel Jurnal Penelitian Kesehatan, 6(1), pp. 25–34. doi:
10.22435/sel.v6i1.1723.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan RI (2017) 100
Kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting). Jakarta:
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia.
Titaley, C. R. et al. (2019) „Determinants of the Stunting of Children in Indonesia : A Multilevel Analysis of the 2013 Indonesia Basic Health Survey‟, Nutrients, 11(5), p. 1160. doi: 10.3390/nu11051106.
Tsabit, F. (2013) Makanan Sehat dalam al-Qur’an: Kajian Tafsir bi al-‘Ilm dengan Pendekatan Tematik. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Udoh, E. E. and Amodu, O. K. (2016) „Complementary feeding practices among mothers and nutritional status of infants in Akpabuyo Area, Cross River State Nigeria‟, SpringerPlus, 5(1). doi: 10.1186/s40064-016-3751-7.
UNICEF (2018) Nutrisi: Mengatasi beban ganda malnutrisi di Indonesia.
Available at: https://www.unicef.org/indonesia/id/nutrisi.
UNICEF (2020) „Situasi Anak di Indonesia - Tren, Peluang, dan Tantangan dalam Memenuhi Hak-hak Anak‟, Unicef, pp. 8–38. Available at:
https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-07/Situasi-Anak-di-Indonesia-2020.pdf.
Virginia, A., Maryanto, S. and Anugrah, R. M. (2020) „Hubungan Pemberian Mp-Asi Dan Usia Pertama Pemberian Mp-Mp-Asi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang‟, Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 12(27), pp. 29–39. doi:
10.35473/jgk.v12i27.58.
Vonaesch, P. et al. (2018) „Identifying the etiology and pathophysiology underlying stunting and environmental enteropathy: study protocol of the AFRIBIOTA project‟, BMC Pediatrics, 18(1), p. 236. doi:
10.1186/s12887-018-1189-5.
Wahyuni, N. G. A. M. (2019) Hubungan antara Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Pola MP-ASI dan Kejadian Stunting di Wilayah Puskesmas III
Denpasar Selatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.
Wangiyana, N. K. A. S. et al. (2020) „Praktik Pemberian MP-ASI Terhadap Risiko Stunting Pada Anak Usia 6-12 Bulan Di Lombok Tengah‟, The Journal of Nutrition and Food Research, 43(2), pp. 81–88.
Widaryanti, R. (2019) „Makanan Pendamping Asi Menurunkan Kejadian Stunting pada Balita Kabupaten Sleman‟, Encyclopedia of Medical Decision Making, 3(2), pp. 23–28. doi: 10.4135/9781412971980.n30.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi XI (2018) Intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Stunting Pola Konsumsi , Pengasuhan , Higienis Pribadi dan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI.
Widyawati, W., Febry, F. and Destriatania, S. (2016) „Analisis Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lesung Batu, Empat Lawang‟, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(2 SE-Articles). Available at:
https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/183.
World Health Organization (2003) Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, Fifthy-fourth world health assembly. Singapore.
World Health Organization (2005) Guiding Principles for Feeding Non-Breastfed Children 6–24 Months of Age. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization (2010) Nutrition Landscape Information System (NLIS). Geneva: Country Profile Indicators Interpretation Guide.
World Health Organization (2014) Global nutrition targets 2025: Stunting policy brief. World Health Organization. Available at:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/149019/WHO_N?sequenc e=1.
World Health Organization (2021) Levels and Trends in Child Malnutrition, Situs
Resmi WHO. Available at:
https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/joint-child-malnutrition-estimates-unicef-who-wb (Accessed: 4 June 2021).
Wowor, M., Laoh, J. and Pangemanan, D. (2013) „Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Puskesmas Bahu Kota Manado‟, Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1), p. 108694.
Available at:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2199/1757.
91 Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN INFORMED CONSENT Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Umur : Alamat : Pekerjaan :
Setelah mendapatkan keterangan yang cukup dari peneliti serta menyadari manfaat dari penelitian tersebut di bawah ini yang berjudul:
“Hubungan ASI Eksklusif dan MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita 6-24 Bulan”
Dengan sukarela dan tanpa paksaan menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian ini. Apabila suatu saat merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan semestinya
Makassar, 2021
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian Responden Penelitian
( ) ( )
92 Lampiran 2
KUESIONER
Nomor Responden : ...
Tanggal Wawancara : ...
Nama Pewawancara : ...
A. Identitas subjek dan responden
1. Nama ibu / anak : ...
2. Jenis kelamin anak : Laki-laki / Perempuan* (coret salah satu) 3. Tanggal lahir anak : ...
4. Umur anak : ... bulan
5. Anak ke :... dari... bersaudara
6. Nama ibu : ...
7. Alamat : ...
8. Pekerjaan ibu : ... (sebutkan) 9. Pendidikan terakhir ibu :
a) Tidak sekolah/tidak tamat SD b) Tamat SD
c) Tamat SMP d) Tamat SMA
e) Perguruan Tinggi/Akademik
10. Pendapatan keluarga : Rp. .../hari/minggu/bulan 11. No. Telepon :...
B. Pengukuran antropometri
1. Panjang badan atau tinggi badan anak saat ini : ... cm 2. Berat badan anak saat ini : ... kg
C. KUESIONER RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
1. Lama pemberian ASI saja (tanpa tambahan susu/bubur/ pisang atau makanan lain) kepada anak: ... hari / minggu / bulan 2. Makanan apa yang ibu berikan pertama kali kepada anak?
...
D. KUESIONER PRAKTIK PEMBERIAN MP-ASI
1. Berapakah usia anak diberikan makanan pendamping ASI pertama kali?
a. <6 bulan b. 6 bulan c. >6 bulan
2. Berapakan jenis bahan dasar dalam MP-ASI yang diberikan kepada anak saat ini?
a. 1 jenis bahan dasar b. 2 jenis bahan dasar c. 3 jenis bahan dasar d. 4 jenis bahan dasar
3. Bagaimanakan tekstur MP-ASI yang diberikan kepada anak saat ini?
a. Makanan semi cair b. Makanan semi padat c. Makanan lunak d. Makanan padat
4. Berapakah frekuensi pemberian MP-ASI kepada anak dalam sehari?
a. 1-2 kali makanan utama, 1-2 kali makanan camilan b. 2-3 kali makanan utama, 1-2 kali makanan camilan c. 3-4 kali makanan utama, 1-2 kali makanan camilan
5. Porsi pemberian MP-ASI kepada anak dalam setiap kali makan adalah?
a. 2-3 sendok makan dan ditingkatkan bertahap sampai ½ mangkok kecil atau setara dengan 125 ml
b. ½ mangkok kecil atau setara dengan 125ml
c. ¾ sampai 1 mangkok kecil atau setara dengan 175–250 ml 6. Apakah anak masih diberikan Air Susu Ibu (ASI) hingga saat ini ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah saat ini anak diberikan susu formula?
a. Ya b. Tidak
95 Lampiran 3
101 Lampiran 4
A. Analisis Univariat
jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 55 61.1 61.1 61.1
tidak sesuai 35 38.9 38.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Waktu pemberian MP-ASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 66 73.3 73.3 73.3
tidak sesuai 24 26.7 26.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Jenis MP-ASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 65 72.2 72.2 72.2
tidak sesuai 25 27.8 27.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Tekstur MP-ASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 86 95.6 95.6 95.6
tidak sesuai 4 4.4 4.4 100.0
Total 90 100.0 100.0
Frekuensi pemberian MP-ASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 33 36.7 36.7 36.7
tidak sesuai 57 63.3 63.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Porsi Pemberian MP-ASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 45 50.0 50.0 50.0
tidak sesuai 45 50.0 50.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
B. Analisis Bivariat
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tinggi Badan/Panjang
Badan * ASI Eksklusif 90 100.0% 0 0.0% 90 100.0%
Tinggi Badan/Panjang Badan * Waktu pemberian MP-ASI
90 100.0% 0 0.0% 90 100.0%
Tinggi Badan/Panjang
Badan * Jenis MP-ASI 90 100.0% 0 0.0% 90 100.0%
Tinggi Badan/Panjang
Badan * Tekstur MP-ASI 90 100.0% 0 0.0% 90 100.0%
Tinggi Badan/Panjang Badan * Frekuensi pemberian MP-ASI
90 100.0% 0 0.0% 90 100.0%
Tinggi Badan/Panjang Badan * Porsi Pemberian MP-ASI
90 100.0% 0 0.0% 90 100.0%
Tinggi Badan/Panjang Badan * ASI Eksklusif
Crosstab Count
ASI Eksklusif
Total sesuai tidak sesuai
Tinggi Badan/Panjang Badan
Stunting 26 29 55
tidak stunting 29 6 35
Total 55 35 90
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 11.396a 1 .001
Continuity Correctionb 9.948 1 .002
Likelihood Ratio 12.132 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 11.270 1 .001
N of Valid Cases 90
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.61.
b. Computed only for a 2x2 Tabel
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -.356 .092 -3.572 .001c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.356 .092 -3.572 .001c
N of Valid Cases 90
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Tinggi Badan/Panjang Badan * Waktu pemberian MP-ASI
Crosstab Count
Waktu pemberian MP-ASI
Total sesuai tidak sesuai
Tinggi Badan/Panjang
Continuity Correctionb 11.164 1 .001
Likelihood Ratio 15.021 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 12.714 1 .000
N of Valid Cases 90
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.33.
b. Computed only for a 2x2 Tabel
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -.378 .076 -3.830 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.378 .076 -3.830 .000c
N of Valid Cases 90
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Tinggi Badan/Panjang Badan * Jenis MP-ASI
Crosstab Count
Jenis MP-ASI
Total sesuai tidak sesuai
Tinggi Badan/Panjang Badan
Stunting 31 24 55
tidak stunting 34 1 35
Total 65 25 90
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.730a 1 .000
Continuity Correctionb 15.755 1 .000
Likelihood Ratio 21.917 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 17.533 1 .000
N of Valid Cases 90
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.72.
b. Computed only for a 2x2 Tabel
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -.444 .067 -4.646 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.444 .067 -4.646 .000c
N of Valid Cases 90
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Tinggi Badan/Panjang Badan * Tekstur MP-ASI
Crosstab Count
Tekstur MP-ASI
Total sesuai tidak sesuai
Tinggi Badan/Panjang Badan
Stunting 51 4 55
tidak stunting 35 0 35
Total 86 4 90
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Exact Sig. (1-sided)